Apa Itu Kakeibo, Seni Menyimpan Uang Ala Jepang?
Banyak orang bingung saat menyadari uangnya tiba-tiba habis tanpa mengetahui dibelanjakan untuk apa saja, padahal masih ada kebutuhan yang belum terpenuhi. Diakui atau tidak kebanyakan orang tergoda untuk membelanjakan uangnya segera setelah memperoleh gaji. Abai terhadap penyusunan anggaran sehingga tidak ada kontrol pada pengeluaran. Akibatnya mudah terjebak dalam perilaku boros.
Sebagian besar orang selalu kehabisan uang bahkan sebelum akhir bulan, di mana waktu gajian berikutnya masih lama. Untuk menyambung hidup, mau tidak mau harus mencari pinjaman alias berutang. Sebab itulah, banyak orang yang kesulitan untuk menyisihkan uang di akhir bulan.
Bicara tentang hidup hemat, seolah sulit untuk diimplementasikan, padahal sebenarnya cukup sederhana. Intinya hanya pada pengelolaan uang secara bijak dan benar. Artinya, uang hanya dibelanjakan untuk hal-hal yang sudah dianggarkan.
Di era teknologi digital seperti sekarang ini, banyak aplikasi yang menawarkan kemudahan dalam mengelola uang. Namun, mencatat pemasukan dan pengeluaran secara manual ternyata lebih efektif. Hal ini dibuktikan dengan penerapan teknik kakeibo.
Apa itu kakeibo?
Kakeibo secara terminologi berarti buku catatan rumah tangga. Secara lebih luas, kakeibo dapat diartikan pula sebagai alat untuk mencatatkan segala pendapatan dan pengeluaran, serta pengalokasian anggaran untuk pengeluaran dan tabungan. Jadi sederhananya, kakeibo merupakan teknik menyimpan uang ala Jepang.
Apa istimewanya kakeibo? Cara kerjanya memang sederhana bahkan tergolong konvensional, di mana pencatatan pendapatan dan pengeluaran dilakukan secara manual dalam buku. Untuk menerapkan teknik ini, hanya dibutuhkan buku catatan, pulpen, penggaris, dan stabilo saja. Bahkan, setiap orang bisa membuat desain kakeibo sebagai buku catatan rumah tangga versinya sendiri.
Meski cara kerjanya konvensional, namun teknik kakeibo terbukti mampu menghemat uang hingga 35 persen. Benarkah? Faktanya masyarakat Jepang masih menggunakannya untuk melakukan penghematan hingga saat ini. Artinya, teknik kakeibo ini memberikan hasil yang efektif untuk berhemat.
Secara historis, teknik Kakeibo ditemukan oleh jurnalis Jepang, Hani Motoko pada tahun 1904. Awalnya teknik kakeibo berkembang di kalangan masyarakat Jepang dari mulut ke mulut. Kini, teknik menyimpan uang ala Jepang tersebut telah mendunia bahkan populer di beberapa negara di benua Eropa. Popularitas kakeibo ini tak lepas dari jasa Fumiko Chiba yang menjabarkannya dalam buku berbahasa Inggris bertajuk “Kakeibo: The Japanese Art of Saving Money”.
Cara kerja kakeibo
Sebenarnya bagaimana kakeibo bekerja? Pada prinsipnya kakeibo tak berbeda jauh dari teknik penyusunan anggaran secara umum. Hanya saja pencatatan pendapatan dan pengeluaran pada kakeibo cenderung lebih detail, karena dilakukan dalam bentuk catatan harian, mingguan, bulanan, bahkan hingga tahunan.
Kakeibo bekerja dalam lima tahap berurutan. Artinya, penerapan teknik menyimpan uang ala Jepang ini harus dilakukan urut sesuai dengan tahapannya.
1. Catat pendapatan di awal bulan
Langkah pertama adalah mencatat pendapatan di awal bulan. Sebenarnya tak harus mutlak di awal bulan, karena penerimaan gaji tak selalu di awal bulan. Jadi, tahap ini bisa disesuaikan dengan waktu memperoleh pendapatan.
Sebagai permulaan, catat pendapatan tetap yang diterima. Selanjutnya, dari pendapatan tersebut kurangilah dengan pengeluaran rutin, seperti biaya listrik, biaya sekolah, biaya sewa rumah atau kos, cicilan utang jika ada, dan biaya-biaya lain yang sifatnya tetap. Dengan demikian akan diperoleh sisa pendapatan setelah dikurangi pengeluaran rutin.
2. Sisihkan uang untuk tabungan
Tahap kedua adalah menyisihkan uang untuk tabungan. Kebanyakan orang baru akan menabung jika terdapat sisa uang di akhir bulan. Sayangnya, uang telah habis digunakan di akhir bahkan sebelum mencapai akhir bulan. Jelas tidak ada yang bisa untuk ditabung. Di sinilah letak kekeliruannya. Jangan menabung dari sisa uang belanja, tetapi tabungan harus ditentukan di awal sebelum uang digunakan untuk berbelanja. Inilah yang diajarkan dalam teknik kakeibo.
Dari sisa pendapatan setelah dikurangi pengeluaran rutin yang bersifat tetap tadi, tentukan sebagian yang sanggup untuk disisihkan sebagai tabungan. Jadi, dari sisa pendapatan yang telah dikurangi dengan tabungan inilah yang dapat digunakan untuk berbelanja kebutuhan sehari-hari.
