Apa Itu Badan Nasional Sertifikasi Profesi?
Apa itu Badan Nasional Sertifikasi Profesi atau BNSP? Ini adalah lembaga independen yang langsung bertanggung jawab pada presiden, memiliki kewenangan sebagai otorisasi sertifikasi personil. Tugas BNSP adalah untuk melaksanakan sertifikasi kompetensi profesi bagi tenaga kerja di Indonesia. Karena bertanggungjawab langsung ke presiden, BNSP dibentuk oleh pemerintah.
Pemerintah membentuk badan independen ini dengan tujuan untuk menjamin kualitas kompetensi tenaga kerja untuk seluruh sektor profesi di tanah air. Sertifikasi ini bida diukur baik dari pelatihan kerja maupun pengalaman kerja.
Latar Belakang Lahirnya BNSP
Pada dasarnya, BNSP hadir di Indonesia untuk menjamin kualitas Sumber Daya Manusia (SDM) yang baik di Indonesia. Melalui BNSP, pemerintah ingin meningkatkan daya saing secara nasional dengan cara yang tepat dan sehat. BNSP dibentuk untuk mengubah paradigma lama dalam perekrutan SDM dalam sebuah perusahaan. Nantinya diharapkan agar dalam merekrut, perusahaan di Indonesia menggunakan paradigma baru.
Apa itu paradigma baru? Pada dasarnya ada 2 prinsip dasar. Yang pertama adalah persiapan tenaga kerja sesuai dengan apa yang dibutuhkan pengguna, ini disebut demand driven. Yang kedua adalah proses diklat yang merupakan sarana untuk mempersiapkan tenaga kerja melalui pendekatan pelatihan yang didasarkan atau berbasis kompetensi. Ini disebut sebagai Competency Based Training atau CBT.
Pengembangan SDM di Indonesia dengan paradigma baru ini ditandai dengan penandatanganan Surat Kesepakatan Bersama antara Menteri Tenaga Kerja, Menteri Pendidikan Nasional, dan Ketua Umum Kadin Indonesia pada tahun 2000. Namun pendirian BNSP secara resmi baru dilakukan pada tahun 2004.
Visi dan Misi BNSP
Visi BNSP adalah menjadi lembaga otoritas sertifikasi profesi yang terpercaya sekaligus juga independen dalam menjamin kompetensi tenaga kerja baik di dalam maupun di luar negeri. Sementara untuk misi BNSP antara lain adalah:
- Meningkatkan daya saing tenaga kerja Indonesia baik di dalam maupun di luar negeri
- Mengembangkan sistem sertifikasi profesi yang terpercaya
- Membangun kerja sama secara internasional untuk saling memberi pengakuan sertifikasi kompetensi.
Apa Saja Tugas BNSP?
Tugas BNSP ada pada ketentuan yang tercantum di Pasal 18 ayat (5) Undang-Undang Nomor 13 Tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan yang kemudian dijawabarkan dalam Peraturan Pemerintah No. 23 Tahun 2004. Di sana disebutkan bahwa tugas pokok BNSP adalah untuk melaksanakan sertifikasi kompetensi kerja SDM di Indonesia.
Selain itu, BNSP juga berwenang untuk memberi lesensi kepada Lembaga Sertifikasi Profesi atau LSP yang dianggap memenuhi syarat. Hal ini dilakukan sebagai bentuk dari pelaksanaan sertifikasi kompetensi kerja.
Kenapa Harus Dilakukan Sertifikasi Profesi?
Setiap karyawan yang melamar pada perusahaan pada umumnya sudah memiliki latar belakang tertentu. Sebelum direkrut, pihak perusahaan juga tentunya sudah memeriksa latar belakang pelamar pekerjaan. Apakah sesuai dengan yang dicari atau tidak. Lalu kenapa sertifikasi profesi dibutuhkan?
Sertifikasi profesi tujuannya adalah untuk memastikan dan menjaga agar kompetensi yang telah didapat seorang individu lewat berbagai cara seperti pendidikan formal, non formal, pengalaman kerja, dan pelatihan kerja. Dalam dunia kerja, kompetensi harus tetap dipertahankan agar tidak aus. Jadi bukan hanya sekadar pernah kompeten di bidang A, tapi kemudian tidak digunakan dan jadi kehilangan kompetensinya.
