Kami menyediakan berbagai simulasi kredit, dari kredit mobil, kredit rumah, kpr, kartu kredit dan lain-lain. Simulasi pinjaman bisa juga dilakukan di sini.

Mendapat Uang Palsu di ATM? Apa yang Harus Dilakukan?

Peredaran uang palsu bukanlah hoax tapi memang nyata dan benar adanya. Tak hanya ditemukan di tengah-tengah masyarakat, tetapi juga di lembaga perbankan. Banyak nasabah yang melaporkan telah mendapat uang palsu dari ATM. Lembaga perbankan yang notabene sebagai perpanjangan dari Bank Indonesia (BI) dalam mengedarkan uang resmi ke masyarakat justru tidak bisa menjamin keasliannya. Bagaimana bisa?

Pengisian uang di ATM tidak semuanya dilakukan oleh internal bank, tetapi pihak ketiga yang disebut dengan vendor. Saking banyaknya unit mesin ATM suatu bank yang tersebar di berbagai wilayah, tidak memungkinkan bagi bank untuk menangani sendiri pengisian uang di ATM. Oleh sebab itu, bank menggunakan jasa vendor untuk menjalankan tugas tersebut. Namun, tak semua ATM diserahkan pada vendor, ada sebagian yang pengisian uangnya dilakukan sendiri oleh pihak internal bank.

Adanya uang palsu di ATM jelas merugikan nasabah baik secara moril maupun materiil. Secara moril, nasabah yang sudah percaya pada bank merasa ditipu. Sementara secara materiil, uang palsu yang diperoleh dari ATM tersebut jelas akan mengurangi saldo tabungan nasabah. Parahnya, tidak ada jaminan penggantian uang palsu yang didapatkan dari ATM oleh bank terkait.

Alur pengisian uang di ATM melalui vendor dimulai dari pengambilan uang di bank terkait. Selanjutnya vendor menempatkan uang-uang tersebut ke dalam kaset ATM. Keberadaan uang palsu di ATM disebabkan oleh kemungkinan adanya kecurangan yang dilakukan oknum pegawai bank atau vendor. Kecurangan ini semakin mulus karena mesin ATM tidak memiliki kemampuan untuk memindai keaslian uang yang keluar. Berbeda dengan mesin setor tunai yang dilengkapi scanner untuk mendeteksi keaslian uang yang masuk, sehingga mampu untuk menolak uang palsu yang berusaha disetorkan melalui mesin tersebut.

Banyak nasabah yang tidak mengetahui bagaimana harus bertindak saat mendapatkan uang palsu dari ATM. Kebanyakan dari mereka hanya mengikhlaskan dan tidak memperpanjang masalah. Meski terkesan arif, namun sikap tersebut tidaklah bijaksana karena artinya hanya membiarkan dan tidak ada upaya mencegah peredaran uang palsu sehingga memungkinkan muncul lebih banyak korban lainnya. Lantas, apa yang harus dilakukan jika mendapatkan uang palsu dari ATM?

  • Lapor ke bank terkait

Mesin ATM merupakan bagian dari fasilitas yang diberikan oleh bank untuk mempermudah transaksi perbankan para nasabahnya. Oleh sebab itu, ATM merupakan tanggung jawab dari pihak bank terkait. Jika Anda mendapatkan uang palsu dari ATM, segera lapor ke bank terkait disertai dengan struk pengambilan uang tersebut. Jadi, saat mengambil uang di ATM simpanlah struk pengambilannya sampai yakin bahwa uang yang didapatkan dari mesin tersebut benar-benar asli dan bisa digunakan sebagai alat pembayaran yang sah.

Realitanya, nasabah tidak langsung menyadari bahwa uang yang didapatkannya dari mesin ATM adalah palsu. Mereka baru menyadarinya ketika uang tersebut tidak bisa digunakan untuk bertransaksi. Memang cukup kompleks, karena bank tidak selalu bersedia menerima dan menindaklanjuti keluhan nasabah yang mendapatkan uang palsu dari ATMnya. Dalih yang dikemukakan pengisian uang di ATM bukan dilakukan oleh pihak bank, melainkan vendor.

Cukup menggelitik jika bank terkesan angkat tangan dengan masalah ini. Seharusnya bank mampu menampung setiap keluhan nasabah yang telah mempercayakan uangnya pada bank, imbal baliknya bank harus bisa menjamin keamanan dan kenyamanan nasabah dalam bertransaksi. Kasus uang palsu di ATM ini harus bisa ditangani oleh bank secara bijak dengan menerima laporan dari nasabah dan mencatat informasi tentang kapan waktu pengambilan uang dan lokasi ATMnya. Tanpa struk seharusnya bank tetap bisa mengecek kebenaran laporan nasabah dari CCTV yang terpasang di setiap mesin ATM.

