Apa Itu Market Capitalization?
Sektor industri tak lepas dari keberadaan perusahaan-perusahaan baik yang berskala besar, menengah, maupun kecil. Dalam menjalankan kegiatan usahanya, setiap korporasi pastilah membutuhkan modal yang tidak sedikit. Kebutuhan modal tersebut umumnya direalisasikan dengan menerbitkan dan menjual saham di pasar saham. Penawaran saham tersebut menarik investor untuk berinvestasi atau menanamkan modalnya dengan membeli saham perusahaan.
Berinvestasi saham tidaklah mudah, karena membutuhkan kemampuan dan kejelian dalam menganalisis pasar. Sebelum memutuskan untuk berinvestasi pada perusahaan tertentu, penting bagi para investor untuk mengetahui dan memahami kapitalisasi pasar dari perusahaan tersebut. Bagi investor dan pakar keuangan, kapitalisasi pasar merupakan alat bantu berharga yang digunakan untuk mengambil keputusan investasi.
Apa itu kapitalisasi pasar?
Kapitalisasi pasar dapat dipahami sebagai total nilai saham perusahaan yang diperdagangkan secara publik dalam pasar saham yang lebih besar. Dari pemahaman ini, kapitalisasi pasar mencerminkan nilai perusahaan dari sisi ekuitas, bukan keseluruhan aset termasuk utang atau kewajibannya.
Nilai perusahaan sering kali sulit untuk diukur dengan cepat dan akurat. Kapitalisasi pasar menjadi metode cepat dan mudah untuk memperkirakan nilai perusahaan dengan mengeksplorasi segala sesuatu yang menurut pasar layak untuk perusahaan publik.
Kapitalisasi pasar digunakan untuk menunjukkan ukuran perusahaan sebagai determinan dasar dari berbagai karakteristik yang diminati investor, tentu saja termasuk juga risiko. Untuk mengetahui kapitalisasi pasar suatu perusahaan cukup mudah dilakukan, hanya perlu dilakukan perkalian antara keseluruhan jumlah saham yang diperdagangkan dengan harga per saham tersebut.
Sebagai contoh, PT. ABC menjual sebanyak 50 juta saham dengan harga US$ 200. Sementara PT. XYZ menjual saham dengan harga lebih tinggi yakni sebesar US$ 1000 per lembar, namun jumlah saham yang beredar hanya sebanyak 500 ribu saham. Dari kedua perusahaan tersebut dapat dihitung kapitalisasi pasar PT. ABC sebesar US$ 10 miliar, sedangkan kapitalisasi pasar PT. XYZ sebesar US$ 500 juta. Dari hasil perhitungan tersebut, nilai perusahaan ABC lebih besar dibandingkan dengan perusahaan XYZ.
Nilai perusahaan yang dicerminkan oleh kapitalisasi pasar merupakan nilai pasarnya, bukan nilai aset secara keseluruhan. Sebab itulah, kapitalisasi pasar dapat menentukan ukuran perusahaan yang memberikan informasi mengenai banyak hal terkait dengan potensi perusahaan. Informasi ini dibutuhkan investor dalam menganalisis perusahaan sebelum memutuskan untuk menanamkan modal dengan membeli saham dari perusahaan tersebut.
Perusahaan besar umumnya menjadi pilihan investasi yang lebih aman, karena lebih dewasa dan stabil. Artinya perusahaan besar telah mampu menunjukkan kinerjanya selama bertahun-tahun hingga mampu berkembang dan maju serta melakukan ekspansi sehingga skalanya menjadi lebih besar. Sebaliknya, perusahaan kecil cenderung usianya masih muda, sehingga kemampuan menghadapi tempaan dalam bisnis belum teruji ketahanannya. Meski demikian, perusahaan kecil cenderung lebih berani menawarkan lebih banyak hadiah saat mereka tumbuh. Namun, di sisi lain risiko yang dihadapi oleh perusahaan kecil jauh lebih besar dibandingkan dengan perusahaan besar.
Untuk mendapatkan nilai perusahaan dan menentukan jumlah saham yang akan ditawarkan ke publik beserta harganya, perusahaan yang belum go public bisa menerbitkan saham dan menentukan sendiri harganya. Namun setelah go public, perusahaan mulai berdagang di bursa atau pasar saham, di mana harga per lembar sahamnya ditentukan oleh penawaran dan permintaan saham di pasar.
