Ajarkan Anak Keterampilan Penting Ini, Keterampilan yang Tidak Diperoleh di Sekolah
Setiap orang tua pasti ingin memberikan pendidikan yang terbaik kepada anak-anaknya. Sebab itu, orang tua senantiasa berusaha untuk menyekolahkan, bahkan jika perlu pada level yang paling tinggi. Harapannya, anak terdidik dengan baik, memiliki pengetahuan dan wawasan luas, serta keterampilan yang memadai untuk menggapai cita-cita di masa mendatang.
Namun, satu hal yang harus disadari oleh para orang tua bahwa sekolah hanya mengajarkan pelajaran-pelajaran yang bersifat umum dan terbatas. Sebut saja bahasa, matematika, ilmu pengetahuan sosial, ilmu pengetahuan alam, statistika, akuntansi, sosiologi, geografi, agama, dan lainnya.
Tentu banyak pelajaran lain yang tak kalah penting dalam pembentukan karakter anak yang tidak diajarkan di sekolah. Sebab itu, orang tua harus mengajarkannya kepada anak sehingga menjadi pribadi yang tak hanya kuat tetapi juga unggul. Berikut beberapa pelajaran yang harus Anda ajarkan pada anak, karena tidak didapatkan di sekolah.
- Pertahanan diri dasar
Setiap orang rentan terhadap aksi-aksi kekerasan bahkan kejahatan, tak tertutup kemungkinan anak-anak sekolah baik laki-laki maupun perempuan. Bahaya kenakalan remaja yang memicu aksi tawuran, bullying, pergaulan bebas, terjerumus dalam jaringan narkoba, dan lainnya harus diwaspadai sejak awal. Bahkan anak-anak sekolah juga rawan menjadi korban tindak kriminal seperti penculikan, pemerkosaan, bahkan pembunuhan.
Sekolah umumnya memiliki kegiatan ekstrakurikuler bela diri baik silat, karate, atau yang lainnya. Sayangnya, tak semua sekolah menyelenggarakan jenis ekstrakurikuler tersebut. Selain itu, frekuensi dan juga durasi latihan umumnya juga sangat terbatas. Sebab itu, penting bagi orang tua untuk mengajarkan ilmu pertahanan diri dasar kepada anaknya.
Teknik pertahanan diri dasar penting diajarkan kepada anak, agar dapat mempertahankan diri dan bertahan hidup di saat menghadapi ancaman atau kekerasan.
Ajarkan anak teknik untuk melawan pada beberapa kondisi seperti dibekap dari belakang, saat leher dicekik, terkunci dalam mobil dengan sopir yang memiliki niat jahat, diikuti seseorang, dan melakukan improvisasi senjata. Penguasaan teknik-teknik dasar tersebut tentunya akan bermanfaat bagi keselamatan dan keamanan diri anak ketika melakukan aktivitas di manapun.
- Keterampilan hidup dasar
Keterampilan hidup dasar mencakup keterampilan memasak, sosial, termasuk juga keterampilan melakukan pekerjaan rumah sehari-hari. Kini, keterampilan memasak tak hanya didominasi oleh kaum perempuan saja, kaum lelaki juga perlu untuk memiliki keterampilan ini. Keterampilan memasak merupakan kunci untuk bertahan hidup, sehingga dapat mengurangi ketergantungan terhadap restoran dan makanan cepat saji.
Kehidupan tak bisa dilepaskan dari keterampilan sosial. Anak tak hanya perlu diajari cara bersosialisasi dalam pergaulan sosial, tetapi juga cara berempati terhadap orang lain, termasuk sikap dalam menghadapi situasi tertentu agar tidak mudah terpancing emosi.
Banyak orang tua yang memanjakan anak dengan tidak pernah mengajarinya untuk melakukan pekerjaan rumah tangga seperti menyapu, mengepel, mencuci dan menyeterika pakaian, serta yang lainnya.
Sikap memanjakan tersebut tanpa disadari justru menghambat terciptanya kemandirian anak yang kelak justru menjerumuskan anak di kehidupan masa mendatang. Sebenarnya keterampilan ini sangatlah bermanfaat bagi anak karena mengajarkan menjaga kebersihan baik diri sendiri maupun lingkungan sekitarnya.
- Etika, moral dan tata krama
Etika, moral dan tata krama merupakan poin-poin dasar yang penting dalam pergaulan sosial. Sayang, tidak diajarkan di sekolah secara detail. Etika berkaitan dengan norma-norma sosial termasuk pemenuhan antara hak dan kewajiban.
