Apa Itu Capital Loss: Definisi dan Cara Menghindari Capital Loss
Kegiatan investasi yang dilakukan oleh investor baik di bidang surat berharga seperti obligasi, saham, reksadana, maupun investasi di bidang properti bertujuan untuk mempersiapkan kemandirian finansial di masa depan. Dari modal yang ditanamkan ke berbagai jenis investasi, harapannya investor bisa mendapatkan return yakni keuntungan yang besar. Namun, segala investasi tentu memiliki risiko, baik itu risiko besar maupun kecil, karena segalanya tak selalu sering sejalan dengan harapan kita. Alih-alih kita mengharapkan keuntungan yang cepat dari investasi yang ditanamkan, namun yang terjadi adalah investasi mengalami penurunan, investor mengalami capital loss. Lalu apa itu capital loss?
Definisi Capital Loss
Capital loss adalah sebuah kondisi kerugian modal yang dialami oleh investor akibat perbedaan harga beli dan harga jual aset, jadi harga jual lebih rendah dibandingkan dengan harga beli sehingga mengalami kondisi rugi. Seorang investor bisa dikatakan menderita jika mengalami keadaan capital loss ini. Jika investor belum pernah mengalami kondisi capital loss, maka selamat Anda termasuk investor yang stabil dalam menjalankan investasi yang Anda miliki.
Nah, dalam menggambarkan tentang capital loss yang sebenarnya dapat di ilustrasikan sebagai berikut:
Seorang investor membeli rumah seharga Rp 600.000.000, setelah lima tahun berjalan, maka investor tersebut menjual rumah nya di kisaran harga Rp 550.000.000. Oleh sebab itu, investor itu mengalami kerugian alias capital loss senilai Rp 50.000.000
Dalam investasi saham juga sama, yaitu apabila seorang investor membeli saham di harga Rp 3.000 per lembar saham, lalu setelah tiga tahun kemudian dijual oleh investor tersebut di harga Rp 2.950. maka investor mengalami capital loss senilai Rp 50 per lembar saham.
Cara Menghindari Capital Loss
Siap berinvestasi maka siap pula menerima risiko yang ada, karena prinsip ekonomi adalah high risk, high return. Investasi baik dalam bentuk saham merupakan investasi yang cukup tinggi keuntungannya namun juga memiliki risiko yang cukup besar. Untuk itu, bagi investor dituntut untuk mengikuti tren dan pergerakan pasar sehingga bisa menganalisis perkembangan pasar dengan cepat dan tepat. Dengan begitu, investor juga bisa mengambil keputusan yang tepat dengan upaya meminimalisir risiko yang ada.
Capital loss merupakan suatu kondisi kerugian dalam investasi, meskipun demikian risiko dari investasi ini pasti bisa diantisipasi dengan beragam cara menghindari capital loss berikut ini:
1. Selektif Dalam Memilih Jenis Investasi
Ada banyak jenis investasi yang dipilih, untuk itu investor haruslah selektif dan cerdas dalam memilih jenis investasi. Ada banyak jenis investasi, dan memiliki risiko yang rendah sampai yang tinggi. Misalnya saham memiliki risiko yang tinggi, namun menjanjikan dengan keuntungan tinggi yang bisa Anda dapatkan, seperti yang sudah dibahas sebelumnya prinsip dalam investasi / ekonomi ini adalah high risk high return. Dan saham termasuk dalam jenis investasi yang tinggi risikonya namun sebanding dengan pendapatan yang diperoleh.
Dalam memilih jenis investasi, ada baiknya jika investor mengumpulkan banyak informasi terlebih dahulu apa jenis investasi yang sedang berkembang dan sangat diminati saat ini. Jika tertarik untuk mulai investasi, maka Anda bisa melihat kondisi perusahaan terkait. Jangan malas untuk mencari laporan keuangan perusahaan sampai prospek bisnis kedepannya, sehingga Anda bisa mengambil keputusan di perusahaan mana yang akan dibeli sahamnya.
2. Hindari Berinvestasi Karena Rumor
Beredarnya suatu rumor tentang investasi, baik itu investasi di bidang saham maupun properti tak jarang bersifat ajakan-ajakan yang belum jelas, sehingga mendorong investor untuk segera melakukan investasi. Namun, tahukah Anda bahwa jika Anda terburu-buru melakukan investasi, justru akan memperbesar potensi kerugian / capital loss yang mungkin dialami.
3. Menentukan Batas Stop Loss
Batas stop loss adalah batas kerugian yang siap diterima oleh investor. Dalam hal ini, investor perlu melakukannya, sebab potensi kerugian pasti akan selalu ada di dalam setiap investasi. Misalnya Anda menentukan batas stop loss maksimal 5%, dengan begitu artinya apabila Anda mengalami kerugian dengan persentase angka tersebut, itulah angka batasan yang mampu Anda tolerir, jadi Anda bisa langsung menjual aset untuk menghindari terjadinya kerugian yang lebih besar.
Demikianlah informasi mengenai apa itu capital loss. Semoga informasi yang kami berikan ini akan sangat bermanfaat bagi kita semua.
Artikel Terkait
- Apa Itu Aktuaria: Pengertian, Fungsi, dan Tugasnya
- Apa Itu Manajemen Keuangan?
- Contoh Fungsi BPR (Bank Perkreditan Rakyat)
- Syarat Membuat ATM BCA
Demikianlah artikel tentang apa itu capital loss, semoga bermanfaat bagi Anda semua.