5 Hal yang Dapat Kita Pelajari dari Orang Yahudi
Pada masa Perang Dunia II, pemimpin fasis asal Jerman Adolf Hitler berusaha membinasakan mereka. Kini kaum Yahudi menjadi salah satu yang terdepan di dunia. Meski hal ini tidak sepenuhnya benar, namun banyak dari kaum Yahudi yang menjadi orang-orang sukses abad ini.
Sebut saja Walt Disney pendiri rumah animasi terbesar dunia, Mark Zuckerberg bos Facebook, pendiri Google Larry Page dan Sergey Brin, pengusaha dan walikota New York Michael Bloomberg, pendiri Starbucks Howard Schultz.
Yahudi adalah sebuah agama yang berasal dari negara Timur Tengah, Israel. Meski negara tersebut lekat dengan citra terorisme, namun kesuksesan para Yahudi adalah sesuatu yang tida dapat dipungkiri. Secara umum, orang Yahudi selalu berhasil dalam setiap pekerjaan atau usaha yang mereka jalankan.
Bagi Anda yang ingin sukses, ada baiknya melihat beberapa tips yang bisa dipelajari dari Yahudi berikut ini.
- Tekad dan Disiplin yang Kuat untuk Berbisnis
Hal pertama yang layak dipelajari dari kaum Yahudi adalah tingginya minat mereka untuk memulai sebuah bisnis. Minat tersebut diimbangi dengan tekad dan disiplin yang kuat untuk mewujudkan kesukesan bersama dengan bisnis yang mereka bangun.
Kaum Yahudi terkenal memiliki ide bisnis yang brilian dan mereka tidak ragu untuk berinovasi. Produk-produk baru yang belum pernah ada sebelumnya adalah bagian dari kultur bisnis orang Yahudi.
Hal ini terbukti dengan banyaknya startup milik Yahudi yang menjelma menjadi perusahaan bernilai miliaran dolar seperti Facebook, Google, WhatsApp, Waze, dan Viber. Israel sebagai rumah para Yahudi menempati peringkat kedua sebagai negara pembuat startup, hanya kalah oleh negara adidaya Amerika Serikat di peringkat pertama.
Kesuksesan para Yahudi tidak hanya di bidang teknologi saja, tetapi juga banyak sektor lainnya. Sebut saja Ralph Lauren, Michael Dell dari Dell Computer, Steven Spielberg di dunia perfilman, serta studio besar Hollywood seperti Universal Studios, Warner Bros, 20th Century Fox, dan masih banyak lagi.
- Menghargai Nilai Pendidikan
Steven Silbiger pengarang buku “The Jewish Phenomenon: 7 Keys to the Enduring Wealth of a People” mengungkapkan satu rahasia sukses kaum Yahudi, yaitu menghargai tingginya nilai pendidikan. Yahudi percaya bahwa pendidikan dapat membantu seseorang menghadapi segala permasalahan hidup.
Jika melihat daftar kaum Yahudi sukses seperti di atas, tidak ada seorangpun dari mereka yang tidak berpendidikan. Bahkan Mark Zuckerberg yang terkenal tidak pernah menyelesaikan kuliahnya pernah duduk di bangku universitas paling bergengsi di dunia, Harvard. Ini membuktikan bahwa pendidikan adalah hal utama bagi seorang Yahudi.
- Kemakmuran adalah Tujuan yang Patut Diperjuangkan
Masih menurut Silbiger, kaum Yahudi selalu menjadikan kemakmuran – yaitu menjadi sukses dan kaya – sebagai tujuan dalam hidup. Tujuan tersebut sangat layak diperjuangkan karena menurut paham Yahudi, acuh terhadap kesenangan dunia bukanlah nilai mereka.
Budaya ini sudah tercermin dari para pendiri Yahudi di Perjanjian Lama seperti Abraham, Isaac, dan Jacob. Ketiganya adalah orang-orang kaya pemilik lahan luas dan peternakan yang besar. Jika Anda ingin kaya, mengubah pola pikir menjadi seperti orang Yahudi adalah langkah awal yang tepat.
- Fokus pada Tujuan dan Segera Menyelesaikan Masalah yang Timbul
Kaum Yahudi sangat fokus pada tujuan akhir mereka. Begitu mereka menetapkan tujuan, setiap tindakan dan keputusan yang dibuat akan membawa mereka lebih dekat pada tujuan tersebut. Salah satu contohnya adalah pada situasi sederhana berikut ini.
Sebuah keluarga Yahudi sedang berlibur ke Eropa dan sedang dalam antrian untuk masuk ke sebuah wahana hiburan. Sayangnya antrian tersebut sangat panjang. Warga lokal Eropa dengan sabar menunggu antrian, namun keluarga Yahudi tersebut tidak suka menunggu antrian dan maju ke depan untuk melihat apa yang terjadi.
Mereka menemukan bahwa antrian tempat mereka berdiri justru menuju wahana lain. setelah itu, keluarga Yahudi ini berhasil mengarahkan sekelompok besar orang Eropa yang berdiri di depan mereka menuju antrian yang benar. Dengan demikian, mereka dapat menuju wahana dengan lebih cepat.
Inilah pelajaran yang bisa diambil dari orang Yahudi. Mereka tidak pernah mau menunggu lama untuk mencapai tujuan mereka. Mereka akan mencari sumber permasalahan dan segera menyelesaikannya. Tidak heran banyak orang Yahudi yang meraih kesuksesan di usia muda.
- Tujuan Bisnis untuk Kebaikan Umat Manusia
Di balik ambisi kaum Yahudi untuk membangun kerajaan bisnis sukses, mereka memiliki misi kemanusiaan yang mulia. Misi kaum Yahudi adalah “Anda tidak akan bisa menjalani hidup yang jujur tanpa membahagiakan orang lain”. Tujuan besar kaum Yahudi adalah membuat dunia lebih baik melalui bisnis yang mereka jalankan dengan jujur. Produk yang mereka hasilkan adalah sesuatu yang dibutuhkan oleh orang lain.
Meski sukses dan kaya adalah tujuan akhir mereka, nilai yang mereka pegang sangat mulia. Setiap produk yang dikeluarkan oleh Yahudi selalu membawa perubahan bagi hidup manusia secara keseluruhan.
Prinsip yang dipegang oleh Yahudi adalah, ketika Anda memahami bahwa pekerjaan Anda adalah tindakan untuk melayani orang lain, untuk kebaikan dunia, dan untuk diri sendiri, Anda akan menyadari bahwa terlibat dalam sebuah bisnis adalah tindakan moral yang bermanfaat bagi semua orang yang terlibat.
Terlepas dari ras dan agama, setiap orang memiliki kesempatan yang sama untuk meraih kesuksesan. Bukan berarti Anda harus menganut agama Yahudi, namun mengambil nilai-nilai positif yang mereka gunakan untuk meraih kesuksesan.
Artikel Terkait
- Berbagai Macam Perbedaan Bank
- Tip Keuangan bagi Keluarga Muda
- Tip Menghemat Bahan Bakar saat Mengemudi
- 10 Krisis Perbankan Abad 21
Demikianlah artikel tentang 5 hal yang dapat kita pelajari dari orang Yahudi, semoga bermanfaat bagi Anda semua.