Dalam perdagangan di pasar saham, apabila permintaan akan saham suatu perusahaan tinggi karena faktor yang menguntungkan, maka harga saham perusahaan tersebut akan mengalami kenaikan. Namun, jika potensi pertumbuhan masa depan perusahaan terlihat kurang bagus, maka penjual saham dapat menurunkan harganya. Di sini, kapitalisasi pasar menjadi perkiraan waktu yang nyata dari nilai perusahaan.
Kategori kapitalisasi pasar
Kapitalisasi pasar pada awalnya memiliki 5 kategori, yaitu mega, besar, sedang, kecil, dan mikro. Namun kini kapitalisasi pasar hanya dikategorikan menjadi 3, yakni besar, sedang, dan kecil. Untuk kategori mega (mega-cap) dilebur dalam kategori kapitalisasi besar (big-cap), sedangkan kategori mikro (micro-cap) dijadikan satu ke dalam kategori kapitalisasi kecil (small-cap).
Kategori kapitalisasi pasar mencerminkan kisaran ukuran perusahaan, di mana setiap level ditetapkan berdasarkan nilai kapitalisasi pasar. Pada setiap kategori level memiliki rentang. Namun, rentang tersebut bukanlah standarisasi baku, sehingga setiap sumber bisa menampilkan rentang yang berrvariasi.
- Kapitalisasi besar (big-cap)
Kategori kapitalisasi besar menggambarkan perusahaan dengan nilai pasar yang demikian besar. Perusahaan yang tergolong dalam kategori ini umumnya memiliki nilai pasar dalam rentang antara US$ 10 miliar (setara Rp 145 triliun) hingga US$ 200 miliar (setara Rp 2.900 triliun). Perusahaan dengan nilai pasar kategori ini sering kali menjadi pilihan konservatif bagi investor. Meski pengembalian investasinya tergolong rendah, namun konsisten. Selain itu, berinvestasi di perusahaan dengan kapitalisasi pasar besar cenderung lebih aman. Perusahaan-perusahaan ini mampu memberikan keamanan dan konsistensi pengembalian investasi kepada para investornya.
Di Indonesia, perusahaan-perusahaan go public yang termasuk dalam kategori kapitalisasi pasar besar di antaranya adalah:
-
- Bank BCA (BBCA) yang memiliki kapitalisasi pasar sebesar Rp 627,47 triliun.
- Bank BRI (BBRI) dengan kapitalisasi pasar sebesar Rp 446,51 triliun.
- Telekomunikasi Indonesia Tbk (TLKM) dengan kapitalisasi pasar sebesar Rp 371,48 triliun.
- Unilever Indonesia Tbk (UNVR) dengan kapitalisasi pasar sebesar Rp 346,97 triliun.
- Bank Mandiri (BMRI) dengan kapitalisasi pasar sebesar Rp 334,83 triliun.
- Kapitalisasi sedang (middle-cap)
Jenis kategori kapitalisasi pasar sedang mengacu pada perusahaan-perusahaan yang memiliki nilai pasar berkisar antara US$ 2 miliar (setara Rp 29 triliun) hingga US$ 10 miliar (setara Rp 145 triliun). Perusahaan-perusahaan kelas menengah menawarkan keseimbangan antara investasi kapitalisasi mega dengan investasi besar yang konservatif dan pertumbuhan yang lambat, tetapi relatif aman.
Untuk berinvestasi di perusahaan kelas menengah dengan nilai pasar sedang, penting bagi investor untuk melihat riwayat keuangan masa lalu. Dengan begitu, investor dapat mengetahui tingkat keamanan investasi dan memutuskan jumlah uang yang akan diinvestasikan di perusahaan-perusahaan kelas menengah.
Perusahaan-perusahaan kelas menengah di Indonesia dengan kapitalisasi pasar sedang di antaranya adalah:
-
- Indocement Tunggal Perkasa Tbk (INTP) yang memiliki kapitalisasi pasar sebesar Rp 69,30 triliun.
- Semen Indonesia (Persero) Tbk (SMGR) memiliki kapitalisasi pasar sebesar Rp 67,17 triliun.
- Perusahaan Gas Negara Tbk (PGAS) memiliki kapitalisasi pasar sebesar Rp 52,36 triliun.
- Bukit Asam Tbk (PTBA) memiliki kapitalisasi pasar sebesar Rp 49,08 triliun.
