Kami menyediakan berbagai simulasi kredit, dari kredit mobil, kredit rumah, kpr, kartu kredit dan lain-lain. Simulasi pinjaman bisa juga dilakukan di sini.

Apa Itu Profit Perusahaan dan Cara Menghitungnya

Mendapatkan profit semaksimal mungkin adalah salah satu tujuan utama berdirinya sebuah perusahaan. Memang bukan berarti perusahaan tersebut mementingkan keuntungan semata. Tetapi harus diakui  dalam dunia bisnis keuntungan adalah napas dari bisnis itu sendiri.

Perusahaan yang tidak mendapat keuntungan selama periode operasinya berjalan bisa diindikasi mengalami kerugian. Apalagi jika hal-hal yang menghambat mengalirnya keuntungan perusahaan tidak segera diatasi dengan sebaik mungkin.

Pengertian Profit Perusahaan

Profit merupakan keuntungan finansial yang bisa didapatkan oleh suatu perusahaan dari aktivitas bisnis yang dilakukan secara berkala. Keuntungan ini didapatkan dari hasil mengurangi biaya dengan pendapatan atau omzet perusahaan itu sendiri.

Perusahaan harus memiliki nilai pendapatan yang lebih tinggi dibandingkan biaya yang digunakan. Hal ini bertujuan supaya selisih pengurangannya memiliki nilai positif. Sementara laba merupakan uang sisa yang diperoleh dengan melakukan aktivitas bisnis setelah menghitung semua biaya produksi.

Ada tiga jenis pengelompokan profit yang perlu kamu ketahui menurut ilmu ekonomi, antara lain:

  1. Laba kotor

Laba kotor atau gross profit merupakan salah satu jenis profit yang bisa diperoleh dengan cara mengurangi pendapatan selama satu periode dengan harga pokok penjualan. Metode penghitungan profit perusahaan dengan cara ini hanya fokus pada biaya variabel sebagai dasar perhitungan terhadap laba yang didapatkan.

Biaya tetap yang harus dikeluarkan oleh perusahaan terlepas dari tinggi rendahnya volume produksi tidak masuk dalam perhitungan laba kotor. Padahal, biaya tetap dan biaya variabel adalah dua jenis biaya yang paling penting dalam proses produksi perusahaan.

  1. Laba operasional

Laba operasional atau operating profit merupakan laba yang diperoleh dari hasil pengurangan laba kotor dengan biaya operasi yang dikeluarkan oleh suatu perusahaan. Biasanya, biaya operasi ini merupakan biaya administrasi dan biaya lain yang dibutuhkan perusahaan untuk menjalankan kegiatan operasionalnya sehari-hari.

Dalam menghitung laba operasional ini kamu dilarang mengikutsertakan pendapatan di luar aktivitas bisnis seperti misalnya, investasi atau pajak yang dibebankan. Perhitungan operating profit suatu perusahaan bisa digunakan untuk mengukur seberapa besar potensi keuntungannya tanpa harus memperhatikan faktor eksternal, seperti utang atau pajak.

  1. Laba bersih

Laba bersih atau net profit bisa diketahui dari pengurangan laba operasional dengan pajak atau bunga yang dibebankan kepada perusahaan.

Cara Menghitung Profit Margin Perusahaan

Selain profit, ada pula profit margin yang merupakan salah satu cara paling umum untuk mengukur aktivitas bisnis atau barang apa yang paling menghasilkan uang. Setiap industri bisa dipastikan memiliki profit margin yang berbeda sehingga kamu tidak bisa membandingkan antara perusahaan satu dan lainnya. Apalagi jika kedua perusahaan tersebut bergerak di bidang atau industri yang berbeda.

Ada dua jenis profit margin yang paling penting untuk diketahui dalam menganalisa potensi keuntungan yang diperoleh perusahaan, di antaranya sebagai berikut:

  1. Margin laba kotor

Margin laba kotor atau gross profit margin adalah jenis margin yang menilai kesehatan keuangan perusahaan berdasarkan total sisa uang dari pengurangan omzet yang didapat dengan harga pokok penjualan.

