Financial Planning After Disaster (Rencana Finansial Sesudah Bencana)
Saat terkena bencana alam, banyak orang yang kebingungan tentang apa yang harus dilakukan, kapan harus dilakukan dan bagaimana cara untuk pemulihannya. Rutinitas yang setiap hari dijalankan secara tiba tiba akan berubah secara drastis. Ada berbagai perasaan yang akan dialami dari mulai kebingungan, rasa takut, sedih dan bahkan marah.
Bencana alam juga tentunya bisa menyebabkan kerugian finansial yang signifikan. Apartemen, rumah dan segala bangunan mungkin akan mengalami kerusakan berat atau bahkan hancur yang memaksa sebagian orang untuk tinggal di rumah sementara atau tempat penampungan. Jika hal ini yang anda alami, maka ada beberapa langkah memulihkan finansial sesudah bencana alam yang bisa anda lakukan yang akan kami jelaskan berikut ini.
1. Lakukan Inventarisasi
Apabila anda memiliki asuransi untuk penyewa atau pemilik rumah, maka pastikan perusahaan asuransi membayar semua properti dan juga harta benda yang sudah rusak atau hancur karena bencana. Untuk melakukan hal ini, anda harus bisa membuktikan kerugian yang sudah terjadi tersebut dan mengkonfirmasi nilai kerugian yang sudah anda alami. Ada beberapa langkah yang bisa membantu anda untuk membuat daftar kerusakan akurat yang akan diberikan pada perusahaan asuransi, yakni:
- Buatlah daftar awal kerusakan properti dan juga tingkat kerusakan dari setiap barang tersebut. Apabila masih memungkinkan, ambil gambar atau kerusakan yang sudah anda alami.
- Periksa daftar yang sudah anda buat tersebut dengan daftar yang mungkin juga sudah anda buat sebelum bencana. Apabila anda tidak memiliki daftar pra-bencana, maka segera buat dari penelitian dan memori anda sesegera mungkin.
- Lihat kembali foto atau video yang mungkin masih tersimpan di rumah anda atau juga bisa meminta foto dari teman atau keluarga yang mengambil foto atau gambar di rumah anda untuk mengingat barang barang apa saja yang sudah rusak karena bencana.
- Kumpulkan juga semua tanda terima, cek, laporan kartu kredit dan juga faktur sebagai bukti nilai barang yang sudah hilang termasuk juga barang antik atau perhiasan.
2. Rekonstruksi Catatan yang Hilang
Rekaman atau catatan mungkin juga akan hilang atau hancur ketika bencana. Namun hal yang perlu anda lakukan adalah merekonstruksi beberapa dari catatan tersebut jika anda berencana untuk mengajukan klaim asuransi, meminta potongan pajak atas kerugian anda atau mengajukan permohonan bantuan pada pemerintah. Jika masih bingung bagaimana membuat catatan tersebut, berikut ada beberapa cara untuk membuat catatan keuangan dan menentukan nilai barang yang anda miliki.
- Periksa katalog atau cari iklan untuk menetapkan nilai yang wajar atas barang anda yang sudah hilang atau hancur. Asuransi hanya bisa membayar nilai tunai yang aktual untuk barang milik anda yakni biaya penggantian dikurangi waktu penggunaan.
- Anda bisa menggunakan buku bank atau menghubungi dealer mobil untuk menentukan nilai kendaraan saat ini.
- Dapatkan salinan untuk rumah anda dari agen perumahaan, perusahaan atau bank yang menangani pembelian. Anda juga bisa memeriksa catatan pajak properti untuk menentukan nilai tanah versus nilai bangunan anda.
- Hubungi pemberi pinjaman atau kontraktor untuk menentukan nilai perbaikan rumah yang sudah anda buat.
- Periksa catatan pengadilan untuk nilai nilai wasiat properti yang mungkin sudah anda warisi.
3. Beritahu Kreditur dan Pemberi Kerja
Sesudah bencana terjadi, kemungkinan anda tidak bisa bekerja secepatnya sehingga pastikan anda memberitahu atasan anda tentang masalah tersebut. Memberi tahu kreditor sesegera mungkin tentang tagihan yang hilang atau kesulitan dalam membayar tagihan juga harus anda lakukan. Jelaskan situasi yang sedang anda alami dan coba untuk menegosiasikan kesepakatan untuk mengurangi pembayaran atau bisa mendapatkan jangka waktu yang lebih lama. Sebagian besar dari kreditur kemungkinan akan bersedia untuk melakukan hal ini terlebih jika mereka juga memiliki konsumen lain yang juga terkena bencana serupa.