Dari laporan nasabah, bank bisa melakukan investigasi internal dengan berkoordinasi dengan pihak vendor yang melakukan pengisian uang di lokasi ATM yang dimaksud. Investigasi ini untuk mengetahui ada tidaknya kecurangan yang dilakukan oleh oknum dari pihak internal baik bank maupun vendor itu sendiri. Jika memang ada, maka bank ataupun vendor bisa mengambil langkah tegas sebagai solusinya.

Apakah uang palsu yang didapatkan dari ATM diganti oleh bank? Dari banyaknya kasus yang ada, solusi yang dberikan pihak bank sangatlah beragam. Sejauh ini, bank hanya mengajukan komplain pada vendor jika uang palsu didapatkan dari ATM yang menjadi tanggung jawabnya. Bank hanya menerima laporan tetapi tidak mengganti uang palsu yang didapat nasabah dengan uang asli.

  • Lapor ke Bank Indonesia

Nasabah yang mendapatkan uang palsu dari ATM bisa melaporkannya ke kantor wilayah Bank Indonesia setempat. Sebagai pemegang otoritas tertinggi dalam peredaran uang di masyarakat, BI bertanggung jawab mencegah makin meluasnya peredaran uang palsu. Selain itu, BI juga membawahi bank-bank umum baik yang berplat merah maupun hitam.

Prosedur pelaporannya, nasabah harus membawa bukti hukum bahwa telah benar-benar mendapatkan uang palsu dari ATM, seperti struk pengambilan uang dan tentunya wujud uang palsu itu sendiri. Dari laporan ini, BI akan menindaklanjutinya dengan melakukan investigasi pada bank pemilik ATM. Investigasi ini untuk mengetahui sumber ‘kebocoran’ uang palsu tersebut, apakah memang ada ‘kecurangan’ di bank ataukah vendor dalam pengisian uang di ATM.

BI hanya menerima dan menindaklanjuti laporan dari nasabah, tetapi tidak akan mengganti uang nasabah. Jika ada jaminan penggantian uang palsu dengan uang asli, dikhawatirkan justru masyarakat akan berbondong-bondong menukarkan uang palsu bahkan termasuk orang yang membuat dan mengedarkannya.

  • Lapor ke kantor polisi

Peredaran uang palsu merupakan suatu tindak kriminal. Oleh sebab itu, Anda juga perlu melaporkannya kepada pihak kepolisian jika mendapatkan uang palsu di ATM. Pelaporan ke kantor polisi ini tentu saja bukan bertujuan untuk meminta penggantian uang, melainkan untuk mencegah peredaran uang palsu lebih luas lagi, sehingga jumlah korban bisa diminimalkan.

Dari sisi kriminal, pelaporan adanya uang palsu di ATM diharapkan dapat membongkar modus kejahatan dan menangkap serta menindak pelaku kecurangan yang merugikan nasabah. Dengan adanya laporan masyarakat, polisi akan melakukan penyelidikan terhadap bank pemilik ATM dan juga vendor yang bertanggung jawab melakukan pengisian uang di mesin tersebut.

Intinya jika Anda mendapatkan uang palsu dari ATM, segeralah lapor ke bank terkait, BI, dan kepolisian. Meski tak ada jaminan penggantian uang, setidaknya Anda telah berperan dalam memutus rantai peredaran uang palsu.

Artikel Terkait

Demikianlah artikel tentang hal-hal yang harus dilakukan jika mendapat uang palsu di ATM, semoga bermanfaat bagi Anda semua.



Kartu ATM Tertelan? Lakukan Ini jika ATM Tertelan di Mesin!
Kalau ATM Hilang, Apa yang Harus Dilakukan?
Contoh Modus Kasus Penipuan ATM yang Masih Marak
Ragam Kartu ATM BRI dan Syarat Pembuatannya
Syarat Membuat ATM Bank BCA dan Jenis Tabungan di BCA
Modus-modus Penipuan di ATM
Dampak Negatif Uang Palsu Bagi Perekonomian
Teknik untuk Mencegah Pemalsuan Uang dan Fitur yang Tidak Ada di Uang Palsu
Apa Fungsi ATM Sebenarnya?
Syarat Membuat ATM BNI dan Jenis ATM-nya


Bagikan Ke Teman Anda