5 Kesalahan yang Dapat “Membunuh” Bisnis
Siapa pun pasti menginginkan bisnis yang telah dirintisnya dengan susah payah mampu bertahan dalam ketatnya persaingan, berkembang, dan maju menjadi market leader produk unggulannya. Untuk sampai pada tujuan tersebut memang tidaklah mudah. Harus diakui bahwa banyak kendala yang dihadapi untuk mencapai tujuan tersebut. Bahkan tak sedikit bisnis yang harus tumbang karena melakukan kesalahan-kesalahan yang tak bisa diperbaikinya.
Bicara tentang kesalahan, hampir dapat dipastikan bahwa setiap bisnis tak lepas dari kesalahan. Tak pandang skalanya, baik kecil, menengah, bahkan besar yang notabene telah memiliki sistem manajemen yang andal sekalipun juga berpeluang melakukan kesalahan. Selama kesalahan yang dilakukan dapat diatasi dan diperbaiki sehingga tidak mempengaruhi kelangsungan bisnis tentu tidak menjadi masalah. Namun, jangan pula menyepelekan kesalahan, karena meski tampak sederhana, kesalahan tersebut bisa jadi sangat berisiko sehingga membahayakan kelangsungan bisnis. Apalagi jika kesalahan tidak segera diatasi dengan solusi yang tepat, perlahan tapi pasti kesalahan tersebut justru akan ‘membunuh’ bisnis secara keseluruhan.
Tumbangnya suatu bisnis tak selalu disebabkan oleh kesalahan yang sifatnya fatal. Tanpa disadari, kesalahan-kesalahan kecil yang seharusnya bisa diatasi dengan mudah tetapi karena disepelekan sering kali menjadi bumerang bagi kelangsungan hidup perusahaan. Berikut kesalahan-kesalahan yang dapat ‘membunuh’ bisnis Anda jika tidak segera diatasi.
1. Salah memilih pemimpin perusahaan
Saat merintis bisnis skala kecil, Anda mungkin bisa menjalankan dan mengendalikan segala sesuatunya sendiri. Namun, seiring dengan berkembangnya bisnis hingga naik pada level skala menengah bahkan besar, Anda tentu membutuhkan orang-orang yang berkompeten untuk mengelola bisnis tersebut. Anda akan membutuhkan seseorang yang mampu memimpin tim kerja dalam perusahaan.
Pemimpin harus mampu mengarahkan dan mengendalikan perusahaan agar tetap berada di jalan yang tepat menuju tujuan yang telah ditetapkan. Sayangnya, tak sedikit perusahaan yang harus tumbang akibat kepemimpinan yang buruk. Kesalahan dalam memilih pemimpin berpengaruh pada grand design pencapaian tujuan yang telah ditetapkan. Pemimpin yang tidak cakap memimpin, tidak bisa bertanggung jawab dalam merealisasikan perencanaan tentu tidak akan bisa selaras dengan upaya pencapaian tujuan. Anda pasti bisa membayangkan kinerja karyawan yang tidak mendapatkan arahan secara benar dari pemimpinnya. Kesalahan seperti ini jika terus dibiarkan berlarut-larut akan mengakibatkan tumbangnya perusahaan karena permasalahan internal.
2. Menetapkan tujuan yang tidak realistis
Setiap bisnis pastilah memiliki tujuan yang ingin dicapai. Dalam menentukan tujuan tersebut, perusahaan haruslah memperhatikan kapasitas sumber daya yang dimiliki, sehingga tujuan yang ditetapkan realistis. Tujuan yang realistis tentu lebih mungkin untuk dicapai.
Faktanya tak sedikit owner perusahaan yang merasa bahwa bisnisnya telah maju dan berkembang pesat sehingga terjebak dalam kesalahan menentukan tujuan yang terlalu muluk tanpa memperhatikan dan mempertimbangkan kuantitas sumber daya yang dimiliki. Alhasil, tujuan yang ditentukan tidaklah realistis, sehingga sulit untuk dicapai.
Contohnya Anda menargetkan peningkatan penjualan produk pada bisnis Anda mencapai 30% hingga 50%. Sayangnya, penentuan target penjualan tersebut tidak dibarengi dengan penambahan armada penjualan dan tenaga pemasaran yang memadai sehingga penargetan tersebut jelas sulit untuk dipenuhi.
Kesalahan yang sama dilakukan oleh perusahaan yang menerima banyak orderan produksi. Dalam realisasinya, perusahaan tidak menambah bahan baku atau jumlah tenaga kerja. Keterbatasan bahan baku dan tenaga kerja tersebut jelas mempengaruhi pencapaian tujuan yang tidak maksimal. Risikonya, banyak orderan yang tidak terpenuhi. Alih-alih mendapatkan keuntungan besar, perusahaan justru mengalami kerugian akibat tidak tercapainya volume produksi sesuai dengan pesanan. Hal ini jelas melahirkan banyak komplain pelanggan karena kecewa. Akibatnya, pelanggan akan beralih pada produk dari perusahaan lain yang sejenis atau memiliki fungsi sama. Imbas bagi perusahaan adalah berkurangnya pangsa pasar yang berisiko pada kebangkrutan.
