Apa Itu Return on Investment?
Pasti kamu pernah dinasihati: “Jaman sekarang harus punya investasi sejak muda.” Ya, kalau dulu kebanyakan orang hanya menggantungkan pendapatan mereka sehari-hari dari gaji tetap, sekarang jamannya sudah beda. Makin ke sini, investasi dalam bentuk apa pun semakin disarankan. Semakin muda mulai berinvestasi, semakin baik.
Saat berinvestasi, kita biasanya punya satu gol utama yaitu untuk mendapatkan hasil. Tiap investor pasti ingin mendapatkan keuntungan sebanyak mungkin. Di sinilah istilah Return of Investment (ROI) muncul. Investor pasti ingin punya ROI yang bagus. Apa sih ROI itu? Dan seperti apa ROI yang bagus?
Memahami Apa Itu Return of Investment
Return of Investment adalah nilai yang digunakan untuk mengevaluasi apakah suatu investasi itu ada keuntungannya atau tidak. Caranya adalah dengan membandingkan efisiensi dari sejumlah investasi yang berbeda. ROI akan mengukur berapa keuntungan investasi di bidang tertentu. Lalu dibandingkan dengan biaya investasinya akan dihitung profitnya.
Dari situ bisa ditentukan apakah ROI tinggi atau rendah. Untuk menghitung ROI didapat dari keuntungan (return) sebuah investasi lalu dibagi dengan biaya investasi. Hasil ROI ditunjukkan dalam bentuk persentase atau rasio. ROI bisa digunakan untuk membuat perbandingan yang apple to apple atau setara antara investasi yang sejenis.
Rumus Menghitung Return of Investment
Jadi rumus untuk menghitung ROI adalah sebagai berikut:
ROI = nilai investasi saat ini – biaya investasi
biaya investasi
Kenapa Return of Investment Populer?
ROI jadi metode pengukuran yang populer karena sangan fleksibel dan cara menghitungnya yang simpel. Pada dasarnya ROI bisa digunakan sebagai ukuran mendasar dari profit yang bisa didapat investor dari investasi yang sudah mereka tanamkan.
ROI juga bisa diterapkan ke berbagai jenis investasi. Misalnya saja investasi saham, baik itu dalam jumlah kecil maupun besar. Perusahaan juga bisa menggunakan metode ROI saat akan memperluas pabrik, apakah akan menguntungkan atau tidak? Dalam investasi real estat ROI juga bisa sangat membantu untuk mengetahui untung maupun ruginya.
Seperti yang bisa dilihat di atas, cara menghitung ROI pun sama sekali tidak rumit. Hasilnya pun bisa diaplikasikan relatif mudah untuk berbagai jenis investasi. Jika hasil ROI positif, maka investor bisa memutuskan untuk berinvestasi di bidang tersebut. Tapi kalau ternyata ROI yang lain lebih tinggi, maka ini bisa jadi tanda kalau harus pindah ke jenis investasi yang lain.
Dengan menghitung ROI, para investor jadi mendapat pandangan ke mana mereka harus berinvestasi. Untuk investasi yang punya hasil ROI positif, maka masih bisa diharapkan. Tapi kalau investasi yang punya hasil ROI begatif, maka sebaiknya dihindari dan mencari alternatif investasi yang lain.
Seperti Apa ROI yang Bagus?
Apa yang menjadikan ROI itu bagus? Sebenarnya jawabannya tergantung dari toleransi risiko dari tiap investor dan seberapa lama waktu yang dibutuhkan untuk mendapat return. Pada dasarnya hampir sama di semua jenis investasi. ROI yang bagus adalah yang nilainya positif.
Untuk investor yang lebih suka investasi aman dan cenderung menghindari risiko, biasanya akan menerima ROI yang lebih rendah. ROI cenderung stabil untuk investor semacam ini, tapi aman. Sementara bagi investor yang suka mengambil risiko, ada kemungkinan memiliki ROI lebih tinggi. Ini juga berlaku untuk investasi jangka panjang. Bagi yang berani, investasi semacam ini justru lebih menarik.
Secara garis besar, ROI yang nilainya tinggi pasti lebih diinginkan oleh tiap investor. Tapi ROI yang bagus sebenarnya juga bisa sangat subjektif, contohnya:
- Keluarga Ali yang merupakan pasangan muda dengan 1 anak yang baru mau masuk TK. Mereka menginginkan investasi dengan ROI yang cukup untuk biaya pendidikan anak mereka setidaknya sampai kuliah.
- Keluarga Budi adalah pasangan yang mendekati usia pensiun. Investasi yang baik bagi mereka adalah yang punya hasil ROI baik untuk mereka bisa hidup nyaman di masa pensiun. Definisi hidup nyaman antara 1 orang dengan orang lainnya pun berbeda-beda.
Dari contoh di atas bisa dilihat bahwa ROI yang bagus itu sangat tergantung dari berbagai faktor yang bisa bersifat subjektif. Penting juga menilai bagus atau tidaknya ROI dari jenis investasinya. Misalnya antara investasi saham, emas, dan real estat. Pasti ketiganya punya kenaikan yang berbeda-beda. Jadi profit yang didapat antara ketiganya tidak bisa disamakan.
Tujuan Menghitung Return of Investment
Secara garis besar, ada dua pihak yang terdampak dari penghitungan ROI yaitu investor dan pihak marketing dari produk investasi tersebut. jadi tujuan menghitung ROI bisa dibedakan dari kedua pihak tersebut menjadi:
- Tujuan ROI Bagi Investor
Investor bisa dapat gambaran sekilas mengenai investasi apa yang bagus bagi mereka. Dari ROI, investor bisa memilih sendiri apa jenis investasi yang bagus bagi mereka sesuai dengan tujuan dan kebutuhan mereka saat ini.
- Tujuan ROI Bagi Marketing
Tim marketing sebuah produk investasi bisa menentukan langkah pemasaran yang lebih sesuai dari menghitung ROI. Misalnya hasil ROI rendah, maka bisa dipikirkan cara untuk meningkatkan profitabilitas produk mereka.
Keterbatasan Return of Investment
ROI secara umum bisa sangat membantu, terutama karena cara menghitungnya yang sangat simpel. Tapi ROI hanya berupa gambaran saja, tidak bisa dijadikan perhitungan investasi yang spesifik. Tiap investasi punya biaya yang berbeda-beda, jadi tidak bisa dihitung dengan formula ROI yang sangat simpel kalau ingin mendapatkan hasil yang akurat. Butuh banyak elemen yang lebih detail lagi.
Artikel Terkait
- Red Flags dalam Berinvestasi, Awas Itu Tanda Bahaya!
- Apa itu COGS?
- Apa itu Variable Cost?
- Apa Itu Paylater?
Demikianlah artikel tentang apa itu Return on Investment, semoga bermanfaat bagi Anda semua.