Memahami tentang Human Capital
Apa jadinya jika bisnis tanpa adanya dukungan dari sumber daya manusia? Tentu saja tidak bisa dijalankan, apalagi dikembangkan. Sebagus apa pun ide bisnis, tetapi tidak ada sumber daya manusia sebagai pelaksana atau eksekutornya, maka ide tersebut tidak akan pernah terwujud menjadi bisnis yang dibayangkan dan diharapkan. Hal ini menunjukkan bahwa sumber daya manusia memiliki peran yang penting dalam perjalanan bisnis perusahaan. Sebab itu, sumber daya secara ekonomi dianggap sebagai modal non-finansial, yang disebut dengan human capital.
Apa itu human capital?
Human capital atau modal manusia dapat dipahami sebagai nilai ekonomi yang melekat pada pekerja baik berupa pengetahuan, keterampilan, dan pengalaman kerja. Secara lebih detail modal manusia atau aset pekerja mencakup pendidikan, kecerdasan, keterampilan, kesehatan, pelatihan, dan lainnya. Secara lebih sederhana, modal manusia merupakan kualitas yang dimiliki oleh masing-masing pekerja.
Meski dianggap sebagai salah satu modal atau aset berharga perusahaan, nilai modal manusia tidak tercatat dalam neraca perusahaan, karena sifatnya intangible atau tidak berwujud. Modal manusia mengacu pada pemberdayaan segala kecakapan yang melekat pada pekerja untuk meningkatkan produktivitas dan tentu saja profitabilitas. Maka dari itu, perusahaan yang memahami betul bahwa pekerja merupakan aset berharga, tidak akan ragu berinvestasi dengan melakukan pelatihan dan pengembangan karyawan secara berkesinambungan. Tujuannya tak lain adalah mencapai produktivitas dan kesuksesan yang lebih tinggi.
Secara konsep, modal manusia mempertimbangkan bahwa tidak semua tenaga kerja memiliki standar kualitas yang sama, baik dari kecerdasan, keterampilan, pengetahuan, wawasan, maupun pengalamannya. Walau demikian, perusahaan dapat meningkatkan kualitas pekerja agar memiliki standar kualitas yang dibutuhkan atau diinginkan perusahaan, dengan melakukan investasi pada pekerja atau karyawan.
Perusahaan tak perlu khawatir dengan pengembalian investasi pada karyawan. Sebab, pengembalian tersebut dapat dihitung dengan membandingkan total keuntungan sebelum dengan sesudah dilakukan investasi.
Elemen-elemen dalam human capital
Istilah modal manusia sebenarnya bukan istilah baru. Istilah ini telah menjadi pembicaraan publik sejak periode tahun 1950-an dan 1960-an. Pada mulanya, istilah modal manusia dikemukakan oleh dua orang ekonom, yaitu Jacob Mincer dan Gary Becker. Mereka berpendapat bahwa modal tidak hanya mengacu pada mesin dan properti saja, tetapi juga kemampuan yang diperoleh dan bermanfaat bagi pengembangan diri setiap individu dan perusahaan.
Ide tentang kemampuan dan pendidikan manusia sebagai modal dasar yang dapat diinvestasikan untuk menghasilkan nilai, awalnya hanya diterapkan pada analisis bangsa secara keseluruhan. Namun seiring dengan perubahan zaman, ide ini berkembang menjadi pemahaman bahwa keberhasilan bisnis di era inovasi dan intelektual sama pentingnya dengan pabrik dan tanah yang digunakan untuk menciptakan nilai dalam bisnis. Berkenaan dengan hal tersebut, modal manusia memiliki lima elemen sebagai berikut.