Hal lain yang harus anda lakukan adalah memberi tahu perusahaan layanan jika tempat tinggal anda tidak bisa dimasuki atau sudah hancur sehingga mereka bisa sesegera mungkin menghentikan tagihan. Dengan ini, maka perusahaan utilitas akan mentransfer layanan ke alamat baru dan membebaskan biaya koneksi awal untuk anda.
4. Ajukan Klaim Asuransi
Hal selanjutnya yang harus anda lakukan adalah mengajukan klaim asuransi baik untuk anda yang menyewa atau pemilik. Ada beberapa cara yang bisa anda lakukan untuk mengajukan klaim asuransi, seperti:
- Kumpulkan semua nomor polis dan nomor telepon perusahaan asuransi.
- Cari tahu bagaimana perusahaan ingin mengklaim proses. Apabila terjadi bencana yang luar, maka perusahaan bisa mengatur prosedur khusus dan mengirimkan tambahan personel serta pengatur klaim.
- Klaim file secepat mungkin yang biasanya bisa diselesaikan lebih cepat jika anda juga secepat mungkin mengajukan klaim tersebut meski kerusakan yang anda alami cukup parah.
- Berikan semua identifikasi pada properti anda jika kerusakan yang terjadi sudah meluas. Hal ini penting dilakukan karena perusahaan asuransi kemungkinan bisa kesulitan ketika mengidentifikasi properti anda. Berikan nomor jalan, perusahaan asuransi dan bagaimana cara perusahaan agar bisa menghubungi anda untuk mempercepat klaim yang anda ajukan.
- Ajukan juga klaim meski rumah anda tidak secara khusus mencakup jenis bencana yang terjadi. Sebagai contoh, kebijakan standar untuk pemilik rumah tidak mencakup kerusakan struktural yang disebabkan karena gempa bumi namun hanya mencakup kebakaran, banjir dan kerusakan lainnya.
5. Hindari Penipuan
Penipuan sangat umum terjadi sesudah bencana. Mereka akan berusaha untuk menawarkan anda untuk mendapatkan modifikasi pinjaman atau untuk melakukan perbaikan rumah untuk pembayaran di muka. Terkadang, mereka juga bisa berpura pura menjadi seorang agen asuransi, bank atau sebagai pegawai pemerintah.
Yang harus anda lakukan agar terhindar dari penipuan tersebut seperti jika anda membutuhkan modifikasi pinjaman pada hipotek anda, maka anda bisa menghubungi langsung pemberi pinjaman atau anda juga bisa memeriksa pada agen lisensi negara anda untuk mengkonfirmasi apakah bisnis tersebut sah atau tidak. Jika memang anda mencurigai penipuan, maka anda bisa langsung menghubungi pihak yang berwenang.
6. Dapatkan Salinan Laporan Kredit
Hal selanjutnya yang harus dilakukan sesudah bencana adalah mendapatkan salinan laporan kredit yang anda miliki. Jika bencana mengakibatkan kesulitan keuangan, maka angka kredit anda mungkin akan mengalami penurunan. Dengan memiliki salinan laporan kredit sebelum terkena bencana, maka bisa anda gunakan untuk mengajukan ke pemberi pinjaman atau orang lain yang bertugas memeriksa kredit anda seperti pemilik lahan.
7. Buat Anggaran Pascabencana
Sambil menunggu cek dari perusahaan asuransi anda, lihat juga tabungan dan penghasilan anda dengan realistis. Langkah selanjutnya adalah melihat kebutuhan mendasar apa yang paling diperlukan seperti makanan dan juga tempat berlindung. Apabila rumah atau hunian anda hancur, maka pastikan untuk memotong layanan mahal sepertu listrik, kabel atau Wi-Fi. Anggaran pasca bencana ini sangat penting untuk dibuat agar untuk sementara waktu anda bisa menjauhi segala kemewahan yang biasa anda nikmati sampai nantinya anda bisa bangkit kembali.
Dengan membuat anggaran pasca bencana ini, anda bisa mengetahui berapa banyak anggaran yang tersisa untuk membayar kredit dan juga utang lainnya. Jika tabungan yang anda miliki bisa digunakan untuk melunasi kartu kredit, maka mungkin anda bisa menganggarkan pembayaran minimum untuk sementara waktu agar bisa menghemat uang sampai keuangan anda bisa kembali stabil lagi.
Artikel Terkait
- Bagaimana Cara Menjadi Melek Finansial?
- Dasar-Dasar Keuangan Pribadi (Personal Finance)
- Belajar Sistem Penganggaran Metode Amplop
- Dasar-dasar Pengelolaan Finansial Pribadi
Demikianlah artikel tentang financial planning after disaster (rencana finansial sesudah bencana), semoga bermanfaat bagi Anda semua.