Trik Menjadi Kaya Secara Sosial dan Finansial
Kaya memiliki makna yang berbeda antara individu yang satu dengan individu lainnya. Hidup bergelimang harta dan memiliki sumber daya finansial berlebih merupakan makna umum yang dipahami sebagian besar masyarakat. Namun bagi orang-orang tertentu, kaya bisa jadi kemampuan meluangkan waktu bersama keluarga, bisa mengelilingi dunia, atau memiliki kepedulian untuk membantu sesama. Hal ini menunjukkan bahwa makna kaya sangatlah subjektif.
Secara umum kaya memang diukur dari kemampuan finansial, di mana seseorang tidak lagi mengalami kesulitan dalam hal finansial atau dengan kata lain telah mencapai titik kemapanan secara finansial. Namun, apabila ditelisik lebih dalam, makna kaya sebenarnya tidak hanya mencakup finansial juga tetapi juga sosial. Apa itu kaya secara sosial? Ketika seseorang mampu memberikan manfaat kepada orang lain baik dengan harta, ilmu, waktu, ataupun tenaganya. Itulah kaya secara sosial.
Kenyataannya, tak semua orang yang kaya secara finansial juga kaya secara sosial. Demikian pula sebaliknya, mereka yang kaya secara sosial belum tentu pula kaya secara finansial. Lantas, bagaimana bisa menjadi kaya baik secara sosial maupun finansial? Nah, untuk itu Anda harus menyimak triknya berikut ini.
- Jadilah Pekerja Keras
Sudah menjadi rahasia umum bahwa untuk bisa kaya, setiap orang harus bekerja keras. Tidak ada sejarahnya orang yang hanya berleha-leha dan duduk-duduk santai mampu meraih kemapanan finansial. Untuk mencapai sesuatu yang dicita-citakan, setiap orang harus melalui proses yang tak selalu mudah. Intinya, orang harus bekerja untuk bisa menjadi kaya secara finansial. Berbisnis, berinvestasi, ataukah menjadi karyawan, itu hanyalah cara atau jalan yang ditempuh untuk bisa kaya.
Berhasil menjadi pekerja keras harus diimbangi dengan kemampuan mengatur dan mengelola keuangan. Jika tidak, pendapatan yang sedianya sebagai ukuran kaya bisa ludes dibelanjakan sebelum terkumpul menjadi harta kekayaan.
- Jadilah Dermawan (Ahli Sedekah)
Kaya dengan harta berlimpah, tetapi tidak bisa memberikan manfaat bagi orang lain, artinya hanya sebatas kaya secara finansial saja, sedangkan sosialnya miskin. Untuk bisa kaya secara sosial, jadilah dermawan. Berbagilah dengan sesama dengan menyisihkan sebagian dari harta untuk orang-orang yang membutuhkan, seperti fakir miskin, anak-anak yatim piatu, dan lainnya.
Tak perlu khawatir harta berkurang atau bahkan jatuh miskin. Dengan memberikan kebahagiaan pada orang lain yang membutuhkan justru akan membuka kesempatan untuk mendapatkan yang lebih banyak. Rasa belas kasih, murah hati, dan ringan tangan dalam membantu orang lain akan menciptakan suatu hubungan yang baik secara sosial.
- Berempati Pada Orang Lain
Sesibuk apapun dalam bekerja atau mengurus bisnis, luangkanlah waktu untuk memperhatikan, mendengarkan, dan peduli pada orang lain. Bisa jadi orang-orang di sekitar Anda dapat membantu dalam menemukan ide baru dan memberikan inspirasi pada kehidupan Anda. Oleh sebab itu, hindari berpikir negatif tentang orang lain.
Kesediaan untuk berempati pada orang lain akan melahirkan kepercayaan terhadap kepribadian dan kredibilitas Anda. Selain itu, dengan berempati pada orang lain akan memupuk rasa peduli terhadap sesama. Hal tersebut secara lebih lanjut dapat membentuk ikatan emosional antara Anda dengan orang-orang di sekitar Anda.
