Kami menyediakan berbagai simulasi kredit, dari kredit mobil, kredit rumah, kpr, kartu kredit dan lain-lain. Simulasi pinjaman bisa juga dilakukan di sini.

Ini Dia Sisi Gelap Berkarir di Perusahaan Startup

Gempita media massa membuat publik lupa bahwa ada sisi gelap dari segala sesuatu. Tak terkecuali dengan perusahaan startup. Apa yang digembar-gemborkan di ruang publik seakan menafikan bahwa ada kisah tak mengenakkan di ranah bisnis tersebut. Masyarakat terbuai, dibuat kagum dan meyakini bahwa seorang pelaku startup kebal terhadap kegagalan karena ada banyak pihak yang siap mendanai jika kekurangan modal, dan bisnis yang akan bertahan karena kemajuan teknologi IT.

Hampir tak ada yang mengetahui bahwa di tahun 2013 lalu, misalnya, Jody Sherman, seorang pelaku startup pemilik toko dari Ecomom menembak dirinya sendiri hingga tewas. Bisnisnya yang bergerak di jual beli produk kesehatan ramah lingkungan khusus anak-anak kehabisan dana. Depresi, dia pun bunuh diri. Beberapa minggu kemudian Ecomom menutup toko virtualnya.

Jody Sherman adalah salah satu pendiri dan pelaku startup yang terlupakan nama dan kisahnya. Semasa hidup, sebagaimana pebisnis lain, ia berkutat dengan strategi, kondisi keuangan, inovasi, pengembangan produk dan topik-topik lain yang membuatnya ‘senang’. Mereka yang tak suka bisnis startup dipojokkan berkomentar bahwa Jody Sherman tak bisa bersaing, tak memiliki intuisi bisnis yang bagus, lebih cocok menjadi pekerja ketimbang pengusaha, atau bahkan tak menguasai teknologi. Ada-ada saja.

Namun, tak bisa dipungkiri ada sisi gelap dunia startup yang perlu dipahami bagi mereka yang hendak terjun di dalamnya. Berikut adalah beberapa hal yang memperkuat pernyataan tersebut:

1. Kendala komunikasi

Sebuah perusahaan startup kerapkali berukuran kecil dan melibatkan sedikit orang. Otomatis, satu sama lain bekerja dengan cukup dekat. Permasalahan muncul ketika ada beberapa orang yang tidak sependapat dengan pandangan tertentu dan tidak menyetujui sejumlah opini yang beredar, maka kecenderungan terjadi debat kusir amatlah tinggi. Hal ini berakhir pada meningkatnya ketegangan di ruang kerja dan rusaknya mental. Terlihat sepele, tapi ini benar-benar menguras energi dan mengurangi produktifitas.

2. Beban kerja tinggi

Akan ada masa dimana Anda berpikir kalau tidak cukup waktu untuk membereskan satu masalah tertentu. Cara kerja startup benar-benar ‘kejam’. Jumlah pekerja yang minim dan sumber daya yang tidak terlampau banyak untuk menjalankan roda usaha memaksa setiap orang untuk siap mengorbankan diri demi kelangsungan hidup perusahaan. Sisi positifnya adalah Anda akan mendapat keterampilan tambahan dan benar-benar belajar tentang sisi lain dari bisnis tersebut. Solusinya, untuk mendapatkan kembali waktu yang berkualitas, ada baiknya Anda mencari bantuan tools untuk riset maupun proses yang kemungkinan besar membantu kinerja Anda. Atau, belajar dari startup lainnya.

3. Info tentang perusahaan yang minim

Tentu saja, ini tergantung dari seberapa lama Anda berada di sana atau apakah Anda berada di sana sejak awal atau tidak. Ini juga tergantung pada bagaimana Anda ‘menemukan’ perusahaan startup tersebut dan siapa yang Anda kenal. Berbeda dengan sebuah perusahaan konvensional, eksistensi sebuah perusahaan startup kerapkali tidak dibarengi oleh informasi maupun ulasan yang lengkap. Sudah bukan rahasia lagi bahwa turnover di sebuah perusahaan startup begitu tinggi. Apa yang perlu Anda pertanyakan dalam diri Anda sendiri – dan Anda cari tahu – adalah apa yang terjadi pada orang-orang sebelum Anda.