Apakah Hanya BNSP yang Bisa Memberi Sertifikasi Profesi?
Sertifikasi profesi harus dilaksanakan oleh Lembaga Sertifikasi Profesi. LSP sendiri di Indonesia jumlahnya tidak hanya sedikit. Tapi kredibilitas LSP yang dipilih harus jelas. Karena itu, sebaiknya perusahaan memilih LSP yang telah memiliki lisensi dari BNSP. Dengan begitu, sertifikasi yang didapat pun bisa dipertanggungjawabkan dan kredibel.
Jenis Sertifikasi Profesi dari BNSP
Dalam hal memberikan sertifikasi, BNSP memiliki beberapa jenis. Berikut 5 jenis sertifikasi yang berasal dari BNSP:
- Kualifikasi Okupasi Nasional
Sertifikasi ini lebih spesifik pada sebuah jabatan tertentu. Misalnya untuk mekanik atau sales, mereka harus memiliki kompetensi khusus sesuai jabatan masing-masing. Satu jabatan harus memiliki kompetensi yang serupa, meski sebenarnya bisnis yang digeluti jauh berbeda. Misalnya sales pada perusahaan retail dengan sales pada perusahaan produsen alat berat.
- Klaster
Sertifikasi Klaster disebut juga dengan Sertifikasi Paket. Jenis yang kedua ini sifatnya lebih mengerucut dibandingkan dengan Sertifikasi Profesi Kualifikasi Okupasi Nasional. Jadi sertifikasi diberikan tidak hanya sekadar melihat jabatannya saja. Tetapi harus detail melihat industri yang digeluti secara spesifik.
Contohnya antara sales pada perusahaan retail dan sales pada perusahaan produsen alat berat. Mereka harus bisa menguasai dan kompeten dalam industrinya masing-masing. Karena jelas dua hal yang mereka geluti sangat berbeda, meskipun sama-sama bergerak di pemasaran.
- Kerangka Kualifikasi Nasional
Seperti namanya, ini merupakan sertifikasi sesuai standar nasional. BNSP memiliki 9 level sertifikasi untuk setiap profesi. Kompetensi seorang individu ini berlaku secara nasional. Bahkan juga bisa digunakan dalam pasar kerja internasional.
- Unit Kompetensi
Berbeda dengan Kerangka Kualifikasi Nasional, Sertifikasi Unit Kompetensi ini hanya berlaku pada sebuah perusahaan saja. Misalnya seorang mekanik perusahaan tertentu harus memiliki kompetensi untuk menggunakan, merawat, dan menservis mesin di perusahaannya bekerja secara berkala. Tetapi kompetensi ini mungkin tidak akan berlaku di perusahaan lainnya.
Seorang kepala mekanik akan bisa mengukur kemampuan karyawannya melalui sistem kompetensi yang berlaku di perusahaan tersebut. Dengan begitu, kepala mekanik bisa mendelegasikan tugas kepada orang yang benar-benar kompeten di bidang masing-masing.
- Sertifikasi Profisiensi
Sertifikasi yang terakhir ini sifatnya sangat spesifik. Kompetensi diukur melalui bidang spesifik dan industri yang spesifik. Metode pengukurannya berbeda dengan keempat sertifikasi sebelumnya. Dalam Sertifikasi Profisiensi, ukurannya bisa dalam bentuk “basic”, “intermediate”, atau “advance.”
Lantas apa keuntungan memiliki sertifikasi dari BNSP? Jelas akan sangat menguntungkan. Salah satunya adalah meningkatkan kepercayaan publik pada kredibilitas penerima sertifikasi.
Artikel Terkait
- Apa Itu Remittance? Pengertian, Jenis, Komponen dan Cara Kerjanya
- Apa Itu Rasio Elekrifikasi : Pengertian dan Data
- Apa Guna PER (Price Earning Ratio)?
- Rumus Menghitung BEP (Break Even Point)
Demikianlah artikel tentang apa itu Badan Nasional Sertifikasi Profesi (BNSP), semoga bermanfaat bagi Anda semua.