Kami menyediakan berbagai simulasi kredit, dari kredit mobil, kredit rumah, kpr, kartu kredit dan lain-lain. Simulasi pinjaman bisa juga dilakukan di sini.

Cara Mempersiapkan Tabungan Darurat Buat Yang Punya Utang

Seringkali, kita mendengar tentang keharusan untuk membayar semua hutang yang menjadi kewajiban dan tanggung jawab kita. Namun di satu sisi, kita juga mengetahui perlunya memiliki dana darurat untuk membayar semua kebutuhan kita.

Kalau dilihat dari naturnya yang sama-sama untuk membayar semua yang menjadi tanggung jawab (omong-omong, kebutuhan dan tanggung jawab itu beda tipis, lho!), pasti ini menimbulkan kebingungan tersendiri. Bagaimana jika dana darurat yang kita miliki hanya cukup untuk membayar hutang kartu kredit?

Kenyataannya, penggunaan dana darurat tidaklah sesempit demikian. Selama dibangun dan dialokasikan dengan tepat, maka sebenarnya kita dapat berhemat lewat dana darurat yang kita bentuk sambil tetap menunaikan kewajiban kita membayar hutang kredit. Simak ulasan cara-caranya lewat kedua poin berikut ini:

Faktanya, Dana Darurat Justru Membantu Kita untuk Menghindari Hutang Yang Tidak Perlu

Disebutkan dalam paragraf sebelumnya, kebanyakan dari kita cenderung berpikir kalau dana darurat hanya untuk membayar hal-hal yang berkaitan dengan hutang cicilan atau kredit. Kita pun sudah tahu kalau hal tersebut salah. Jadi, pandangan seperti apa yang benar terkait penggunaan dana darurat?

Inilah pentingnya untuk menghimpun dana darurat sebanyak mungkin sejak dini. Kebanyakan penasehat keuangan akan menyarankan untuk mulai menghimpun sejak 1 tahun terakhir, namun saya pribadi percaya, apabila dana darurat dihimpun lebih awal dari 1 tahun pasti akan lebih dapat meng-cover segala kebutuhan hidup dibandingkan bila kita mepet-mepet dalam menghimpunnya.

Nantinya, dana hidup ini akan dibutuhkan untuk berbagai macam hal yang tidak selalu berkaitan dengan hutang kredit. Misalnya apabila terjadi kejadian di luar kontrol manusia seperti bencana di rumah, dan ada biaya perbaikan yang membengkak, atau saat-saat tertentu di mana kita mungkin kehilangan pekerjaan atau sulit mencari pekerjaan baru.

Apapun kejadiannya, dana hidup akan menjadi perlindungan terakhir ketika hidup berputar di bagian terendah. Bila ada dana hidup, kita tidak usah lagi memusingkan tagihan kartu kredit, karena semua pembayaran telah dilakukan lewat tabungan dana darurat yang tidak perlu mengeluarkan ekstra bunga atau denda keterlambatan.

Terus, Kalau Sudah Terlanjur Punya Hutang Berbunga Banyak, Apa Yang Harus Saya Lakukan?

Gak usah galau, karena jaman ini telah menjadi makin kreatif sehingga bisa saja kita mengombinasikan tabungan dengan kartu kredit untuk menciptakan dana hidup. Hah, bagaimana bisa?

Begini, kita ‘kan sudah tahu kalau menarik uang dari kartu kredit akan dikenakan fee. Jadi, kita pasti tidak lakukan hal tersebut. Karena itu, satu-satunya pilihan yang ada dari tabungan atau kartu kredit sebagai elemen kombinasi “utama” untuk membentuk dana darurat adalah menarik uang dari tabungan.

Tentang menarik uang dari tabungan, biasanya kita keburu takut duluan kalau uang terus-menerus didebet. Bermacam-macam kekuatiran pun mulai muncul, mulai dari uang yang “dibawa lari entah ke mana” hingga takut tabungan habis di masa tua, yang berujung pada kuatir akan terjadi kegagalan untuk membangun dana darurat sebagai antisipasi atas kejadian buruk yang mungkin terjadi di masa depan.

