Inilah Penyebab Orang Mengalami Kagagalan
Kegagalan merupakan keberhasilan yang tertunda. Meski terdengar seperti upaya menghibur diri dalam keterpurukan, namun memang akan selalu ada secercah harapan bagi orang yang bersedia bangkit untuk meraih segala yang dicita-citakannya. Kegagalan yang dialami justru bisa menjadi pelajaran berharga dalam mencapai kehidupan yang lebih baik.
Sayang, kegagalan sebagai awal dari kesuksesan tak selalu berlaku pada semua orang. Ada yang mengalami kegagalan permanen, ada juga yang sementara dan berhasil menenguk manisnya kesuksesan. Apa yang membedakannya? Tentu saja dari cara menyikapi kegagalan itu sendiri.
Tak dipungkiri jika kegagalan sangatlah pahit, bahkan ada yang sulit untuk bangkit karena trauma akan kegagalan yang dialaminya. Meski demikian, kegagalan seharusnya tidak dipandang sebagai jurang keterpurukan yang mengubur dalam-dalam sebuah harapan, tetapi sebagai suatu proses belajar dan memperbaiki diri.
Kenyataannya, lebih banyak orang yang gagal dibanding yang berhasil. Benarkah demikian? Tidak juga. Lantas, apa penyebab orang mengalami kegagalan? Banyak faktor yang bisa menjadi penyebabnya, beberapa di antaranya sebagai berikut.
- Malas untuk mencoba
Rasa malas memiliki sifat destruktif. Oleh sebab itu, jika rasa malas telah menjangkiti jiwa dan raga seseorang, maka sudah dapat dipastikan ia akan mengalami kegagalan secara permanen, tidak akan ada hasil apapun yang bisa diraihnya. Hidupnya hanya terbelenggu dengan angan-angan, tetapi tidak ada aksi nyata untuk mewujudkannya.
Ilustrasi sederhananya, Anda bercita-cita menjadi seorang pengusaha. Untuk itu dibutuhkan seperangkat atribut mulai dari modal, peralatan, hingga target pasar. Namun, apabila cita-cita tidak berbanding lurus dengan aksi nyata, maka itu hanya akan menjadi angan-angan belaka. Malas atau bahkan takut mencoba untuk memulai usaha, tentu tidak akan membawa Anda menjadi seorang pengusaha yang sukses.
- Lemahnya semangat untuk bangkit kembali
Siapa sih yang ingin gagal? Tidak ada, dapat dipastikan bahwa semua orang ingin merenguk kesuksesan. Namun, apa daya jika setiap perjalanan manusia tidak selalu mulus adanya. Kadang terjatuh bahkan terjerembap, tapi harus bangkit lagi untuk bisa kembali berjalan.
Nah, di sinilah poin yang sering kali menjebak orang dalam belenggu kegagalan, lemahnya semangat untuk bangkit kembali. Trauma akan kegagalan dan tidak adanya jaminan untuk meraih sukses menjadikan orang mudah menyerah dengan tujuannya. Padahal, bisa jadi jalan yang harus ditempuh untuk sukses hanya sedikit lagi.
- Tidak belajar dari kesalahan
Harus disadari bahwa kesuksesan tidak bisa diraih secara instan, tetapi butuh proses yang bisa jadi panjang dan berliku. Oleh sebab itu, jalan menuju kesuksesan harus disertai dengan kesabaran. Sekali atau dua kali mengalami kegagalan tergolong biasa sebagai proses belajar.
Namun, jika kegagalan senantiasa menyertai setiap langkah, itu bisa jadi dikarenakan tidak belajar dari kesalahan. Kegagalan yang dialami seharusnya mampu memberikan hikmah atau pelajaran tertentu sehingga bisa menambah pengalaman dan wawasan yang ke depannya dapat mengambil langkah antisipatif untuk menghindar atau mengatasi masalah yang terjadi, bukannya justru masuk ke lubang kegagalan yang sama.
