Kami menyediakan berbagai simulasi kredit, dari kredit mobil, kredit rumah, kpr, kartu kredit dan lain-lain. Simulasi pinjaman bisa juga dilakukan di sini.

Apa itu Riset Pemasaran? Ini Seluk Beluk Riset Pemasaran

Pernah mendengar istilah riset pemasaran? Kegiatan yang satu ini umumnya dilakukan oleh para pelaku usaha baik perorangan maupun perusahaan bisa secara mandiri ataupun menggunakan jasa peneliti independen. Meski tampak sederhana, pemasaran sebagai suatu kegiatan ekonomi pada kenyataannya cukup kompleks. Tak mengherankan karena pemasaran memiliki cakupan yang luas dan variabel yang beragam.

Pengertian riset pemasaran

Apa yang dimaksud dengan riset pemasaran? Riset pemasaran merupakan kegiatan yang dilakukan secara sistematis untuk meneliti suatu hal di bidang pemasaran. Sebagai kegiatan sistematis, riset pemasaran harus dilakukan secara terstruktur dan skematis yang dimulai dengan merumuskan masalah, menentukan tujuan, mengumpulkan data, mengolah data, dan menginterpretasikan hasil dari penelitian tersebut.

Selain riset pemasaran (marketing research), dikenal pula istilah riset pasar (market research). Banyak orang yang rancu dalam memahami kedua istilah tersebut. Meski tampak mirip, namun keduanya tidaklah sama. Riset pasar merupakan kegiatan penelitian yang difokuskan pada pasar yang telah ditentukan secara spesifik. Sementara riset pemasaran memiliki makna yang lebih luas, tak hanya menitikberatkan pada aspek-aspek yang bisa dikendalikan saja seperti produk, harga, promosi, dan distribusi saja, tetapi juga mencakup aspek-aspek yang tidak bisa dikendalikan seperti kondisi ekonomi, politik, teknologi, kebijakan pemerintah, kompetisi, dan perubahan sosial. Riset pasar justru menjadi salah satu bagian dari riset pemasaran.

Sebenarnya banyak definisi yang dikemukakan tentang riset pemasaran. Beberapa di antaranya dari Philip Kotler yang dikenal sebagai sang ‘maestro’ pemasaran. Menurutnya, riset pemasaran merupakan perancangan, pengumpulan, analisis, dan pelaporan sistematis dari data yang relevan dengan situasi pemasaran yang dihadapi perusahaan. Sementara AMA (American Marketing Association) mendefinisikan riset pemasaran sebagai suatu fungsi yang menghubungkan konsumen, pelanggan, dan masyarakat umum dengan pemasar melalui informasi. Informasi tersebut kemudian digunakan sebagai sumber untuk mengidentifikasi dan menentukan peluang serta masalah pemasaran, merumuskan, menyempurnakan, dan juga mengevaluasi tindakan pemasaran agar menjadi lebih efektif.

Tujuan riset pemasaran

Apa sih pentingnya riset pemasaran? Mengapa perusahaan harus repot-repot melakukan riset pemasaran? Dalam dunia bisnis atau usaha jelas harus ada produk, harga, promosi, dan distribusi yang dikenal sebagai bauran pemasaran (marketing mix). Keempat variabel tersebut merupakan variabel-variebal internal yang bisa dikendalikan oleh perusahaan. Di samping itu ada pula variabel-variabel eksternal yang keberadaannya tidak bisa dikendalikan oleh perusahaan, seperti kondisi pasar, persaingan, kebijakan atau peraturan pemerintah, teknologi, politik, dan kondisi ekonomi itu sendiri.

Banyaknya variabel yang tidak bisa dikendalikan oleh perusahaan inilah menjadi alasan pentingnya melakukan riset pemasaran. Setiap perusahaan tentu mengalami kendala dan permasalahan yang berbeda. Diakui atau tidak, jika kendala dan permasalahan tersebut tidak diatasi dengan segera bisa berdampak buruk pada kelangsungan bahkan eksistensi perusahaan. Oleh sebab itu, salah satu tujuan perlunya dilakukan riset pemasaran adalah untuk menemukan solusi berdasarkan data dan informasi yang diperoleh sehingga perusahaan mampu merumuskan strategi yang tepat untuk memajukan dan mengembangkan usahanya.

Sudah menjadi rahasia umum bahwa persaingan dalam dunia usaha begitu ketat. Bahkan ada yang mengatakan berlaku ‘hukum rimba’, di mana hanya perusahaan yang kuat secara modal dan strategi bersaing saja yang mampu bertahan. Pasar memang begitu luas, namun pemain untuk merebut pangsa pasar juga begitu banyak. Perusahaan harus pandai-pandai merumuskan strategi yang jitu guna merebut pangsa pasar dan meraih positioning untuk produknya.

Dengan melakukan riset pemasaran, perusahaan dapat mengetahui produknya diterima dan disukai pasar atau tidak. Selain itu, perusahaan juga bisa mengetahui sekaligus mengukur tingkat permintaan pasar terhadap produknya. Tak hanya itu saja, perusahaan juga bisa mengetahui keunggulan sekaligus kelemahan produknya di mata pasar, baik pelanggan, konsumen, bahkan pesaingnya. Dengan demikian, perusahaan bisa melakukan peningkatan kualitas akan produknya secara berkesinambungan.