Secara sistematis, margin laba kotor perusahaan bisa dihitung dengan di bawah ini:

Margin laba kotor = (total penjualan – harga pokok penjualan) / total penjualan

Contoh kasus:

Abece memperoleh total penjualan di periode saat ini senilai Rp 500.000.000 dengan harga pokok penjualan senilai Rp 200.000.000, maka perhitungan margin laba kotor perusahaan tersebut adalah sebagai berikut:

Gross profit margin = (500.000.000 – 200.000.000) / 500.000.000 = 0,6 = 60%

Setelah mengetahui nilai berdasarkan contoh di atas, apa yang kamu pikirkan dari hasil 60% tersebut? apa artinya angka tersebut bagi seseorang yang bertindak menganalisa perusahaan menggunakan metode gross profit margin tersebut?

Pada dasarnya, metode gross profit margin ini bisa membantumu mengetahui beberapa hal di antaranya:

    • Kemampuan dalam menganalisa kualitas produksi perusahaan dibanding kompetitor dengan produk yang sama.
    • Menunjukkan kemampuan perusahaan dalam membiayai proses produksi pada periode selanjutnya.
    • Menunjukkan kemampuan perusahaan dalam bersaing dengan para kompetitor, karena margin yang besar mampu memberikan ruang lebih luas terhadap perusahaan dalam memberikan harga yang kompetitif di pasaran.
  1. Margin laba bersih

Secara sederhana, margin laba bersih atau yang juga sering disebut sebagai net profit margin mengurangi total pendapatan dengan semua biaya yang ditanggung perusahaan. Hasil pengurangan jumlah tersebut akan dibagi lagi dengan total pendapatan sehingga diperoleh margin laba bersih dalam bentuk persentase.

Secara sistematis, begini cara menghitung laba bersih atau net profit perusahaan:

Laba bersih  = R – HPP – E – I – T

Keterangan:

R: revenue atau omzet penjualan yang didapatkan oleh perusahaan.

HPP: harga pokok penjualan

E: biaya operasional dan seluruh biaya yang dikeluarkan oleh perusahaan

I: interest atau bunga yang wajib dibayar oleh perusahaan

T: taxes atau pajak yang wajib dibayar oleh perusahaan.

Sementara untuk menghitung margin laba bersih atau net profit margin, rumusnya sebagai berikut:

Margin laba bersih = (laba bersih / R) x 100

Contoh kasus:

Zyxx memperoleh total penjualan dalam satu periode sebesar Rp 750.000.000 dengan nilai HPP yang dibutuhkan sebesar Rp 250.000.000. Untuk biaya operasionalnya, PT. Zyxx membutuhkan biaya sebesar Rp 50.000.000 dan harus membayar bunga pinjaman yang telah jatuh tempo sebesar Rp 5.000.000 beserta pajak sebesar Rp 10.000.000.

Jadi, diketahui:

R = 750.000.000

HPP = 250.000.000

E = 50.000.000

I = 5.000.000

T = 10.000.000

Langkah pertama adalah menghitung nilai net profit atau laba bersih terlebih dahulu, dengan cara:

Laba bersih = R – HPP – E – I – T

Laba bersih = 750.000.000 – 250.000.000 – 50.000.000 – 5.000.000 – 10.000.000

Laba bersih = 435.000.000

Setelah kamu mendapatkan nilai net profit, maka selanjutnya adalah memasukkan nilai tersebut ke dalam rumus net profit margin sebagai berikut:

Margin laba bersih = (laba bersih / R) x 100

Margin laba bersih = (435.000.000 / 750.000.000) x 100

Margin laba bersih = 58%

Jadi, dari hasil perhitungan di atas bisa disimpulkan bahwa PT. Zyxx mendapatkan net profit atau laba bersih sebesar Rp 435.000.000 dengan persentase margin laba bersih mencapai 58%.

Demikian ulasan mengenai apa itu profit perusahaan dan cara menghitungnya secara sistematis yang perlu kamu ketahui. Semoga membantu, ya!

Artikel Terkait

Demikianlah artikel tentang apa itu profit perusahaan dan cara menghitungnya, semoga bermanfaat bagi Anda semua.



10 Cara Menjadi Miliuner
Ini Lho, 18 Cara Agar Tidak Miskin
Iuran BPJS Naik, Begini Caranya Turun Kelas
Ini Dia Cara Pelunasan KPR Bank BTN
Bagaimana Modus Rekrutmen Perusahaan Palsu?
Apa itu Likuidasi? Definisi Likuidasi
Cara Mempersiapkan Emergency Fund atau Dana Darurat
Rasio Solvabilitas: Definisi, Jenis, dan Cara Menghitungnya
Cara Menghitung Weighted Average
Cara Memulai Bisnis Kecil untuk Para Introvert


Bagikan Ke Teman Anda