Keuangan Kacau Karena Menunda-nunda?
Apakah anda ingat masa-masa ketika anda kuliah dulu, ketika anda berjuang untuk belajar dari bertumpuk-tumpuk buku tepat di malam hari sebelum anda ujian keesokan harinya? Anda memaksa diri untuk terbangun sepanjang malam, setengah putus asa mengejar semua ketertinggalan anda di menit-menit terakhir. Pada saat tersebut yang ada hanya sesal. Sesal mengapa anda tidak belajar dari jauh-jauh hari, sehingga menjelang esok ujian anda sudah merasa lega dan bisa beristirahat dengan tenang.
Jangan pura-pura heran, kebanyakan dari kita pasti pernah mengalaminya. Namun anda harus berhati-hati. Kebiasaan menunda-nunda ini secara sadar atau tidak dapat merambat ke hal-hal lainnya, lho. Termasuk dalam hal keuangan. Tidak percaya? berikut kami tuliskan beberapa penundaan terbesar yang mungkin tidak anda sadari bisa menciderai keuangan anda dengan sangat berat. Kita simak yuk!
1. Investasi: Ketika Waktu Makin Sedikit Sehingga ia Tak Sempat Berkembang
Ada sebabnya suatu instrumen dinamakan dengan investasi. Itu karena anda tidak bisa melihat hasilnya dalam waktu yang relatif singkat. Bahkan investasi sederhana seperti Reksadana dan Obligasi membutuhkan waktu sekurang-kurangnya 5 tahun sebelum anda mencicipi hasil yang signifikan. Jadi jika sekarang masih belum memiliki investasi, sebenarnya anda sudah rugi besar. Untuk mencegah kerugian yang lebih besar lagi mengapa anda tidak memulainya dari sekarang? Segera pilih instrumen investasi yang anda rasa tepat untuk kondisi keuangan anda, dan jangan mencari-cari alasan untuk menunda lebih lama lagi. Lakukanlah sekarang.
2. Tabungan: Ketika Anda Menghabiskan Uang Lebih Dari yang Anda Dapatkan
Anda sepenuhnya sadar bahwa gaya hidup yang anda jalani mengeluarkan biaya yang lebih besar pasak daripada tiang. Konsumsi anda jauh-jauh lebih besar daripada yang bisa anda hasilkan, namun anda terus menunda berhemat seperti anda menunda diet yang selalu bisa dimulai esok. Tadinya anda membatin bahwa anda akan berhemat setelah anda memasuki tahun baru. Tahun baru tiba lalu anda berjanji akan berhemat setelah triwulan pertama. Triwulan pertama lewat, anda lalu membatin akan berubah setelah lebaran. Setelah lebaran lewat, berpuluh tahun lewat, usia produktif anda lewat, lalu anda berakhir dengan menemukan bahwa diri anda tak akan punya apa-apa. Menyesal sudah tak ada guna.
3. Hutang Kartu Kredit: Ketika Jumlahnya Semakin Menggunung
Ibarat sebuah koin, Credit Card juga memiliki dua sisi yang berbeda. Di satu sisi ia sangat bermanfaat, di sisi lain ia seperti bom waktu yang bisa meledak dan melukai anda kapan saja. Sehingga sebisa mungkin anda jangan terlena ketika menggunakan Credit Card. Pada mulanya, bisa jadi karena jumlah tagihan yang kecil, anda terus menunda untuk membayar tagihan secara penuh. Anda berfikir jika anda membayarnya dengan minimum payment, maka masalah anda sudah selesai.
Yang anda harus ingat adalah Credit Card menimpakan sistim bunga berbunga. Sehingga jika tagihan anda bulan ini tidak anda bayar secara penuh, maka tagihan bulan depan akan membebankan bunga dihitung dari sisa tagihan yang tersisa, demikian seterusnya. Jadi ya, memang mengerikan jika anda menunda membayar Credit Card secara penuh, terlebih mengingat bunganya yang sangat besar sekitar 29,5% pertahun (per 1 Juni 2017), nilainya yang semula kecil, bisa menciderai keuangan anda jika anda terus menerus menunda pembayarannya.
