Kami menyediakan berbagai simulasi kredit, dari kredit mobil, kredit rumah, kpr, kartu kredit dan lain-lain. Simulasi pinjaman bisa juga dilakukan di sini.

Apa itu KPR Refinancing? Kenapa Harus Refinancing?

Anda pernah mendengar istilah KPR Refinancing? Bagi yang belum pernah mengetahui, Anda berada di tulisan yang tepat. Bagi yang memang sudah mengetahui, saatnya untuk memahami kembali proses KPR refinancing. Siapa tahu Anda tertarik untuk kembali melakukan refinancing.

Secara singkat, KPR refinancing bisa disebut sebagai proses pengajuan pinjaman atau kredit dengan agunan rumah yang masih dalam masa pencicilan KPR. Pengajuan pinjaman bisa ditujukan kepada Bank pemberi KPR maupun kepada Bank lain. Kenapa harus melakukan refinancing?

Inilah yang harus Anda perhatikan dengan baik sebelum mengajukan KPR refinancing. Setidaknya ada 3 alasan yang membuat seorang debitur membutuhkan proses refinancing.

1. Bunga KPR dinilai lebih tinggi

Dalam sebuah hitungan cicilan KPR yang berlangsung selama 10 tahun, perbedaan bunga 0,5 % -1 % saja akan cukup terasa. Karena selisih yang didapat dari perbedaan bunga tersebut akan cukup besar ketika diakumulasi selama Anda mencicil KPR.

Misalkan saja, Anda harus membayar cicilan KPR sebesar Rp 4.950.000 per bulan dengan tenor 10 tahun dan bunga 10 %. Ketika ada Bank lain yang memberi bunga 9 % dengan tenor yang sama, maka cicilan Anda bisa turun menjadi Rp 4.545.000 per bulan.

Ada selisih Rp 405.000 per bulan yang bisa Anda tabung. Jika dikalikan selama 120 bulan maka Anda bisa menyimpan dana hingga Rp 48.600.000. Jumlah selisih yang lebih dari lumayan meski berbeda bunga 1% saja.

2. Mengalami kesulitan finansial

Bisa saja di tengah perjalanan mencicil KPR, Anda justru harus mengalami Pemutusan Hubungan Kerja (PHK). Meski kemudian bisa mendapat pekerjaan baru, tapi gaji yang didapat tidak sebesar di tempat lama. Artinya, Anda bakal kesulitan membagi gaji dengan jumlah cicilan KPR yang sama.

Saat itulah Anda butuh melakukan KPR refinancing. Untuk lebih mudah, Anda sebaiknya mengajukan proses refinancing ke Bank pemberi KPR.

Memang dengan melakukan refinancing, proses cicilan Anda akan kembali dari awal lagi. Tapi setidaknya jumlah angsuran yang harus dibayar tiap bulan bisa disesuaikan dengan penghasilan terbaru Anda. Sehingga kepala Anda tidak akan pusing karena harus membayar cicilan KPR dengan gaji yang lebih kecil.

3. Tengah butuh dana segar

KPR refinancing akan tepat digunakan ketika Anda memang tengah butuh dana yang cukup besar. Bukan hanya 2 atau 3 juta rupiah. Tapi mencapai puluhan juta rupiah. Entah itu untuk biaya kuliah anak atau mungkin butuh biaya untuk melakukan renovasi rumah karena anak-anak sudah harus punya kamar masing-masing.

Dana segar tersebut akan didapat dari selisih nilai jual rumah saat ini dibandingkan harga saat pertama kali mengajukan KPR. Karena nilai rumah normalnya akan bertambah tinggi seiring berjalannya waktu.

Misalnya, Anda membeli rumah seharga 300 juta rupiah. Setelah 4 tahun, nilai rumah tersebut sudah mencapai 400 juta rupiah. Selisih tersebut yang bisa Anda ambil melalui refinancing.

Cara kerja KPR refinancing memang seperti alinea di atas. Saat Anda membeli rumah seharga Rp 500 juta, maka dalam beberapa tahun kemudian harganya pasti akan bertambah besar. Ketika Anda mengajukan KPR refinancing, tim appraisal Bank akan melihat dan menilai harga jual rumah pada saat pengajuan refinancing.

Katakankan menurut Bank, rumah Anda sudah berharga Rp 650 juta setelah lima tahun dihuni. Artinya ada selisih Rp 150 juta yang akan diperoleh dari hasil refinancing. Bank memang hanya akan menyetujui sekitar 80 % dari harga jual, tapi sudah bisa memberi Anda dana segar yang dibutuhkan.

Setidaknya, Anda bisa kembali mengatur keuangan dengan baik ketika gaji yang diterima tidak sebesar saat pertama kali mengajukan KPR. Sehingga Anda bisa kembali menata kehidupan keluarga dengan lebih tenang.
Berikut ada sedikit tips bagi Anda yang akan mengajukan KPR refinancing:

  • Perbaiki rumah agar terlihat bagus di mata tim appraisal Bank. Misalnya dengan mengecat ulang dan menata halaman. Rumah yang terlihat bagus akan dinilai lebih tinggi dibanding rumah yang terlihat tidak terurus.
  • Bandingkan tawaran KPR refinancing dari sejumlah Bank. Lihat dan cermati mana yang memberikan tawaran lebih menarik dan menguntungkan bagi Anda.
  • Hitung dengan cermat biaya yang harus Anda keluarkan saat melakukan refinancing. Umumnya berkisar antara 0,5 – 3 % dari nilai kredit.
  • Cek ulang dalam klausul KPR lama Anda apakah ada denda jika dilunasi lebih awal atau memilih untuk melakukan refinancing. Mayoritas Bank menerapkan denda penalti ketika nasabah melunasi sebelum waktunya. Jika denda ini cukup menguras isi tabungan, sebaiknya Anda berpikir ulang untuk mendapatkan dana secara refinancing.

Ketika Anda akhirnya memutuskan untuk melakukan KPR refinancing, pastikan dana yang akan didapat nanti akan dipergunakan untuk sesuatu yang produktif. Jangan sampai dana hasil refinancing hanya dipakai untuk berlibur atau membeli barang konsumtif.

Sebaiknya dana yang didapat diputar sebagai modal usaha. Kalau tidak, bisa dipakai berinvestasi dalam bentuk reksadana atau emas yang saat ini masih cukup menguntungkan. Siap untuk melakukan refinancing?

Artikel Terkait

Demikianlah artikel tentang KPR Refinancing, semoga bermanfaat bagi aAnda semua.



Proses Pengajuan KPR dari Awal sampai Disetujui
Resiko-resiko Over Kredit Rumah KPR
Pensiunan Mau Mengajukan KPR? Adakah KPR Untuk Pensiunan?
Mengapa Mencicil Rumah Melalui KPR Harus Membayar DP?
Tanda Anda Siap Punya Rumah Sendiri
Kalau Pada Bulan Ini Tidak Punya Uang untuk Bayar KPR, Terus Gimana?
Peserta BPJS Ketenagaankerjaan Bisa Mengajukan KPR dengan DP 1%
Pahami Ragam Take Over KPR Ini Sebelum Melakukannya
Apa Untung Rugi KPR Tenor Panjang?
Mengajukan KPR Rumah Indent


Bagikan Ke Teman Anda