4. Tanggung jawab tinggi

Jika kebetulan sang pimpinan perusahaan memutuskan untuk melakukan pendelegasian, Anda akan segera merasa kalau Anda tengah menjalankan perusahaan sendiri. Padahal, sang pendiri bisnis startup tadi mungkin memiliki ide yang sangat spesifik akan bagaimana menjalankan roda perusahaan dan tidak memperkenankan pemikiran independen yang terlampau banyak. Dalam kasus ini, Anda akan merasa seperti robot. Satu hal yang pasti, Anda akan melakukan pekerjaan lebih banyak ketimbang yang seharusnya Anda kerjakan.

Jangan kaget jika sesekali Anda melakukan pekerjaan atau tugas yang sepenuhnya bertolak belakang dengan yang disepakati saat Anda melamar. Punya perasaan ‘ini bukan tugas saya’ adalah hal yang wajar untuk kasus ini. Tapi tak ada gunanya memelihara kondisi emosi tersebut. Kalau Anda kebetulan sosok yang haus pujian, lupakan mendapatkannya meski Anda lembur hingga tengah malam. Satu-satunya yang diminta dalam sebuah perusahaan startup adalah setiap tugas atau pekerjaan yang ada kelar dan tuntas dengan baik.

5. Gaji tak sebanyak yang dibayangkan

Faktor gaji bukanlah hal yang kerap menjadi daya tarik saat seseorang melamar di sebuah perusahaan startup. Maklum, untuk bisnis startup, pendanaan relatif lebih ketat dan sepenuhnya diinvestasikan untuk pertumbuhan bisnis. Bahkan jika Anda berkontribusi terhadap ekspansi dan perkembangan perusahaan, kenaikan gaji bukanlah sesuatu yang bakal disetujui begitu saja. Satu-satunya hal yang mutlak di bisnis startup adalah visi sang founder dan prioritas yang bersangkutan lah yang menentukan kenaikan gaji.

Untuk itu, bicarakan di saat wawancara kerja dengan bos Anda soal apa reward yang bakal Anda peroleh sesuai dengan performa yang Anda tunjukkan. Andai kata bisnis startup tersebut sudah established, tak ada salahnya Anda bertanya bagaimana cara perusahaan memberi reward pada mereka yang kinerjanya memuaskan perusahaan.

Segala sesuatu bagaikan sisi mata uang. Ada yang gelap, ada pula yang terang. Jangan terlampau percaya jika sesuatu itu too good to be true. Dan itu juga berlaku untuk dunia startup.

Artikel Terkait

  • Ini Dia Pengetahuan Tak Tertulis yang Perlu Diketahui Pelaku Startup
  • Mengapa Orang Lebih Suka Jadi Karyawan Dibanding Berbisnis? Ini Alasannya!
  • Inilah Kesalahan yang Bisa Mematikan Bisnis Anda
  • 9 Tips Memajukan Usaha Bagi Pebisnis Pemula

Demikianlah artikel tentang sisi gelap berkarir di perusahaan startup, semoga bermanfaat bagiA nda semua.



Mengapa Banyak Startup Gagal Sebelum Sukses
10 Kesalahan yang Bakal Mengakhiri Bisnis Startup Kamu
Siapa Saja Perusahaan Decacorn Itu?
Apa Itu Cockroach Startups?
Apa itu Unicorn? Definisi Perusahaan Unicorn
12 Tip Bisnis Startup dari Mark Cuban
Bagaimana Mengubah Ide Menjadi Startup?
Cara Membuat Business Plan untuk Startup
Gagal Buat Startup? Bikin Startup Baru Lagi Saja!
Startup Seharusnya Jangan Menghabiskan Waktu untuk Hal-hal Berikut


Bagikan Ke Teman Anda