Kami menyediakan berbagai simulasi kredit, dari kredit mobil, kredit rumah, kpr, kartu kredit dan lain-lain. Simulasi pinjaman bisa juga dilakukan di sini.

Contoh Kegiatan Human Capital

Human capital adalah modal yang berupa sumber daya manusia. Dalam dunia usaha, human capital merupakan aset tak berwujud yang dimiliki perusahaan. Human capital tidak bisa dicantumkan dalam neraca perusahaan. Meski begitu, pemilihan human capital yang tepat sebenarnya bisa dianggap sebagai aset yang sangat berharga bagi sebuah perusahaan.

Human capital juga memiliki nilai ekonomi dilihat dari pengalaman dan keterampilan kerja. Di dalamnya termasuk jenjang pendidikan, pelatihan, tingkat kecerdasan, keterampilan, dan kesehatan. Selain itu, berbagai hal lain yang dihargai oleh perusahaan selaku pemberi kerja juga diperhitungkan, contohnya adalah loyalitas dan bagaimana karyawan menghargai waktu.

Memahami Lebih Dalam Human Capital

Dengan memahami konsep human capital berarti sebuah perusahaan mengerti bahwa tak semua karyawan itu sama. Tapi semua karyawan bisa meningkatkan kualitas mereka dengan cara diberi pengalaman kerja, pendidikan, dan pelatihan untuk menambah keterampilan mereka. Dengan begitu, setiap karyawan akan memiliki nilai ekonomi lebih.

Fungsi human capital tentu menjadi penting karena bisa meningkatkan nilai ekonomi perusahaan. Jadi, bila perusahaan lebih berinvestasi untuk karyawannya (misalnya lewat pendidikan dan pelatihan). maka karyawan akan lebih produktif. Perusahaan pun diharapkan bisa lebih menguntungkan.

Elemen human capital punya fungsi krusial dalam sebuah perusahaan. Sampai-sampai banyak yang menganggap bahwa baik atau buruknya perusahaan bisa dilihat dari human capital. Ini berarti dari jajaran direktur, manajer, sampai karyawannya. Jika mereka punya modal yang baik, maka peluang perusahaan menjadi sukses akan lebih besar.

Siapa yang Mengatur Human Capital?

Secara umum, bagian Human Resources Department (HRD) adalah yang mengatur human capital dalam sebuah perusahaan. Seperti yang kita tahu, departemen inilah yang mengawasi mulai dari rekrutmen tenaga kerja, pelatihan dan pengembangan karyawan, hingga membuat strategi untuk tenaga kerja dan membuat laporannya secara analitis.

Pada perusahaan dengan sistem organisasinya sudah modern, HRD biasanya diberikan tanggung jawab yang lebih besar untuk merekrut dan mengembangkan karyawan. Meski begitu, HRD tentu membutuhkan bantuan masukan dari para manajer yang setiap harinya bekerja secara langsung dengan para karyawan.

Apakah Human Capital dan Human Resource Sama?

Meski serupa, tapi keduanya adalah hal yang berbeda. Human resource lebih ditujukan agar karyawan digunakan sebagai aset yang bisa membantu mencapai tujuan perusahaan.

Sementara human capital lebih melihat kepada kemampuan orang per orang. Bagaimana setiap karyawan bisa memiliki nilai yang lebih baik sehingga sulit tergantikan dengan orang lain.

Contoh Kegiatan Human Capital

Jadi apa saja kegiatan yang termasuk ke dalam human capital? Ini dia beberapa di antaranya:

  1. Merekrut Karyawan

Ini adalah proses yang paling penting di tahap awal. Untuk mendapatkan human capital yang baik, maka pihak HRD harus melakukan perekrutan karyawan dengan tepat. Proses ini termasuk membuat lowongan, menyortir lowongan yang masuk, tes para pelamar, wawancara, hingga tanda tangan kontrak.

