Kapan Sebaiknya Pergi Wisata Ke Luar Negeri Agar Keuangan Tidak Terganggu?
Ada kalanya rencana untuk pergi wisata tidak bisa direalisasikan dengan baik karena sejumlah faktor. Salah satunya adalah biaya yang cukup mahal, terutama jika destinasi wisata yang dipilih berada di luar negeri.
Banyak biaya dan juga kebutuhan lain selama travelling tentu saja bisa menguras seluruh isi tabungan. Hal seperti ini patut kamu antisipasi sejak awal supaya rencana perjalanan wisata yang dibuat tetap berjalan lancar meski dengan biaya terbatas.
Untuk menyiasatinya, ada beberapa pilihan terbaik yang bisa kamu lakukan agar wisata ke luar negeri yang kamu idamkan bisa terlaksana sekaligus juga tidak mengganggu keuangan kamu. Salah satunya adalah dengan memilih waktu yang tepat.
Dead Week Pilihan Terbaik
Selain biaya, hal lain yang harus dipertimbangkan ketika ingin pergi wisata adalah pemilihan waktu yang tepat. Perlu kamu ketahui, ada tiga musim penting dalam industri wisata, yaitu low season, high season, dan peak season.
High season bukan waktu berwisata paling tepat untuk kamu yang memiliki budget terbatas. Bukan berarti juga low season bisa jadi masa menyenangkan untuk berwisata meski harga akomodasi yang ditawarkan lebih murah. Pasalnya, bisa saja destinasi yang akan kamu kunjungi sedang mengalami musim kering ataupun badai yang sulit diprediksi.
Namun tahukah kamu, bahwa sebenarnya ada waktu paling tepat untuk pergi wisata agar keuangan tidak terganggu. Menariknya lagi, tidak banyak orang tahu soal waktu ini. Waktu tersebut disebut sebagai dead week yang memungkinkan kamu untuk menghemat dana menjadi super minim.
Dead week adalah musim paling murah untuk bepergian setelah perayaan tahun baru. Biasanya, momen ini hanya berlangsung selama bulan Januari, tepatnya di tanggal 2 hingga 15 alias dua minggu pertama di awal tahun.
Di beberapa negara, dead week adalah momen yang paling dinantikan oleh sebagian besar wisatawan. Sebab, hampir semua maskapai penerbangan dan penginapan menurunkan harganya jauh di bawah rata-rata.
Penurunan harga ini tidak dilakukan sembarangan. Tujuannya tentu saja untuk menggaet wisatawan setelah masa high season berakhir. Yaitu tepat setelah natal dan tahun baru.
Bukan hanya harga akomodasi yang jadi lebih murah, selama dead week ini sebagian besar tempat yang ramai didatangi wisatawan pun jadi lebih sepi. Sebab, para karyawan dan anak sekolah sudah kembali melakukan rutinitasnya.
Meski harga akomodasi di masa dead week jadi lebih murah ketimbang biasanya, kamu disarankan untuk memesannya di hari kerja ketimbang akhir pekan. Dengan begitu, kamu akan mendapat harga luar biasa murah sehingga keuanganmu pun tetap terjaga meski sedang berwisata.
Pahami Arti Low Season, High Season, dan Peak Season
Seperti yang telah disebutkan sebelumnya, perbedaan harga saat liburan jadi salah satu faktor yang ditentukan oleh jenis musim libur yang kamu pilih. Bahkan, tingkat kepadatannya juga jadi faktor lain yang dipengaruhi oleh musim libur ini.
Berikut ini ulasan lengkap mengenai low season, high season, dan peak season yang perlu kamu ketahui jika ingin berlibur ke luar negeri.
- Low season
Musim satu ini ditandai dengan momen di luar masa libur nasional maupun internasional. Dengan demikian low season jadi lebih sepi ketimbang musim liburan lainnya.
Ada beberapa keuntungan yang bisa kamu dapatkan saat berlibur di low season, salah satunya adalah harga akomodasi dan transportasi jadi lebih murah. Bahkan, tak sedikit tempat wisata, maskapai penerbangan, hotel, hingga jasa transportasi menawarkan promo menarik di momen ini.
Low season juga bisa kamu jadikan waktu paling tempat pergi wisata agar keuangan tidak terganggu. Apalagi jika kamu tidak begitu suka dengan tempat yang terlalu ramai. Situasi tempat liburan cenderung lebih sepi sehingga kamu bisa semakin leluasa mengeksplor banyak hal.
Umumnya, low season di Indonesia di mulai sejak bulan September hingga awal Desember dan pertengahan Januari hingga April di sepanjang tahun.
- High season
Tak seperti low season, musim liburan high season ini bakal jauh lebih ramai. Pasalnya, musim ini bertepatan dan masa liburan anak-anak sekolah dan tepat dengan dimulainya liburan musim dingin di beberapa negara. Umumnya, banyak pula wisatawan asing yang berlibur ke negara-negara tropis, tak terkecuali Indonesia saat musim dingin tiba.
Selain itu, masa-masa liburan seperti long weekend dan hari libur nasional atau hari besar keagamaan termasuk juga dalam musim libur high season. Tentu saja, peningkatan jumlah wisatawan ini membuat harga tiket pesawat, tarif hotel, dan tempat wisata semakin melambung karena tingginya permintaan.
Bukan hanya itu, high season membuatmu harus siap untuk mengantre panjang demi memasuki area destinasi wisata atau sekadar membeli tiket masuk. Jalanan menuju destinasi tersebut juga cenderung dilanda kemacetan yang mengular.
Apabila kamu memang siap dengan segala risiko ini, maka pastikan saja perjalanan dan liburanmu tetap mengasyikkan. Caranya, siapkan saja berbagai jenis camilan, buku, atau teman liburan yang asyik. Terkadang, high season seperti ini juga tidak terlalu buruk kok karena semua obyek wisata akan dibuka lebih lama dan dilengkapi dengan berbagai event menarik.
- Peak season
Musim liburan satu ini sebenarnya tidak jauh berbeda dengan musim liburan high season. Perbedaan yang jelas terlihat adalah tempat wisata bakal jauh lebih ramai ketimbang musim liburan high season. Hampir semua tempat wisata akan dipenuhi banyak orang hingga membludak dan membuatmu harus rela berdesak-desakan. Bahkan, tak sedikit orang yang akhirnya saling berebut tiket ataupun kamar hotel.
Apabila kamu pada akhirnya terpaksa untuk memilih waktu liburan peak season, maka bersiaplah untuk mengeluarkan uang cukup banyak. Harga tiket transportasi maupun akomodasi akan dibanderol luar biasa tinggi melebihi harga di high season. Bahkan, angka kenaikannya bisa mencapai 250% dari harga normal!
Biasanya, periode peak season atau puncak musim liburan ini dimulai beberapa hari menjelang hari natal sampai tahun baru, yaitu di tanggal 20 Desember – 10 Januari.
Demikian penjelasan singkat mengenai waktu paling tepat untuk pergi wisata ke luar negeri agar keuangan tidak terganggu. Tentu saja, pilihannya tetap kembali padamu. Jadi, semoga bermanfaat!
Artikel Terkait
- Cara Mempersiapkan Dana Pendidikan Untuk Anak
- 15 Negara Paling Aman untuk Pensiun, Indonesia Salah Satunya
- 15 Tips Keuangan Bagi Usia Dewasa Muda
- Apa Itu Literasi Finansial?
Demikianlah artikel tentang kapan sebaiknya pergi wisata ke luar negeri agar keuangan tidak terganggu, semoga bermanfaat bagi Anda semua.