Cegah Belanja Impulsif dengan Cara Ini!
Terkadang sebelum akhir bulan sebagian orang sudah menghabiskan pendapatan bulanannya. Hal tersebut mungkin saja terjadi terutama bagi seseorang yang hobi berbelanja dan tidak bisa mengontrol uang dengan baik. Salah satu faktor yang menjadi penyebab cepat habisnya pendapatan adalah belanja impulsif.
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), belanja impulsif adalah keinginan untuk berbelanja secara tiba-tiba. Keinginan yang datang secara tiba-tiba itu tidak bisa diprediksi bahkan tidak bisa dikontrol. Jika belanja impulsif selalu terjadi saat seseorang sedang berada di suatu tempat, bisa dipastikan pendapatannya tidak akan cukup sampai akhir bulan.
Namun tidak perlu khawatir, ada beberapa cara yang dapat dilakukan untuk menghentikan belanja impulsif ini.
1. Tetap berpedoman pada daftar belanja yang dibawa.
Sebaiknya setiap orang selalu membawa daftar belanja ketika akan pergi ke suatu tempat perbelanjaan. Daftar belanja dapat mengontrol seseorang dari membeli barang yang tidak dibutuhkan. Seseorang hanya akan membeli barang yang dibutuhkan sehingga uang dapat lebih terjaga.
2. Sisihkan sejak awal sekian persen uang untuk ditabung.
Menyisihkan uang saat awal menerima pendapatan akan sangat bermanfaat bagi seseorang khususnya pada saat akhir bulan apabila ada suatu hal yang tiba-tiba harus dibeli. Dengan menabung, seseorang dapat tetap membeli barang yang diinginkannya tanpa kehabisan uang.
3. Jangan terlalu sering ke toko kelontong atau pusat perbelanjaan.
Semakin sering seseorang pergi berbelanja, maka akan semakin besar peluang belanja impulsif terjadi. Sebaiknya seseorang berbelanja sekali sebulan saja untuk membeli kebutuhan bulanannya.
4. Usahakan untuk berbelanja di sebuah toko, bukan pusat perbelanjaan.
Ketika seseorang berada di pusat perbelanjaan, akan banyak toko lain yang dilihatnya. Semakin banyak barang-barang dari toko lain yang dilihat, maka peluang belanja impulsif semakin besar.
Jika suatu kondisi memaksa seseorang untuk berbelanja di pusat perbelanjaan, sebaiknya seseorang langsung menuju toko yang ditujunya. Setelah semua urusan di pusat perbelanjaan selesai segeralah pergi dari pusat perbelanjaan tersebut. Lamanya waktu berada di pusat perbelanjaan juga menjadi salah satu faktor terjadinya belanja impulsif.
5. Tetapkan waktu apabila berada dalam sebuah toko.
Lamanya waktu dalam sebuah toko dapat menjadi salah satu faktor yang menyebabkan belanja impulsif. Tentukanlah waktu yang harus dipakai sebelum memasuki sebuah toko.
Lalu segera ambil semua yang dibutuhkan dalam toko tersebut sambil tetap memperhatikan waktu yang telah terpakai. Setelah semua urusan selesai walaupun masih memiliki waktu, tetaplah keluar dari toko tersebut dan jangan berkeliling toko hanya untuk sekedar melihat-lihat.
6. Jangan tergiur dengan promo/diskon dan kupon-kupon.
Biasanya dalam sebuah toko akan ada diskon ataupun kupon yang berlaku pada beberapa barang. Seringnya barang tersebut tidak termasuk ke dalam barang yang dibutuhkan.
Jika promo dan kupon berlaku untuk barang yang dibutuhkan hal itu akan menguntungkan. Namun jika tidak, sebaiknya jangan dilihat. Karena harga coret (diskon) serta kupon seperti buy 1 get 1 akan terlihat menggiurkan walaupun sebenarnya diskon tersebut hanya sedikit. Ingatlah kembali kebutuhan dengan melihat daftar belanja yang dibawa.
7. Berbelanjalah saat terasa kenyang.
Sebaiknya seseorang makan terlebih dahulu sebelum pergi berbelanja. Rasa lapar yang muncul dapat menyebabkan belanja impulsif terjadi terutama belanja makanan.
Apabila hal itu terjadi, setiap melihat makanan, keinginan untuk memakan dan memasukkan makanan tersebut ke dalam keranjang akan besar. Secara tidak sadar, keranjang belanja akan penuh dengan makanan yang tidak dibutuhkan dan hanya sebagai pelampiasan dari ‘lapar mata’.
8. Jangan berbelanja saat merasa bosan.
Cara ini dapat dilakukan baik belanja off-line maupun on-line. Khususnya pada belanja on-line, jangan buka aplikasi atau situs toko ketika sedang merasa bosan. Sebagian orang akan membuka dan melihat-lihat barang pada sebuah aplikasi atau situs toko on-line ketika sedang bosan.
Kebiasaan seperti inilah yang dapat menyebabkan belanja impulsif. Promo, kupon, atau barang lucu yang tidak sengaja dilihat dapat menimbulkan keinginan untuk membeli. Ketika merasa bosan sebaiknya bukalah situs lain yang dapat lebih bermanfaat seperti Youtube. Ada banyak hiburan yang tersedia di sana untuk menghilangkan bosan dan juga dapat menambah pengetahuan.
9. Hentikan berlangganan promo melalui email.
Setiap kali melakukan pembuatan akun pada sebuah situs, sebaiknya jangan berlangganan promo atau penawaran khusus dari situs tersebut. Setiap hari akan ada penawaran yang dikirim ke email.
Mungkin tidak semua orang akan membacanya, tetapi sebagian yang lain akan tertarik untuk melihat setiap penawaran yang dikirimkan. Selain mencegah belanja impulsif, menghentikan berlangganan promo juga dapat mengurangi pesan tidak penting yang masuk ke email.
10. Abaikan SPG/SPB yang menawarkan produknya.
Ketika berada di pusat perbelanjaan, akan banyak menjumpai SPG/SPB yang menawarkan produknya. Tidak jarang berbagai promo atau keunggulan produk disebutkan sebagai salah satu strategi pemasaran. Tidak sedikit orang yang terpancing untuk berhenti, mendengarkan, dan melihat produk tersebut.
Kemudian banyak pula yang akhirnya belanja impulsif karena terpengaruh strategi pemasaran yang menarik. Untuk menghindari belanja impulsif dari faktor seperti itu, sebaiknya abaikan saja semua SPG/SPB yang menawarkan produknya dengan memberikan senyuman atau sekedar ucapan terima kasih sebagai bentuk penolakan.
Belanja impulsif tidak sulit untuk dicegah asalkan ada keinginan dari dalam diri sendiri. Mungkin awalnya akan terasa berat, akan tetapi lama-kelamaan hal tersebut menjadi kebiasaan baru yang pada akhirnya membebaskan seseorang dari kegiatan belanja impulsif yang dapat menghabiskan pendapatan bulanan.
Artikel Terkait
- Nasehat Keuangan untuk Orang yang Belum Mandiri
- Cara Menghemat Biaya Pengeluaran di Rumah
- Kebiasaan-kebiasaan Ini Tanpa Disadari Termasuk Pemborosan
- Dasar-dasar Pengelolaan Finansial Pribadi
Demikianlah artikel tentang cara mencegah belanja impulsif, semoga bermanfaat bagi Anda semua.