Kami menyediakan berbagai simulasi kredit, dari kredit mobil, kredit rumah, kpr, kartu kredit dan lain-lain. Simulasi pinjaman bisa juga dilakukan di sini.

Mengapa Harga Tinta Printer Mahal?

Sudah menjadi rahasia umum bahwa harga tinta printer tergolong mahal. Bahkan jika dihitung secara matematis, harga tintanya jauh lebih tinggi dibanding mesin printer itu sendiri. Berdasarkan survei printer tahunan CR, biaya penggantian toner atau tinta merupakan masalah yang paling umum dialami pemilik mesin cetak ini.

Harga tinta printer yang mahal sebenarnya bukan tanpa alasan. Dibalik tinta yang mungkin dianggap remeh, terdapat teknik pencetakan yang sangat rumit. Untuk lebih lengkapnya, simak beberapa alasan lain mengapa tinta printer harganya mahal.

  1. Mesin Printer yang Rumit

Pada awalnya, tinta printer terbuat dari pewarna makanan yang dicampur dengan air. Scott Williams, profesor kimia dari Rochester Institure of Technology mengatakan bahwa campuran awal tersebut membuat hasil cetakan luntur hanya dalam beberapa bulan.

Seiring berjalannya waktu, perusahaan mesin cetak seperti HP, Canon, hingga Epson dituntut meningkatkan kualitas tinta printernya. Tidak heran jika printer didesain dengan mekanisme yang cukup rumit. Setidaknya ribuan tetes tinta harus ditembakkan saat proses cetak per detiknya.

Selain itu, hasil cetak juga harus cepat kering, tanpa noda, hingga dapat memberikan akurasi yang luar biasa. Hal inilah yang mendasari perusahaan tinta wajib mengimbangi cara kerja mesin cetak dengan membuat tinta yang bagus.

Perusahaan tinta printer menghabiskan banyak waktu untuk menghasilkan tinta yang tepat dari berbagai segi. Mulai dari pigmen hingga pewarnaan yang bisa memberikan hasil cetakan stabil beresolusi tinggi. Tidak mengherankan segala upaya ini menghabiskan banyak uang dan tenaga, yang nantinya menjadikan harga tinta printer mahal.

  1. Pemakaian Lebih Banyak dari yang Dikira

Mayoritas konsumen mengira tinta digunakan hanya untuk mencetak. Padahal Anda menghabiskan tinta lebih banyak dari yang dikira. Printer membutuhkan tinta untuk melakukan dua macam kinerja. Pertama sebagai pendukung cetak gambar dan dokumen. Selain itu, tinta yang terpasang juga digunakan sebagai perawatan.

Perawatan yang dimaksud berguna untuk membersihkan printhead. Untuk cara kerja yang kedua ini, hampir mayoritas orang masih awam mengetahuinya. Misalnya saja mesin cetak Epson Expression Photo XP-8500.

Mesin cetak tersebut di luar negeri dijual sekitar $250. Kinerjanya sangat baik. Akan tetapi kebutuhan tinta untuk perawatan bisa mencapai $280. Tidak heran jika harga tinta yang Anda beli cukup tinggi karena dihitung juga untuk perawatan. Secara tidak langsung tinta pun akan terasa cepat habis karena merasa hanya menggunakan setengahnya.

  1. Strategi Pemasaran Produsen Printer

Harga printer secara ekonomis lebih murah dibandingkan tintanya. Hal ini merupakan strategi pemasaran dari produsen mesin cetak. Untuk mengikat pelanggan, produsen printer kemudian menjual kartrid tinta dengan harga tinggi.

Secara naluriah, konsumen mayoritas pasti akan tertarik dengan harga printer murah. Akan tetapi tidak banyak yang menghitung berapa harga tinta yang harus dibayarkan untuk kedepannya. Bahka jika nantinya pelanggan menyesali harga katrid yang mahal, tidak mungkin akan beralih ke printer baru. Mereka akan tetap bertahan dengan mesin cetak pilihannya.

  1. Faktor Monopoli

Selain dari sisi teknis, harga printer yang terbilang mahal juga tidak jauh dari segi politik dagang. Ketika sebuah perusahaan menjual printer, kekuatan monopoli katrid pasti dimilikinya.

