Kesalahan yang Sering Dilakukan di Bandara
Bandara merupakan salah satu pintu gerbang untuk memasuki suatu kota atau bahkan negara. Seiring dengan fungsi tersebut, bandara senantiasa dijaga secara ketat. Bahkan di ruang tertentu yang harus steril dari pihak yang tidak berkepentingan, kecuali penumpang. Hal ini bertujuan agar mobilitas di bandara dapat berjalan dengan lancar tanpa hiruk-pikuk keluarga yang mengantar atau menjemput penumpang.
Jika dibandingkan dengan pemberhentian transportasi umum lainnya seperti kereta api dan bis, bandara cenderung memiliki fasilitas yang lebih lengkap dan memadai. Meski demikian, bukan berarti penumpang pesawat yang mengakses bandara berlaku sempurna. Sebab, ada saja kesalahan yang sering dilakukan di bandara. Beberapa di antaranya sebagai berikut.
- Datang terlambat dari waktu penerbangan
Kesalahan ini jelas datang dari pihak penumpang sendiri. Tak sedikit penumpang yang melakukan kesalahan ini. Beragam alasan dikemukakan, mulai dari lupa hingga terjebak kemacetan dalam perjalanan menuju bandara. Meskipun tiket pesawat bisa dibeli secara dadakan, namun umumnya pembelian tiket pesawat dilakukan sebelum bahkan jauh-jauh hari sebelum waktu penerbangan. Ini kisah nyata yang banyak terjadi di bandara.
Datang terlalu mepet dengan jam keberangkatan pesawat, apalagi sampai terlambat akan merepotkan diri sendiri. Risikonya ketinggalan pesawat. Pada jenis kesalahan ini, jelas pihak maskapai tidak akan mengganti rugi tiket yang sudah terlanjur dibeli. Tak hanya rugi uang, juga rugi waktu karena penumpang harus menunggu untuk jam keberangkatan pesawat berikutnya.
- Tidak menyiapkan bekal makanan
Tak selamanya pesawat berangkat tepat waktu. Ada kalanya mengalami delay atau penundaan dengan sebab yang beragam. Jika jam penerbangan mengalami delay, maka mau tidak mau penumpang harus menunggu di bandara hingga tiba waktunya jam penerbangan yang ditentukan. Saat delay, penumpang menunggu di dalam area bandara, dan tidak diperkenankan untuk keluar dari area bandara. Pada situasi ini, kesalahan yang sering terjadi adalah penumpang tidak menyiapkan atau membawa bekal makanan meski hanya berupa camilan. Anda tentu bisa membayangkan betapa menderitanya menunggu berjam-jam tanpa camilan atau makanan dan minuman.
Di dalam bandara memang tersedia restoran, kafe, dan gerai yang menjual makanan dan minuman. Namun, harga makanan dan minuman di area bandara jauh lebih mahal. Apabila penundaan penerbangan cukup lama, maka mau tidak mau Anda harus merogoh kocek lebih dalam untuk membeli makanan dan minuman yang dijajakan di area bandara tersebut. Seandainya kesalahan seperti ini bisa diantisipasi, maka Anda tidak perlu jajan di area bandara sehingga bisa lebih berhemat.
- Kelebihan bagasi
Pesawat merupakan moda transportasi yang dipilih karena bisa sampai ke tujuan lebih cepat dan dapat membawa lebih banyak barang bawaan. Alasannya tidak ribet, karena barang ditempatkan di bagasi pesawat yang segala pengurusan termasuk pengangkutan dilakukan oleh pihak maskapai. Namun, banyak yang lupa bahkan mengabaikan bahwa kapasitas bagasi gratis sebagai fasilitas pesawat bagi setiap penumpang pun ada pembatasannya. Penumpang sering kali membawa banyak barang sehingga mengalami kelebihan bagasi. Risikonya, penumpang harus membayar biaya kelebihan bagasi tersebut yang jumlahnya bisa dibilang tidak sedikit.
- Tidak memberi identitas pada bagasi
Aktivitas bandara sering kali sibuk. Sebab ada banyak maskapai dan penumpang dari masing-masing maskapai yang beraktivitas di area tersebut. Banyaknya penumpang dengan bagasi yang beraneka ragam tanpa disadari sering memicu terjadinya kesalahan. Bagasi yang hilang atau tertukar seolah menjadi fenomena yang umum di bandara. Bagaimana hal ini bisa terjadi? Sebab penumpang tidak memberikan label identitas pada bagasinya.
