Apa itu Beta Coeffecient? Definisi Beta Coefficient
Salah satu sifat yang dimiliki produk sekuritas atau saham yaitu beta coefficient atau koefisien beta. Beta coefficient ini merupakan sifat yang mengukur seberapa mungkin harga produk sekuritas atau saham bisa berubah harga pasarnya. Koefisien ini memiliki banyak manfaat, terutama untuk mengukur resiko investasi. Untuk lebih mengetahui mengenai beta coefficient, simak uraian berikut ini:
Pengertian Beta Coefficient
Beta coefficient merupakan faktor yang sangat penting dalam investasi. Sayangnya faktor ini jarang dibahas dan dibicarakan. Hal ini karena menghitung dan menganalisis beta coefficient memang agak sulit. Meskipun begitu, pengetahuan mengenai beta coefficient tetaplah sangat penting.
Beta coefficient merupakan ukuran resiko yang bisa digunakan saat membandingkan suatu saham atau produk sekuritas. Beta coefficient bisa mengukur seberapa mungkin terjadi perubahan pada harga produk sekuritas atau saham terhadap fluktuasi harga saham yang ada di pasar. Koefisien ini menunjukkan volatilitas dari suatu investasi. Dari rumusnya, beta coefficient dapat didefinisikan sebagai standar deviasi saham dibagi dengan standar deviasi pasar, lalu dikalikan dengan korelasi antara kedua faktor tersebut.
Angka dari beta coefficient biasanya bisa digunakan untuk mengukur resiko sistematis yang ada dalam suatu investasi. Angka ini juga bisa digunakan untuk menghitung pengembalian dari suatu portofolio atau saham.
Biasanya, angka beta coefficient tidak harus dihitung manual oleh investor. Angka ini biasanya sudah muncul dan bisa ditampilkan di beberapa web finansial, seperti Yahoo Finance, Bloomberg, dan Google Finance.
Makna Angka Beta Coefficient
Angka dari beta coefficient memang sangat penting dan sering dijadikan sebagai faktor pertimbangan dalam melakukan investasi. Nilai angka beta coefficient yang berbeda akan memiliki arti yang berbeda juga.
Jika angka beta coefficient sama dengan 1,0 maka investasi atau saham akan bergerak secara langsung simultan dengan harga pasar saham lainnya. Angka pengembalian total pasar saham akan menghasilkan pengembalian yang sama dengan saham dengan nilai beta coefficient 1,0.
Saham dengan angka beta coefficient yang lebih tinggi mengindikasikan bahwa saham tersebut dianggap sebagai saham yang lebih agresif jika dibandingkan dengan saham lain di pasar. Maksudnya, investor saham ini kemungkinan akan berhadapan dengan perubahan harga yang berubah-ubah secara drastis.
Misalnya, jika suatu saham memiliki beta coefficient mencapai 1,4 maka harga saham tersebut 44 persen lebih mungkin akan berubah seiring dengan perubahan yang terjadi pada harga pasar.
Saham dengan angka beta coefficient yang lebih rendah, misal jika angkanya bernilai 0,7 hanya akan memiliki sekitar 30 persen lebih rendah mengalami perubahan perubahan yang mungkin terjadi pada harga pasar. Saham dengan angka beta coefficient yang lebih kecil akan memiliki resiko yang lebih kecil juga.
Hal ini karena volatilitas harga saham tersebut lebih rendah dibandingkan harga pasar pada umumnya. Harga saham dengan angka beta coefficient yang rendah tidah akan tiba-tiba naik drastis, namun juga tidak akan tiba-tiba jatuh. Hal ini membuat saham tersebut dinilai lebih konservatif dan aman untuk investasi.
Pentingnya Beta Coefficient
Berdasarkan informasi tersebut, bisa dianggap bahwa angka beta coefficient memang penting dan harus diperhatikan oleh para investor. Berikut adalah beberapa penjelasan mengenai pentingnya beta coefficient bagi para investor:
- Dalam investasi yang baik, sebaiknya investor memiliki beberapa saham yang terdiversifikasi dengan baik. Jenis-jenis saham tersebut sebaiknya memiliki nilai beta coefficient yang berbeda-beda. Hal ini supaya jika harga pasar berubah, nilai investasi tidak akan jatuh secara cepat di waktu yang sama. Portofolio investasi yang baik akan terdiri dari beberapa saham dengan nilai beta coefficient yang tinggi dan beberapa saham dengan nilai beta coefficient yang rendah
- Pengetahuan mengenai beta coefficient merupakan pengetahuan yang sangat penting bagi para investor. Hal ini harus selalu menjadi salah satu pertimbangan investor dalam memilih portofolionya. Agar investasi bisa berjalan dengan baik dan lancar, suatu investor memang sebaiknya terus belajar dan mengembangkan pengetahuannya mengenai produk investasi
- Nilai beta coefficient bisa digunakan untuk mengukur resiko yang ada pada investasi sehingga bisa dijadikan salah satu bahan pertimbangan bagi investor
- Nilai beta coefficient merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi nilai pengembalian investasi, sehingga bisa dijadikan salah satu bahan pertimbangan investor pada saat memilih produk investasinya
Cara Menghitung Beta Coefficient
Meskipun tidak terlalu familiar, pada kenyataannya menghitung beta coefficient tidaklah terlalu sulit. Untuk menghitungnya, Anda hanya memerlukan beberapa harga pasar dalam jangka waktu tertentu dan program spreadsheet, misalnya menggunakan Microsoft Excel.
Memang angka beta coefficient bisa Anda temukan dengan mudah di beberapa website finansial. Namun, terkadang data ini akan membatasi kontrol Anda terhadap perhitungan itu sendiri. Misalnya, jika Anda memiliki saham yang lebih banyak berasal dari negara lain.
Periode waktu dalam menghitung beta coefficient juga merupakan salah satu hal yang perlu diperhatikan. Untuk investor yang berinvestasi dalam jangka waktu lebih panjang akan memerlukan periode perhitungan yang lebih panjang juga. Misalnya lima tahun, sepuluh tahun, bahkan juga lebih dari itu.
Sebaliknya, untuk investor yang sering menjual sahamnya sebelum terlalu lama akan memerlukan periode perhitungan yang lebih pendek. Periode ini bisa diambil selama beberapa hari, beberapa minggu, atau bahkan lebih sebentar lagi.
Beta coefficient dapat dihitung dengan cara standar deviasi saham dibagi dengan standar deviasi pasar, lalu dikalikan dengan korelasi antara kedua faktor tersebut.
Beres. Begitulah kira-kira penjelasan mengenai definisi beta coefficient. Semoga bermanfaat.
Artikel Terkait
- Apa itu Reverse Stock Split? Definisi Reverse Stock Split
- Apa itu Capital Expenditure? Definisi Capital Expenditure
- Apa itu Sharpe Ratio? Definisi Sharpe Ratio
- Apa itu Variable Cost? Definisi Variable Cost
Demikianlah artikel terkait tentang apa itu beta coeffecient dan definisi beta coefficient, semoga bermanfaat bagi Anda semua.