Apa itu Siklus Bisnis? Bagaimana Tahapan Siklus Bisnis?
Jika dilihat pada permukaan, ekonomi tampak sederhana. Namun, apabila diselisik lebih mendalam, ekonomi sangatlah kompleks. Ekonomi senantiasa terkait dengan setiap sendi dan sektor kehidupan. Tak heran jika banyak faktor baik yang bersifat internal maupun eksternal mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangannya.
Bicara tentang pertumbuhan ekonomi, setiap negara pastilah menginginkan tingkat pertumbuhan ekonomi yang tinggi, di mana lapangan pekerjaan terbuka lebar sehingga tingkat angkatan kerja tinggi, harga-harga komoditas stabil, daya beli masyarakat tinggi, dan tentu saja perekonomian stabil. Namun, untuk mewujudkan semua hal tersebut tidaklah mudah. Jadi, sangatlah wajar jika perekonomian di setiap negara senantiasa mengalami fluktuasi. Inilah yang kemudian memunculkan siklus bisnis.
Apa itu siklus bisnis?
Siklus bisnis disebut juga sebagai siklus ekonomi atau siklus perdagangan. Secara sederhana siklus bisnis dapat dimaknai sebagai rangkaian kondisi ekonomi yang terjadi secara berulang, konstan, dan teratur dalam periode tertentu. Meski berulang, namun panjang siklus bisnis tak bisa diprediksi atau ditentukan secara pasti. Variabel yang digunakan sebagai tolok ukur dari siklus bisnis adalah tingkat pertumbuhan Produk Domestik Bruto (PDB) riil.
Fluktuasi perekonomian di setiap negara terjadi antara periode ekspansi dengan kontraksi. Perubahan kondisi ekonomi ini disebabkan oleh tingkat pekerjaan, produktivitas, dan permintaan terhadap pasokan barang dan jasa di suatu negara. Dalam jangka pendek, perubahan ini kurang berdampak positif terhadap pertumbuhan ekonomi, karena menyebabkan perekonomian negara memasuki periode ekspansi dan resesi. Namun dalam jangka panjang, ekonomi yang fluktuatif dapat memicu terjadinya pertumbuhan ekonomi, karena otoritas suatu negara dapat memiliki kesempatan untuk meningkatkan potensi output-nya dari waktu ke waktu.
Siklus bisnis dapat dipahami pula sebagai jenis fluktuasi dalam aktivitas ekonomi agregat dari berbagai negara, yang terdiri dari ekspansi, resesi, kontraksi, dan kebangkitan ekonomi. Durasi terjadi siklus bisnis sangat bervariasi, dari yang terpendek lebih dari satu tahun hingga terpanjang sepuluh hingga dua belas tahun. Meski berfluktuasi, namun periode terjadinya tidak bisa diprediksi secara pasti. Artinya, meski siklus bisnis merupakan rangkaian kondisi ekonomi yang berulang, namun periode terjadi pengulangannya tidak dapat dipastikan dalam jangka waktu yang sama.
Tahapan dalam siklus bisnis
Siklus bisnis secara umum terdiri dari empat fase atau tahapan, yaitu kemakmuran (puncak siklus), kemerosotan (resesi ekonomi), palung perekonomian, dan pemulihan (ekspansi).
- Kemakmuran
Tahap kemakmuran ini merepresentasikan puncak siklus, di mana perekonomian suatu negara sedang dalam kondisi yang baik. Laju pertumbuhan ekonomi tinggi dan tingkat pengangguran rendah. Pada tahap ini, daya beli masyarakat meningkat seiring dengan naiknya pendapatan masyarakat. Berkenaan dengan hal ini, di tahap ini umumnya konsumen ingin memanfaatkan uang yang dimilikinya untuk mendapatkan tingkat kepuasan tertinggi atas barang dan jasa.
Dari sudut pandang produsen, kondisi ekonomi pada tahap puncak siklus ini dimanfaatkan dengan melakukan ekspansi bisnis dan melakukan inovasi dengan memproduksi serta menawarkan produk-produk baru kepada konsumen. Selain itu, produsen juga melakukan diversifikasi produk.
Sebagaimana berjalannya suatu siklus, pada tahap kemakmuran atau puncak siklus ini sekaligus menjadi titik balik di mana peningkatan output berangsur berhenti dan mulai mengalami penurunan.
- Kemerosotan
Dari tahap kemakmuran atau puncak siklus, kondisi ekonomi beranjak ke tahap kemerosotan yang ditandai dengan terjadinya resesi ekonomi. Perekonomian suatu negara dikatakan berada dalam tahap resesi apabila nilai PDB mengalami penurunan atau nilai pertumbuhan ekonomi riil negatif selama dua kuartal atau lebih dalam periode satu tahun.
