Kami menyediakan berbagai simulasi kredit, dari kredit mobil, kredit rumah, kpr, kartu kredit dan lain-lain. Simulasi pinjaman bisa juga dilakukan di sini.

Apa Itu Green Finance?

Selama 30 tahun terakhir, utang pasar modal telah berkembang dan tumbuh dengan pesat di seluruh dunia terutama di Eropa, Amerika latin dan Asia. Utang pasar modal ini biasanya digunakan untuk memenuhi kebutuhan pembangunan dan proyek-proyek besar lainnya di sebuah negara.

Di zaman sekarang, utang pasar modal sangat dibutuhkan untuk proyek hijau yang lebih mengedepankan konsep ramah lingkungan. Inilah yang disebut green finance, dimana utang pasar modal lebih dimanfaatkan untuk proyek yang konsen terhadap lingkungan dan pembangunan berkelanjutan.

Apa Itu Green Finance?

Green finance merupakan konsep keuangan hijau untuk menciptakan dan mendistribusikan produk serta layanan keuangan yang mendorong investasi ramah lingkungan dan pembangunan berkelanjutan. Fokus utama konsep green finance adalah pengeluaran modal untuk proyek atau pembangunan yang lebih ramah lingkungan.

Oleh karena itu, green finance biasanya meliputi sektor-sektor utama di dalam sebuah negara, antara lain:

  • Transportasi berkelanjutan
  • Pariwisata berkelanjutan
  • Manajemen sumber daya alam
  • Keanekaragaman hayati
  • Pencegahan atau pengendalian polusi

Tujuan Pembangunan Berkelanjutan dan Pendanaan Hijau

PBB sejak dulu sudah memikirkan konsep pendanaan hijau untuk mengarahkan aliran keuangan pada pembangunan berkelanjutan. Inti dari ekonomi global saat ini adalah mengelola pasar keuangan modal untuk alokasi ke berbagai sektor sekaligus memastikan bahwa pola produksi dan konsumsi di masa depan terjamin. Area utama pada pembiayaan hijau yaitu:

  • Mendukung sektor publik dalam menciptakan lingkungan yang memungkinkan
  • Mempromosikan kemitraan publik-swasta pada mekanisme pembiayaan, seperti obligasi hijau
  • Pengembangan kapasitas usaha masyarakat dalam kredit mikro

Mengapa Green Finance Begitu Penting?

Berdasarkan analisa ADB (Asian Development Bank), benua Asia yang sedang berkembang membutuhkan sekitar 1,7 triliun dollar setiap tahun untuk infrastruktur. Hal tersebut meliputi transportasi, listrik, telekomunikasi, air dan infrastruktur lainnya. Perkiraan terbaru fokusnya terletak pada investasi kelautan, kehutanan, tanah dan pertanian, dan sektor keanekaragaman hayati.

Jika negara-negara Asia ingin mencapai pembangunan berkelanjutan yang sejalan dengan PBB, investasi bidang-bidang di atas harus hijau atau menerapkan konsep green finance. Green finance akan membantu mengatasi keuangan pasar dan sistem keuangan lainnya, termasuk beberapa hal di bawah ini:

  • Biaya dan manfaat kegiatan ekonomi atau disebut ekternalitas seperti polusi udara dan air, tidak diinternalisasi dalam sistem penetapan harga
  • Bank biasanya tidak berkenan untuk memberikan pinjaman untuk proyek infrastruktur berkelanjutan dalam jangka panjang
  • Beberapa investor yang bertanggung jawab secara lingkungan dan sosial tidak mengetahui tempat atau perusahaan untuk berinvestasi, karena kurang informasi
  • Investor tidak memiliki data atau alat untuk menganalisa investasi dalam proyek ramah lingkungan

Beberapa masalah di atas bisa diatasi dengan menerapkan green finance serta membantu mengubah pola pikir dan perilaku orang. Bank juga dapat meminta pertanggungjawaban atas kerusakan lingkungan dari perusahaan yang mereka pinjami. Konsep ini disebut dengan ‘lender’s liability’ atau kewajiban pemberi pinjaman.

Apa Peran Sektor Swasta dalam Green Finance?

Menurut laporan dari ADB Catalyzing Green Finance, semua sistem keuangan perlu direorientasi untuk mendukung terwujudnya ekonomi hijau. Untuk meningkatkan dan mendorong pendanaan sektor swasta, pemerintah perlu bekerja sama dengan sejumlah pelaku.

