Kenali dan Pelajari Hal Berikut Sejak Awal Agar Tak Menyesal Kemudian
Hidup terlampau berharga untuk dilewatkan begitu saja tanpa ada hikmah dan pelajaran berarti yang dapat diambil. Tak bisa dipungkiri bahwa ada kalanya kita menjadi korban dari hasrat untuk mencari kesenangan, kenyamanan dan kepuasan sehingga abai akan fakta lain kehidupan yang tak kalah berarti. Entah disengaja maupun tidak, kita menjauhi fakta dan pelajaran hidup tersebut karena itu menyakitkan dan ada yang harus dikorbankan; minimal adalah waktu kita.
Ya, waktu adalah besaran penting yang kerap menjadi dalih utama untuk mengesampingkan hal-hal berikut. Pembenaran berikutnya adalah ketakutan tertinggal zaman dan kehilangan kesempatan. Padahal, andaikata kita berkenan menginvestasikan waktu, tenaga dan pikiran barang sejenak, hidup kita menjadi lebih berarti dan lebih bernilai.
Jikalau kita lebih dini mengenali hal-hal berikut, maka kemungkinan besar kita akan lebih tenang menjalani hidup hingga akhir hayat.
1. Setiap orang memiliki perspektif sendiri akan segala sesuatu
Sebagai makhluk sosial, sudah sepatutnya manusia bergaul dengan sesama. Namun, kerapkali pikiran dan rasa kita berbenturan dan bertolak belakang dengan milik orang lain. Akan lebih baik jika kita berupaya mengenali dan mempelajari perspektif orang lain. Ini bukan berarti mengalah. Akan ada masa dimana Anda sampai pada kesadaran bahwa langkah seperti itu lebih efektif ketimbang harus menghabiskan waktu meyakinkan orang lain akan hasil olah rasa dan pikir Anda.
2. Sikap kaku tanda menolak kedewasaan
Sikap kaku merupakan awal mula dari tindakan ekstrim. Tidak ada ekstremis yang wataknya luwes dan mudah bergaul dengan sesama. Mereka pasti kaku dan suka memaksakan pendapatnya sendiri serta menolak dewasa secara kognitif dan mental.
3. Tidak melakukan apa-apa hanya akan berbuah penyesalan
Kesempatan tak datang dua kali. Anda akan jauh lebih menyesali hal-hal yang tidak Anda lakukan ketimbang hal dimana Anda terbukti salah dan keliru. Kalau kebetulan Anda mendapat kesempatan, manfaatkan lah dan lakukan apa yang perlu dilakukan.
4. Urus yang penting saja
Ini tak lain karena hanya sedikit dalam hidup kita yang benar-benar penting. Begitu Anda telah menemukan dan menyadari hal apa saja itu, pusatkan perhatian Anda padanya dan urus dengan baik. Mulai detik yang sama, acuhkan hal-hal tak penting.
5. Kendalikan amarah
Tidak ada gunanya memelihara kebiasaan marah. Marah tidak pernah ada gunanya. Kemarahan hanya berguna pada saat-saat tertentu, dan hanya perlu ditunjukkan pada orang yang pantas dimarahi. Selebihnya, pendam dan kendalikan amarah Anda. Jangan sampai Anda dikuasai kemarahan itu sendiri.
6. Jangan kompromikan harga diri Anda
Tak ada seorang pun yang layak membuat Anda mengkompromikan harga diri dan kehormatan Anda. Jangan sampai orang meremehkan Anda hanya karena Anda mengorbankan keduanya. Tetapkan batasan. Belajarlah untuk berkata ‘tidak’. Dan, yang tak kalah utama, berikan empati Anda pada yang berhak dan layak saja.
7. Setiap orang punya agenda sendiri-sendiri
Ini memang kalimat klise dan sering terlontar dengan konteks negatif. Padahal, untuk memahaminya sangat mudah, kok. Pada akhirnya, semua orang harus memenuhi kebutuhannya masing-masing. Masing-masing dari kita punya mimpi, sasaran, aspirasi, keluarga, teman dekat dan orang yang disayangi.
Terlepas dari itu semua, kita semua menginginkan sejumlah hal mendasar yang sama. Kita tak berhak mengontrol orang lain. Kita juga tak bisa berharap orang lain mendahulukan kita. Alih-alih ngotot meminta perhatian orang lain, akan lebih baik jika kita turut memuluskan jalan orang lain untuk meraih mimpinya ketika, di saat yang sama, Anda mengharap orang membantu terwujudnya keinginan dan harapan Anda.
8. Tempatkan kepercayaan dan janji pada orang yang tepat
Jangan membabi buta menaruh kepercayaan dan berjanji pada orang lain. Jangan terlampau polos, karena tidak semua orang jujur dan mampu menghargai dirinya sendiri. Jangan terkejut jika mengetahui bahwa ada orang-orang yang dapat dengan mudah merusak kepercayaan yang telah Anda berikan.
9. Film dan drama tidaklah mencerminkan kehidupan nyata
Apa yang disajikan di televise dan film layar lebar tentang cinta sejati, cinta pada pandangan pertama dan kehidupan tidaklah nyata – dan sepenuhnya aspek ekonomis dan pencucian otak agar kita bersikap kurang realistis.
10. Batasi penggunaan media sosial dan Internet
Media sosial membuat kita enggan aktif berkecimpung di dunia nyata. Anda akan terjebak ilusi yang membuai. Semakin dalam Anda menenggelamkan diri pada medsos dan dunia maya Internet, semakin jauh Anda dari mengenali realita. Begitu Anda menjauhi realita, Anda pun tercerabut dari pengenalan diri sendiri.
Satu hal yang paling mendasar adalah hidup terdiri dari pemikiran dan tindakan. Seusai merenungkan kesemua hal di atas, sekarang adalah saatnya bangkit dan bertindak untuk melengkapi fitrah kita sebagai manusia. Apa artinya kehidupan tanpa diisi tindakan?
Artikel Terkait
- Ini Dia Intrik Kurang Terpuji Sejumlah Pelaku Bisnis yang Perlu Diketahui
- Tipe-tipe Kepribadian yang Sebaiknya Kita Hindari
- Inilah Sebabnya Mengapa Kerja Keras Saja Tidak Menjamin Anda Pasti Kaya
- Mengapa Orang Lebih Suka Jadi Karyawan Dibanding Berbisnis? Ini Alasannya!
Demikianlah artikel tentang mengenal dan mempelajari hal-hal sejak awal agar tak menyesal kemudian, semoga bermanfaat bagi Anda semua.