Kami menyediakan berbagai simulasi kredit, dari kredit mobil, kredit rumah, kpr, kartu kredit dan lain-lain. Simulasi pinjaman bisa juga dilakukan di sini.

Apa itu Zero Based Budgeting?

Penganggaran merupakan pondasi dari pengelolaan keuangan. Anggaran ditetapkan sebagai rencana keuangan yang akan direalisasikan dalam jangka waktu tertentu, bisa bulanan atau tahunan. Penganggaran menjadi hal wajib dalam sektor bisnis, karena berfungsi untuk melacak pengeluaran, meminimalkan biaya, dan memaksimalkan keuntungan.

Pada umumnya, penyusunan rencana anggaran baik untuk tahun berjalan atau tahun depan didasarkan pada anggaran tahun sebelumnya. Bahkan biasanya menerapkan kenaikan atau penurunan persentase tambahan untuk memenuhi tujuan baru yang ditetapkan.

Sayangnya, anggaran yang disusun terkadang menjadi tidak terkendali, sehingga pengeluaran dan biaya-biaya justru lebih tinggi atau rendah, tergantung pada prospek pasar dan faktor eksternal lainnya. Hal ini menjadikan anggaran tak lagi relevan untuk direalisasikan. Oleh sebab itu, perlu adanya penyusunan ulang anggaran dari awal, yang lebih dikenal dengan penganggaran berbasis nol (zero based budgeting).

Apa itu pengganggaran berbasis nol?

Penganggaran berbasis nol (zero based budgeting/ZBB) merupakan teknik penyusunan anggaran yang bertujuan untuk mengatasi kerugian dari sistem penganggaran tradisional. Dalam penganggaran berbasis nol, dana dialokasikan berdasarkan efisiensi dan kebutuhan, bukan dari riwayat anggaran. Artinya, penyusunan anggaran dimulai dari awal dan tidak didasarkan pada tren anggaran sebelumnya.

Anggaran dikembangkan mulai dari awal yang hanya mencakup operasi dan pengeluaran penting untuk menjalankan bisnis, serta tidak terdapat biaya apa pun yang ditambahkan secara otomatis ke dalam anggaran. Semua biaya operasional harus diverifikasi agar memenuhi syarat untuk ditempatkan dalam anggaran.

Penganggaran berbasis nol jelas berbeda dengan penganggaran tradisional. Jika pada penganggaran tradisional memperhitungkan angka pengeluaran tahun sebelumnya, maka pada penganggaran berbasis nol tidaklah demikian. Penganggaran berbasis nol bekerja dengan asumsi bahwa anggaran tahun berikutnya adalah nol hingga persyaratan untuk suatu proses, proyek, fungsi, atau kegiatan tidak dikonfirmasi untuk setiap rupiah, tetapi langsung dari rupiah pertama yang dikeluarkan.

Prinsipnya, penganggaran berbasis nol memperhitungkan setiap elemen biaya untuk suatu periode secara jelas dan dapat diverifikasi dalam hal manfaatnya. Hal ini tentu diselaraskan dengan tujuan organisasi, ketersediaan dana, dan lain sebagainya. Semua kegiatan yang berkaitan dengan operasional bisnis dinilai ulang setiap kali anggaran disiapkan. Tujuannya adalah untuk meminimalisir pengeluaran dengan mengidentifikasi pos-pos biaya yang dapat dipotong.

Tahapan penganggaran berbasis nol

Penganggaran berbasis nol menekankan pada proses identifikasi tugas dan kemudian mendanai pengeluaran untuk tugas tersebut, yang terlepas dari struktur pengeluaran saat ini. Penyusunan anggaran berbasis nol dilakukan secara bertahap.

Tahapan dalam penyusunan anggaran berbasis nol sebenarnya mencakup proses diskusi beberapa unit manajemen dalam memutuskan alokasi dana pada setiap sumber daya. Alokasi dana ini mengacu pada pengembangan rencana operasional untuk aktivitas yang akan diambil keputusannya.

  • Identifikasi dan deskripsi unit-unit keputusan

Di setiap struktur organisasi dalam perusahaan pasti terdapat pusat pertanggungjawaban, yang terdiri dari unit pembuat keputusan. Unit-unit keputusan yang ada juga melibatkan keputusan pada level terkecil atau terendah. Hasil keputusan inilah yang akan digunakan sebagai dasar dalam proses penyusunan anggaran berbasis nol.

  • Penentuan paket keputusan

Pada tahapan ini, paket keputusan ditentukan agar dapat menjamin tersedianya informasi bagi manajemen. Tujuannya untuk memberikan gambaran secara komprehensif mengenai bagian-bagian yang akan dianggarkan. Selain itu juga sebagai bahan evaluasi secara individu.

Penentuan paket keputusan dilakukan oleh manajer pusat dengan memperlihatkan detail estimasi biaya pendapatan yang dinyatakan dalam bentuk perolehan manfaat. Ada dua jenis penentuan paket keputusan, yaitu:

    • Paket keputusan mutually-exclusive, yakni paket keputusan yang memiliki fungsi serupa, yang ditentukan dengan paket yang lebih efektif dan memberikan keuntungan.
    • Paket keputusan incremental, yakni paket keputusan yang memiliki fungsi berbeda, yang ditentukan berdasarkan biaya dengan tingkat usaha yang berbeda dalam pelaksanaan aktivitas.
  • Evaluasi dan menentukan prioritas paket keputusan

Setelah proses identifikasi dan penentuan paket keputusan selesai, tahap selanjutnya adalah mengevaluasi dan menentukan prioritas paket keputusan. Evaluasi dilakukan dengan mempertimbangkan faktor-faktor seperti keselarasan tujuan perusahaan, persyaratan peraturan, dan ketersediaan uang atau dana.