Ketika Anda bersedia untuk mendengarkan keluh kesah bahkan membantu menemukan solusi atas permasalahan yang mereka hadapi, Anda akan merasakan suatu perasaan unik antara puas, bahagia, dan lega yang bercampur aduk. Sungguh suatu kenikmatan saat kita bisa memberikan manfaat kepada orang lain.
- Berinvestasi Pada Orang lain
Agar bisa kaya baik secara finansial maupun sosial, berinvestasi pada orang lain menjadi salah satu trik yang bisa dilakukan. Tahukah Anda bahwa investasi tak hanya berupa uang saja? Investasi juga bisa dalam bentuk lain seperti menjalin dan menjaga hubungan baik dengan keluarga, kerabat, teman, dan orang-orang di sekitar Anda. Investasi ini justru berpotensi mendatangkan keuntungan yang berlipat ganda. Bagaimana mungkin?
Jika Anda mengelola suatu bisnis, tentu membutuhkan modal berupa uang dan sumber daya lain seperti peralatan, sarana prasarana, termasuk tenaga kerja. Ketika berbagai sumber daya tersebut terkelola dengan baik, tentu bisnis dapat berjalan dengan lancar. Sebaliknya, ketika salah satu sumber daya mengalami kendala, pasti akan berpengaruh pada kelancaran bisnis Anda.
Sebagai contoh, menjaga dan mengembangkan keterampilan tenaga kerja akan lebih bermanfaat dan menguntungkan dibanding Anda harus melakukan rekruitmen karyawan baru setiap tahun. Karyawan baru membutuhkan waktu yang cukup lama untuk beradaptasi dengan aktivitas dan rutinitas bisnis Anda. Hal ini tentu akan berpengaruh pada penurunan tingkat produktivitas. Tak hanya itu, proses rekruitmen karyawan baru juga membutuhkan biaya yang tidak sedikit.
Berbeda ceritanya jika Anda mampu mempertahankan dan mengembangkan keterampilan karyawan dengan memberi mereka pelatihan. Selain bisa menjadi lebih terampil, karyawan akan lebih loyal terhadap perusahaan. Keuntungannya, tingkat produktivitas perusahaan akan semakin tinggi yang tentunya dibarengi dengan omzet dan laba yang makin tinggi pula.
Teman dan keluarga juga merupakan aset yang tak kalah penting. Dukungan mereka mampu menjadi penyemangat yang menciptakan energi ekstra kapan pun Anda membutuhkannya. Oleh sebab itu, menjaga dan mempererat hubungan baik dengan mereka akan menjadi aset Anda sepanjang masa.
- Lupakan Tentang Uang
Uang memang penting, namun bukan segalanya. Memiliki banyak uang bisa saja membuat Anda bahagia, tetapi kebahagiaan karena uang akan terasa sesaat. Jika uang tak ada lagi dalam genggaman, semua bahagia yang dirasakan akan sirna. Berbeda apabila orientasi hidup dan bisnis Anda bukan semata karena uang, tetapi lebih pada seni untuk membantu orang lain. Reputasi dan kehormatan yang Anda peroleh karena membantu orang lain akan lebih bertahan lama bahkan kekal dibanding jika Anda memperolehnya karena uang.
Menjadi kaya secara finansial tak bisa dipungkiri menjadi dambaan semua orang. Namun, jika kekayaan itu tak memberi manfaat dan membawa kebahagiaan tentu akan terasa hampa. Oleh sebab itu, kaya secara finansial harus diimbangi dengan kaya secara sosial, yakni melalui sikap peduli terhadap orang lain.
Artikel Terkait
- 4 Sebab Anak dari Keluarga Kaya Lebih Pintar daripada Anak dari Keluarga Miskin
- Cara Memersiapkan Anak supaya Jadi Milyuner
- Inilah Cara Orang Kaya Mendidik Anak Agar Tidak Manja
- Hal-hal yang Membedakan Milyarder dengan Kalangan Menengah
Demikianlah artikel tentang trik menjadi kaya secara sosial dan finansial, semoga bermanfaat bagi Anda semua.