Apa Itu Bank BUKU 2? Ini Dia Bank dalam Kategori BUKU 2
Saat ini banyak lembaga perbankan yang saling bersaing untuk menarik nasabah dengan beragam fasilitas dan kemudahan. Tak hanya di kota-kota besar yang menyandang status metropolis, tetapi layanan perbankan telah merambah sampai wilayah pedesaan. Hal ini membuktikan bahwa seluruh lapisan masyarakat mulai menyadari akan pentingnya peran perbankan dalam bertransaksi keuangan, terutama online.
Namun, tahukah Anda bahwa banyaknya bank yang bermunculan di tengah-tengah masyarakat terkategorisasi menurut modal intinya? Kategorisasi bank tersebut dikenal dengan istilah BUKU yang merupakan akronim dari Bank Umum Kegiatan Usaha. Penentuan kategori BUKU ini diatur dalam Peraturan Bank Indonesia No. 14/26/PBI/2012 tentang Kegiatan Usaha dan Jaringan Kantor Berdasarkan Modal Inti Bank. Dalam peraturan ini, bank menurut modal intinya dikelompokkan menjadi empat kategori BUKU, yakni:
- BUKU 1: bank-bank umum dengan kepemilikan modal inti kurang dari Rp 1 triliun.
- BUKU 2: bank-bank umum dengan kepemilikan modal inti antara Rp 1 triliun hingga kurang dari Rp 5 triliun.
- BUKU 3: bank-bank umum dengan kepemilikan modal inti antara Rp 5 triliun hingga kurang dari Rp 30 triliun.
- BUKU 4: bank-bank umum dengan kepemilikan modal inti lebih dari atau sama dengan Rp 30 triliun.
Pentingnya peraturan dan pengelompokan bank berdasarkan modal inti berkaitan erat dengan tingkat keamanan dan kekuatan bank menghadapi risiko operasional. Sederhananya, bank mampu menjamin keamanan dana nasabah yang disimpan apabila suatu saat terjadi kegagalan operasional pada bank tersebut. Semakin besar modal inti suatu bank, maka tingkat keamanannya semakin tinggi.
Cakupan kegiatan usaha bank kategori BUKU 2
Pengelompokan bank dalam kategori BUKU berpengaruh pada lingkup kegiatan usaha bank. Pada kategori BUKU 2, cakupan kegiatan usaha bank meliputi:
- Kegiatan penghimpunan dan penyaluran dana dalam rupiah.
- Kegiatan pembiayaan perdagangan.
- Kegiatan sistem pembayaran dan e-banking secara terbatas.
- Kegiatan perdagangan valuta asing namun terbatas sebagai pedagang valuta asing saja.
- Kegiatan treasury terbatas yang mencakup spot dan derivatif.
- Kegiatan penyertaan 15% pada lembaga keuangan dalam negeri.
- Penyaluran kredit atau pembiayaan produktif UMKM minimum 60% dari total kredit atau pembiayaan.
Bank-bank yang termasuk dalam kategori BUKU 2 tergolong sebagai bank kecil meski modal intinya antara Rp 1 triliun hingga Rp 5 triliun. Jika kinerja bank kategori BUKU 2 semakin baik yang ditunjukkan dengan peningkatan laba setiap tahunnya, maka tidak menutup kemungkinan bank tersebut dapat naik pada level kategori yang lebih tinggi yakni BUKU 3, tentu harus disertai dengan penambahan modal inti menjadi lebih dari Rp 5 triliun.
Hal ini juga berlaku sebaliknya, apabila kinerja bank kurang baik di mana perolehan laba justru mengalami penurunan, maka bank yang telah berada pada kategori BUKU 2 bisa menurun ke level kategori lebih rendah yakni BUKU 1, karena kesehatan bank secara finansial akan mempengaruhi modal intinya.
Kinerja seluruh lembaga perbankan di semua kategori BUKU senantiasa dipantau oleh Bank Indonesia dan OJK (Otoritas Jasa Keuangan). Pemantauan kinerja tersebut penting dilakukan untuk mengetahui pertumbuhan dan perkembangan kegiatan usaha perbankan secara umum di setiap kategorinya.
Bank-bank dalam kategori BUKU 2
Bank kategori BUKU 2 cenderung memiliki pangsa pasar kecil. Tak mengherankan karena cakupan kegiatan usahanya tak seluas bank kategori BUKU 3 bahkan 4. Terbatasnya cakupan kegiatan usaha bank kategori BUKU 2 tentu saja berpengaruh pada potensi pendapatan atau penerimaan bank.
Oleh sebab itu, bank-bank kategori BUKU 2 harus lebih aktif untuk menjangkau nasabah. Pada operasionalnya, bank-bank kategori BUKU 2 sering kali menerapkan sistem jemput bola. Artinya, mereka memiliki tenaga pemasaran yang bertugas mencari nasabah dan menawarkan layanan perbankannya kepada masyarakat mulai dari tabungan hingga pinjaman.
Target pasar dari bank-bank kategori BUKU 2 ini sebagian besar adalah masyarakat kelas menengah ke bawah, terutama para pedagang pasar tradisional dan pelaku usaha UMKM (Usaha Mikro Kecil Menengah). Kelompok masyarakat tersebut umumnya tidak mau direpotkan dengan persyaratan yang ribet jika harus datang langsung ke kantor bank untuk sekadar menabung atau mengajukan pinjaman.
