9 Faktor Utama Penyebab Krisis Ekonomi
Krisis ekonomi menjadi momok yang menakutkan bagi Negara dan juga para pelaku usaha. Tetapi tahukah kamu apa itu krisis ekonomi? Yang dimaksud dengan krisis ekonomi adalah sebuah periode di mana terjadi kejatuhan ekonomi yang bersifat nasional atau regional. Keadaan tersebut bisa dikategorikan sebagai krisis apabila berlangsung dalam waktu lama. Bisa dalam hitungan beberapa tahun, bahkan hingga beberapa dekade. Bangkitnya sebuah negara dari krisis ekonomi berbeda-beda antara negara satu dengan yang lain.
Saat mengalami krisis ekonomi, negara akan mengalami ketidakstabilan mata uang, menurunnya perdagangan, dan kebangkrutan. Akibatnya masyarakat akan mengalami keresahan dan kekacauan sosial. Dalam kondisi yang sangat parah, negara bisa mengalami kejatuhan di bidang ketertiban dan penegakan hukum.
Faktor Penyebab Krisis Ekonomi
Krisis ekonomi bisa disebabkan karena berbagai hal. Dari sekian banyak hal tersebut, berikut beberapa diantaranya yang paling utama:
- Hiperinflasi
Ketika negara mengalami inflasi, sudah selayaknya pemerintah berusaha mengatasinya dengan baik. Sehingga inflasi tidak berlangsung terlalu lama dan merugikan rakyat serta negara. Jika dibiarkan berlangsung terlalu lama, keadaan tersebut akan berlanjut menjadi hiperinflasi. Biasanya ini terjadi ketika pemerintah mencetak uang secara berlebihan.
Akibatnya harga komoditas dan jasa akan naik secara bertahap. Selanjutnya, pemerintah akan kehilangan kendali atas kenaikan harga. Pada akhirnya pemerintah menaikkan suku bunga untuk mengelola percepatan inflasi. Inilah yang akhirnya mengarahkan negara pada hiperinflasi.
- Stagflasi
Sebuah negara mengalami stagflasi ketika mengalami tingkat inflasi yang tinggi sekaligus perekonomiannya tumbuh dengan lambat. Situasi ini akan menyebabkan para pembuat kebijakan mengalami dilema untuk menetapkan langkah yang harus diterapkan. Namun pemerintah tidak mungkin diam saja.
Kebijakan yang diambil untuk menekan angka inflasi bisa menyebabkan meningkatnya tingkat pengangguran. Ini tentu akan menambah masalah baru baik secara ekonomi, sosial, maupun hukum. Saat negara mengalami stagflasi, pengaruhnya bisa berlangsung hingga beberapa tahun. Bahkan ada yang mengalaminya hingga beberapa dekade.
- Jatuhnya Pasar Saham
Pasar saham mengalami kejatuhan biasanya disebabkan karena hilangnya kepercayaan investor di pasar. Karena itu, harga saham pun mengalami penurunan yang dramatis. Jika kehancuran pasar saham itu terjadi, maka akan tercipta pasar beruang. Ini terjadi bila harga turun hingga 20% atau lebih dari titik tertinggi untuk mencapai titik terendah baru. Hal ini dapat menguras modal bisnis.
Bila kenaikan harga saham terjadi secara berkepanjangan, maka akan terjadi crash. Rasio perolehan harga melebihi rata-rata jangka panjang. Selain itu akan aterjadi penggunaan hutang margin dalam jumlah berlebihan oleh para pelaku pasar.
- Tingginya Suku Bunga
Saat suku bunga naik, maka likuiditas akan dibatasi. Tujuannya adalah untuk melindungi nilai mata uang sebuah negara. Tetapi hal ini justru bisa menjadi penyebab terjadinya krisis ekonomi. Contoh mudah dari tingginya suku bunga adalah dalam hubungannya dengan kredit.
Untuk membeli barang yang harganya tinggi, masyarakat cenderung menggunakan kredit. Baru kemudian kredit dibayarkan dengan tambahan suku bunga tertentu. Bila suku bunga tinggi, maka masyarakat akan urung membeli barang. Daya beli yang berkurang secara berkepanjangan inilah yang berakibat pada krisis ekonomi sebuah negara.
- Menurunnya Pesanan Terhadap Barang
Menurunnya pesanan akan menyebabkan jumlah produksi barang berkurang. Jika berlangsung dalam waktu lama dalam berbagai bidang industri, ini akan menjadi pemicu krisis ekonomi. Prosesnya tidak akan langsung terasa. Misalnya negara A mengalami penurunan jumlah pesanan di tahun 2015 yang terjadi secara berkelanjutan. Maka krisis ekonomi akan terjadi di tahun 2017.
- Deflasi
Selain inflasi yang berkepanjangan, deflasi juga bisa mengarah pada krisis ekonomi. Harga barang dan jasa yang terus jatuh dari waktu ke waktu akan memberi efek buruk pada perekonomian. Deflasi berakibat berkurangnya nilai barang dan jasa yang dijual di pasar. Ini akan membuat rakyat menunda membeli barang dan menunggu hingga harganya turun.
Karena itu, permintaan terhadap barang akan menurun. Jika terjadi secara berkepanjangan, maka akan berakhir pada krisis ekonomi. Jika terjadi perang perdagangan di pasar hingga menyebabkan deflasi, maka keadaan akan semakin buruk.
- Perubahan Kebijakan atau Deregulasi
Para pembuat kebijakan juga bisa menjadi penyebab sebuah negara mengalami krisis ekonomi. Keputusan yang diambil untuk membuat kebijakan harus tepat agar tidak berlanjut memperparah ekonomi negara. Jika salah langkah, misalnya menghilangkan atau menambah peraturan tertentu, hal ini justru bisa mengarahkan negara pada kejatuhan ekonomi.
- Manajemen yang Buruk
Praktis bisnis yang buruk bisa menyebabkan negara mengalami krisis ekonomi. Perusahaan pada umumnya akan mengajukan pinjaman modal bisnis pada bank. Di sinilah pentingnya peran bank untuk benar-benar menyaring dalam meloloskan pengajuan pinjaman. Karena pinjaman yang meraguka n dan kegiatan bisnis ilegal bisa membahayakan perekonomian negara.
- Turunnya Harga dan Penjualan Properti
Bisnis properti adalah bisnis yang bernilai besar dan nilainya cenderung meningkat dari tahun ke tahun. Bila keadaan ekonomi rakyat menurun, ini bisa berakibat pada berkurangnya pembelian properti. Masyarakat yang sudah memiliki rumah akan mengurangi pengeluaran dan tidak mengambil hipotek. Keadaan ini bisa mengakibatkan bank kehilangan uang dan berujung pada krisis ekonomi bila berlangsung dalam waktu yang lama.
Penyebab krisis ekonomi sangat beragam. Karena itu, peran pemerintah sangat penting untuk mencegah dan menangani perekonomian negara. Bila sampai terjadi krisis, rakyatlah yang paling terkena dampaknya. Tetapi krisis ekonomi tidak terjadi begitu saja, ada proses dan beragam faktor yang saling mempengaruhi.
Artikel Terkait
- Apa Itu Price to Book Ratio?
- Apa Itu Price to Sales Ratio
- Apa Itu Price/Earning Growth (PEG) Ratio
- Apa Itu Profit Perusahaan dan Cara Menghitungnya
Demikianlah artikel tentang 9 faktor utama penyebab krisis ekonomi, semoga bermanfaat bagi Anda semua.