Apa itu Dividend Yield?
Jika pada artikel sebelumnya kita membahas mengenai dividend payout ratio, kini kita akan membahas mengenai dividend yield agar pemahaman anda tidak tertukar. Berbeda dengan dividend payout ratio, dividend yield adalah rasio perbandingan antara jumlah dividend yang dibayarkan oleh perusahaan dengan harga saham perusahaan tersebut dipasar modal.
Jadi, semisal apabila perusahaan X memberi dividend kepada investornya sebesar 2.000 rupiah. Sementara harga saham perusahaan tersebut sebesar 40.000 rupiah perlembar. Maka besaran dividend yield yang diperoleh oleh investor perusahaan tersebut adalah sebesar 5%.
Cara menghitung dividend yield
Dividend Yield = Dividend per share / Market value per share
Dividend per share = jumlah dividend yang diterima oleh investor untuk satu lembar saham yang dimilikinya.
Market value per share = harga perlembar saham perusahaan tersebut dipasar modal.
Untuk menghitung dividend yield, anda tinggal membagi jumlah jumlah dividend yang dibayarkan oleh perusahaan untuk satu lembar saham dengan harga perlembar saham perusahaan tersebut dipasar modal.
Dari contoh diatas, diketahui bahwa jumlah dividend per share yang diterima oleh setiap lembar saham di perusahaan X adalah sebesar 2.000 rupiah sedangkan harga saham perusahaan tersebut adalah sebesar 40.000 rupiah. Angka 5% yang tertera pada hasil diatas merupakan hasil dari 2.000 dibagi 40.000 lalu dikali 100 (untuk merubah hasilnya menjadi bentuk persen).
Kalaupun investor tersebut memiliki 100 lembar saham, maka hasilnya akan tetap sama yaitu 5%. Sebab 2.000 dikali 100 sama dengan 200.000 lalu dibagi dengan 40.000 dikali seratus yaitu 4.000.000.
Menghitung dividend yield yang tidak dibayar tahunan
Menurut laman website fool.com, mayoritas dividend saham tidak dibayar secara tahunan (annually). Sedangkan menurut laman commsec.com.au, biasanya perusahaan membayar dividend setiap enam bulan sekali. Jadwal pembayaran dividend ini sangat tergantung pada kebijakan masing masing perusahaan.
Ada perusahaan yang membayar dividend per bulan, per empat bulan atau bahkan mungkin per tiga bulan. Oleh karena itu ada baiknya sebelum anda memutuskan untuk berinvestasi di sebuah perusahaan anda memastikan jadwal pembayaran dividend perusahaan tersebut lebih dahulu.
Masih menurut laman yang sama, jarang sekali ada perusahaan yang membayar dividend investornya secara tahunan. Dengan demikian jika anda ingin melihat berapa besar dividend yield yang diperoleh investor perusahaan tersebut setiap kali dividend dibayarkan, anda harus merubah format hitungannya ke dalam format tahunan (annualized).
Caranya adalah dengan mengalikan dividend per share yang dibagikan oleh perusahaan tersebut dengan berapa kali dalam setahun dividend perusahaan tersebut dibayarkan. Contoh, jika perusahaan X membayar dividend kepada investornya sebulan sekali, sementara perusahaan Y membayar dividend kepada investornya empat bulan sekali. Maka dividend yield kedua perusahaan tersebut adalah:
Dividend yield perusahaan X = Dividend per share x 12 / Market value per share
Dividend yield perusahaan Y = Dividend per share x 3 / Market value per share
Ambillah contoh perusahaan X yang memiliki dividend per share sebesar 2.000 rupiah. Jika perusahaan tersebut membayar dividend sebulan sekali, maka dividend yield yang didapat oleh investor perusahaan tersebut adalah sebesar:
Dividend yield perusahaan X= 2000 x 12 / 40.000 = 60%
Perubahan nilai pada dividend yield
Dividend yield bukanlah sebuah variabel ekonomi yang konstan antar waktu. Setidaknya ada tiga faktor yang mempengaruhi variabel ini yaitu:
1. Jumlah dividend yang dibagikan oleh perusahaan.
Dengan asumsi nilai faktor lain tidak berubah (konstan), maka semakin banyak jumlah dividend yang dibagikan oleh perusahaan, maka semakin besar pula dividend yield yang diperoleh investor perusahaan tersebut. Begitupun sebaliknya.
2. Harga saham perusahaan tersebut dipasar modal.
Apabila harga saham naik sementara jumlah dividend yang dibagikan tetap, maka dividend yield yang diperoleh investor akan turun. Demikian pula sebaliknya.
3. Faktor industri.
Dalam beberapa sumber disebutkan ada kalanya industri industri tertentu seperti industri properti dan perumahan yang memang diharuskan untuk membayar dividend yang tinggi oleh hukum.
Seperti yang disebutkan diatas, dividend yield tidak akan konstan dari waktu ke waktu. Karena harga saham juga fluktuatif sementara jumlah dividend sangat tergantung kebijakan perusahaan. Tidak menutup kemungkinan ketika sebuah perusahaan mendadak mengalami kesulitan keuangan jumlah dividend yang diterima investor perusahaan tersebut akan dipotong.
Sebelum menentukan anda akan membeli saham perusahaan mana, anda harus memeriksa apa penyebab trend kenaikan atau penurunan dividend yield perusahaan tersebut. Apakah kenaikan tersebut disebabkan penambahan dividend atau turunnya harga atau dua duanya.
Apabila kenaikan dividend yield perusahaan tersebut disebabkan oleh penurunan harga saham, maka anda harus hati hati, bisa jadi itu tandanya kinerja perusahaan tersebut sedang memburuk.
Berbeda dengan dua faktor sebelumnya, faktor yang terakhir relatif konstan. Tetapi faktor ini juga penting untuk anda tilik lebih lanjut untuk menentukan perusahaan diindustri apakah yang menawarkan dividend yield terbaik.
Untuk menentukan dimanakah anda akan berinvestasi, anda dapat membandingkan track record jumlah dividend yield yang dibagikan oleh sebuah perusahaan dengan perusahaan lainnya. Namun perlu diingat bahwasanya dividend yield bukan satu satunya variabel yang mempengaruhi apakah sebuah investasi merupakan investasi yang bagus atau tidak. Untuk menentukan hal ini anda juga harus memperhitungkan metrik keuangan lainnya secara komprehensif.
Artikel Terkait
- Apa itu Liquidity Ratio
- Apa Itu Dividend Payout Ratio?
- Apa Itu Price to Book Ratio (P/B Ratio)?
- Apa Itu Rasio EV to EBITDA?
Demikianlah artikel tentang apa itu dividend yield, semoga bermanfaat bagi Anda semua.