Apa itu Manajer Investasi Reksadana?
Dalam beberapa tahun terakhir ini banyak terkuak tabir kejahatan investasi bodong. Kasus investasi bodong berkedok investasi reksadana ini menunjukkan satu sisi positif yakni sebenarnya banyak anggota masyarakat yang berminat untuk berinvestasi. Namun lainnya menunjukkan sisi negatif yaitu ketidakmampuan ‘manajer investasi’ menghasilkan kinerja berkualitas dan mumpuni, sehingga merugikan para investor yang mempercayakan dana kepadanya. Sebenarnya, siapa manajer investasi reksadana itu?
Pengertian manajer investasi reksadana
Manajer investasi secara umum dapat dipahami sebagai manajemen profesional yang mengelola beragam sekuritas atau surat berharga seperti saham, obligasi, dan aset lainnya dalam bentuk properti atau yang lain dengan tujuan untuk mencapai target investasi yang menguntungkan bagi para investor. Sementara secara khusus manajer investasi reksadana merupakan pihak baik perorangan maupun badan usaha yang bertanggung jawab secara profesional mengelola dana investasi reksadana yang telah dikumpulkan dari para investor.
Sebagai pengelola dana investasi, manajer investasi melakukan transaksi jual beli reksadana atas nama investor yang mempercayakan pengelolaan dana kepadanya. Berkenaan dengan hal itu, manajer investasi reksadana harus memiliki legalitas untuk melakukan kegiatan usahanya di bidang jasa tersebut dari pihak yang berwenang, yaitu Otoritas Jasa Keuangan (OJK). Adanya legalitas berupa izin dari OJK sekaligus menjadi bukti bahwa kegiatan usaha yang dilakukan manajer investasi reksadana tersebut diawasi oleh OJK. Saat ini tercatat sebanyak 92 perusahaan manajer investasi yang telah memperoleh izin dari OJK.
Tugas dan kewajiban manajer investasi reksadana
Dunia investasi membutuhkan keahlian dalam menilai dan menganalisis pergerakan serta fluktuasi harga surat berharga baik dalam bentuk saham, obligasi, maupun reksadana di pasar modal. Bagi investor baru atau pemula, hal tersebut tentu dirasa masih membingungkan. Bahkan tak jarang terjebak dan salah langkah, sehingga bukannya mendapatkan keuntungan justru buntung alias menderita kerugian. Di sinilah pentingnya peran manajer investasi reksadana.
Tugas dari manajer investasi reksadana pada prinsipnya adalah mengelola dana investasi yang terkumpul dari para investor dengan mengalokasikannya pada beberapa jenis portofolio investasi sehingga menghasilkan keuntungan maksimal bagi investor. Manajer investasi memiliki hak istimewa berupa kewenangan penuh untuk memutuskan dan memilih instrumen investasi dalam menempatkan dana investasi yang berada di bawah pengelolaannya, baik itu saham, obligasi, deposito, atau surat berharga lainnya yang nantinya akan menjadi portofolio investasi.
Berkenaan dengan tugas manajer investasi tersebut, investor reksadana menyerahkan segala sesuatu yang berkaitan dengan keputusan investasi sepenuhnya kepada manajer investasi reksadana. Dengan kata lain, investor reksadana tak perlu repot dan pusing dalam mengamati aktivitas transaksi di pasar modal, termasuk menganalisis pergerakan dan fluktuasi harga saham dan jenis surat berharga lainnya, karena semua sudah dilakukan oleh manajer investasi. Sebab itulah, investasi reksadana sangat disarankan bagi investor baru atau pemula yang belum terlalu paham dengan aktivitas di pasar modal.
Lantas, apa kewajiban manajer investasi reksadana? Sebagai pengelola dana investasi, manajer investasi reksadana berkewajiban untuk menghitung dan melaporkan nilai investasi kepada para investor setiap hari. Tujuannya agar investor dapat mengetahui posisi nilai investasi pada reksadana yang dibelinya. Dengan begitu, investor dapat menilai dan mengevaluasi kinerja dari reksadana yang dipilihnya. Sebab itu, penting bagi investor untuk memilih manajer investasi yang tak hanya piawai dalam mengolah portofolio investasi, tetapi juga terpercaya.