Sementara penentuan prioritas paket keputusan dilakukan dengan memberikan peringkat. Pemberian peringkat pada paket-paket keputusan didasarkan pada potensi manfaat yang akan diperoleh perusahaan.

  • Alokasi sumber daya

Tahap terakhir yang dilakukan dalam proses penyusunan anggaran berbasis nol adalah alokasi sumber daya. Sumber daya dialokasikan ke paket yang memfasilitas proses penyusunan anggaran. Hal ini dilakukan untuk pertama kalinya, tanpa mempertimbangkan anggaran tahun sebelumnya.

Keuntungan dan kerugian penganggaran berbasis nol

Penganggaran berbasis nol disusun menggunakan teknik ilmiah guna mengevaluasi berbagai kegiatan, di mana kegiatan yang dilakukan relevan dengan pencapaian tujuan. Tak hanya itu, sebelum sumber daya dialokasikan ke aktivitas yang berbeda, manajemen melakukan analisis manfaat biaya. Sementara, pengeluaran yang berlebihan dan tidak perlu untuk berbagai kegiatan diidentifikasi dan dihilangkan. Berkenaan dengan hal tersebut, terdapat beberapa keuntungan dari teknik penyusunan anggaran berbasis nol ini.

  • Tingkat akurasi tinggi

Berbeda dengan teknik penganggaran tradisional yang memperhitungkan anggaran tahun sebelumnya, penganggaran berbasis nol mendorong setiap departemen atau divisi dalam perusahaan memperhitungkan kembali setiap item arus kas dan biaya operasionalnya. Hal ini bermanfaat memberikan gambaran yang jelas tentang kinerja yang diinginkan dalam mengurangi biaya yang terlalu besar atau bahkan tidak perlu.

  • Lebih efisien

Diakui atau tidak penyusunan anggaran berdasarkan anggaran tahun sebelumnya bahkan menambah persentase biaya yang dilakukan pada teknik penganggaran reguler atau tradisional justru memicu terjadinya pemborosan anggaran. Sebaliknya, dengan penganggaran berbasis nol yang menyusun anggaran setiap kegiatan atau tugas mulai dari nol atau awal, hasilnya lebih efisien. Sebab, alokasi sumber daya dilakukan di tiap-tiap departemen atau divisi, yang didasarkan pada angka sebenarnya, bukan angka historis dari anggaran tahun sebelumnya.

  • Lebih selektif pada aktivitas yang produktif

Disadari atau tidak sebenarnya banyak kegiatan operasional di setiap perusahaan yang menyita banyak sumber daya, padahal kegiatan tersebut kurang produktif. Dengan penganggaran berbasis nol, pengambilan keputusan diarahkan pada identifikasi peluang dan cara yang lebih hemat biaya, dengan menghilangkan semua aktivitas yang tidak produktif atau berlebihan.

  • Meningkatkan koordinasi dan komunikasi

Penyusunan anggaran berbasis nol melibatkan banyak pihak internal perusahaan, karena dilakukan secara bertahap. Hal ini meningkatkan koordinasi dan komunikasi antar-departemen atau divisi. Tak hanya itu, teknik penganggaran ini juga meningkatkan motivasi karyawan karena melibatkan mereka dalam pengambilan keputusan.

Meski dinilai lebih unggul dan menguntungkan, namun penganggaran berbasis nol juga memiliki kelemahan yang harus diantisipasi.

  • Memakan lebih banyak waktu

Penyusunan anggaran berbasis nol yang dilakukan secara bertahap cenderung memakan waktu lebih banyak. Hal ini disebabkan adanya proses pengambilan keputusan yang berjenjang dan melibatkan pihak-pihak internal dalam perusahaan mulai dari lini bawah hingga atas.

  • Menuntut keterlibatan internal yang tidak seimbang

Penyusunan seluruh anggaran dari awal tak hanya membutuhkan lebih banyak waktu, tetapi juga ketersediaan sumber daya manusia yang memadai. Sebab, teknik penganggaran ini menuntut adanya keterlibatan sebagian besar karyawan perusahaan dari berbagai lini. Sayangnya, tak semua departemen atau divisi yang ada dalam perusahaan memiliki waktu dan jumlah sumber daya manusia yang sama, sehingga terjadi kesenjangan yang bisa jadi berpengaruh terhadap hasil akhirnya.

Artikel Terkait

Demikianlah artikel tentang apa itu zero based budgeting, semoga bermanfaat bagi Anda semua.



Belajar Sistem Penganggaran Metode Amplop
Kesalahan Umum Dalam Budgeting dan Cara Menghindarinya
Apa itu Budget dan Budgeting? Definisi Budget dan Budgeting
Tip Budgeting untuk Usaha Kecil
Budgeting Metode Cookie Jar (Kaleng Kue)
Contoh Surat Balasan Kunjungan
Surat Balasan Izin Observasi / Surat Keterangan Izin Observasi
Contoh Surat Izin Observasi
Contoh Surat Permohonan Izin Peminjaman Tempat
Contoh Surat Balasan Peminjaman Tempat


Bagikan Ke Teman Anda