Kami menyediakan berbagai simulasi kredit, dari kredit mobil, kredit rumah, kpr, kartu kredit dan lain-lain. Simulasi pinjaman bisa juga dilakukan di sini.

Apa Itu Price to Book Ratio?

Investasi saham dilakukan oleh banyak orang dengan tujuan memperoleh keuntungan. untuk itu, diperlukan analisis rasio yang akurat untuk membantu Anda dalam membuat keputusan investasi yang tepat. Salah satu rasio yang bisa digunakan untuk membaca kondisi keuangan sebuah perusahaan adalah rasio price to book.

Price to book ratio atau yang bisa disebut dengan rasio P/B merupakan rasio harga saham terhadap nilai buku perusahaan. Perusahaan menggunakan rasio P/B untuk membandingkan kapitalisasi pasar dengan nilai buku mereka. Rasio ini dikalkulasikan dengan cara membagi harga saham perusahaan atau price per share dengan nilai buku per share.

Memahami Rasio Price to Book

Angka yang dihasilkan dari rasio P/B biasanya digunakan para investor untuk menunjukkan persepsi pasar terhadap nilai saham tertentu. Rasio ini biasanya digunakan untuk menilai perusahaan asuransi dan keuangan, perusahaan real estate, dan perusahaan investasi. Rasio P/B kurang ideal jika diaplikasikan pada perusahaan yang sebagian besar asetnya merupakan aktiva tidak berwujud.

Beberapa poin yang harus dipahami tentang rasio P/B adalah:

  • Rasio P/B mengukur valuasi pasar dari sebuah perusahaan, relatif terhadap nilai bukunya.
  • Nilai pasar ekuitas biasanya lebih tinggi daripada nilai buku sebuah perusahaan.
  • Rasio P/B digunakan oleh para investor untuk mengidentifikasi potensi investasi yang mungkin mereka lakukan.
  • Rasio P/B di bawah angka 1 biasanya dianggap sebagai investasi yang baik.

Rumus Rasio Price to Book

Dalam persamaan ini, nilai buku per saham dihitung sebagai berikut: (total aset – total liabilitas) dibagi dengan jumlah saham. Nilai pasar per saham bisa diperoleh hanya dengan melihat harga saham yang ditampilkan di pasar.

Rumus untuk menghitung rasio P/B adalah sebagai berikut:

Rasio P/B = Harga pasar per saham / nilai buku per saham

Angka rasio P/B yang rendah bisa diartikan bahwa saham sebuah perusahaan undervalued. Namun demikian, ini juga bisa berarti bahwa ada sesuatu yang salah dengan perusahaan tersebut. Sama seperti rasio yang lainnya, rasio P/B bersifat relatif tergantung dari industri masing-masing. Rasio P/B juga mengindikasikan apakah Anda membayar terlalu mahal untuk apa yang tersisa pada perusahaan yang akan segera bangkrut.

Apa yang Diperoleh dari Angka Rasio Price to Book

Rasio P/B menunjukkan nilai bahwa peserta pasar berkaitan dengan ekuitas perusahaan, relatif terhadap nilai buku ekuitasnya. Nilai pasar saham sebuah perusahaan merupakan indikator yang bisa menunjukkan arus kas perusahaan di masa depan. Ekuitas nilai buku adalah pengukuran akuntansi yang didasarkan Riwayat biaya utama dan menunjukkan penerbiytan ekuitas di masa lalu, ditambah dengan untung atau rugi perusahaan, kemudian dikurangi dengan dividen dan pembelian kembali saham.

Rasio P/B membandingkan nilai pasar perusahaan terhadap nilai bukunya. Nilai pasar sebuah perusahaan adalah harga sahamnya yang dikalikan dengan outstanding share sebuah perusahaan. Outstanding share adalah jumlah total lembar saham sebuah perusahaan atau emiten yang dimiliki oleh investor. Sementara itu, nilai buku adalah aset bersih dari perusahaan tersebut.

Dengan kata lain, jika sebuah perusahaan melikuidasi semua asetnya dan melunasi semua utang yang dimiliki, nilai yang tersisa akan menjadi nilai buku perusahaan.

Rasio P/B dan perusahaan publik

Sedikit sulit untuk menunjuk nilai numerik spesifik untuk memustukan rasio P/B yang baik ketika mencoba mencari tahu apakah saham sebuah perusahaan tergolong undervalued dan merupakan investasi yang bagus untuk masa depan. Analisis rasio bisa berbeda pada setiap industri. Rasio P/B yang baik pada satu industri bisa jadi rasio yang buruk untuk industri lainnya.

Boleh saja menjadikan nilai P/B sebgaai parameter, namun faktor-faktor dan pengukuran valuasi lain yang dapat menginterpretasikan nilai P/B yang sebenarnya dan memprediksi pertumbuhan potensial sebuah perusahaan.

Rasio P/B lebih disukai oleh para investor selama puluhan tahun dan digunakan secara luas oleh banyak analis pasar. Nilai di bawah angka 1 dianggap sebagai P/B yang bagus bagi investor, mengindikasikan saham undervalue yang potensial. Namun demikian, jika nilai P/B berada di kisaran angka 3, maka dianggap sebagai angka yang buruk.

Nilai ekuitas pasar vs nilai buku

Nilai ekuitas pasar biasanya lebih tinggi dibandingkan dengan nilai buku sebuah perusahaan, sehingga rasio P/B yang dihasilkan berada di atas angka 1. Dalam situasi tertentu, khususnya saat kesulitan keuangan dan ancaman bangkrut, rasio P/B bisa merosot hingga di bawah angka 1.

Penerapan Rasio Price to Book

Misalnya, ada sebuah perusahaan yang memiliki aset sebesar Rp 100 juta di neraca keuangan, sementara liabilitasnya adalah Rp 75 juta. Nilai buku perusahaan tersebut hanya dihitung secara sederhana saja, yaitu Rp 25 juta, dihitung dari selisih aset dan liabilitas. Jika ada outstanding share sebesar Rp 10 juta, maka setiap sahamnya akan mewakili Rp 2,5 juta nilai buku.

Batasan penggunaan rasio P/B

Bagi para investor, rasio P/B sangat berguna karena nilai ekuitas buku menunjukkan metrik yang relatif stabil sehingag bisa dibandingkan dengan mudah terhadap harga pasar. Rasio P/B juga bisa digunakan pada perusahaan dengan nilai buku positif dan pendapatan negatif. Namun demikian, karena standar akuntansi setiap perusahaan mungkin berbeda, rasio P/B mungkin tidak dapat dibandingkan satu dengan yang lain, terutama pada perusahaan yang berasal dari negara berbeda.

Sebagai tambahan, rasio P/B mungkin tidak terlalu berguna bagi perusahaan yang bergerak di bidang layanan dan teknologi informasi dengan aset berwujud yang sedikit pada neraca keuangan mereka.

Artikel Terkait

Demikianlah artikel tentang apa itu price to book ratio, semoga bermanfaat bagi Anda semua.



Apa itu Sharpe Ratio? Definisi Sharpe Ratio
Apa itu Buy The Dip?
Bagaimana Anak Muda Harusnya Menginvestasikan Uangnya?
Tempat Investasi Emas Aman dan Terpercaya
Apa Beda Saham dan Obligasi?
Contoh Bisnis dengan Skema Ponzi di Indonesia
Apa Itu Lot dalam Saham?
Mengapa Membeli Emas Sekarang?
Apa itu Manajer Investasi Reksadana?
9 Prinsip Investasi dari Warren Buffett


Bagikan Ke Teman Anda