- Kapitalisasi kecil (small-cap)
Kategori kapitalisasi pasar kecil mengacu pada perusahaan kecil dengan nilai pasar berkisar antara US$ 300 juta (setara Rp 4,35 triliun) hingga US$ 2 miliar (setara Rp 29 triliun). Perusahaan-perusahaan kecil umumnya memiliki usia yang lebih muda dibandingkan dengan perusahaan-perusahaan di level kapitalisasi sedang dan besar. Pada usia yang muda, perusahaan-perusahaan kecil cenderung belum tahan uji dalam menghadapi berbagai tantangan dan kejutan ekonomi yang bisa menimbulkan dampak negatif pada kegiatan usahanya. Sebab itu, berinvestasi di perusahaan-perusahaan dengan kapitalisasi pasar kecil lebih berisiko.
Meski berisiko, namun perusahaan-perusahaan kecil justru lebih berani dalam memberikan imbalan investasi yang lebih tinggi daripada perusahaan-perusahaan kelas menengah dan besar. Hal ini disebabkan karena perusahaan dengan kapitalisasi pasar kecil tumbuh dan meningkat dalam nilai keseluruhan.
Risiko besar dengan iming-iming imbalan investasi yang besar pula sering kali menjadi tantangan tersendiri bagi investor dalam mengambil keputusan investasi. Agar tidak salah dalam mengambil keputusan investasi, investor harus melakukan penelitian sebelum memilih untuk berinvestasi.
Kategori kapitalisasi pasar mikro mengacu pada perusahaan-perusahaan mikro dengan nilai pasar kurang dari US$ 50 juta (setara Rp 725 miliar). Kini, kategori mikro ini dilebur dalam kategori kapitalisasi pasar kecil. Dengan begitu, perusahaan-perusahaan dengan nilai pasar di bawah US$ 50 juta masuk dalam level kapitalisasi kecil.
Adapun perusahaan-perusahaan terbuka di Indonesia yang termasuk dalam kategori perusahaan berkapitalisasi pasar kecil adalah:
-
- Bank Tabungan Negara (BBTN) dengan kapitalisasi pasar sebesar Rp 27,32 triliun.
- Wijaya Karya (Persero) Tbk (WIKA) dengan kapitalisasi pasar sebesar Rp 15,43 triliun.
- Waskita Beton Precast Tbk (WSBP) dengan kapitalisasi pasar sebesar Rp 10,44 triliun.
- Erajaya Swasembada Tbk (ERAA) dengan kapitalisasi pasar sebesar Rp 7,02 triliun.
Kategori kapitalisasi pasar ini memungkinkan para pakar keuangan baik penasihat keuangan maupun investor untuk memetakan perusahaan-perusahaan yang dianggapnya menarik untuk berinvestasi. Selanjutnya mereka dapat menilai perusahaan-perusahaan tersebut dengan tepat berdasarkan riwayat keuangannya. Berinvestasi di perusahaan kecil mungkin memberikan keuntungan besar, tetapi harus diingat ada risiko besar pula di sana. Sementara berinvestasi di perusahaan menengah atau besar bisa jadi tidak terlalu menguntungkan jika dilihat dari tingkat pengembaliannya, namun perusahaan-perusahaan tersebut mampu menjamin konsistensi dan keamanan investasi.
Kapitalisasi pasar vs nilai perusahaan
Diakui atau tidak banyak yang salah kaprah dalam memahami kapitalisasi pasar yang dianggap sama dengan nilai perusahaan. Padahal, kapitalisasi pasar bukanlah dan tidak sama dengan nilai perusahaan. Nilai yang diukur dalam kapitalisasi pasar adalah nilai pasar dari suatu perusahaan, yang direpresentasikan dari total jumlah saham yang beredar dikalikan dengan harga per saham.
Kapitalisasi pasar mengukur nilai perusahaan dari sisi ekuitas saja, sedangkan nilai perusahaan mengukur nilai total bisnis perusahaan, baik ekuitas, aset, kas, maupun utang. Nilai perusahaan cenderung lebih rumit untuk diukur. Meskipun demikian, nilai perusahaan mampu memberikan gambaran tentang nilai perusahaan dengan sangat jelas.
Bicara kapitalisasi pasar hanya sebatas pada pembahasan seputar saham yang merepresentasikan kepemilikan perusahaan. Di sini, ada hubungan antara ukuran perusahaan, potensi pengembalian, dan tingkat risiko. Kapitalisasi pasar membantu investor untuk membangun portofolio saham yang seimbang dan menguntungkan serta aman.