Apalagi bagi masyarakat pedesaan, kantor bank yang umumnya didesain dengan mewah seolah justru menjadi ‘momok’ bagi mereka untuk masuk ke dalamnya. Oleh sebab itu, untuk menjangkau nasabah di pedesaan, bank-bank menyediakan kantor-kantor unit yang siap membantu dalam melakukan transaksi keuangan.
Mengingat cakupan kegiatan usaha yang terbatas, bank-bank kategori BUKU 2 umumnya didominasi oleh bank-bank daerah. Meski terdapat beberapa bank yang layanannya telah menjangkau nasabah secara nasional, namun jumlah kantor cabangnya masih terbatas, dalam arti tak sebanyak bank-bank berskala nasional yang telah berhasil naik pada level kategori BUKU 3 dan 4.
Berikut bank kategori BUKU 2:
NAMA BANK | BUKU BANK | MODAL INTI TIER 1 (Dalam Jutaan Rupiah) Sept 2020 |
Bank Amar Indonesia | 2 | 1,028,808 |
Bank of India Indonesia, Tbk | 2 | 1,031,449 |
BPD Lampung | 2 | 1,042,806 |
Bank Jago Indonesia, Tbk | 2 | 1,057,944 |
Bank Neo Commerce, Tbk | 2 | 1,071,358 |
Bank Ganesha | 2 | 1,074,098 |
Bank Ina Perdana | 2 | 1,133,869 |
Bank Mayora | 2 | 1,135,810 |
BPD Maluku dan Maluku Utara | 2 | 1,155,035 |
Bank MNC Internasional, Tbk | 2 | 1,190,839 |
Bank Maspion Indonesia | 2 | 1,221,189 |
Bank Capital Indonesia, Tbk | 2 | 1,246,709 |
BPD Sulawesi Utara Gorontalo | 2 | 1,275,704 |
Bank Kesejahteraan Ekonomi | 2 | 1,307,165 |
Bank JTrust Indonesia, Tbk | 2 | 1,307,384 |
BPD Sulawesi Tenggara | 2 | 1,311,274 |
Bank Digital BCA | 2 | 1,343,149 |
Bank NationalNobu | 2 | 1,369,166 |
Bank Index Selindo | 2 | 1,415,264 |
Bank SBI Indonesia | 2 | 1,441,953 |
Bank Sahabat Sampoerna | 2 | 1,462,035 |
Bank Bumi Artha, Tbk | 2 | 1,463,186 |
BPD Jambi | 2 | 1,491,528 |
BPD Kalteng | 2 | 1,492,119 |
Bank Jasa Jakarta | 2 | 1,505,300 |
BPD Banten, Tbk (d.h Sandi 558-Bank Pundi) | 2 | 1,561,982 |
Bank Multiarta Sentosa | 2 | 1,739,836 |
BPD Nusa Tenggara Timur | 2 | 1,752,421 |
BPD Kalimantan Selatan | 2 | 1,843,067 |
Bank Oke Indonesia Tbk | 2 | 1,897,779 |
Bank Victoria International, Tbk | 2 | 1,932,225 |
Bank Resona Perdania | 2 | 1,993,997 |
Bank IBK Indonesia, Tbk | 2 | 2,004,605 |
BPD Daerah Istimewa Yogyakarta | 2 | 2,237,541 |
Bank QNB Indonesia, Tbk | 2 | 2,611,370 |
Bank Artha Graha Internasional, Tbk | 2 | 2,688,411 |
BPD Kalimantan Barat | 2 | 2,695,285 |
Bank Mandiri Taspen | 2 | 2,719,813 |
Bank CTBC Indonesia | 2 | 2,868,669 |
BPD Riau dan Kepulauan Riau | 2 | 2,872,272 |
BPD Sumatera Barat | 2 | 2,920,186 |
BPD Bali | 2 | 3,074,684 |
BPD Papua | 2 | 3,249,960 |
Bank Mestika Dharma | 2 | 3,284,193 |
Bank of America, N.A | 2 | 3,293,424 |
BPD Sumatera Utara | 2 | 3,321,659 |
BPD Sulawesi Selatan dan Sulawesi Barat | 2 | 3,338,516 |
Bank Commonwealth | 2 | 3,348,711 |
BPD Sumatera Selatan dan Bangka Belitung | 2 | 3,492,864 |
BPD Kalimantan Timur dan Kalimantan Utara | 2 | 3,692,997 |
Bank BRI Agroniaga, Tbk | 2 | 4,173,403 |
Bank Shinhan Indonesia | 2 | 4,253,532 |
JP. Morgan Chase Bank, N.A | 2 | 4,331,038 |
*disclaimer: data di atas bisa jadi salah
Tak hanya bersaing dengan bank-bank dalam kategori BUKU yang sama, bank-bank di level kategori BUKU 2 juga bersaing dengan bank-bank di level kategori BUKU 1 maupun BUKU 3 bahkan BUKU 4. Untuk menghimpun dana dan menjaring nasabah, umumnya bank-bank kategori BUKU 2 menawarkan syarat-syarat pinjaman yang lebih mudah tetapi konsekuensinya penerapan tingkat suku bunga pinjaman yang lebih tinggi dibandingkan dengan bank-bank kategori BUKU di atasnya.
Artikel Terkait
- Apa itu BUKU Bank? Apa Syarat Kategorisasinya?
- Apa itu Bank Sistemik? Apa Kriteria Bank Sistemik?
- 5 Bank di Indonesia dengan Kategori BUKU 4
- Apa itu Bank Berdampak Sistemik?
Demikianlah artikel tentang Bank BUKU 2, semoga bermanfaat bagi Anda semua.