3. Catat pengeluaran harian
Di tahap ketiga yaitu mencatat pengeluaran harian, Anda hanya akan menggunakan atau mengalokasikan uang dari pendapatan yang telah dikurangi pengeluaran rutin tetap dan tabungan. Agar pencatatan pengeluaran harian lebih mudah, Anda bisa membagi pengeluaran dalam empat kategori.
- Kebutuhan (survival), yakni pengeluaran yang mencakup kebutuhan dasar seperti makanan, transportasi, dan obat-obatan.
- Rekreasi (optional), yakni pengeluaran untuk kebutuhan yang bersifat pilihan seperti makan di luar atau restoran, camilan, dan belanja produk fashion (baju, tas, sepatu).
- Tambahan wawasan atau hiburan (culture), yakni pengeluaran untuk kebutuhan yang bersifat hiburan seperti belanja buku dan majalah, nonton film di bioskop, nonton konser, dan lain-lain.
- Pengeluaran tambahan (extra), yakni pengeluaran untuk kebutuhan tambahan seperti pembelian kado, sumbangan pernikahan, biaya perbaikan peralatan elektronik, dan lainnya.
Dengan kategorisasi pengeluaran tersebut, pencatatan setiap pengeluaran harian menjadi lebih mudah dan terarah. Artinya, Anda bisa memilah-milah catatan semua pengeluaran harian secara lebih fokus atau spesifik, sehingga tidak terjadi tumpang tindih catatan yang justru menimbulkan kebingungan.
4. Buat catatan pengeluaran tahunan
Selain mencatat pengeluaran harian, Anda juga bisa mencatat pengeluaran bulanan dan tahunan. Maka dari itu, di tahap berikutnya adalah buatlah catatan pengeluaran tahunan. Catatan pengeluaran tahunan ini merupakan tujuan yang ingin Anda capai di masa yang akan datang. Misalnya, menabung untuk liburan atau membeli kendaraan, rumah, atau hal lainnya. Anda bisa membuat catatan khusus untuk tujuan tersebut, agar Anda dapat lebih mudah dalam mengumpulkan uang guna mewujudkannya.
5. Evaluasi pengaturan uang
Tahapan yang terakhir adalah mengevaluasi pengaturan uang yang telah dilakukan. Cermati kembali catatan pengeluaran harian yang telah dibuat. Anda bisa melihat kategori pos pengeluaran mana yang menghabiskan banyak uang. Jika masih dimungkinkan untuk dilakukan perampingan pada pos-pos pengeluaran tertentu, maka di bulan berikutnya Anda bisa lebih berhati-hati dalam mengatur dan membelanjakan uang Anda.
Relevansi kakeibo dengan sistem amplop
Tahukah Anda jika teknik kakeibo juga menerapkan sistem amplop? Sistem amplop merupakan pembagian uang ke dalam beberapa kategori pengeluaran dengan menggunakan amplop yang kemudian diberi label. Dengan sistem amplop ini, Anda akan belajar mengatur pengeluaran secara lebih terorganisir.
Caranya sangatlah sederhana. Dari pendapatan yang telah dikurangi dengan pengeluaran rutin tetap dan tabungan, Anda akan memperoleh pendapatan yang bisa dibelanjakan. Dari pendapatan tersebut, pisahkan peruntukkannya sesuai dengan kategori pengeluaran yang telah ditentukan. Misalnya amplop pengeluaran rutin tetap, amplop tabungan, amplop kebutuhan dasar, amplop rekreasi, amplop hiburan, dan amplop ekstra. Berilah label sesuai nama kategori pengeluaran pada masing-masing amplop. Jalan lupa untuk mengisi setiap amplop dengan uang yang telah dianggarkan untuk setiap kategori.
Isi amplop yang sudah habis, tidak bisa diisi kembali dengan mengambil uang dari amplop lain. Jika telah habis, maka Anda harus menghentikan konsumsi untuk kategori pengeluaran tersebut. Misalnya, uang pada amplop hiburan habis, maka Anda harus menahan diri untuk makan di restoran atau membeli produk fashion hingga tiba waktu gajian di bulan berikutnya.
Namun, apabila di akhir bulan atau tiba waktu gajian berikutnya ternyata terdapat sisa uang dalam amplop, mana Anda dapat menambahkannya pada tabungan. Hal tersebut sekaligus menandakan bahwa Anda berhasil melakukan penghematan sehingga uang tabungan tambahan lebih banyak.
Teknik kekaibo dan sistem amplop meski terbilang sederhana dalam praktiknya, namun membutuhkan kedisiplinan yang tinggi untuk bisa berhasil. Kedisiplinan menjadi kunci kesuksesan dalam mengatur keuangan.
Artikel Terkait
- Tips Ibu Rumah Tangga Jepang dalam Menyimpan Uang
- Belajar Sistem Penganggaran Metode Amplop
- 6 Rahasia Menyimpan Uang yang Perlu Anda Ketahui
- 8 Prinsip untuk Mengelola Keuangan dengan Baik
Demikianlah artikel tentang Kakeibo, seni menyimpan uang ala Jepang, semoga bermanfaat bagi Anda semua.