Saking banyaknya penumpang yang berlalu lalang dengan aneka barang bawaannya, bisa jadi memiliki kemiripan bentuk dan warna tas atau media untuk mengemas barang. Jika Anda gagal mengidentifikasi bagasi atau barang bawaan, maka kesalahan ini bisa mengakibatkan hilangnya atau tertukarnya bagasi bahkan saat dilakukan pemindaian.
- Bercanda tentang isu-isu sensitif
Bercanda dengan sesama penumpang atau petugas bandara sah-sah saja, tidak ada larangan untuk itu. Namun, jangan sekali-kali bercanda tentang isu-isu yang sensitif seperti terorisme, perdagangan narkoba, dan bom. Alih-alih mendapat respon positif berupa gelak tawa dari orang yang diajak bercanda, Anda justru diseret oleh petugas bandara untuk diamankan dan ditahan guna menjalani pemeriksaan dan investigasi lebih lanjut.
- Emosional
Apapun yang terjadi dan dihadapi selama di bandara, ada baiknya Anda tetap bersikap tenang. Namun, agaknya tak semua penumpang mampu menjaga sikap. Bahkan tak sedikit yang mudah tersulut emosinya sehingga marah-marah meskipun itu beralasan. Pembawaan dan sikap apapun yang ditunjukkan merupakan cerminan pribadi dan karakter. Oleh sebab itu, akan lebih baik apabila kesantunan lebih diutamakan, dibandingkan dengan amarah.
Sebagai contoh, penerbangan mengalami delay. Meski penumpang berhak komplain, namun akan lebih bijak jika menghadapinya dengan tetap tenang. Sebab pihak maskapai akan memberi solusi sekaligus kompensasi atas faktor kesalahan yang dilakukannya. Menghadapi segala sesuatu yang terjadi di bandara dengan marah-marah justru akan semakin memperkeruh suasana.
- Membawa barang-barang yang dilarang
Bandara menerapkan keamanan yang begitu ketat, baik terkait penumpang maupun barang bawaannya. Sebelum masuk ke kabin pesawat, penumpang dan bagasinya harus melalui pemeriksaan dengan mesin detektor untuk mendeteksi keberadaan barang-barang yang dilarang dalam penerbangan. Sayangnya, banyak penumpang yang lupa dan membawa barang-barang yang dilarang dalam bagasinya. Misalnya saja benda tajam, senjata api dan bahan peledak, bahan kimia, binatang, dan lainnya. Jika ditemukan adanya barang-barang terlarang tersebut, maka akan dilakukan penyitaan.
- Mengenakan pakaian yang salah
Bepergian dengan pesawat tentu harus didukung dengan pakaian yang nyaman. Nyaman di sini berarti simpel, bahan adem dan yang terpenting tidak dipenuhi dengan beragam atribut logam seperti aksesoris. Perlu diketahui bahwa bandara memberlakukan pengamanan berlapis untuk mencegah kemungkinan adanya barang-barang terlarang yang ‘diselundupkan’ pada barang-barang pribadi. Sebab itu, pada lapis keamanan pertama, penumpang harus melalui metal detector, di mana penumpang harus melepaskan jam tangan, ikat pinggang, ponsel, kamera, laptop, dan aksesoris lain yang mengandung unsur logam.
Kenyataannya, banyak penumpang yang justru mengenakan pakaian yang salah. Salah di sini dimaksudkan pakaian yang dikenakan memiliki atribut atau aksesoris yang mengandung logam baik pada baju, jaket, maupun sepatu. Meski barang-barang pribadi penumpang dikembalikan setelah melalui pemeriksaan, namun proses pemeriksaan akan berjalan lebih rumit dan lama. Belum lagi jika petugas curiga dengan pakaian dan atribut yang dikenakan penumpang. Pasti akan dilakukan pemeriksaan lanjutan untuk memastikan bahwa penumpang tersebut telah melalui prosedur keamanan yang ditetapkan.
Artikel Terkait
- 11 Cara Cerdas Memangkas Tarif Bagasi
- Kesalahan Umum Pengusaha UMKM
- Sifat-sifat Umum yang Dimiliki Orang Kaya
- Bagaimana agar Tetap Termotivasi untuk Bekerja Keras?
Demikianlah artikel tentang kesalahan yang sering dilakukan di bandara, semoga bermanfaat bagi Anda semua.