Misalnya saja merk Epson pastinya hanya akan menggunakan katrid yang kompatibel dengan mesinnya. Maka dari itu, hampir tidak ada persaingan harga untuk katrid tinta.  Perusahaan bisa leluasa menerapkan harga sehingga mendapatkan keuntungan maksimal.

  1. Pengekangan Secara Vertikal

Maksud pengekangan secara vertikal adalah pencegahan perusahaan lain untuk menjual tinta yang kompatibel. Sebenarnya hal ini hampir mirip dengan alasan poin sebelumnya. Hanya saja pengekangan sifatnya benar-benar sangat eksklusif.

Perusahaan percetakan besar luar negeri Hewlett Packard diduga telah melakukan pengekangan vertikal. Perusahaan tersebut mencoba mencegah perusahaan lain menjual tinta yang kompatibel dengan mesin cetaknya.

Hal ini berguna sebagai upaya mempertahankan monopoli. Umumnya perusahaan printer akan memasangkan chip elektronik dengan kode kunci tertentu. Tujuan tamanya agar katrid yang dipasang hanya khusus dari produk mereka, bukan produk lain. Hal inilah yang membuat eksklusivitas tinta printer tercipta. Alhasil harga pun dapat dimainkan produsen secara leluasa.

  1. Skimming Harga

Harga tinta yang mahal memang tidak jauh dari dua faktor. Selain teknis, politik dagang menduduki peran utama. Adanya skimming harga membuat harga tinta melambung. Perusahaan membebankan harga tinggi kepada para pelanggannya.

Harga tinggi yang dibebankan ini juga seiring dengan permintaan yang tinggi. Pelanggan akan dihadapkan pada satu pilihan. Yakni untuk membeli katrid yang diproduksi oleh perusahaan tersebut, tanpa adanya kesempatan memilih tinta lain yang mungkin jauh lebih murah.

  1. Salah Pilih Printer

Harga tinta yang dirasa mahal juga bisa saja dari faktor pribadi. Salah memilih printer yang tidak sesuai dengan kebutuhan, hanya akan membuat beban biaya tinta terasa berat. Misalnya dalam sehari Anda harus mencetak dokumen secara masif, ternyata printer yang digunakan yang dirancang untuk rumahan.

Tentunya tinta akan menjadi cepat habis, katrid mudah aus, dan pada akhirnya beban biaya terasa begitu berat. Sebaliknya, jika Anda hanya menggunakan printer untuk keperluan cetak sesekali, pilih printer yang dirancang untuk rumahan.

Selain itu, pertimbangkan dalam pemilihan katrid. Pemilihan katrid yang tepat dapat menghemat tinta. Membeli katrid tinta asli dan kompatibel memang mahal. Akan tetapi terdapat fitur inksaver untuk menghemat cairan yang terpakai. Hasil cetak yang berkualitas tinggi juga bisa diharapkan dari katrid asli ini.

Secara teknis maupun ekonomis, alasan harga printer yang mahal memang cukup meyakinkan. Untuk menghemat budget pembelian tinta, sebaiknya gunakan printer seperlunya. Jika memang skala cetakan per harinya masif, pastikan mesin cetak yang digunakan kompatibel untuk kinerja tersebut. Semoga bermanfaat.

Artikel Terkait

Demikianlah artikel tentang alasan mengapa tinta printer mahal. semoga bermanfaat bagi Anda semua.



Mengapa Harga Minyak Sawit Mahal?
Mengapa Harga Obat Bermerek Lebih Mahal?
Mengapa Platinum Mahal?
Barang Mahal yang Layak Dibeli
Harga Minyak Minus, Apa Faktor dan Bagaimana Sejarahnya Terjadinya?
Mengapa Biaya Kuliah Untuk Mahasiswa Internasional Lebih Mahal?
Mengapa Berlian Mahal?
Penyebab Kenaikan Harga Batubara
Alasan Dibalik Mahalnya Kain Sutra
Berapa Harga Operasi Hidung di Singapore? Ternyata Segini


Bagikan Ke Teman Anda