Bicara tentang tugas dan kewajiban, tentu akan bermuara pada fee atau bayaran yang diterima manajer investasi reksadana. Dari mana manajer investasi reksadana mendapatkan fee atas tugas dan kewajiban yang dilakukannya? Tentu saja dari para investor reksadana yang menyerahkan pengelolaan dananya kepada manajer investasi terkait. Namun, fee manajer investasi reksadana tidak diberikan secara langsung oleh para investor, tetapi dihitung berdasarkan persentase yang telah ditentukan dari nilai aset yang dikelola manajer investasi tersebut. Besaran fee ini umumnya telah tercantum secara jelas di dalam prospektus reksadana, sehingga dapat dibaca dan disepakati oleh investor sebelum membeli reksadana.
Tips memilih manajer investasi reksadana
Setiap manajer investasi reksadana pastilah menawarkan kinerja reksadana yang andal, yang mampu memberikan tingkat pengembalian (return) tinggi dengan tingkat risiko yang rendah. Tak hanya menggiurkan, tawaran ini sering kali melenakan para investor sehingga abai dalam menyeleksi manajer investasi yang benar-benar kompeten dan legal.
Tak sedikit investor yang dalam memilih manajer investasi reksadana lebih menitikberatkan pada aspek kemampuan manajer investasi memberikan return yang tinggi. Hal tersebut memang tidak salah dan sah-sah saja dilakukan, karena pada dasarnya investasi bertujuan untuk mencapai kemandirian finansial di masa mendatang atau mempersiapkan rencana keuangan yang lebih baik ke depannya. Namun, alangkah baik dan bijaksana apabila investor juga memperhatikan hal lain agar reksadana yang dipilihnya memiliki kinerja yang baik di bawah pengelolaan manajer investasi yang kompeten, sehingga terhindar dari jebakan investasi bodong alias penipuan. Jika salah dalam memilih manajer investasi, alih-alih mendapatkan keuntungan yang diinginkan, tetapi justru menderita kerugian.
Sebelum memutuskan untuk membeli reksadana, ada baiknya investor memilih manajer investasi reksadana yang memiliki rekam jejak baik di bidangnya. Berikut hal-hal yang penting untuk diperhatikan dalam memilih manajer investasi reksadana.
- Pastikan bahwa manajer investasi yang dipilih memiliki legalitas atau izin dari OJK. Adanya izin tersebut sebagai bukti bahwa manajer investasi reksadana terkait telah terverifikasi secara sah oleh OJK. Artinya, segala kegiatan investasi yang dilakukan oleh manajer investasi reksadana tersebut mendapat pengawasan dari OJK. Pengawasan ini tentu bertujuan untuk menghindari terjadinya kerugian yang nantinya ditanggung oleh para investor, sehingga penyelewangan dana investor oleh manajer investasi abal-abal dapat diminimalisir bahkan dihindari.
- Pengalaman dan rekam jejak. Pilihlah manajer investasi reksadana yang telah berpengalaman dan memiliki rekam jejak yang baik di bidangnya. Informasi terkait dengan pengalaman dan rekam jejak manajer investasi tersebut dapat diperoleh dengan membaca prospektus reksadana. Di dalam prospektus umumnya terdapat resume singkat dari perusahaan dan personel pengelola investasi reksadana mulai dari pengalaman hingga penghargaan yang pernah mereka terima.
- Lakukan pengecekan silang. Untuk mengetahui kualitas dan kompetensi manajer investasi reksadana perlu dilakukan pengecekan silang. Artinya, bandingkan informasi yang terdapat di dalam prospektus dengan sumber lain, seperti website OJK misalnya. Di halaman situs resmi OJK terdapat daftar manajer investasi yang memiliki izin. Selain itu, tersaji pula data manajer investasi yang pernah mendapat peringatan atau sanksi karena diketahui melanggar peraturan pasar modal. Hal ini penting diperhatikan, sehingga investor dapat memilih manajer investasi yang bersih dan bebas dari sanksi pelanggaran.
Investasi reksadana tak hanya sekadar membeli reksadana dan menyerahkan seluruh pengelolaannya kepada manajer investasi reksadana. Berinvestasi reksadana secara aman dan menguntungkan dimulai dari memilih manajer investasi yang andal, piawai, dan bertanggung jawab. Hal ini penting agar dana investasi yang terkelola secara aman dan tentunya menguntungkan.
Artikel Terkait
- Apa itu Nilai Aktiva Bersih (NAB) Reksadana?
- Apa itu Rasio Profit Margin?
- Apa itu Surat Utang Valas?
- Apa itu Return on Equity (ROE)?
Demikianlah artikel tentang apa itu manajer investasi reksadana, semoga bermanfaat bagi Anda semua.