Kami menyediakan berbagai simulasi kredit, dari kredit mobil, kredit rumah, kpr, kartu kredit dan lain-lain. Simulasi pinjaman bisa juga dilakukan di sini.

Apa itu Kartel? Apa Dampak bagi Perekonomian?

Persaingan dalam perdagangan merupakan hal yang biasa. Adanya persaingan usaha justru mampu membentuk pasar yang sempurna. Selain harga yang kompetitif, ragam produk yang ditawarkan ke pasar juga lebih variatif. Artinya, konsumen memiliki lebih banyak pilihan produk dan harga sesuai dengan kebutuhan dan daya belinya.

Sayang, ketatnya persaingan dalam usaha memunculkan ide kerjasama untuk ‘mengakali’ persaingan itu sendiri. Adalah kartel. Istilah kartel mungkin tak asing lagi di benak Anda. Namun, tahukah Anda apa itu kartel?

Definisi kartel

Secara sederhana kartel dapat dipahami sebagai suatu bentuk kerjasama diantara para produsen independen untuk menghalau persaingan dan menguasai pasar.

Tujuan dari kartel adalah untuk menentukan harga, membatasi suplai produk dan kompetisi. Kartel muncul dari kondisi oligopoli, di mana di dalam pasar terdapat sejumlah produsen dengan jenis produk yang homogen.

Alasan dari dilakukannya kerjasama dalam bentuk kartel adalah agar produsen selaku pelaku usaha dapat memperoleh kekuatan pasar. Mengapa kekuatan pasar penting?

Kekuatan pasar memungkinkan produsen untuk mengatur harga dengan cara membuat kesepakatan pembatasan ketersediaan produk di pasar, membatasi produksi, dan membagi wilayah penjualan.

Ketersediaan produk yang terbatas dapat menyebabkan kelangkaan, sehingga produsen dapat menaikkan harga untuk menghasilkan tingkat keuntungan yang lebih tinggi.

Ragam jenis kartel

Sebagai suatu persekongkolan, kartel memiliki beragam jenis. Jenis kartel ini lebih menekankan pada cakupan atau lingkup kerjasama yang menjadi poin utama kesepakatan diantara para produsen yang terlibat dalam kartel. Adapun ragam jenis kartel dapat diuraikan sebagai berikut.

  • Kartel harga

Sesuai namanya, jenis kartel ini bertujuan untuk mengatur harga produk yang diproduksi oleh para produsen yang tergabung dalam kartel. Pada jenis kartel ini ditentukan harga jual minimum produk.

Setiap produsen anggota kartel dilarang untuk menjual produknya dengan harga lebih rendah dari harga minimum yang telah ditentukan dan disepakati bersama. Namun, anggota kartel tidak dilarang untuk menjual produknya dengan harga lebih tinggi, dengan catatan segala risiko kerugian jika tidak laku di pasaran menjadi tanggung jawab sendiri.

  • Kartel harga pokok

Apa bedanya dengan kartel harga? Kartel harga menentukan harga jual minimum, sedangkan kartel harga jual menentukan harga pokok dan tingkat laba yang seragam diantara anggota kartel.

Tingkat laba yang berbeda disinyalir menimbulkan persaingan. Oleh sebab itu, agar persaingan dapat dihindari maka para produsen bersepakat untuk menyeragamkan tingkat lama yang akan diambil.

  • Kartel rayon

Rayon berarti pembagian wilayah. Kartel rayon merupakan jenis kerjasama untuk menetapkan wilayah pemasaran yang diikuti dengan penetapan harga untuk masing-masing wilayah. Dengan adanya kesepakatan pembagian wilayah, maka anggota kartel dilarang untuk menjual produknya ke wilayah lain.

  • Kartel kontigentering

Kartel jenis ini menetapkan volume produksi. Produsen yang volume produksinya lebih rendah atau sedikit dibandingkan dengan jatah yang ditetapkan, maka akan diberi premi hadiah.

Sebaliknya, jika volume produksinya melebihi jatah yang disepakati, maka akan dikenakan sanksi berupa denda. Jenis kartel ini bertujuan untuk menguasai ketersediaan produk di pasaran.

  • Kartel syarat

Jenis kartel syarat menetapkan persyaratan tertentu misal dalam hal penjualan, standar kualitas barang dan pengiriman, serta kemasan. Tujuannya adalah untuk menciptakan keseragaman produk dan atributnya, sehingga tidak terjadi persaingan diantara produsen.

  • Kartel penjualan

Poin kerjasama dalam jenis kartel penjualan adalah penetapan kartor penjualan pusat. Artinya, barang-barang yang diproduksi oleh para produsen anggota kartel dijual melalui kantor penjualan tunggal, sehingga tidak terjadi persaingan.

  • Kartel laba

Pada kartel ini kesepakatan dibuat pada perolehan dan pembagian laba. Mekanismenya laba kotor yang diperoleh anggota kartel disentralisasikan pada kas umum kartel. Sementara laba bersih yang diperoleh dibagi ke seluruh anggota kartel dengan proporsi tertentu sesuai yang disepakati bersama.