3. Komunikasi buruk dan tidak efektif
Salah satu kunci kesuksesan adalah membangun komunikasi yang baik dan efektif. Realitanya, tak sedikit perusahaan yang proses komunikasi antar atasan dengan bawahan dan antar-karyawan berjalan kurang baik dan tidak efektif. Anehnya, mereka seolah tak menyadari bahwa itu sebuah kesalahan yang berisiko pada ‘terbunuhnya’ perusahaan. Bagaimana bisa?
Komunikasi yang baik dan efektif akan menciptakan persepsi yang sama tentang visi misi perusahaan. Secara lebih lanjut hal tersebut akan menghasilkan satu langkah yang sama diantara tim-tim kerja yang ada di perusahaan. Anda bisa bayangkan jika komunikasi yang terjalin begitu buruk dan tidak efektif. Tentu akan menciptakan ketidaksamaan persepsi sehingga masing-masing tim berjalan pada arah yang berbeda, sehingga tidak tercipta adanya kolaborasi yang baik untuk mencapai tujuan perusahaan. Selain itu, buruknya komunikasi dalam perusahaan juga mengakibatkan rawan timbulnya konflik internal.
4. Tidak memahami dasar pengelolaan keuangan
Wajib hukumnya bagi seorang pemimpin memahami dasar pengelolaan keuangan dalam bisnis. Hal ini sangatlah penting, karena akan berpengaruh pada kebijakan dan pengambilan keputusan strategis yang tepat bagi kelangsungan hidup perusahaan. Jika pemimpin tidak memahami tentang keuangan dasar dalam bisnis, maka itu merupakan kesalahan yang sangat fatal. Tanpa disadarinya, pemimpin yang demikian akan membuat kebijakan-kebijakan yang berisiko pada hilangnya pendapatan.
Sebagai contoh, pemimpin yang baik akan memperlakukan karyawan sebagai aset perusahaan yang harus dijaga dan dikembangkan skill-nya, sehingga bisa fokus pada pencapaian tujuan perusahaan. Lain halnya dengan pemimpin yang kurang memahami bahwa karyawan juga merupakan aset perusahaan. Pemimpin yang demikian akan dengan mudahnya membuat keputusan ‘pecat-rekrut’ karyawan. Dalam pikirannya, akan selalu ada banyak orang yang bersedia menjadi karyawan perusahaan, sehingga tingkat keluar masuknya karyawan cukup tinggi. Padahal untuk merekrut karyawan baru membutuhkan biaya lebih besar, karena perusahaan juga harus melatih hingga karyawan baru mampu beradaptasi dengan lingkungan kerja perusahaan. Di sini perusahaan hanya berkutat dengan masalah pengembangan sumber daya manusia, sehingga peningkatan produktivitas guna mencapai tujuan perusahaan justru terabaikan.
5. Mengabaikan latar belakang karyawan
Tak bisa dipungkiri karyawan memiliki peran yang signifikan dalam perusahaan. Tanpa karyawan, perusahaan tidak akan bisa menjalankan segala aktivitas operasionalnya. Meski penting, namun manajemen harus teliti dalam menerima karyawan untuk bekerja di perusahaannya. Jangan sampai karyawan yang diharapkan mampu memberikan sumbangsih positif bagi kemajuan perusahaan justru menjadi alasan ‘matinya’ perusahaan. Bagaimana tidak?
Tak sedikit karyawan yang justru ‘berkhianat’ dan mengambil keuntungan untuk diri sendiri dengan memanipulasi data keuangan perusahaan. Sebut saja mark-up harga pembelian, membuat faktur fiktif, dan kecurangan-kecurangan lain yang pastinya merugikan keuangan perusahaan. Hal ini jelas merupakan kesalahan fatal yang dapat menyebabkan bangkrutnya perusahaan jika tidak terdeteksi sejak dini.
Setiap bisnis tak lepas dari titik lemah yang dapat memberikan celah bagi terjadinya kecurangan yang berakibat pada gagalnya bisnis tersebut bertahan hidup. Oleh sebab itu, pelaku bisnis harus senantiasa berhati-hati dan cermat dalam melihat setiap aspek yang mempengaruhi kelangsungan bisnisnya. Evaluasi secara periodik dapat menjadi salah satu cara untuk mendeteksi dan meminimalkan kemungkinan terjadinya kesalahan, sehingga dapat segera diatasi.
Artikel Terkait
- 4 Keterampilan Berharga yang Bisa Dimiliki Sepanjang Hidup
- Anggaran, Kunci Sukses Perencanaan Keuangan Anda
- Mengapa Menjadi Kaya Begitu Sulit? Ini Alasannya!
- Sebagian Besar Orang Sebenarnya Bangkrut! Mengapa?
Demikianlah artikel tentang kesalahan yang dapat “membunuh” bisnis, semoga bermanfaat bagi Anda semua.