Faktanya tidaklah demikian. Justru, kita dapat menarik uang dari tabungan (yang darinya kita tidak akan dikenai fee), lalu memindahkan uang yang ditarik tersebut ke pos kartu kredit. Dari sana, kita menyisakan sejumlah uang di tabungan, dan sejumlah uang inilah yang menjadi dana darurat. Misalnya, kita memiliki saldo 11 juta rupiah pada rekening buku tabungan dan 5 juta pada kartu kredit. Maka, pindahkan 3 juta dari buku tabungan ke kartu kredit, dan kita akan memperoleh 8 juta sebagai dana darurat yang terkumpul periode berjalan.

Kalau sudah melakukan cara demikian, barulah kita bisa mulai membayar hutang-hutang kartu kredit kita. Secara umum, ada 3 macam cara yang dapat kita pakai, yakni cara longsoran, cara bola salju, dan cara kepingan salju, di mana ketiga cara pembayaran hutang tersebut dijabarkan pada poin-poin berikut:

1. Cara Longsoran

Dalam cara longsoran, kita mendahulukan jumlah pembayaran kartu kredit yang tertinggi. Baru setelah “beban” jumlahnya dikurangi, kita mulai membayar dengan kedua tertinggi, ketiga tertinggi, dan seterusnya hingga hutang-hutang kredit kita lunas.

Cara longsoran ini merupakan cara pembayaran hutang yang efektif karena mengurangi beban pembayaran di awal dengan signifikan. Karenanya, orang yang memakai cara longsoran ini akan lebih aman dari BI Checking, mengingat hutang yang mewakili mayoritas hutangnya banyak yang sudah terbayarkan. Sebagai imbasnya, orang-orang pengguna cara longsoran terlihat sebagai orang yang bertanggungjawab.

2. Cara Bola Salju

Boleh dikatakan, cara bola salju ini kebalikan dari cara longsoran. Karenanya, mereka yang suka membayar hutang dengan cara bola salju ini mulai dari jumlah hutang paling rendah lalu perlahan-lahan bergerak ke jumlah yang makin tinggi.

Karena membayar mulai dari yang terkecil, maka cara kedua ini mungkin lebih terlihat tidak bertanggungjawab dibandingkan cara pertama, yakni longsoran. Namun, sesungguhnya cara kedua ini memiliki beban psikologis yang lebih ringan, sehingga acara membayar hutang akan menjadi sesuatu yang menyenangkan. Karena diri kita senang membayar hutang tepat waktu, maka kita akan termotivasi untuk membayar hutang-hutang berikutnya secara tepat waktu.

3. Cara Kepingan Salju

Cara ketiga, yakni cara kepingan salju, adalah cara yang lebih fleksibel namun juga unik dibandingkan kedua cara sebelumnya. Unik karena cara ini menekankan pada penghematan uang dalam jumlah banyak sambil membayar hutang kartu kredit lewat tabungan. Cara yang manjur dipakai saat terlilit hutang dalam jumlah besar ini dapat digunakan bersamaan dengan cara longsoran atau bola salju, sehingga menjadi cara yang lebih fleksibel untuk membayar hutang.

Inti dari keseluruhan artikel ini adalah, kontradiksi antara butuh tabungan dana darurat dengan membayar kewajiban kartu kredit itu bisa disatukan. Kita membutuhkan dana darurat sebagai antisipasi kejadian tidak diinginkan yang mungkin terjadi di masa depan, di mana dana darurat ini dibentuk lewat tabungan yang kita pindah-pindahkan ke kartu kredit. Urus dahulu dana darurat, baru kita bayar hutang kredit dengan ketiga cara populer yang telah saya jelaskan pada paragraf sebelumnya.

Artikel Terkait

Demikianlah artikel tentang cara mempersiapkan tabungan darurat buat yang punya hutang, semoga bermanfaat.



Mengapa Kita Butuh Uang?
Hal-hal yang Harus Anda Hindari Jika Ingin Menjadi Kaya
Mencari Penghasilan Sampingan? 9 Terobosan ini Patut Kamu Coba
Tips Ibu Rumah Tangga Jepang dalam Menyimpan Uang
Keuangan Kacau Karena Menunda-nunda?
Cara Mengelola Keuangan Selama Pandemi COVID-19
Kebutuhan yang Seharusnya Harganya Tidak Sampai 1 Juta
Apakah Keuangan Kamu Sehat? Berikut Cara Mengukurnya
10 Cara Berhemat yang Salah
Fakta Mengejutkan Dalam Mengelola Keuangan


Bagikan Ke Teman Anda