Akibatnya, output menurun dan pengangguran meningkat. Secara lebih lanjut kondisi ini berdampak pada tingginya tingkat pengangguran, karena banyak pekerja yang terpaksa harus kehilangan pekerjaannya akibat terkena Pemutusan Hubungan Kerja (PHK). Resesi ekonomi tak ubahnya kelesuan ekonomi, di mana tingkat permintaan menurun yang berimbas pada volume produksi yang menurun pula. Kondisi ini jelas berpengaruh pada berkurangnya penerimaan perusahaan, sehingga mau tak mau harus dilakukan pengurangan pekerja. Pada tahap ini, perusahaan selaku produsen lebih memprioritaskan produksi barang-barang yang mampu memberikan nilai plus kepada konsumen.
Pengurangan pekerja berakibat pada pemutusan hubungan kerja, sehingga angka pengangguran semakin meningkat. Dampak lebih lanjut tentu saja berkurangnya pendapatan masyarakat sehingga daya beli menurun. Masyarakat selaku konsumen menjadi lebih berhati-hati dalam membelanjakan uangnya, tak lagi loyal terhadap barang dan jasa. Sebab itulah tingkat permintaan menurun drastis.
Resesi ekonomi terjadi umumnya disebabkan oleh pasokan persediaan barang yang berlebih, tetapi tidak diimbangi dengan peningkatan konsumsi, di mana konsumsi justru mengalami penurunan. Selain itu, resesi ekonomi juga dapat disebabkan oleh kurangnya inovasi.
- Palung perekonomian
Palung merupakan lekukan dalam pada tanah berisi air. Di laut, keberadaan palung ini membahayakan karena mampu menjebak di mana jika ada orang yang terjebak di dalamnya akan sulit keluar sehingga berisiko terseret ke laut lebih dalam bahkan sampai kehilangan nyawa. Sebagaimana yang digambarkan, palung dalam ekonomi juga memiliki makna yang membahayakan. Palung perekonomian dapat dimaknai sebagai kondisi resesi yang lebih parah dan mengarah pada depresi ekonomi. Suatu negara yang perekonomiannya mengalami tahap palung artinya harus merumuskan kebijakan baik moneter maupun fiskal guna menyelamatkan perekonomian negara.
Di satu sisi, tahap palung ini menempatkan perekonomian suatu negara pada titik nadir. Pertumbuhan ekonomi jelas mengalami penurunan, bahkan bisa jadi negara mengalami defisit yang memaksa otoritas terkait melakukan pinjaman asing. Iklim investasi suram karena investor kehilangan kepercayaannya dan menarik dananya keluar. Meski ekonomi mengalami masa suram di tahap ini, namun perlahan akan menemukan cahaya terang. Tahap ini merupakan titik balik di mana resesi ekonomi mulai berakhir dan kegiatan produksi kembali menggeliat sehingga output mulai mengalami peningkatan.
- Pemulihan
Pada tahap pemulihan, geliat perekonomian kembali dapat dirasakan. Berangsur secara perlahan namun pasti, tingkat permintaan masyarakat akan barang dan jasa mulai naik. Hal ini tentu saja memicu produsen untuk meningkatkan volume produksi. Seiring volume produksi yang meningkat, angka penggangguran mulai dapat diatasi.
Pemulihan merepresentasikan ekspansi, yakni kondisi ketika pertumbuhan ekonomi mulai meningkat mengikuti kontraksi dan palung dalam siklus bisnis. Kondisi ekonomi dikatakan memasuki tahap pemulihan apabila PDB riil kembali pada tingkat potensi jangka panjangnya. Di tahap pemulihan ini, perekonomian bergerak dari depresi dan resesi menuju kemakmuran di mana pertumbuhan ekonomi mulai merangkak naik dan stabil. Pergerakan ekonomi ini akan terus berlanjut hingga mencapai puncak siklus kembali (tahap kemakmuran).
Dalam sejarah perekonomian dunia, siklus bisnis yang terjadi berlangsung antara 3 hingga 5 tahun dalam satu periode tahapan siklus. Pada periode siklus bisnis tersebut, durasi terjadinya resesi ekonomi sekitar 11 bulan. Perumusan dan implementasi kebijakan moneter dan fiskal yang tepat dapat memperpendek masa resesi ekonomi dan mempercepat terjadinya tahap pemulihan ekonomi.
Artikel Terkait
- Apa itu Economic of Scale (Skala Ekonomi)?
- Perbedaan Kebijakan Fiskal vs Kebijakan Moneter
- Apa itu Rasio Kecukupan Modal – Capital Adequacy Ratio (CAR)?
- Apa itu Defisit Transaksi Berjalan? Penyebab & Dampak Defisit Transaksi Berjalan
Demikianlah artikel tentang siklus bisnis dan tahapan siklus bisnis, semoga bermanfaat bagi Anda semua.