- Keterampilan, kualifikasi, dan pendidikan
Tingkat produktivitas pekerja akan sangat bergantung pada keterampilan, pendidikan, dan kualifikasi yang mereka miliki. Sama halnya perusahaan yang menginvestasikan modalnya pada mesin untuk meningkatkan produktivitas, perusahaan juga berinvestasi pada pekerja melalui pendidikan, pelatihan dan pengembangan guna meningkatkan produktivitas. Manfaat investasi pada modal manusia ini akan dirasakan manfaatnya terutama pada perusahaan berbasis layanan, teknologi, atau produk tidak berwujud. Sebab, inovasi dan kreativitas lebih dominan dalam menciptakan nilai dibandingkan bekerja dengan materi fisik. Misalnya, nilai utama dalam praktik perbankan adalah pelatihan dan keterampilan bankir, di mana investasi yang dilakukan dapat menciptakan nilai dalam kemitraan perbankan.
- Pengalaman kerja
Pekerja atau karyawan yang memiliki lebih banyak pengalaman dalam bekerja cenderung dianggap lebih bernilai. Sebab, semakin berpengalaman para karyawan, maka mereka tidak membutuhkan waktu lama untuk beradaptasi dengan lingkungan kerja yang baru. Mereka akan lebih inisiatif dalam bekerja, tanpa membutuhkan banyak bimbingan dan arahan. Tak heran jika karyawan yang telah berpengalaman akan lebih produktif dibandingkan dengan karyawan yang minim pengalaman kerja.
- Keterampilan sosial dan komunikasi
Dalam modal manusia, kecerdasan akademis dan keterampilan teknis penting. Namun, ragam modal tersebut ternyata dianggap tidak memberikan banyak manfaat bagi kesuksesan perusahaan, apabila tidak didukung dengan keterampilan komunikasi dan menjalin hubungan sosial yang baik. Perlu dipahami bahwa kerja di perusahaan merupakan kerja tim, bukan individual. Oleh sebab itu, dibutuhkan keterampilan sosial dan komunikasi yang memadai baik antar-karyawan, pimpinan, klien, maupun pelanggan. Sebab, kecakapan dalam berkomunikasi terutama dalam memberikan layanan kepada pelanggan dapat mempengaruhi cara pelanggan merespon merek produk perusahaan.
- Kebiasaan dan sifat kepribadian
Elemen kebiasaan dan sifat kepribadian mengacu pada kedisiplinan, ketepatan waktu, kemampuan memenuhi deadline atau tenggat waktu, dan berpandangan positif. Pekerja yang memiliki elemen ini merupakan anggota tim yang mampu menghasilkan nilai lebih daripada pekerja yang mungkin lebih unggul dalam keterampilan teknis, tetapi tidak memiliki sifat dan kebiasaan pribadi tersebut.
- Ketenaran individu dan citra merek
Elemen ketenaran individu dan citra merek mengacu pada pemanfaatan figur ikonik yang telah dikenal publik untuk memperkuat citra merek guna menghasilkan pendapatan. Sederhananya, perusahaan dapat menyewa jasa seorang selebriti, selebgram atau influencer, atau atlit untuk menarik pelanggan dengan jangkauan yang lebih luas.
Pentingnya human capital bagi perusahaan
Di era digitalisasi seperti sekarang ini, tak bisa dipungkiri bahwa perkembangan teknologi sudah semakin pesat dan canggih. Bahkan saat ini telah dikembangkan kecerdasan buatan dengan berbagai tujuan, yang semuanya bermuara pada upaya pencapaian profitabilitas maksimal dan kesuksesan bisnis.
Teknologi memang telah berhasil menciptakan kecerdasan buatan yang sering kali ditanamkan pada mesin atau robot yang bisa menggantikan pekerjaan manusia. Meski demikian, modal manusia tetap dinilai lebih unggul karena mampu menciptakan beberapa bentuk modal lainnya. Mesin atau robot hanya bisa menggantikan pekerjaan manusia dalam memproduksi barang. Sementara modal manusia tetap dibutuhkan untuk merancang dan membangun mesin.
Artikel Terkait
- Komponen-komponen dalam Intellectual Capital
- Memahami tentang Capital Flight dan Pengaruhnya terhadap Perekonomian
- Memahami Jenis-jenis Pengeluaran yang Termasuk dalam Capital Expenditure
- Memahami Pendapatan Bunga Bersih (Net Interest Income)
Demikianlah artikel human capital, semoga bermanfaat bagi Anda semua.