4. Pajak : Ketika Anda Menunda Melaporkan SPT Tahunan
Saat ini melaporkan SPT tahunan sudah semakin mudah. Jika anda merasa tidak memiliki waktu untuk melaporkan SPT dengan pergi ke kantor pajak, anda bisa melaporkannya secara online melalui fasilitas e-filling. Untuk tahun 2017, batas dateline untuk melaporkan SPT tahunan anda adalah pada tanggal 31 Maret 2017 yang lalu. Lalu apa yang akan terjadi jika anda menunda melaporkannya? Anda akan dikenakan denda sebesar 100 ribu. Namun tidak itu saja. Saat ini berbagai kegiatan sudah mewajibkan para wajib pajak untuk menyertakan bukti SPT ketika akan menjalankan suatu proyek. Apa yang akan anda lakukan jika proyek yang bernilai besar itu melayang hanya karena anda tidak memiliki bukti pajak, karena anda menunda melaporkannya?
5. Tagihan: Ketika Anda Menunda Membayar Iuran Bulanan
Di Indonesia iuran bulanan yang umumnya harus dibayar semua orang adalah iuran air dan iuran listrik. Jika anda menunda untuk membayarnya, maka anda akan dikenakan denda setiap bulannya. Dan jika anda terus-menerus menunda membayar tagihan anda, maka layanan tersebut akan dicabut oleh institusi terkait. Bayangkan betapa mahal dan besar uang yang anda harus bayarkan ketika anda harus mengajukan kembali permohonan baru untuk air dan listrik. Sudah mahal, merepotkan pula. Semua hanya karena anda yang suka menunda-nunda. Menyedihkan?
6. Lowongan Pekerjaan: Ketika Anda Melewatkan Pekerjaan dengan Gaji yang Lumayan
Masalahnya tidak semua perusahaan memberikan gaji yang tinggi, dan tidak setiap tahun mereka membuka lowongan. Atau paling tidak mereka membuka lowongan sekali dalam sepanjang tahun dengan waktu yang terbatas. Jika anda sudah mengetahui perusahaan tersebut membuka kesempatan dan anda merasa memenuhi semua persyaratan yang mereka kehendaki, maka jangan menunda-nunda untuk mengurusnya.
Lengkapi semua dokumen yang mereka perlukan, seperti surat kelakuan baik, surat keterangan sehat, surat bebas narkoba, dan surat belum menikah, karena beberapa dokumen tersebut tentu tidak bisa selesai hanya dalam sehari. Ketika anda menunda hingga terlewat batas waktu, anda harus menunggu lagi hingga tahun depan ketika mereka kembali membuka lowongan. Namun sayangnya bisa jadi persyaratan sudah berubah sehingga anda tak lagi qualified dan anda terpaksa mengambil pekerjaan dengan gaji jauh lebih rendah hanya karena anda butuh pekerjaan (dan uang) sayang sekali bukan?
7. Kenaikan dan Promosi: Ketika Anda Harus Menunggu untuk Tahun Berikutnya
Anda sudah dalam posisi eligible untuk mendapatkan promosi, namun anda enggan mengungkapkannya kepada atasan anda. Lalu anda menunda berterus terang dan terus berharap hingga seseorang melihat betapa keras anda bekerja. Hal itu tak mengapa, jika anda rela menunda promosi hingga 5 atau 10 tahun lagi. Namun pernahkah anda bayangkan berapa besar kerugian anda seaindainya anda sudah promosi tahun itu juga?
Membuka obrolan kepada atasan sekedar mengingatkan bahwa tahun ini anda sudah bisa promosi dan anda mengharapkan dukungan penuh dari beliau karena anda banyak belajar dan mendapatkan ilmu dari beliau sebenarnya tak mengapa. Ketika hal tersebut anda ungkapkan, bisa jadi anda membantu atasan anda untuk ingat, karena toh anak buah yang harus diperhatikannya bukanlah anda seorang. Karena itu sebaiknya jangan menunda untuk menjalin hubungan baik dengan sesama rekan kerja baik atasan maupun bawahan. Siapa tahu anda membutuhkan mereka sewaktu-waktu.
Artikel Terkait
- Lebih Baik Beli Motor Cash atau Kredit Motor?
- Tip Mengelola Keuangan dengan Baik
- Tip Hidup Hemat dan Tidak Boros
- Masuk Masa Pensiun? Perhatikan Beberapa Hal Ini!
Demikianlah artikel tentang keuangan yang kacau karena menunda-nunda, semoga bermanfaat bagi Anda semua.