Kami menyediakan berbagai simulasi kredit, dari kredit mobil, kredit rumah, kpr, kartu kredit dan lain-lain. Simulasi pinjaman bisa juga dilakukan di sini.

Hal-hal yang Harus Dilakukan Ketika Krisis Ekonomi

Ekonomi menjadi salah satu ukuran berhasil tidaknya suatu negara memberikan kesejahteraan kepada rakyatnya. Kondisi ekonomi yang stabil tentu akan mampu mendorong produktivitas nasional yang diikuti dengan terciptanya lapangan kerja, naiknya tingkat upah pekerja, daya beli yang meningkat, permintaan dan penawaran akan barang dan jasa yang tinggi, serta inflasi.

Setiap negara pastinya menginginkan perekonomiannya senantiasa berjalan stabil pada jalurnya. Sayangnya, dalam praktik tidaklah selalu demikian. Kondisi ekonomi dipengaruhi oleh banyak faktor yang menjadikannya selalu berfluktuasi.

Sebab itu, suatu negara terkadang mengalami pasang surut dalam perekonomiannya. Bahkan menghadapi krisis yang mengarah pada resesi dan depresi ekonomi. Hampir seluruh negara di dunia pernah mengalami krisis ekonomi, termasuk negara super power seperti Amerika Serikat dan Rusia sekalipun.

Lantas, apa yang harus dilakukan ketika menghadapi krisis ekonomi yang mungkin akan terjadi saat krisis ekonomi 2020? Di saat perekonomian negara mengalami krisis, banyak ketidakpastian terkait dengan keuangan, kelangkaan barang-barang konsumsi, bahkan terjadi huru-hara dan kekerasan. Oleh sebab itu, Anda perlu melakukan langkah antisipatif untuk menghadapi krisis ekonomi seperti berikut.

  • Mempersiapkan keuangan

Keuangan sangat penting di saat menghadapi krisis ekonomi. Sebab itu Anda harus mempersiapkan keuangan Anda agar tetap survive menghadapi kondisi ekonomi yang serba tak menentu. Bukan hanya bagi Anda yang mengandalkan gaji sebagai pekerja saja, tetapi juga Anda yang berwirausaha. Krisis ekonomi bisa jadi menghantam sebagian besar sektor industri baik berskala besar maupun kecil.

Mulailah dengan dana darurat baik dalam bentuk tabungan maupun deposito. Dana darurat tersebut sedianya digunakan untuk membiayai kebutuhan hidup setidaknya selama enam bulan. Agar tidak tergoda untuk menggunakannya, bedakan simpanan dana darurat dengan rekening tabungan Anda sehari-hari.

Dalam masa krisis ekonomi tak tertutup kemungkinan rekening di bank susah diakses sehingga simpanan sulit dicairkan. Untuk mengantisipasi kemungkinan tersebut, ada baiknya Anda juga menyiapkan dana darurat dalam bentuk uang tunai. Ketika krisis ekonomi melanda, uang tunai tersebut bisa digunakan sampai Anda bisa mengakses dan mencairkan simpanan di bank.

  • Mengurangi utang

Harus disadari di awal bahwa dalam kondisi krisis ekonomi semua orang berisiko kehilangan pekerjaan dan juga aset-asetnya seperti rumah dan kendaraan dikarenakan utang. Sebab itu, kurangi utang dan segera melunasi yang masih tersisa merupakan langkah bijak menghadapi krisis ekonomi. Bayarlah utang yang memiliki tingkat bunga tertinggi terlebih dahulu. Hal ini dapat mengurangi beban biaya bunga yang harus dibayarkan dalam jangka panjang. Jika Anda berhasil melunasinya, Anda tak perlu pusing mencari cara untuk membayar utang lagi di saat Anda kehilangan pekerjaan akibat krisis ekonomi.

  • Mencari penghasilan tambahan

Dalam kondisi ekonomi yang sedang krisis, menjadi korban PHK (Pemutusan Hubungan Kerja) memang tidak menyenangkan. Ekonomi yang lesu menjadikan lapangan kerja semakin sempit, sehingga sulit untuk mencari pekerjaan baru. Kehilangan pekerjaan sama artinya kehilangan gaji alias penghasilan pokok. Lantas, bagaimana bisa membiayai hidup dan memenuhi kebutuhan jika sumber penghasilan terenggut?

Tingkatkan keterampilan Anda sehingga bisa berkreasi guna mendapatkan penghasilan tambahan. Anda bisa memulainya dengan menjalankan bisnis rumahan seperti warung makan, snack atau makanan kecil, laundry, jual beli pulsa, dan lain sebagainya.

Anda tak perlu ragu meski usaha yang dijalankan dalam skala kecil. Justru usaha skala kecil sering kali selamat dan terhindar dari dampak buruk krisis ekonomi. Dengan adanya sumber penghasilan tambahan, Anda tak perlu khawatir karena Anda tetap bisa membiayai kebutuhan hidup Anda dan keluarga.

