Apa itu Human Capital?
Keberadaan sumber daya manusia (human resource) sangat penting dalam menunjang operasional perusahaan. Namun, tak semua perusahaan memahami pentingnya peran sumber daya manusia, sehingga begitu mudah melakukan bongkar pasang ‘personil’ yang ada di dalamnya. Bahkan tak sedikit yang arogan berdalih mudah mencari karyawan baru karena banyak yang mengantre kerja sehingga abai terhadap hak-hak karyawan yang ada.
Di tengah perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang semakin cepat dan canggih, perusahaan menyadari akan pentingnya keberadaan karyawan bagi kemajuan bisnisnya. Kini, karyawan tak lagi dipandang sebatas sumber daya saja, tetapi merupakan aset penting bagi kelangsungan dan perkembangan perusahaan. Inilah era perubahan sumber daya manusia menjadi aset manusia yang disebut dengan human capital.
Definisi Human Capital
Apa itu human capital? Secara definisi, human capital merupakan segenap pengetahuan, keahlian, keterampilan, dan kreativitas yang diwujudkan dalam kemampuan kerja yang dapat digunakan untuk menghasilkan layanan profesional dan nilai ekonomi. Human capital pada prinsipnya menjadi bagian dari manajemen sumber daya manusia, hanya saja pengelolaan dan pengembangan kemampuan manusia sebagai sumber daya lebih berfokus pada peningkatan pengetahuan dan keterampilan yang dapat mendukung pengembangan organisasi atau perusahaan.
Human capital menempatkan sumber daya manusia pada level derajat yang lebih tinggi dari sekadar sumber daya, tetapi aset berharga yang bernilai dan bermanfaat bagi organisasi atau perusahaan. Sebagai aset berharga, sumber daya manusia bahkan dapat dibandingkan dengan portfolio investasi yang dapat dikembangkan dan dilipatgandakan kinerjanya. Sebab itu, human capital tidak memandang sumber daya manusia sebagai liabilitas atau biaya yang membebani keuangan dan mengurangi tingkat keuntungan organisasi.
Muncul dan berkembangnya konsep human capital dipicu oleh pemanfaatan karyawan sebagai sumber daya sebagai maksimal. Artinya, karyawan harus siap untuk ‘diperas’ pengetahuan, keahlian, keterampilan, dan kreativitasnya untuk kepentingan perkembangan dan kemajuan organisasi. Sebab, sebagai sumber daya, karyawan akan mengalami penurunan produktivitas seiring dengan bertambahnya usia. Bahkan, tak sedikit karyawan yang merasa telah berada pada zona nyaman justru kinerjanya mengendur. Sebelum sumber daya manusia ini ‘habis’, organisasi atau perusahaan berusaha menambah dan menciptakan value untuk mengembangkan sumber daya manusianya.
Perusahaan mengelola karyawan sedemikian rupa guna meningkatkan kemampuan kerja sehingga dapat mencapai kinerja pada tingkat yang lebih tinggi. Pengelolaan ini bisa dilakukan dengan menciptakan modal intelektual serta kecerdasan komunikasi dan interaksi dengan karyawan lain melalui pendidikan dan pelatihan secara intensif sehingga dapat menghasilkan pengetahuan yang bermanfaat bagi pengembangan perusahaan.
Seiring dengan berkembangnya pengetahuan dan kinerja karyawan, perusahaan juga tidak abai dalam memberikan reward guna meningkatkan loyalitas karyawan. Pemberian reward dan benefit menarik seperti tunjangan, bonus tahunan, dan fasilitas lain tak hanya akan memotivasi karyawan saja, tetapi juga memicu kesadaran mereka untuk tetap bertahan di perusahaan.
Jenis-jenis Human Capital
Seperti halnya dengan sumber daya keuangan dan peralatan, konsep human capital menempatkan sumber daya manusia sebagai aset berharga yang tak kalah penting. Namun, human capital sebagai aset tidaklah berwujud karena berupa pengetahuan, keahlian, keterampilan, dan kreativitas yang melekat pada sumber daya manusia.