Jenis dan metode riset pemasaran

Seperti halnya dengan riset pada umumnya, riset pemasaran dapat dibedakan menjadi dua jenis menurut sumber data dan informasi yang dikumpulkan, yaitu:

1. Primer

Jenis riset pemasaran primer merupakan riset yang dilakukan dengan mengumpulkan data dan informasi secara langsung dari sumbernya yakni konsumen, pelanggan, pengecer, dan lainnya. Riset pemasaran jenis ini dilakukan dengan menggunakan metode interview atau wawancara, survei, kuesioner, atau diskusi kelompok.

2. Sekunder

Jenis riset pemasaran sekunder adalah riset yang dilakukan dengan mengumpulkan dan mengolah data serta informasi yang sudah ada. Metode literasi umumnya digunakan untuk melakukan riset jenis ini yakni dengan mengumpulkan data berupa laporan-laporan yang sudah diterbitkan.
Tahapan riset pemasaran

Hal penting yang harus diperhatikan dalam riset pemasaran, baik dilakukan oleh pihak internal maupun eksternal perusahaan adalah sistematika riset itu sendiri. Sebagai kegiatan sistematis, riset pemasaran harus dilakukan secara berurutan sesuai tahapannya. Berikut tahapan sistematis dalam melakukan riset pemasaran:

1. Perumusan masalah

Harapannya bisnis bisa berjalan lancar dan meraih sukses ke depannya. Namun, kenyataannya tak semulus harapan. Ada saja kendala dan permasalahan yang dihadapi perusahaan. Nah, perumusan masalah yang akan diatas ini menjadi tahap awal dalam proses riset pemasaran. Masalah harus dirumuskan secara jelas agar langkah-langkah yang diambil pada tahap selanjutnya tetap pada track yang tepat.

2. Penentuan tujuan

Perusahaan melakukan riset pemasaran pastilah ada tujuan yang ingin dicapai, atau setidaknya ada masalah yang harus segera diatasi dan dicari solusi yang tepat. Dengan adanya rumusan masalah yang jelas, maka tujuan yang ingin dicapai juga dapat ditentukan secara jelas. Dari tujuan ini, periset bisa menetapkan langkah-langkah yang diperlukan agar bisa sampai pada tujuan tersebut.

3. Penentuan desain riset

Pada tahap ini, periset perlu menggambarkan detail prosedur riset yang diperlukan untuk memperoleh data dan informasi yang dibutuhkan dengan mengacu pada masalah yang telah ditetapkan sebelumnya.

4. Perancangan metode pengumpulan data

Setelah desain riset ditentukan, selanjutnya periset perlu merancang metode pengumpulan data yang dibutuhkan baik primer maupun sekunder. Data primer dapat dilakukan dengan metode wawancara, observasi, kuesioner, diskusi kelompok, atau survei. Sementara data sekunder dapat dikumpulkan dengan memanfaatkan fasilitas perpustakaan, internet, majalah, dan publikasi lainnya.

5. Penentuan metode pengambilan sampel

Pengambilan sampel penting dilakukan sebagai bagian dari populasi subjek riset. Jika populasi riset begitu besar, maka riset dapat dilakukan dengan mengambil sampel dari populasi tersebut. Proses pengambilan sampel harus didasarkan pada metode sampling, baik probability sampling maupun non-probability sampling.

6. Pengolahan data, analisis dan interpretasi hasil riset

Data baik primer maupun sekunder yang berhasil dikumpulkan kemudian diolah sesuai dengan metode yang digunakan, apakah kuantitatif atau kualitatif. Dari hasil tersebut kemudian dianalisis lebih lanjut dan diinterpretasi sehingga mudah dipahami.

7. Penyusunan laporan riset

Terakhir, hasil riset yang telah diinterpretasi dituangkan dalam bentuk laporan rangkuman hasil, kesimpulan, dan rekomendasi untuk kemudian diserahkan kepada pihak manajemen perusahaan. Laporan hasil riset tersebut dijadikan sebagai dasar pertimbangan dalam merumuskan strategi yang tepat sebagai solusi atas permasalahan yang dihadapi perusahaan.

Agar hasil yang diperoleh akurat, riset pemasaran harus dilakukan secara sistematis dengan instrumen yang tepat. Sedikit saja kesalahan selama dilakukannya riset pemasaran, bisa menimbulkan akibat yang fatal, yakni kesalahan dalam merumuskan strategi guna meningkatkan dan mengembangkan bisnis perusahaan. Bukannya solusi yang diperoleh, kesalahan dalam riset pemasaran justru berpotensi menimbulkan masalah baru yang berakibat lebih parah bagi eksistensi perusahaan. Oleh sebab itu, riset pemasaran juga harus dilakukan secara hati-hati dan tepat agar hasil yang diperoleh akurat.

Artikel Terkait

Demikianlah artikel tentang riset pemasaran dan seluk beluknya, semoga bermanfaat bagi Anda semua.



Mengenal Seluk-Beluk Dompet Digital
Contoh Surat Balasan Magang
Contoh Surat Balasan Kunjungan
Surat Balasan Izin Observasi / Surat Keterangan Izin Observasi
Contoh Surat Izin Observasi
Contoh Surat Permohonan Izin Peminjaman Tempat
Contoh Surat Balasan Peminjaman Tempat
Contoh Surat Balasan Penawaran Barang
Contoh Surat Balasan Penawaran Jasa
Contoh Surat Balasan Penawaran Kerjasama


Bagikan Ke Teman Anda