Tip Keuangan untuk Kamu yang Baru Lulus dari SMA
Segera setelah kamu dinyatakan lulus dari Sekolah Menengah Atas, kamu seolah memiliki banyak sekali pilihan terbentang di depanmu. Kamu bisa langsung mengambil keputusan untuk melanjutkan ke jenjang Universitas seperti yang sebagian besar anak muda di Indonesia lakukan, atau kamu dapat mengambil pilihan seperti mencoba pengalaman bekerja baik secara part time maupun full time. Itu artinya ketika bekerja part time, kamu masih memiliki waktu untuk menjalani kuliah kamu. Sebaliknya jika kamu bekerja full time maka kamu bertekad untuk melewatkan tahun pertama kamu untuk menggali pengalaman bekerja sebelum kamu menginjak ke bangku kuliah.
Jika kamu memiliki orang tua yang mampu membiayai kuliah kamu itu sangat bagus. Namun terkadang dunia tidaklah selalu seindah itu. Banyak terjadi dimana orang tua tidak mampu membiayai anaknya ke jenjang sekolah yang lebih tinggi. Bisa juga mereka mampu membiayai kamu, namun tidak bisa hingga 100%. Lalu apa yang bisa kamu lakukan?
Pikirkan Budget
Hal pertama yang perlu kamu lakukan adalah menghitung budget. Jika kamu memutuskan untuk bekerja full time, berapa uang yang harus kamu sisihkan per bulannya untuk biaya kuliah nantinya. Atau jika bekerja part time, berapa besaran uang yang harus kamu sisihkan untuk keperluan kuliah yang sedang kamu jalani. Selama bekerja, ada baiknya kamu tinggal bersama dengan orang tua untuk menekan biaya. Atau jika keadaan mengharuskan kamu kos atau menyewa rumah, pastikan kamu sudah memperkirakan berapa budget yang harus kamu miliki setiap bulannya.
Pikirkan Prioritas
Kamu bisa menghitung mana yang lebih hemat : kamu memanfaatkan angkutan umum atau memiliki sebuah motor untuk mobilitas kamu. Jika kamu merasa membeli bensin per minggu biayanya lebih murah daripada biaya naik angkutan umum, kamu bisa mempertimbangkan untuk membeli motor bekas dengan kondisi yang masih baik.
Pilih Universitas dengan Biaya Minimum
Artinya, kamu harus bertekad untuk bisa masuk ke Universitas Negeri karena biayanya yang lebih terjangkau dibandingkan dengan Universitas Swasta. Atau jika lulus dari Universitas Negeri sangat sulit, kamu bisa mencari berbagai fasilitas beasiswa yang ditawarkan oleh Universitas Swasta. Atau kamu bisa mengejar untuk kuliah di Sekolah Tinggi Negara yang bebas biaya. Sembari kuliah di Universitas Negeri atau di Universitas Swasta dengan beasiswa, kamu bisa melakukan kerja part time untuk mengcover biaya lainnya.
Jangan Belajar Berhutang
Umurmu belum 21 tahun (dan tentu saja belum menikah), karenanya kamu belum boleh mendapatkan layanan pinjaman apapun dari perbankan. Ada sebabnya mengapa hal ini dilakukan. Pada usiamu yang masih belasan, emosi cenderung belum stabil. Sedangkan sebagai debitur diperlukan seseorang dengan karakter yang baik dan stabil, yang meminjam karena memang benar-benar butuh dan bukan karena ingin. Berapapun penghasilanmu manfaatkan dengan sebaik-baiknya. Gaya tidak penting. Yang penting adalah menumpuk tabungan demi masa depan dan bukan menumpuk hutang untuk membeli barang-barang yang nantinya juga akan usang.
Asuransi
Di Indonesia, anak boleh menjadi tanggungan BPJS kesehatan orang tua hingga ia berusia 21 tahun. Masih ada beberapa waktu lagi untuk kamu berada di bawah tanggungan orang tuamu. Namun ketika umur 21 tahun, kamu harus memiliki kartu BPJS kesehatanmu sendiri. Meskipun sebenarnya ketika kamu bekerja, pihak pemberi kerja sudah wajib menyediakan BPJS bagi pegawainya. Biaya BPJS cukup terjangkau yaitu Rp.80.000/bulan untuk kelas 1; Rp.51.000/bulan untuk kelas 2; Rp.25.500/bulan untuk kelas 3. Biaya ini per Juni 2017.
Perencanaan Keuangan Itu Perlu
Jika selama ini kamu tak peduli dengan perencanaan keuangan, sebaiknya kamu harus merubah pikiran. Perencanaan keuangan itu perlu terlebih untuk kamu yang membiayai kuliahmu sendiri. Kamu juga bisa belajar bagaimana caranya mengatur keuangan melalui berbagai ilmu keuangan yang bisa kamu dapatkan melalui internet. Ingatlah bahwa prinsip universal selalu berlaku : jangan lebih besar pasak daripada tiang. Lebih baik tidak gaya demi masa depan.
Dana Darurat
Namanya juga kehidupan, dana darurat harus selalu kamu sediakan untuk mengantisipasi hal-hal yang tak terduga. Caranya adalah dengan menyisihkan penghasilan kamu setiap bulan dan tempatkan ia pada ‘kantong khusus’ agar tidak tercampur dengan keuangan lainnya. Meski sedikit tidak apa-apa, yang penting kamu memiliki dana darurat yang sewaktu-waktu bisa kamu gunakan.
Buat Perencanaan Kuliah Kamu
Berapa SKS yang akan kamu tempuh hingga tamat? Berapa nilai yang harus kamu capai untuk bisa mengambil SKS maksimal? Berapa biaya yang dapat dicover oleh orang tuamu? Berapa biaya yang dapat kamu cover dari hasil kerja part-time? Apakah Universitasmu menyediakan beasiswa? Hal-hal ini sebisa mungkin harus kamu dapatkan informasinya, sehingga kamu bisa merencanakan kapan kamu lulus dan mengantisipasi biaya yang dibutuhkan.
Gunakan Aplikasi Keuangan
Dari waktu ke waktu, jika kamu merasa kesulitan dalam mengatur keuangan, ada banyak aplikasi yang bisa kamu unduh dari Google Play. Sempatkan diri untuk mempelajari cara pemakaiannya agar kamu bisa mengendalikan keuanganmu secara lebih maksimal.
Smart Tentang Keuangan
Selalu waspada dan smart mengenai keuangan kamu. Terlebih karena kamu membiayai kuliahmu sendiri bahkan bekerja paruh waktu untuk membiayainya. Jika kamu merasa hal ini sulit, maka yang hanya kamu perlu lakukan adalah bertahan dan bersabar. Dunia kuliah hanya beberapa tahun saja.
Semakin cepat kamu lulus, semakin baik. Agar semakin cepat pula kamu menginjakkan kaki ke masa depan yang selama ini kamu perjuangkan dan idam-idamkan. Lalu kamu akan merasakan bahwa sesungguhnya semua perjuanganmu selama ini tidaklah sia-sia. Tetap semangat ya!
Artikel Terkait
- Biaya Tambahan yang Bisa Anda Hemat
- Benda Apa yang Sebaiknya Beli Bekas?
- Keuangan Kacau Karena Menunda-nunda?
- Bijakkah Kredit Motor untuk Ojek Online?
Demikianlah artikel tentang tip keuangan untuk yang baru lulus dari SMA, semoga bermanfaat.