Hal ini bertujuan untuk meningkatkan aliran modal dan mengembangkan pendekatan keuangan inovatif. Berikut ini dua kategorinya, yaitu:

  • Penyedia modal, yang meliputi dana pensiun, perusahaan asuransi, perwalian komersial dan dana abadi
  • Perantara keuangan, yang meliputi bank komersial, bank investasi perusahaan manajemen investasi, perusahaan manajemen investasi dan perusahaan ekuitas swasta. Entitas ini bisa digunakan oleh penyedia modal sebagai perantara untuk menghubungkan modal dengan peluang investasi.

Setidaknya ada tiga peranan utama dalam green finance, antara lain:

  1. Menghijaukan Sistem Perbankan

Konsep perbankan hijau atau green banking perlu melibatkan kerja sama dengan bank dan memasukkan faktor lingkungan ke dalam portfolio pinjaman. Hal ini akan berpengaruh pada perbandingan hasil lingkungan dengan penetapan harga sehingga berpotensi meningkatkan biaya utang untuk perusahaan berpolusi tinggi.

Kemudian perusahaan yang sadar lingkungan akan memudahkan akses ke pendanaan rendah. Keduanya akan membantu penetapan praktik ramah lingkungan di seluruh sektor.

  1. Menghijaukan Pasar Obligasi

Obligasi hijau atau green bonds merupakan instrumen utang yang digunakan untuk pembiayaan proyek yang ramah lingkungan. Pasar obligasi hijau bermanfaat untuk proyek hijau dan investor, termasuk menyediakan sumber tambahan pembiayaan hijau untuk pinjaman bank dan pembiayaan ekuitas. Di Asia, obligasi hijau diterbitkan oleh ADB untuk efisiensi energi, transportasi berkelanjutan dan kota hijau.

  1. Menghijaukan Investor Institusional

Investasi berkelanjutan mengutamakan faktor lingkungan, sosial dan tata kelola dalam pemilihan dan manajemen portfolio. pasar investasi tersebut mencakup sejumlah kegiatan dan strategi, antara lain:

    • Penapisan negatif atau exclusionary
    • Penapisan positif atau best in class
    • Penyaringan berbasis norma
    • Integrasi faktor-faktor LST (lingkungan, sosial dan tata kelola)
    • Investasi bertema berkelanjutan
    • Investasi dampak atau komunitas
    • Keterlibatan perusahaan dan tindakan pemegang saham

Mengapa Green Finance Publik Masih Penting?

Meski sebagian besar green finance dilakukan oleh swasta, green finance publik tetap akan memainkan perannya. Pemerintah dapat mendukung inovasi dalam sisi penawaran untuk meningkatkan alokasi anggaran mereka.

Dengan begitu, akan tercipta fleksibilitas dana program hijau dengan pembangunan saat ini. Aliran dana green finance biasanya berasal dari satu negara maju ke banyak negara berkembang.

Apa Saja Syarat untuk Mempromosikan Green Finance?

Green finance akan membantu proyek berkelanjutan yang ramah lingkungan, sosial dan tata kelola (LST), dan inilah syarat untuk mempromosikannya, yaitu:

  • Kebijakan dan pengembangan kapasitas, misalnya dengan berpacu pada Standar Pasar Hijau ASEAN dari Forum Pasar Modal ASEAN, disesuaikan dengan tingkat negara
  • Pengungkapan yang baik, berfungsi untuk meningkatkan green finance, misalnya seperti ADB yang menerbitkan laporan keberlanjutannya dua tahun sekali
  • Evaluasi diperlukan untuk menetapkan harga aset pada instrumen keuangan yang berkaitan dengan modal alam seperti sungai atau hutan, melalui data, analitik prediktif dan lainnya

Nah, itulah penjelasan tentang green finance. Pada dasarnya konsep ini mengajarkan untuk hanya memberikan pembiayaan pada pembangunan yang berkelanjutan.

Artikel Terkait

Demikianlah artikel tentang apa itu green finance, semoga bermanfaat bagi Anda semua.



Tip Finansial Mengatur Keuangan Terbaik yang Harus Kamu Ketahui
12 Tip Perencanaan Finansial Buat yang Akan Menikah
Financial Planning Before Disaster (Persiapan Finansial Sebelum Bencana)
Apa itu Financial Instrument?
Mau Melek Finansial? Follow 10 Instagram Account Ini
Financial Skill yang Harus Dipelajari di Sekolah
Cara Memotivasi Anak untuk Mendapatkan Nilai Baik Tanpa Imbalan Finansial
Sebaiknya Anda Hindari 10 Saran Finansial yang Buruk ini
7 Steps to Financial Freedom by Tony Robbins
Apa itu Sharpe Ratio? Definisi Sharpe Ratio


Bagikan Ke Teman Anda