Lain halnya dengan nilai perusahaan yang digunakan untuk menentukan harga perusahaan secara keseluruhan. Informasi terkait dengan nilai perusahaan ini penting dan dibutuhkan ketika perusahaan akan diakuisisi secara langsung. Namun, nilai perusahaan ini pun dapat digunakan investor untuk mengetahui kinerja perusahaan sebagai dasar analisis harga saham perusahaan saat ini lebih rendah atau lebih tinggi dibandingkan dengan perusahaan sejenis.
Kapitalisasi pasar sebagai dasar strategi investasi
Pada prinsipnya investasi bertujuan untuk mendapatkan keuntungan jangka panjang secara pasif. Biarkan uang Anda yang bekerja dan menghasilkan keuntungan hingga Anda dapat mencapai kemandirian finansial di masa depan.
Meski tampak sederhana dan mudah, namun berinvestasi harus dilakukan secara hati-hati dan selektif, dalam arti tidak sembarangan dan serampangan. Setiap investor dituntut untuk mampu membaca situasi pergerakan pasar, menganalisis keuangan perusahaan, dan memantau pergerakan harga saham di pasar saham. Tanpa kemampuan tersebut, investor akan menghadapi bahaya atau risiko kerugian yang tinggi.
Kapitalisasi pasar merupakan salah satu alat sekaligus metode ukur yang memudahkan investor untuk menganalisis dan menilai kinerja perusahaan secara finansial. Metodenya yang sederhana dan kemampuannya menilai risiko secara efektif, menjadikan kapitalisasi pasar sebagai metrik yang membantu investor, pakar keuangan, dan semua profesi di bidang keuangan dalam menentukan saham dari perusahaan yang diminati. Selain itu, kapitalisasi pasar juga memungkinkan investor untuk melakukan diversifikasi portofolio saham perusahaan dari berbagai ukuran.
Berinvestasi di perusahaan besar tidak selalu menghasilkan keuntungan yang besar pula dalam waktu singkat, tetapi lebih mengacu pada keuntungan jangka panjang. Sebab, perusahaan-perusahaan besar umumnya memberikan penghargaan kepada para investornya dengan peningkatan nilai saham dan pembayaran dividen secara konsisten.
Menanamkan modal di perusahaan kelas menengah tidak ada salahnya. Namun harus diperhatikan dengan cermat bahwa perusahaan kelas menengah sedang berproses. Artinya perusahaan ini belum mapan dan sedang menuju ke arah mapan dalam beroperasi di industri dengan harapan mengalami pertumbuhan yang cepat. Berinvestasi di perusahaan kelas menengah memiliki tingkat risiko yang lebih tinggi dibandingkan dengan perusahaan besar. Meski demikian, potensi pertumbuhan perusahaan kelas menengah ini sering kali menarik bagi para investor untuk menanamkan modalnya.
Perusahaan dengan kapitalisasi pasar yang kecil bukan berarti tidak menarik untuk berinvestasi. Untuk berinvestasi di perusahaan kapitalisasi kecil, investor harus lebih berhati-hati dan melalui pertimbangan yang sangat matang. Perusahaan kecil umumnya berusia muda, dalam arti pengalaman bisnis dan menghadapi persaingan industri masih belum banyak, sehingga kapabilitas dan akuntabilitasnya belum teruji ketangguhannya.
Tak hanya itu, perusahaan dengan kapitalisasi kecil cenderung memiliki lebih sedikit sumber daya, sehingga lebih sensitif terhadap perlambatan ekonomi. Akibatnya, harga saham perusahaan berkapitalisasi kecil lebih fluktuatif dan kurang likuid daripada perusahaan kelas menengah dan besar yang secara usia operasional lebih dewasa. Namun, untuk menarik minat investor, perusahaan kecil justru lebih berani menjanjikan tingkat pengembalian yang lebih tinggi daripada perusahaan menengah dan besar. Di balik iming-iming tingkat keuntungan yang tinggi, harus disadari pula bahwa tingkat risiko kerugiannya pun tinggi.
Artikel Terkait
- Apa Itu Leverage?
- Apa Itu Tanah Jarang (Rare Earth)?
- Cara Menghitung Marginal Cost untuk Menentukan Keuntungan Maksimal
- Dampak Resesi Ekonomi
Demikianlah artikel tentang apa itu market capitalization, semoga bermanfaat bagi Anda semua.