- Minim kreativitas
Anda tahu Nokia? Produsen ponsel terbesar yang pernah merajai pasar ponsel di seluruh dunia. Siapa sangka perusahaan tersebut kolaps dan bangkrut hingga akhirnya diakuisisi oleh Microsoft. Nokia lengah dalam mengamati tren pasar dan lambat dalam inovasi sehingga kalah bersaing dengan produsen lain yang mampu menawarkan teknologi lebih canggih. Itulah pentingnya pengembangan kreativitas meski perusahaan telah menguasai pangsa pasar sekalipun. Lengah sedikit saja, pesaing akan dengan mudah menggulingkannya.
- Tidak fokus
Mengapa banyak orang yang mengalami kegagalan? Terpecahnya konsentrasi alias tidak fokus menjadi salah satu penyebabnya. Diakui atau tidak, tak sedikit orang yang terkesan ‘rakus’ dan merasa mampu untuk mengerjakan banyak hal dalam satu waktu. Seolah tak menyadari bahwa untuk mencapai suatu hasil yang terbaik, dibutuhkan daya konsentrasi yang tinggi atau fokus pada pencapaian tersebut.
Alhasil, pekerjaan tumpang tindih tak terstruktur secara skematis sehingga menciptakan alur pencapaian yang panjang dan berliku. Kondisi ini tentu saja menimbulkan risiko kegagalan sebelum sampai pada tujuan yang diharapkan.
- Kurang menguasai bidang
Penguasaan terhadap bidang kerja menjadi salah satu indikator tercapainya kesuksesan. Demikian pula sebaliknya, kurangnya menguasai bidang kerja bisa menyebabkan kegagalan. Logikanya, jika seseorang paham dengan bidang kerjanya, maka ia akan tahu seluk-beluk pekerjaannya, mulai dari peluang hingga ancamannya. Dengan begitu, ia akan lebih mudah dalam mengambil keputusan dan langkah antisipatif untuk menghindari atau mengatasi ancaman yang mungkin muncul.
Lain halnya dengan orang yang tidak menguasai bidang pekerjaannya. Ia akan merasa ragu dalam mengenali peluang atau ancaman. Selain itu, ia juga kurang percaya diri untuk mengambil keputusan yang tepat, karena ia tidak memahami kekuatan dan kelemahan yang dimilikinya. Oleh sebab itu, orang yang tidak menguasai bidang pekerjaannya, berisiko mengalami kegagalan.
- Tidak mampu menjalin hubungan baik
Keberhasilan dalam menjalankan bisnis tak lepas dari kemampuannya menjalin hubungan baik sehingga memiliki jaringan yang luas. Jaringan ini memungkinkan terbentuknya kerja sama yang mampu mengembangkan dan memajukan usaha yang dijalankan. Nah, apa jadinya jika tak mampu menjalin hubungan baik? Tentu saja risiko kegagalan yang dialami akan lebih besar.
Siapa sih yang bersedia menjalin kerja sama dengan orang yang arogan, tidak ramah, sombong, sok pintar dan mendominasi? Hampir dapat dipastikan tak ada orang yang bersedia bekerjasama dengan orang yang memiliki tersebut. Hal ini tentu akan berpengaruh pada jaringan kerja yang sempit. Dampaknya pada bisnis sudah pasti menyebabkan perusahaan tidak bisa maju dan berkembang dengan baik. Secara lebih lanjut, kondisi ini akan bermuara pada kegagalan.
Bagi mereka yang mau berupaya, kegagalan sebagai awal dari keberhasilan bukanlah isapan jempol belaka. Keberanian untuk bangkit lagi setelah mengalami kegagalan akan menumbuhkan semangat yang senantiasa berkobar hingga mencapai keberhasilan yang diharapkan.
Artikel Terkait
- 10 Tips Mudah Agar Percaya Diri
- Inilah Penyebab Orang Mengalami Kegagalan dalam Hidup
- Kebiasaan-kebiasaan Positif yang Bagus untuk Diikuti
- Lakukan Kebiasaan Ini agar Hidup Lebih Baik
Demikianlah artikel tentang penyebab orang mengalami kagagalan, semoga bermanfaat bagi Anda semua.