Mengenal Tuna Grahita, Cici-ciri, Penyebab dan Cara Mengatasi
Mungkin sebagian orang yang membaca artikel ini merasa asing mendengar istilah tuna grahita. Tuna grahita dikenal sebagai keterbelakangan yang terjadi akibat otak tidak berkembang dengan benar atau mengalami suatu cedera yang membuat otak tidak dapat berfungsi dengan benar.
Biasanya yang mengalami tuna grahita adalah anak-anak. Anak yang mengalami tuna grahita biasanya mengalami kesulitan untuk beradaptasi dengan lingkungannya. Tidak hanya itu saja, penderita tuna grahita biasanya memiliki IQ dibawah rata-rata dibandingkan anak normal pada umumnya. Namun, sebenarnya apa itu tuna grahita? Bagaimana ciri-ciri, penyebab dan cara mengatasinya. Berikut penjelasannya!
Apa Itu Tuna Grahita?
Seperti yang dijelaskan sebelumnya, tuna grahita merupakan suatu istilah yang menggambarkan kondisi seseorang yang mengalami keterbatasan intelektual. Atau dengan kata lain penderita ini mengalami keterbelakangan yang menyebabkan otak tidak dapat berkembang dengan benar.
Biasanya orang yang mengalami tuna grahita memiliki keterbatasan intelektual seperti memiliki keterbatasan tertentu dalam hal fungsi, keterampilan kognitif, komunikasi, perawatan diri hingga keterampilan sosial.
Banyak hal tersebut membuat penderita tuna grahita mengalami perkembangan yang lebih lambat dibandingkan dengan perkembangan orang normal lainnya. Jika dibandingkan dalam hal kecerdasan kognitif dan sosial, dibandingkan anak normal, anak yang mengalami tuna grahita biasanya memiliki IQ antara 70 hinga dibawah 25.
Penyebab Tuna Grahita
Penyebab tuna grahita biasanya disebabkan oleh masalah yang bisa terjadi kapan saja sebelum anak tersebut berusia 18 tahun. Bahkan penyebab tuna grahita bisa saja terjadi sebelum lahir seperti faktor genetic dan fisiologis. Berikut merupakan beberapa masalah yang dapat menjadi penyebab tuna grahita yaitu:
1. Kondisi genetic
Kondisi genetic dapat menjadi salah satu penyebab terjadinya tuna grahita. Kondisi ini disebabkan turunan dari orang tua atau mutase yang terjadi saat peluruhan gamet. Kondisi ini dapat menyebabkan penderita tuna grahita mengalami down syndrome, fragile X syndrome atau fenilketonuria.
2. Masalah saat kehamilan
Penyebab tuna grahita juga bisa disebbakan oleh kehamilan, dimana awalnya janin terlihat sehat dalam perut namun beruabah ke arah yang kurang baik. Hal ini bisa menyebabkan terjadinya terganggunya perkembangan otak janin seperti infeksi, malanutrisi, preeklamsia, dan lain sebagainya.
3. Masalah saat melahirkan
Saat melahirkan, jika bayi kekurangan oksigen atau premature, biasanya hla ini bisa menjadi penyebab terjadinya tuna grahita.
4. Cedera
Penyebab tuna grahita lainnya adalah terjadinya cedera seperti kecelakaan, benturan atau operasi otak yang fatal.
Itulah penyebab tuna grahita, setelah mengetahui berbagai penyebab tersebut, jangan kaget jika ada beberapa kasus yang mungkin tidak bisa diketahui mengapa tuna grahita tersebut terjadi.
Ciri-ciri Tuna Grahita
Setelah mengetahui penyebab dari tuna grahita, selanjutnya perlu diketahui apa saja yang menjadi ciri-ciri tuna grahita. Berikut diantaranya:
- Perkembangan duduk, berguling, merangkak dan berjalan yang lebih lambat dibandingkan anak lain seusianya
- Perkembangan bicara yang lambat atau kesulitan berbicara dibandingkan pada anak seusianya
- Kesulitan dalam mengingat sesuatu
- Kesulitan memahami aturan sosial yang ada
- Kesulitan dalam memecahkan masalah
- Kesulitan jika dihadapkan untuk berpikir logis
- Gangguan keterampilan motoric yang membuatnya sulit melakukan hal dasar seperti ke toilet, makan atau berganti pakaian
- Gangguan emosional dalam kecemasan
- Perilaku yang meledak-ledak
Cara Mengatasi Tuna Grahita
Setelah mengetahui penyebab dan ciri-ciri dari tuna grahita, tentu Anda bertanya-tanya apakah tuna grahita dapat diatasi? Ya, tentu mengapa tidak. Jika Anda mendapatkan ciri-ciri terseut pada anak Anda, maka hal pertama yang bisa Anda lakukan adalah mendapatkan diagnosis.
Diagnosis yang dimaksud adalah berupa wawancara dengan orang tua, mengetes kecerdasan kognitif, mengetes perilaku adaptif dan sosial pada anak. Untuk mengatasi anak yang mengalami tuna grahita maka dibutuhkan pengetahuan orang tua untuk mengetahui keterbatasan intelektual tersebut.
Selain itu, orang tua juga bisa meminta bantuan dari pihak yang lebih professional untuk merencanakan pendidikan pada anak yang mengalami tuna grahita agar dapat diberikan pendidikan sesuai dengan kebutuhannya.
Tidak hanya itu saja, Anda juga bisa mempelajari berbagai hal tentang tuna grahita. Hal ini dapat mendorong kemandirian anak dengan cara melibatkan anak dalam berbagai kegiatan. Dan yang terpenting, peran orang tua adalah yang diperlukan oleh anak.
Artikel Terkait
- Apa Itu Suara Hati?
- Apa itu Komponen Biaya Produksi?
- Contoh Media Promosi Online & Offline
- Tips Mengelola Cash Flow dengan Baik
Demikianlah artikel tentang mengenal tuna grahita, semoga bermanfaat bagi Anda semua.