Keberadaan sumber daya manusia dengan segenap sifat kolektif yang melekat padanya memberi modal bagi perusahaan untuk meningkatkan produktivitasnya, menghasilkan layanan profesional, dan tentunya nilai ekonomi yang menguntungkan. Berkenaan dengan hal tersebut, human capital yang ada dan bisa dikembangkan dalam diri sumber daya manusia terdiri dari beberapa jenis sebagai berikut.
- General management human capital
Jenis human capital ini dikembangkan untuk sumber daya manusia di level manajemen tinggi atau eksekutif yang meliputi kompetensi manajerial, kepemimpinan, kemampuan mengambil keputusan, dan keahlian fungsional, termasuk dalam mengumpulkan, mengolah, dan mengelola sumber daya keuangan, teknis, dan sumber daya manusia. Jenis general management human capital penting dimiliki dan dikembangkan sehingga para eksekutif perusahaan mampu berinteraksi dengan investor dan kolega bisnis dalam memajukan perusahaan.
- Strategic human capital
Strategic human capital merupakan jenis modal manusia yang mencakup keahlian dan keterampilan strategis yang didapatkan dari pengalaman menghadapi situasi tertentu. Misalnya kemampuan strategis dalam mengatur keuangan terkait pemotongan anggaran biaya untuk efisiensi sebab adanya situasi keuangan yang kurang menguntungkan. Selain itu, kemampuan bermanuver menghadapi situasi pasar yang tidak bisa diprediksi juga termasuk dalam jenis human capital ini. Intinya, strategic human capital dibutuhkan untuk beradaptasi dengan perubahan dan situasi di lingkungan baru.
- Industry human capital
Segenap pengetahuan yang berkaitan dengan industri baik teknis, regulasi maupun supplier termasuk dalam jenis industry human capital. Namun, jenis human capital ini hanya berlaku untuk perusahaan yang beroperasi di bawah peraturan yang sama atau sejenis saja. Misalnya seperti industri otomotif, obat dan makanan, serta yang lainnya.
- Relationship human capital
Kecerdasan berkomunikasi menunjukkan kemampuan menjalin komunikasi dan berinteraksi dengan orang lain baik di dalam maupun di luar tim kerja. Kemampuan jenis ini termasuk dalam relationship human capital. Meski tampak sederhana, namun kemampuan ini harus dimiliki oleh setiap karyawan sehingga perusahaan harus memanfaatkan dan mengembangkan potensinya secara maksimal. Karyawan yang memiliki kemampuan yang baik dalam berkomunikasi dan berinteraksi dapat mendukung kelancaran pelaksanaan tugas sehingga tercapainya kinerja yang tinggi dapat diraih dengan lebih mudah.
- Company specific human capital
Setiap perusahaan pasti memiliki struktur dan budaya kerja yang berbeda, termasuk juga peraturan dan kebijakannya. Setiap karyawan dituntut untuk mampu beradaptasi dengan segala sesuatu yang menjadi ketentuan internal perusahaan tersebut. Inilah yang disebut dengan company specific human capital. Karyawan yang mengenal dengan baik segala atribut yang melekat pada perusahaan, tentu akan lebih mudah menjalankan tugas sesuai dengan visi dan misi yang mengarah pada kemajuan perusahaan.
Pada prinsipnya, human capital menjadi bagian dari manajemen sumber daya manusia. Hanya saja, human capital memandang dan memperlakukan karyawan bukan hanya sekadar sumber daya manusia yang mendukung pelaksanaan tugas atau operasional perusahaan, tetapi juga sekaligus menjadi aset atau modal utama bagi perusahaan dalam mencapai tujuannya. Sebagai modal, human capital cenderung tak berwujud karena berupa pengetahuan, keahlian, keterampilan, dan kecerdasan yang melekat pada sumber daya manusia. Meski demikian, peranannya tak kalah penting dengan sumber daya keuangan dan peralatan yang dimiliki perusahaan.
Artikel Terkait
- Apa itu Surat Utang Negara (SUN)?
- Siapa itu Helicopter Parents?
- Siapa Saja Perusahaan Decacorn Itu?
- Apa Itu Asuransi Penyakit Kritis?
Demikianlah artikel tentang human capital, semoga bermanfaat bagi Anda semua.