Kami menyediakan berbagai simulasi kredit, dari kredit mobil, kredit rumah, kpr, kartu kredit dan lain-lain. Simulasi pinjaman bisa juga dilakukan di sini.

Ini Dia Cara Bank Mengambil Untung dari Transaksi Kartu Kredit

Ketika Anda berada di kawasan perkotaan, mana yang lebih sering Anda temui? Orang yang menawarkan Anda untuk memiliki kartu kredit? Atau, orang yang mengajak Anda untuk menjadi nasabah baru sebuah bank? Tentu, yang pertama lah yang paling sering Anda temui?

Bahkan, tidak tanggung-tanggung, yang bersangkutan akan bersikeras mengajak Anda begitu telah mendapatkan kontak Anda sekalipun guna menjadi nasabah kartu kredit lainnnya. Mengapa demikian? Berbeda dengan kondisi pada 2 dasawarsa lalu, misalnya, dimana orang ditawari dan diajak untuk menabung, sekarang justru orang diajak untuk aktif berbelanja dan menghabiskan uang – uang bahkan belum mereka miliki.

Apa penyebabnya?

Tidak bisa dipungkiri bahwa perekonomian dewasa ini digerakkan oleh hal yang sifatnya konsumtif. Perekonomian modern tidak menyukai aktivitas insvestasi (baca: menabung) di kalangan akar rumput karena tindakan tersebut tidak mendatangkan untuk banyak bagi mereka. Guna menunjang tujuan yang seperti itulah maka jasa keuangan seperti kartu kredit ditawarkan tanpa henti. Salah satu dasarnya adalah pemahaman psikologis bahwa berbelanja dan menghabiskan uang cenderung lebih sering dilakukan oleh mereka yang merasa memiliki banyak uang ketimbang mereka yang benar-benar memiliki uang untuk dibelanjakan.

Tidak banyak yang menyadari bahwa kegiatan yang sepenuhnya konsumtif tersebut mendatangkan untung besar bagi perusahaan penyedia jasa kartu kredit. Jika kembali ke paragraf di atas, mengapa makin banyak yang menawarkan kartu kredit, itu tak lain karena kegiatan tersebut menuai untung banyak. Di Amerika Serikat saja, sebagai salah satu produsen kartu kredit terbesar di dunia, para penyedia jasa kartu kredit mengeluarkan alias menalangi biaya sebesar jutaan dolar AS dari kegiatan belanja klien mereka. Tapi, jangan salah, untung yang mereka raih besarnya hingga mencapai miliaran dolar AS. Itu artinya ribuan kali lipat dari modal yang mereka keluarkan untuk memuaskan hasrat belanja klien. Dari sini dapat disimpulkan bahwa kartu kredit merupakan sumber pendapatan besar bagi perusahaan-perusahaan semacam ini, dan mereka bank mendapatkan uang dengan cara berikut.

1. Menarik biaya dari merchant

Dari setiap transaksi yang dilakukan dengan menggunakan kartu kredit, perusahaan penyedia jasa kartu kredit menarik biaya sekitar 2 hingga 3 persen. Misal, Anda menggunakan kartu Visa untuk membeli tas seharga 1 juta rupiah, maka toko tempat Anda membeli tas mendapatkan Rp 980.000,- sementara Rp 20.000,- sisanya lari Visa dan penyedia jasa kartu kredit tersebut. Kalau saja Anda mau berpikir sejenak, maka bayangkan saja berapa miliar rupiah atau jutaan dolar AS transaksi yang dilakukan oleh mereka yang menggunakan kartu Visa. Bayangkan juga berapa merchant fee (disebut juga interchange fee) alias dana yang ditarik Visa dari merchant. Kesemuanya itu merupakan sumber keuntungan raksasa bagi perusahaan yang mengeluarkan kartu kredit.

2. Mengenakan ongkos keterlambatan alias late fee

Perusahaan yang mengeluarkan jasa kartu kredit bahwa orang yang menggunakan jasa mereka pasti tidak akan membayar tagihan secara tepat waktu. Nah, inilah sumber terbesar pendapatan penyedia jasa kartu kredit, dimana mereka bisa menarik ongkos keterlambatan dengan bunga sebesar 12 persen atau lebih. Dasar psikologisnya gampang: Mereka yang suka berhutang untuk membeli barang yang diinginkan pastilah tidak memiliki pendapatan rutin yang bisa diandalkan untuk memenuhi kebutuhan. Sebuah survey yang dilakukan oleh Brookings Institution mendapati bahwa perusahaan penyedia jasa kartu kredit menyasar orang-orang yang kurang terpelajar, kurang berpendidikan dan, konsekuensinya, orang seperti ini kurang berpikir panjang dan cenderung melakukan kesalahan finansial telak.

3. Memberlakukan biaya kartu kredit

Di luar ongkos keterlambatan, perusahaan yang mengeluarkan jasa kartu kredit juga memberlakukan biaya kartu kredit yang ditarik tahunan. Ini disebut juga annual fee, dan harus dibayar oleh nasabah kartu kredit setiap tahunnya agar mereka terus bisa berbelanja menggunakan kartu kredit tersebut. Biaya tahunan ini besarnya bervariasi, namun yang pasti nilainya bisa mencapai jutaan rupiah! Ada juga biaya yang disebut sebagai balance-transfer cost, yang ditarik ketika nasabah melakukan transfer debit dari satu kartu kredit ke kartu kredit lainnya.

Nah, kartu yang mendapatkan dana tersebutlah yang dikenakan biaya. Rata-rata biaya yang ditarik adalah 3 persen dari nilai yang ditransfer. Ada juga kebiasaan yang di tengah masyarakat disebut tarik tunai. Untuk yang satu ini, perusahaan penyedia jasa kartu kredit menarik dana sebesar 2 hingga 5 persen dari uang yang ditarik dari kartu kredit mereka. Itu sebabnya banyak yang menawarkan jasa tarik tunai secara sembunyi-sembunyi. Itu tak lain karena mereka menghindari fee tersebut.

Adalah hak setiap orang untuk menempuh aneka cara agar kebutuhannya dapat terpenuhi. Penggunaan kartu kredit memang menarik dengan berbagai promosi di awalan seperti gratis biaya tahunan atau mengenakan tagihan 0 (nol) persen setiap kali nasabah berbelanja menggunakan kartu kredit mereka. Memang, setiap pilihan ada risikonya. Tapi, akan lebih baik untuk mempertimbangkan terlebih dahulu risiko penggunaan kartu kredit yang cenderung berat di ujung jalan. Apapun itu, hidup tanpa hutang merupakan keputusan yang lebih bijak.

Artikel Terkait

Demikianlah artikel tentang cara bank mengambil untung dari transaksi kartu kredit, semoga bermanfaat bagi Anda semua.



Perbedaan Credit Union Vs Bank
Untung Rugi Kerja dari Rumah (Work from Home)
Cara Isi Google Wallet Tanpa Kartu Kredit
Mau Punya Mobil? Ini Dia Cara Kredit Mobil di Bank
Cara Cek Transaksi Kartu Kredit di Bank (Baik Online / SMS)
Contoh Surat Kuasa untuk Cetak Rekening Koran
Siasat Penerbangan Berbiaya Rendah (Low Cost Carrier) agar Tetap Meraup Untung
Faktor Utama Yang Menyebabkan Kredit Macet
List Produk Tabungan Haji dari Bank-bank Syariah di Indonesia
10 Bank Terbaik di Indonesia


Bagikan Ke Teman Anda