Apa Itu Price Earning Ratio (PER)?
Price Earning Ratio (PER) merupakan suatu besaran angka yang biasa digunakan sebagai analisis fundamental keuangan perusahaan. Angka ini biasanya digunakan untuk memprediksi valuasi harga suatu saham.
Apabila dirumuskan secara matematis, PER dapat diformulasikan sebagai Harga Saham dibagi Earning Per Share (EPS). Sehingga untuk tiap lembar saham, PER mengindikasikan bahwa harga saham saat ini setara dengan berapa kali pendapatan bersih selama satu tahun.
Contohnya, PER 10x memiliki artian bahwa harga saham saat ini sama dengan 10 kali pendapatan bersih perusahaan selama satu tahun, atau sama dengan pendapatan bersih Selama 10 tahun.
Dapat diartikan pula bahwa PER merupakan variable yang menggambarkan psikologis pasar, yaitu berupa ekspektasi serta persepsi pasar terhadap suatu saham. Hal ini dapat kita lihat saat suatu saham harganya justru turun saat laba perusahaan cenderung naik, atau sebaliknya. Bukankah idealnya jika laba perusahaan naik, harga sahamnya juga akan naik?
Ada kalanya kita juga melihat dua perusahaan dengan kinerja keuangan hampir sama, namun kinerja harga sahamnya bertolak belakang. Di sinilah faktor psikologis tersebut berperan, dan itulah yang disebut dengan PER.
Sejalan dengan pengertian di atas, dalam bukunya yang berjudul “Main Saham Pakai Kiat”, Benny Sinaga mengidentifikasikan nilai PER berdasarkan tingkat pasar, berikut cara membacanya:
Range PER | Artinya |
7 – 9 | Investor merasa cemas terhadap prospek ekonomi. |
10 – 14 | Investor dihadapkan pada perasaan cemas namun juga yakin terhadap prospek ekonomi. |
15 – 18 | Investor memandang masa depan perekonomian dengan penuh keyakinan. |
Maka semakin tinggi nilai PER dari suatu perusahaan, semakin optimis pula pasar memandang prospek masa depan perekonomian. Dan sebaliknya, semakin rendah nilai PER maka pasar semakin merasa cemas dan pesimis mengenai masa depan perekonomian.
Model Pembentuk PER
Penyebab atau pembentuk harga saham akan sesuai dengan rumus:
Harga = EPS * PER.
Jadi, yang membentuk Harga Saham adalah EPS (Laba Perusahaan) dan juga PER. Hal ini tertuang dalam buku Power Pricing karya Robert J. Dolan dan Hermain Simon, 1996, yang menyebutkan bahwa Harga sebuah produk ditentukan oleh:
- Faktor internal perusahaan, yakni biaya dan benefit
- Faktor eksternal perusahaan, yakni nilai persepsi kustomer (perceive customer value)
Apabila faktor internal suatu perusahaan dapat kita dekati dengan nilai EPS, maka faktor ekstenal yang berupa perceive customer value sebenarnya adalah nilai PER itu sendiri.
PER Sebagai Nilai Persepsi Kustomer
Apa itu nilai persepsi kustomer atau perceive customer value? Beberapa ahli telah mencoba untuk menjelaskannya.
- Stephen P. Robins – Organization Behavior (2001)
Persepsi merupakan suatu proses dimana setiap individu mengorganisir dan mengiterpretasikan kesan panca inderanya untuk memberi arti pada lingkungannya. Namun apa yang dirasakan bisa sangat berbeda dengan kenyataannya.
- Mowen (1996)
Persepsi diatikan sebagai suatu proses ketika individu-individu terekspos oleh informasi, menyediakan kapasitas prosesor yang lebih luas serta menginterpretasikan informasi tersebut.
- Schiffman dan Kanuk
Persepsi diartikan sebagai cara kita melihat lingkungan di sekitar kita.
Sekalipun berada dalam situasi yang sama persis, persepsi orang tidak bisa selalu sama. Hal ini bergantung pada stimulus yang diterima, kondisi lingkungan sekitar, dan juga kondisi masing-masing individu.
Persepsi amat penting untuk dipelajari, mengingat pengaruhnya yang sangat besar terhadap perilaku pasar dalam membeli atau menjual suatu produk. Perilaku pasar tersebut, sering kali didasarkan pula pada prsepsi mereka terhadap kenyataan, bukan kenyataan itu sendiri.
Sementara itu, menurut Valerie A. Zeithami, A. Parasuraman dan Leonard L. Berry dalam bukunya yang bertajuk Delivering Quality Service, 1990, menjelaskan bahwa persepsi customer dibentuk oleh:
- Kinerja perusahaan yang dirasakan / diterima oleh customer / pasar di masa lalu.
- Harapan atau ekspektasi dari customer / pasar terhadap kinerja perusahaan pada masa yang akan datang.
- Informasi mengenai perusahaan yang diterima oleh pasar, baik yang dilakukan oleh internal perusahaan maupun oleh pihak lainnya.
Maka dengan kata lain, nilai PER sangat dipengaruhi oleh kinerja perusahaan di masa lalu, harapan pasar terhadap perusahaan, dan juga informasi yang didapatkan oleh pasar mengenai perusahaan tersebut.
Untuk lebih jelasnya, kami akan memilah satu per satu faktor-faktor pembentuk persepsi kustomer tersebut.
- Kinerja Perusahaan yang Dirasakan oleh Pasar
Kinerja perusahaan sifatnya adalah pasti, karena sudah pernah terjadi dan dirasakan oleh pasar. Kinerja ini bisa diterima oleh pasar dari laporan keuangan perusahaan yang diterbitkan 3 bulan sekali. Laporan-laporan keuangan tersebut berisi kinerja penjualan, kinerja operasional, kinerja rugi laba, dan lainnya.
Persepsi atau PER amat dipengaruhi oleh kinerja suatu perusahaan. Semakin baik kinerja perusahaan, maka persepsi pasar terhadap perusahaaan (PER) juga akan baik. Seiring dengan hal tersebut, ada kecenderungan bahwa harga saham akan naik, karena adanya efek kenaikan kerja, dan juga efek kenaikan PER.
- Ekspektasi Pasar terhadap Perusahaan
Ekspektasi pasar atau disebut juga dengan market expectation selalu ada karena empat hal berikut ini:
- Pengalaman di masa lalu. Orang yang memiliki pengalaman baik di masa lalu akan berharap menerima minimal hal yang sama dengan apa yang diterimanya dahulu.
- Word of mouth. Cerita atau pengalaman orang lain sering kali dianggap sebagai referensi atau rekomendasi.
- External communication. Komunikasi eksternal merupakan usaha perusahaan untuk mengupayakan hal-hal tertentu kepada investor dalam rangka menarik minat investor agar berkenan menanamkan modal di perusahaan.
- Individual need. Apabila investor atau pelaku dunia saham telah mempunyai tuntutan yang tinggi, maka ekspektasinya pasti akan tinggi juga.
Semoga pengertian ini dapat membantu Anda dalam memahami mengenai PER dan pengaruhnya pada perilaku pasar saham.
Artikel Terkait
- Apa itu Pajak E-Commerce?
- Apa itu NPL (Non Performing Loan)?
- Siapa Itu Fitch Rating?
- Apa itu Revolusi Industri 4.0?
Demikianlah artikel tentang apa itu price earning ratio (PER), semoga bermanfaat bagi Anda semua.