Hal ini perlu diajarkan kepada anak agar dapat memahami dan membedakan nilai-nilai mana yang baik dan buruk yang berlaku secara umum di masyarakat sehingga mampu mengambil sikap tegas ketika menghadapi situasi tertentu.
Tak hanya etika, pelajaran tentang moral juga tak kalah penting. Moral berhubungan dengan perbuatan baik buruk, akhlak, dan juga budi pekerti. Moralitas akan mengajarkan kepada anak cara bertingkah laku baik tak hanya kepada sesama tetapi juga makhluk hidup lainnya. Dengan begitu, anak akan menghargai orang lain dalam kondisi apapun.
Saat ini banyak anak yang berani kepada orang tua hanya karena keinginannya tidak dipenuhi. Mereka berani berkata kasar, membentak, bahkan memukul orang tua.
Sungguh sangat disayangkan, karena hal tersebut benar-benar suatu tindakan yang sangat buruk. Inilah akibat yang bisa ditimbulkan apabila anak tidak diajarkan tata krama.
Mereka tidak bisa menghormati dan menghargai orang yang lebih tua. Itulah alasan pentingnya tata krama diajarkan, agar anak memiliki adab kesopanan, mampu menunjukkan perilaku yang baik, menghormati yang tua dan menyayangi yang lebih muda.
- Mengelola keuangan pribadi
Sebagian besar anak tahunya menghabiskan uang saku yang diberikan orang tuanya. Mereka tidak berpikir untuk menyimpan atau melakukan penghematan. Di saat uang saku habis, maka mereka akan dengan mudahnya meminta kembali pada orang tua. Hal demikian menunjukkan bahwa anak belum memiliki kemampuan untuk mengelola keuangan pribadi dan cara memperlakukan uang dengan baik. Sebab itu, penting untuk diajarkan kepada mereka cara mengelola uang pribadi.
Uang saku yang diberikan orang tua baik secara harian, mingguan, maupun bulanan merupakan harta pribadi anak dan menjadi hak anak. Meski begitu, bukan berarti anak bisa leluasa untuk menghamburkannya. Orang tua perlu mengajarkan anak untuk membuat anggaran sederhana dan menyisihkan sebagian uang untuk ditabung.
Anak diajari untuk membagi peruntukan uang yang dimilikinya, misalnya untuk jajan berapa, ditabung berapa, dan untuk keperluan lain berapa. Ajarkan pula anak untuk tertib anggaran. Artinya, uang yang telah dibagi-bagi alokasinya tidak bisa digunakan secara serampangan. Dengan demikian, anak akan lebih menghargai uang dan tidak bermudah-mudah atau boros dalam membelanjakannya.
- Mencari pekerjaan
Banyak anak yang telah lulus sekolah tetapi bingung mencari pekerjaan karena tidak tahu bagaimana cara membuat lamaran pekerjaan, menulis resume, dan menghadapi wawancara kerja. Sekolah umum tidak mengajarkan hal itu.
Di sisi lain, orang tua menyekolahkan anak dengan harapan dari pendidikan yang diperoleh anak tersebut, anak akan mudah untuk mendapatkan pekerjaan. Di sinilah peran orang tua dibutuhkan.
Orang tua tentu memiliki pengalaman terkait dengan cara mencari pekerjaan yang bisa dibagi ke anak. Berdasarkan pengalaman tersebut, orang tua bisa mengajarkan kepada anak tentang cara membuat lamaran pekerjaan yang menarik, menulis resume yang substantif atau padat berisi tanpa perlu bertele-tele, dan yang tak kalah penting persiapan mental menghadapi wawancara kerja.
Diakui atau tidak, banyak orang yang ‘terjungkal’ pada sesi wawancara kerja. Bisa jadi secara administratif memenuhi syarat, namun gagal saat wawancara kerja. Dari pengalamannya, orang tua bisa mengajarkan kepada anaknya tentang kiat-kita melakukan wawancara kerja. Mulai dari penampilan, sikap, dan kelugasan menjawab pertanyaan yang diajukan.
Artikel Terkait
- Nasehat Finansial ini Patut Diajarkan ke Generasi Selanjutnya
- Cara Membesarkan Anak agar Memiliki Mental Entrepreneur
- Ajarkanlah Tip Keuangan Ini pada Anak Anda!
- Kiat-kiat Menyiapkan Anak Menjadi Seorang Kaya
Demikianlah artikel tentang keterampilan yang tidak diperoleh di sekolah, semoga bermanfaat bagi Anda semua.