Inilah Cara Jitu untuk Mempersiapkan Dana Kuliah Anak
Biaya sekolah makin lama makin bertambah mahal. Karena itu, para orang tua sudah harus menyiapkannya secara dini. Terlambat menyiapkannya, alamat akan kerepotan ketika saatnya anak harus masuk sekolah.
Terlebih ketika anak akan segera memasuki bangku kuliah. Biayanya pasti akan jauh lebih besar dibanding saat masuk SD atau SMA sekalipun. Meskipun anak Anda masuk Perguruan Tinggi Negeri, tetap biayanya tidak bisa dibilang murah.
Anda tidak mau anak Anda kehilangan kesempatan untuk kuliah karena kurang persiapan bukan? Karena itu cermati trik-trik berikut ini agar Anda bisa menyiapkan dana kuliah anak secara maksimal.
Hitung Biaya Pendidikan yang Dibutuhkan
Seperti sudah disebut di awal tulisan, biaya pendidikan akan terus mengalami peningkatan. Biaya kuliah satu semester saat ini dengan 10 tahun yang akan datang pasti akan jauh berbeda.
Ambil contoh, saat ini untuk kuliah di fakultas ekonomi di sebuah Universitas Negeri selama 4 tahun butuh biaya 100 juta. Dengan memperkirakan inflasi yang berkisar 15% per tahun maka biaya yang dibutuhkan untuk kuliah di jurusan yang sama dalam 15 tahun mendatang bisa lebih dari 1 miliar rupiah.
Setelah Anda mengetahui kisaran biaya yang dibutuhkan untuk kuliah anak Anda kelak, sekarang saatnya untuk melihat kondisi tabungan yang sudah dimiliki. Sebut saja Anda sudah memiliki tabungan sebesar 200 juta. Artinya Anda masih butuh tambahan Rp 800 juta untuk bisa membiayai anak kuliah sampai dia menjadi sarjana.
Lalu bagaimana caranya agar bisa mendapat dana tambahan Rp 800 juta dalam tempo 15 tahun? Inilah saatnya Anda masuk ke dalam tahap berikutnya.
Investasi Jangka Panjang
Untuk bisa mendapatkan tambahan dana kuliah sebesar 800 juta rupiah dalam 15 tahun ke depan, Anda tidak bisa melakukannya dengan cara menabung secara konvensional. Kecuali Anda mampu konsisten menabung dalam jumlah besar sepanjang waktu tersebut. Karena hitungan bunga dalam tabungan konvesional sangat kecil. Hanya berkisar 2-5 % per tahun.
Selain itu, tabungan konvensional tidak bisa memberi jaminan target uang yang ingin didapat pada 15 tahun ke depan bisa tercapai. Kalau si penabung meninggal dunia, maka otomatis dana yang tersimpan adalah sesuai jumlah yang ditabung terakhir.
Untuk itu Anda harus melakukan investasi. Bukan investasi jangka pendek, tapi jangka panjang karena dana Anda akan digulirkan selama 15 tahun. Dan jangan pernah mengotak-atik dana yang tersimpan hingga saatnya nanti dibutuhkan.
Apa saja cara investasi jangka panjang yang bisa Anda lakukan?
1. Reksadana
Investasi ini termasuk paling populer di masyarakat. Ada berbagai jenis reksadana yang bisa Anda pilih. Tapi sebaiknya mencari jenis reksadana konvensional yang risikonya kecil tapi cukup memberi keuntungan.
Jangan tergiur dengan jenis reksadana yang menjanjikan keuntungan besar. Karena jenis ini juga punya risiko kegagalan yang besar. Agar dana yang didapat dari reksadana ini bisa digunakan untuk kuliah anak kelak, coba jenis reksadana campuran. Jenis ini merupakan campuran investasi berisiko rendah dan berisiko tinggi.
2. Tabungan Pendidikan
Ini merupakan jenis tabungan yang memang bertujuan untuk menyiapkan dana pendidikan anak. Biasanya Anda akan diberi gambaran berapa target yang ingin dicapai dalam waktu yang Anda tentukan sendiri. Kemudian Anda akan diberi informasi berapa besaran yang harus rutin disimpan setiap bulannya agar target dana tersebut bisa dicapai.
Kelebihan tabungan pendidikan dari tabungan konvensional adalah adanya fasilitas asuransi jiwa. Sehingga ketika orang tua meninggal dunia dan tidak bisa melanjutkan menabung, maka asuransi akan melanjutkannya hingga dana yang ditargetkan tercapai.
Tabungan pendidikan pun relatif fleksibel. Seperti kalau misalkan orang tua tak bisa melanjutan tabungan karena ada masalah finansial, maka dana yang sudah dikumpulkan bisa diambil. Tentu saja setelah dipotong biaya administrasi dan sebagainya.
3. Asuransi Pendidikan
Jika tabungan pendidikan disediakan bank, maka asuransi pendidikan merupakan produk perusahaan asuransi. Tujuannya sama, menyiapkan dana pendidikan sesuai keinginan orang tua saat anaknya mencapai usia untuk kuliah.
Berbeda dengan tabungan pendidikan yang fleksibel bisa diambil kapan saja, asuransi pendidikan sudah dipatok akan cair saat anak berusia sekolah saja. Seperti saat anak masuk SD, SMP, SMA, dan kuliah. Anda pun bisa mematok dana hanya bisa cair saat anak sudah selesai SMA.
Imbal keuntungan yang didapat dari asuransi pendidikan biasanya lebih besar. Namun, jika Anda akan mencairkan dana di luar masa jatuh tempo, maka biaya penalti yang harus Anda bayar juga cukup besar dibanding tabungan pendidikan.
4. Investasi Emas
Emas merupakan produk investasi yang cukup menjanjikan. Terlebih harga emas dari tahun ke tahun juga terus cenderung meningkat. Emas yang diinvestasikan di sini adalah jenis emas batangan dengan kadar 99 persen.
Anda bisa membeli emas batangan ini di toko emas biasa atau ke sejumlah bank syariah dan PT Pegadaian. Kemudian simpan emas tersebut hingga waktunya tiba untuk digunakan sebagai biaya kuliah anak.
Untuk mendapatkan biaya kuliah anak, Anda memang diharuskan menyiapkan secara dini. Sehingga jumlah yang disisihkan setiap bulan tidak akan terlalu besar. Semakin cepat Anda menyiapkan dana, semakin ringan langkah Anda untuk menyediakan dana kuliah anak.
Artikel Terkait
- 6 Tip Mempersiapkan Dana Melahirkan Hingga Pascalahir
- 4 Tip Memilih Tabungan Pendidikan untuk Anak
- Tips Jitu Cara Mempersiapkan Tabungan Pensiun
- Tip Mengelola Keuangan untuk yang Punya Anak Kembar
Demikianlah artikel tentang cara jitu untuk mempersiapkan dana kuliah anak, semoga bermanfaat bagi Anda semua.