Ide-ide Startup yang Sering Gagal
Keberhasilan sejumlah startup di era teknologi memang sangat menggembirakan. Hal ini mendorong banyak anak muda dan pengusaha lalu ingin membuat startup serupa dan mengembangkannya untuk menjadi salah satu raksasa ekonomi dunia.
Namun sebelum kita merasa terlalu bersemangat dalam mengembangkan startup, kita perlu mengetahui bahwa fakta yang terjadi adalah sebanyak 90% startup mengalami kegagalan. Dan hal ini terjadi tanpa tebang pilih. Bahkan startup yang disokong oleh perusahaan besar sekalipun bisa mengalami kegagalan.
Lalu ide startup apa saja yang sering mengalami kegagalan? Berikut beberapa diantaranya.
E-commerce
Memang banyak pelaku startup yang mencoba kesuksesan mereka untuk menumbuhkan e-commerce. Nama-nama besar seperti Tokopedia, Lazada, Blibli.com hingga Shopee menjadi daya tarik mereka yang memilih bisnis e-commerce. Namun dalam pelaksanaannya eksekusi selalu tidaklah mudah. Berbagai permasalahan dihadapi. Mulai dari kesulitan mencari vendor, jasa pengiriman, dan kekurangan pembeli. Beberapa nama yang telah mengalami hal ini adalah Lamido, Scallope, dan Rakuten.
Layanan Pemesanan Makanan dan Bahan Makanan
Beberapa startup yang mengalami hal ini adalah Sedapur, Foodpanda dan BlackGarlic. BlackGarlic sendiri merupakan startup yang mengirim bahan makanan dalam bentuk box berdasarkan masakan yang akan dimasak. Persaingan terbesar datang dari aplikasi Gojek yang menyertakan Gofood sehingga orang lebih suka membeli makanan jadi daripada bahan mentah yang harus dimasak terlebih dahulu.
Social Media
Friendster, hi5 dan my space kalah pamor ketika facebook mulai merangsek masuk. Tidak hanya kalah karena User Interface facebook yang lebih menarik, Facebook juga terus berinovasi sehingga teknologi mereka selalu up to date.
Layanan penyedia cuci mobil on demand
Di Cina dikabarkan ratusan startup yang menyediakan layanan cuci mobil on demand gagal mengembangkan bisnis mereka. Mereka tidak dapat bersaing dengan startup Guagua Xiche yang berjaya dalam startup jenis ini.
Platform pencari kerja
Sementara di Indonesia kita mengenal JobsDB, Jobstreet dan lainnya, sesungguhnya banyak startup yang gagal ketika mengambil ide sebagai platform pencari kerja semacam ini.
Kotak Kosmetik
Idenya adalah dengan mengirimkan kotak berisi kebutuhan kosmetik bulanan kepada para wanita yang membutuhkan. Beauty Treats adalah salah satu startup yang gagal setelah sebelumnya startup Lolabox juga mengalami hal yang sama.
Ulasan Restoran
Tripadvisor dan google mungkin telah menjadi top of mind untuk startup jenis ini, sehingga banyak startup serupa gagal mengembangkan ide yang serupa. Salah satunya adalah Abraresto, yang merupakan situs pemesanan dan ulasan restoran yang beroperasi di Indonesia dan Singapura.
Penyedia paket wisata
Sementara Traveloka terus berjaya, banyak startup yang harus menggigit jari karena tidak dapat bersaing. Salah satunya adalah Valadoo. Startup ini kemudian menutup layanannya pada Mei 2015.
Jasa Antar Barang
Salah satu startup yang gagal dalam bisnis Jasa Antar Barang yaitu Kirim. Mereka menutup layanan setelah beroperasi selama tujuh tahun. Sementara itu Gojek makin berjaya dengan Gobox nya untuk layanan antar barang dalam kota.
Penyedia Foto
Molome merupakan startup yang mengambil celah akan kegemaran orang-orang berfoto selfie. Mereka ingin menampilkan foto lucu dengan berbagai stiker. Namun tampaknya hal ini tidak berhasil karena mereka kalah pamor dengan instagram.
Mengapa startup-startup tersebut bisa gagal?
Lalu apa yang menyebabkan banyak startup gagal? Dilansir dari magestore.com, berikut merupakan analisa postmortem terhadap startup yang telah menemui ajal mereka :
1. Karena Tidak Dibutuhkan Pasar
Startup dibangun karena mereka melihat ada peluang pasar yang dapat mereka ambil. Namun terkadang perhitungan semacam ini juga mengalami kekeliruan. Beberapa startup mengira mereka akan memperoleh pangsa pasar yang besar, namun pada kenyataannya pasar tidak merespon seperti yang mereka harapkan.
2. Kehabisan Uang
Sudah rahasia umum bahwa Startup merupakan model bisnis yang membutuhkan banyak uang. Setidaknya sampai 5 tahun pertama hingga startup tersebut dapat memutuskan apakah mereka berhasil atau gagal. Sehingga peranan investor, angel investor sangat berperan dalam kelangsungan startup.
3. Tim yang tidak Solid
Kerjasama tim dalam startup yang tidak solid, dapat menyebabkan lemahnya eksekusi yang dijalankan sehingga startup kemungkinan besar mengalami kegagalan.
4. Kalah bersaing dengan brand top of mind
Kalah bersaing jika kita membangun startup dengan niche yang sudah memiliki brand top of mind. Misalnya saja ketika kita membangun startup yang menyerupai facebook, maka akan sulit menyaingi facebook dari top of mind para pengguna. Kalaupun ingin tetap mengambil ide yang sama, maka usahakan anda memiliki kelebihan yang dapat menjadi pembeda startup anda dengan startup yang sudah dulu ada.
5. Kalah bersaing harga, pelayanan dan kualitas.
Kita tidak bisa menekan harga karena tinggi biaya produksi. Dengan menjamurnya toko online, tentu banyak pesaing yang membuat konsumen lebih bebas dalam memilih. Bila harga anda tinggi dengan pelayanan dan kualitas yang dirasa ‘biasa-biasa saja’ akan membuat konsumen lebih mudah berpaling ke startup lain dengan layanan serupa.
Artikel Terkait
- Alasan Ini yang Membuat Kebanyakan Bisnis Baru Gagal
- Cara Bagi Hasil yang Tepat untuk Bisnis Anda
- 9 Hal yang Harus Dimiliki Founder Startup Berbasis Teknologi
- Ini Dia Sisi Gelap Berkarir di Perusahaan Startup
Demikianlah artikel tentang ide-Ide startup yang sering gagal, semoga bermanfaat bagi Anda semua.