Sudah Saatnya Mempersiapkan Dana Darurat, Ini Caranya!
Setiap orang seharusnya menyisihkan pendapatan yang diterima untuk tidak digunakan membeli apapun. Dana tersebut biasa dikenal dengan dana darurat atau dana berjaga-jaga. Menurut Keynes, salah satu tokoh ekonomi terkenal, berjaga-jaga menjadi salah satu motif atau alasan seseorang memegang uang tunai.
Berjaga-jaga mungkin bisa disamakan dengan menabung. Namun pada dasarnya kedua hal tersebut berbeda. Menabung dilakukan untuk memenuhi kebutuhan atau membeli sesuatu di masa yang akan datang, misalnya untuk biaya pendidikan, membeli mobil, dan sebagainya. Sedangkan dana darurat dipersiapkan untuk keadaan tidak terduga, yang mana waktunya tidak dapat diprediksi dan kejadiannya belum tentu terjadi.
Dana darurat sangat penting bagi setiap orang karena dana tersebut dapat menjadi pertahanan bagi seseorang ketika sedang berada pada masa-masa kesulitan keuangan. Kondisi keuangan dapat berubah sewaktu-waktu tanpa perkiraan.
Perubahan ini dapat terjadi karena banyak hal khususnya yang berhubungan dengan pekerjaan atau gaji. Walaupun dengan adanya dana darurat, tetap saja tidak menjamin seseorang akan terhindar dari masa-masa sulit keuangan. Namun seseorang dapat bertahan lebih lama lagi sampai akhirnya menemukan solusi untuk mengatasi masalah keuangannya tersebut.
Tidak ada jumlah khusus dalam mempersiapkan dana darurat ini. Semakin panjang jangka waktu yang diinginkan atas manfaat dana darurat, maka jumlah yang dipersiapkan pun harus semakin besar. Apalagi jika sudah berkeluarga dan memiliki anak.
Jumlah anak dalam sebuah keluarga juga menjadi salah satu faktor penting yang harus diperhatikan dalam mempersiapkan dana darurat. Karena semakin banyak jumlah anggota dalam sebuah keluarga, maka semakin banyak pula dana yang dibutuhkan untuk memenuhi kebutuhannya. Jika bingung dengan jumlah dana darurat yang harus dipersiapkan, kalikan saja pendapatan setiap bulannya dengan jumlah anggota keluarga.
Misalkan, pendapatan setiap bulannya adalah Rp10.000.000 dengan total anggota keluarga sebanyak 5 orang. Maka perkiraan jumlah dana darurat yang harus dipersiapkan sebesar Rp.50.000.000.
Jumlah tersebut mungkin terlihat sangat besar, akan tetapi dana darurat tidak harus dipersiapkan dalam sekali waktu. Sisihkan pendapatan secara berkala untuk dana darurat, semakin lama dana tersebut akan sejumlah dana darurat yang ingin dipersiapkan.
Setelah mengetahui apa itu dana darurat dan seberapa pentingnya mempersiapkan dana darurat bagi kehidupan, pertanyaan selanjutnya yang terbesit di benak adalah mengenai bagaimana cara yang harus dilakukan untuk mempersiapkan dana darurat tersebut. Berikut ini beberapa cara yang dapat dilakukan oleh siapapun dalam mempersiapkan dana daruratnya:
1. Jadikan dana darurat ini seperti tagihan setiap bulan.
Sisihkanlah sekian persen dari pendapatan yang diterima pada awal bulan untuk dana darurat. Anggap saja ini sebagai suatu tagihan yang wajib dibayar sesegera mungkin.
Seseorang juga dapat mengubah pola pikirnya dengan mengganggap jika terlambat menyisihkan dana darurat maka ada ‘denda’ yang harus dibayar. Denda tersebut hanya sebuah pengandaian, kenyataannya bukanlah denda namun penambahan jumlah dana darurat yang harus ditransfer pada bulan tersebut.
Apabila pola pikir tersebut sudah tertanam dalam diri sendiri, akan semakin mudah bagi seseorang untuk mempersiapkan dana darurat.
2. Buatlah jadwal transfer otomatis.
Buat sebuah rekening yang diperuntukkan khusus dana darurat. Lalu atur jadwal otomatis transfer dari rekening utama atau rekening pendapatan ke rekening khusus dana darurat tersebut.
Cara ini cocok dilakukan bagi seseorang yang memiliki sifat pelupa atau kebiasaan sering menunda-nunda. Bagi yang belum memiliki mobile banking atau internet banking pun tidak akan direpotkan lagi untuk pergi ke ATM atau bank demi memindahkan sejumlah dana ke rekening lain.
3. Transfer, lupakan, dan lihat dana selalu bertambah.
Kalimat tersebut dapat dijadikan motto yang tepat bagi dana darurat. Setelah menyisihkan pendapatan untuk dana darurat, lupakanlah tentang pendapatan yang berkurang.
Lihat saja bagaimana dana tersebut semakin bertambah banyak setiap bulannya. Jangan melihat dari sisi berkurangnya pendapatan, namun lihatlah dari sisi dana darurat akan bertambah dan semakin menjamin masa depan.
4. Kurangi pengeluaran yang tidak penting dan simpan lebih banyak.
Perhatikan kembali anggaran yang telah dibuat dan buang pengeluaran-pengeluaran yang dirasa tidak penting dan tidak membawa manfaat bagi kehidupan nantinya.
Alokasikan dana pengeluaran tersebut ke dalam dana darurat sehingga dana darurat yang disimpan semakin banyak. Ubah pola pikir yang hanya memikirkan kesenangan saat ini. Pikirkan pula tentang kesejahteraan dimasa yang akan datang.
5. Hasilkan lebih banyak uang.
Jika cara sebelumnya belum bisa dilakukan, entah karena sifat boros atau hobi berbelanja yang belum bisa hilang. Cara yang satu ini harus dilakukan agar dana darurat tetap bisa dipersiapkan dengan baik.
Tambahlah pendapatan setiap bulannya sejumlah dana darurat yang ingin dipersiapkan. Cara ini memang membutuhkan tenaga dan usaha yang lebih, namun itu semua karena sifat boros atau hobi berbelanja yang tidak atau belum bisa dihilangkan. Ingatlah bahwa selalu ada hal-hal yang dikorbankan jika ingin mendapatkan sesuatu.
Kelima cara tersebut dapat dicoba dan terbukti mampu membantu seseorang dalam mempersiapkan dana daruratnya. Lakukan semuanya dengan konstan setiap bulan. Terus fokus pada masa depan dan temukanlah segala hal yang dapat memotivasi untuk mengubah pola pikir dan kebiasaan buruk mengenai keuangan. Sebesar apapun dana darurat, tidak akan terasa berat jika seseorang memiliki tekad yang kuat dan selalu berusaha dalam mempersiapkan masa depan yang lebih terjamin.
Artikel Terkait
- Cegah Belanja Impulsif dengan Cara Ini!
- Nasihat Keuangan untuk Anak Muda Zaman Now
- 5 Tahap Mencapai Financial Freedom
- 10 Tip Investasi bagi Pemula
Demikianlah artikel tentang cara mempersiapkan dana darurat, semoga bermanfaat bagi Anda semua.