Apa Itu Pump and Dump?
Pump and Dump adalah sebuah istilah dalam dunia pasar saham yang mengacu pada skema buatan yang berusaha menggelembungkan harga saham milik sendiri melalui rekomendasi positif yang palsu dan menyesatkan. Tujuannya adalah untuk menjual saham yang dibeli dengan murah dengan harga jauh lebih tinggi.
Pada umumnya, pelaku Pump and Dump adalah para investor yang sudah memiliki posisi baik di saham perusahaan tersebut. Lalu mereka akan menjual saham mereka setelah saham mengalami peningkatan harga. Pembuatan skema ini merupakan praktik ilegal jika dilihat dari hukum perdagangan saham. Jika sampai tertangkap basah melakukan praktik ini, pelakunya bisa dikenakan denda berat.
Lebih Memahami Pump and Dump
Secara harafiah, Pump and Dump artinya memompa dan membuang. Artinya si pemegang saham akan memompa harga saham untuk kemudian membuangnya dengan cara menjual dengan harga tinggi. Awalnya, Pump and Dump dilakukan dengan metode cold calling, yaitu menelepon investor yang punya pengalaman tidak terlalu banyak atau tidak langsung berhubungan dengan penjualan saham. Tapi dengan berkembangnya internet saat ini, metode Pump and Dump jadi lebih mudah lagi.
Pump and Dump secara online dilakukan dengan cara mengunggah pesan yang menarik banyak investor untuk membeli saham dengan cepat. Pesan ini biasanya mengandung klaim bahwa ia memiliki informasi dari “orang dalam” bahwa harga saham akan lebih naik lagi dalam waktu dekat. Dengan begitu, investor akan tertarik membeli. Begitu banyak yang membeli, si pelaku Pump and Dump akan menjual sahamnya. Harga saham tersebut akan turun secara drastis dan investor baru pun akan kehilangan uangnya.
Skema Pump and Dump biasanya diaplikasikan ke saham mikro dan saham kecil, karena kedua jenis inilah yang lebih mudah dimanipulasi. Biasanya psaham mikro dan kecil belum banyak pemiliknya, sehingga si pelaku Pump and Dump tidak butuh mengumpulkan banyak investor. Proses pun jadi lebih mudah.
Cara Promosi Pelaku Pump and Dump
Dalam “mempromosikan” saham mereka, biasanya para pelaku Pump and Dump memberi label saham tersebut sebagai “the next big thing” atau hal besar yang akan datang atau. Promosi akan disertai penjelasan bahwa saham tersebut nilainya akan melambung tinggi dalam waktu dekat. Cara pelaku berpromosi bisa berbeda, agar tidak mudah terbaca. Tapi bagi yang sudah mengerti cara kerja pasar saham biasanya bisa membaca hal ini.
Meski cara promosinya berbeda-beda, tapi pada dasarnya Pump and Dump punya prinsip dasar mengubah penawaran dan permintaan. Saham yang digunakan cenderung saham mikro dan kecil yang tidak begitu banyak investornya. Alasannya adalah saham semacam ini jauh lebih mudah untuk dimanipulasi. Pelaku Pump and Dump pun tidak butuh mengumpulkan investor dalam jumlah banyak.
Perusahaan dengan saham mikro dan kecil cenderung nilai sahamnya tidak likuid dan bisa mengalami pergerakan harga yang sangat tajam saat volume investor meningkat. Pelaku Pump and Dump akan meningkatkan permintaan dan volume perdagangan. Dengan begitu, arus investor baru akan berdatangan dan menyebabkan harga saham naik dengan tajam.
Begitu ini terjadi, maka pelaku Pump and Dump akan langsung menjual saham mereka. Dalam waktu singkat, nilai saham tersebut akan menurun drastis. Pelaku Pump and Dump bisa saja perorangan. Tapi agar peluang penipuan berhasil, maka mereka biasanya melakukan secara berkelompok. Setiap orang memiliki tugas curangnya masing-masing.
Jenis Skema Pump and Dump
Ada beberapa skema penipuan Pump and Dump yang biasa digunakan para penipu. Beberapa di antaranya adalah:
- Skema Pump and Dump Klasik
Skema kalsik bisa mengandung info apa pun yang berkaitan dengan manipulasi. Skema ini bisa saja menggunakan cold calling, menelepon investor yang kurang pengalaman satu-persatu. Bisa juga dengan cara merilis berita palsu. Atau mendistribusikan info “orang dalam” yang sama sekali tidak benar, hanya untuk menggelembungkan harga saham. Sebagai tambahan, untuk menggunakan metode klasik ini, para pelaku Pump and Dump bisa saja menyewa promotor saham yang tidak jujur untuk menarik perhatian para investor.
- Skema Boiler Room
Yang dimaksud dengan boiler room adalah firma broker yang mempekerjakan sejumlah broker dengan menggunakan praktik marketing yang tidak jujur. Produk yang mereka jual adalah saham yang nilainya dipertanyakan. Para broker yang bekerja di firma itu kemudian menjual saham murah yang sudah dibeli firma sebelumnya melalui teknik cold calling. Mereka berusaha menjual saham sebanyak mungkin agar harga saham meningkat. Ketika harga saham sudah naik, firma akan menjual saham mereka untuk mendapat keuntungan.
- Skema Salah Nomor
Cara yang ketiga ini adalah skema Pump and Dump paling baru. Beberapa investor bisa saja menerima pesan suara dari orang yang tidak mereka kenal. Si penelepon akan berkata bahwa mereka punya tips investasi yang lagi hot. Para pelaku Pump and Dump ini berpura-pura meninggalkan pesan ke nomor yang salah, padahal mereka sudah mengincar si pemilik nomor. Meski cara ini sangat meragukan, nyatanya masih ada juga yang termakan dengan skema terbaru ini.
Cara Menghindari Pump and Dump
Ada beberapa cara agar tidak terkena penipuan Pump and Dump. Yang pertama, sebagai investor kita harus menganalisa sebelum berinvestasi pada saham tertentu. Jika merasa kurang berpengalaman, kita bisa menyewa bantuan perencana keuangan yang kredibel. Selain itu, sebaiknya tidak mudah percaya jika mendapat telepon atau pesan yang berkaitan dengan saham yang tidak masuk akal.
Artikel Terkait
Demikianlah artikel tentang pump dan dump, semoga bermanfaat bagi Anda semua.