Dampak kartel terhadap perdagangan

Benarkah kartel berbahaya dan memberikan dampak buruk pada perdagangan? Bisa ya, bisa juga tidak. Sebagai persekongkolan usaha, kartel tak selalu memberikan dampak buruk, ada pula baiknya. Dengan kata lain, kartel memiliki kelebihan sekaligus kekurangan.

Beberapa kelebihan yang menjadi dampak positif dari kartel adalah sebagai berikut.

  • Kartel memungkinkan hubungan kerja antara manajemen perusahaan dengan pekerja lebih kondusif, karena segala tuntutan yang menjadi sumber konflik seperti kenaikan upah dan kesejahteraan pekerja dapat lebih mudah dikabulkan.
  • Risiko pemutusan hubungan kerja dapat diminimalisir bahkan dihindari, karena perusahaan yang tergabung dalam kartel cenderung memiliki kedudukan yang lebih stabil dalam persaingan bebas.
  • Risiko kerugian akibat rendahnya tingkat penjualan dapat diminimalisir, karena baik produksi atau penjualan sudah diatur dan dijamin jumlahnya.

Di balik dampak positif, terdapat pula dampak negatif yang menjadi kekurangan sekaligus bahayanya kartel dalam perdagangan. Berikut dampak negatif kartel.

  • Kurangnya pengembangan inovasi karena laba yang diperoleh perusahaan cenderung stabil dan pasti.
  • Perusahaan tidak memiliki kebebasan untuk melakukan pengembangan inovasi dan ekspansi usaha karena adanya peraturan yang telah disepakati dalam kartel berikut sanksinya.
  • Merugikan masyarakat konsumen, karena kekuatan pasar yang dimiliki kartel mengakibatkan harga tidak stabil dan kartel memiliki kuasa untuk menaikkan harga produk sesuai keinginannya.
  • Iklim usaha menjadi kurang kondusif karena ketiadaan persaingan sehat diantara para produsen.
  • Mempengaruhi daya beli masyarakat, karena harga produk rentan dan tidak stabil.
  • Keuntungan yang diperoleh dan dinikmati oleh produsen anggota kartel dimungkinkan terlalu besar dan berjangka panjang.
  • Harga produk yang dikuasai kartel dapat memicu inflasi yang merugikan masyarakat secara makro.

Dari berbagai dampak negatif tersebut, kartel tidak diperkenankan dan dinyatakan ilegal secara hukum. Larangan adanya kartel ini tertuang dalam Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1999 tentang Larangan Praktek Monopoli dan Persaingan Usaha Tidak Sehat, yang dalam Pasal 11 disebutkan, “Pelaku usaha dilarang membuat perjanjian dengan pelaku usaha pesaingnya, yang bermaksud untuk mempengaruhi harga dengan mengatur produksi dan atau pemasaran suatu barang dan atau jasa, yang dapat mengakibatkan terjadinya praktek monopoli dan atau persaingan usaha tidak sehat.”

Hubungan kartel dengan KPPU

Diakui atau tidak praktik kartel ini masih terjadi hingga saat ini. Kasus kartel yang pernah terjadi di Indonesia di antaranya adalah industri otomotif, telekomunikasi terkait dengan penetapan tarif layanan telepon dan sms yang melibatkan beberapa operator seluler, industri obat-obatan, minyak goreng curah dan kemasan, bahkan garam.

Komisi Pengawas Persaingan Usaha (KPPU) selaku lembaga independen dibentuk untuk mengawasi pelaksanaan UU No. 5 Tahun 1999. KPPU berwenang untuk melakukan pemeriksaan terhadap pelaku usaha yang diduga melakukan praktik kartel.

Jika ternyata hasil pemeriksaan dengan berdasarkan bukti yang ada menyatakan pelaku usaha melakukan praktik kartel, maka KPPU memiliki otoritas untuk menjatuhkan sanksi administratif kepada pelaku usaha yang melanggar undang-undang tersebut.

Sebagai pengawas, KPPU bertugas melakukan monitoring terhadap aktivitas perdagangan mulai dari penentuan harga produk yang rasional, distribusi, dan pasokan barang dari para pelaku usaha. Intinya, KPPU berperan dalam menjaga stabilitas harga, keseimbangan antara penawaran dan permintaan, sehingga perekonomian masyarakat tumbuh sebagaimana mestinya atau sesuai dengan kondisi pasar.

Artikel Terkait

Demikianlah artikel tentang kartel dan dampak bagi perekonomian, semoga bermanfaat bagi Anda semua.



Apa Dampak Inflasi? Bagaimana Bisa Terjadi Inflasi?
Apa itu Ekonomi Dirigisme?
Perbedaan Economic Vs Finance (Ekonomi vs Keuangan)
Dampak Uang Elektronik Terhadap Uang Tunai
Pengaruh Infrastruktur, Tingkat Pendidikan, dan Kesehatan Terhadap Pertumbuhan Ekonomi
Apa itu Economies of Scale (Skala Ekonomis)?
Jenis-Jenis Kartel dan Dampak Negatifnya
Arti Dari Inti Masalah Ekonomi
Apa itu Pahlawan Ekonomi Digital?
Apa Itu Pertumbuhan Ekonomi?


Bagikan Ke Teman Anda