Sebuah perusahaan yang punya tim HRD maju biasanya juga akan melihat kondisi psikologis calon karyawan. Caranya adalah melalui serangkaian tes dan wawancara. Meski ini tidak bisa langsung menilai seseorang secara keseluruhan, tapi setidaknya memberi gambaran apakah calon karyawan tersebut adalah yang mereka cari atau bukan.

  1. Menetapkan Pekerjaan dan Tanggung Jawab untuk Tiap karyawan

Setelah mendapatkan karyawan yang dianggap sesuai dengan posisi masing-masing, maka saatnya menetapkan pekerjaan dan tugas masing-masing. Setiap orang bisa memiliki tugas yang berbeda, meski berada di departemen yang sama. Dengan membagi pekerjaan secara teratur dan sesuai kemampuan tiap karyawan, kinerja setiap departemen bisa lebih optimal dibandingkan hanya membagi tugas sekenanya saja.

  1. Mengatur Beban Kerja

Bagi perusahaan yang sedang berkembang pesat atau perusahaan besar yang beban kerjanya berat, harus dipikirkan dengan baik mengenai beban kerja karyawan. Apakah jumlah karyawan yang ada saat ini sudah cukup untuk menjalankan semua tugas atau justru perlu dilakukan perekrutan karyawan agar kinerja perusahaan bisa meningkat?

Sebenarnya human capital bisa juga menerapkan sistem kerja lembur. Baik menambah karyawan maupun sistem kerja lembur sama baiknya. Ini tergantung dari kondisi masing-masing perusahaan. Jika jenis pekerjaan sudah terlalu berat dan tak mungkin lagi membebankan karyawan untuk kerja lembur, maka sebaiknya lakukan perekrutan. Begitu pun sebaliknya.

  1. Memberikan Pelatihan

Human capital bisa menilai kemampuan karyawan. Di antara banyaknya karyawan, pasti ada yang menonjol entah secara latar belakang pendidikannya atau performa kerjanya. Kelebihan mereka ini bisa ditingkatkan dengan cara pelatihan. Potensi mereka bisa meningkatkan nilai diri karyawan dan juga perusahaan nantinya.

  1. Mengecek Kehadiran dan Ketepatan Waktu

Ini adalah elemen yang penting. Dengan mengecek tingkat kehadiran dan ketepatan waktu karyawan, bisa terlihat bagaimana setiap karyawan menghargai waktu. Ini bisa mencerminkan bagaimana mereka menganggap pekerjaannya dengan serius atau justru sebaliknya. Orang yang tepat waktu juga cenderung lebih bertanggung jawab dan bisa diandalkan.

  1. Memanfaatkan Teknologi untuk Kinerja Lebih Efisien

Dengan perkembangan teknologi, kini aktivitas human capital bisa dilakukan dengan lebih terorganisir dan tidak begitu merepotkan. Saat ini sudah banyak proses kerja human capital yang memanfaatkan perkembangan teknologi, seperti software khusus. Software semacam ini terutama akan sangat berguna bagi perusahaan besar dengan jumlah karyawan yang banyak.

Dengan bantuan software khusus human capital, sistem perekrutan karyawan bisa terekam dengan baik. Selain itu, absen dan ketepatan waktu tiap karyawan juga terekam dengan baik. Ini akan memperlihatkan tingkat kerajinan dan bagaimana tiap karyawan menghargai waktu mereka.

Artikel Terkait

Demikianlah artikel tentang contoh kegiatan human capital. semoga bermanfaat bagi Anda semua.



Pengertian Perjanjian Bilateral Dan Contohnya
Contoh-Contoh Manajemen Bisnis
Memahami tentang Human Capital
Apa Itu Pasar Oligopoli, Ciri-ciri, Jenis dan Contohnya
Contoh-contoh Konsinyasi
Contoh Surat Delegasi
Contoh Marginal Revenue
Penundaan Kewajiban Pembayaran Utang (PKPU) dan Contohnya
Ide Nama Usaha Makanan Unik dan Contohnya
Contoh Media Promosi Online & Offline


Bagikan Ke Teman Anda