  • Diversifikasi aset yang dimiliki

Aset menjadi komponen yang tak kalah penting untuk menghadapi krisis ekonomi. Di saat perbankan kolaps karena kredit macet, rekening simpanan baik tabungan maupun depositi umumnya sulit untuk diakses apalagi dicairkan dalam waktu cepat.

Oleh sebab itu, jangan simpan semua aset Anda dalam bentuk simpanan di bank. Anda perlu melakukan diversifikasi aset agar tetap bisa bertahan dalam menghadapi krisis ekonomi. Misalnya dengan membeli emas sebagai simpanan cadangan aset. Emas cenderung lebih likuid karena bisa dicairkan kapan saja dalam waktu singkat.

  • Memperkuat dan mempererat hubungan dengan keluarga dan lingkungan sekitar

Disadari atau tidak krisis ekonomi dapat mengubah kehidupan seseorang dari yang bergelimang harta menjadi miskin dalam sekejap. Kehilangan materi berupa aset-aset berharga jelas dapat mengguncang jiwa orang yang mengalaminya.

Tak hanya itu, materi juga dapat mengubah hubungan keluarga yang awalnya harmonis menjadi permusuhan yang diliputi kebencian. Untuk menghindari hal tersebut, maka penting memperkuat dan mempererat hubungan dengan keluarga dan lingkungan sekitar.

Di saat mengalami keterpurukan akibat dampak krisis ekonomi, Anda akan membutuhkan dukungan baik moral maupun materi. Dukungan secara moral dari keluarga dan lingkungan sekitar setidaknya mampu mengurangi tingkat stres akibat kehilangan aset, kegagalan usaha, ataupun kehilangan pekerjaan. Sementara dukungan materi tentu dapat meringankan beban hidup sampai Anda mampu bangkit dari keterpurukan tersebut.

  • Menjaga kesehatan

Menjaga kesehatan baik fisik maupun psikologis ketika krisis ekonomi melanda tak kalah penting untuk dilakukan. Badan yang sehat akan mendorong jiwa yang kuat, sehingga Anda mampu mengurangi beban stres akibat kondisi ekonomi yang sedang karut-marut.

Makan teratur dengan jenis makanan yang bergizi tentu akan sangat dibutuhkan guna memberikan asupan nutrisi pada tubuh. Secara lebih lanjut tubuh akan menjadi lebih fit saat beraktivitas. Selain itu, istirahat yang cukup juga dapat memicu otak berpikir secara jernih, sehingga mampu meredam berbagai penyakit mental seperti stres, frustrasi, emosional, bahkan depresi.

  • Menjaga keamanan rumah dan keluarga

Krisis ekonomi dapat memicu terjadinya huru-hara, aksi kejahatan, dan kekerasan. Daya beli yang rendah dan biaya hidup yang makin tinggi tak jarang mendorong orang untuk berbuat nekat, seperti mencopet, mencuri, bahkan melakukan penjarahan. Kondisi ini jelas mengganggu stabilitas keamanan yang meresahkan masyarakat. Untuk itu, menjaga keamanan rumah dan keluarga sangatlah penting.

Anda bisa memulainya dengan memasang CCTV dan alarm di rumah untuk menghindari ‘tamu tak diundang’ yang nekat masuk ke rumah tanpa izin. Selain itu, Anda bisa menyiapkan beberapa alat untuk membela diri seperti alat kejut listrik, semprotan mata, pentungan, dan lain sebagainya.

  • Menyimpan stok makanan

Ketika krisis ekonomi biasanya terjadi kelangkaan bahan-bahan makanan. Jika pun ada, harganya begitu mahal. Untuk menyiasatinya, Anda bisa menyimpan stok makanan sebelum krisis ekonomi datang menghampiri. Jenis makanan apa yang bisa distok? Tentu jenis makanan yang tidak mudah busuk ketika disimpan pada suhu ruang, seperti makanan kaleng, mie, susu, makanan kering, dan lainnya.

Tak ada yang ingin mengalami krisis ekonomi. Namun, terkadang pasang surutnya kondisi ekonomi tak bisa dihindari. Agar tetap survive di tengah-tengah krisis ekonomi yang terjadi, melakukan hal-hal sebagaimana dijelaskan di atas setidaknya akan memampukan Anda bertahan dalam situasi yang serba tak menentu.

Artikel Terkait

Demikianlah artikel tentang hal-hal yang harus dilakukan ketika krisis ekonomi, semoga bermanfaat bagi Anda semua.



Apa Rasanya Tinggal di Negara dengan Hiperinflasi (HyperInflation)?
Apa Itu Ekonomi Kreatif?
Apa itu Pahlawan Ekonomi Digital?
Strategi Menabung Sesuai dengan Kondisi Ekonomi
Bagaimana Bersiap Menghadapi Krisis Ekonomi
Sistem Ekonomi di Jaman Pra Sejarah
Apa itu Fundamental Ekonomi?
Pelajaran dari Krisis Yunani, Cara Bertahan Saat Krisis Ekonomi
Apa itu Resesi Ekonomi? Apa Indikatornya?
Apa itu On Demand Economy?


Bagikan Ke Teman Anda