Mengenal Sejarah Mobil Listrik
Teknologi otomotif dari tahun ke tahun mengalami perkembangan yang signifikan. Setiap tahun mobil diproduksi dengan desain yang cantik dan fitur yang semakin canggih serta irit bahan bakar. Namun, seiring dengan semakin mahalnya bahan bakar karena berkurangnya produksi minyak dunia, mobil listrik mulai dilirik sebagai alternatif untuk moda transportasi yang tak kalah efektif, terutama di perkotaan.
Teknologi mobil listrik saat ini ada berbagai macam. Sebut saja hybrid yang menggabungkan energi minyak dan listrik. Selain itu ada plug-in hybrid, yaitu mobil yang menggunakan mesin tetapi fungsinya sebagai alat untuk isi ulang daya. Ada pula yang murni mobil listrik (electric vehicle), yang tenaganya hanya mengandalkan baterai saja.
Mengapa mobil listrik? Banyak keunggulan yang melekat pada teknologi mobil listrik. Mulai dari hemat hingga ramah lingkungan. Tak heran jika teknologi mobil listrik ini mendapat predikat go green. Sebab, tidak ada polusi sama sekali baik dari suara maupun udara. Agaknya, jenis mobil listrik memang layak dan cocok untuk dikembangkan di era modern seperti sekarang ini.
Awal lahirnya mobil listrik
Mobil listrik yang digadang-gadang sebagai mobil masa depan karena ramah lingkungan bukanlah penemuan baru di abad modern ini. Perkembangan mobil listrik memiliki sejarah panjang penuh liku yang bahkan tidak diketahui secara pasti siapa yang benar-benar menciptakan mobil listrik pertama. Namun, mesin listrik telah digunakan sejak awal 1800-an.
Diawali oleh Anyos Jedlik, seorang penemu asal Hungaria menciptakan jenis motor listrik kecil yang digunakan untuk menjalankan kereta pada tahun 1828. Dalam rentang tahun 1832 – 1839, penemuan motor listrik berkembang di berbagai negara. Robert Anderson, penemu asal Skotandia menciptakan motor listrik dengan ukuran lebih besar pada tahun 1832. Sementara di Amerika Serikat, Thomas Davenport juga berinovasi menciptakan mobil listrik yang dijalankan dengan baterai yang tidak dapat diisi ulang pada tahun 1835. Gaston Plante, fisikawan Prancis menemukan baterai yang dapat diisi ulang di tahun 1865, sehingga menjadikan motor listrik lebih praktis. Penemuan tersebut menambah panjang sejarah motor listrik yang menjadi cikal bakal lahirnya mobil listrik.
Dalam sejarahnya, mobil listrik mengalami siklus mulai dari ‘embrio’, berkembang, dewasa, hingga mati yang kemudian mulai dihidupkan kembali. Embrio merepresentasikan cikal bakal lahirnya mobil listrik. Dewasa menunjukkan masa kejayaannya. Sementara mati merepresentasikan mulai ditinggalkannya mobil listrik karena tergeser dengan mobil inovasi baru bertenaga bensin. Berikut poin-poin siklus sejarah mobil listrik.
- Mobil listrik skala kecil (1828 – 1884)
Moda transportasi utama pada era awal 1800-an masih mengandalkan kereta kuda. Seiring dengan perkembangan ilmu pengetahuan, banyak ilmuwan dari berbagai negara yang menemukan motor listrik skala kecil untuk menggerakkan kereta. Penemuan tersebut berkembang hingga ditemukannya motor listrik yang dayanya bisa diisi ulang.
- Debut mobil listrik pertama (1889 – 1891)
Kereta listrik pertama berhasil diciptakan oleh William Morrison dari Iowa, Amerika Serikat pada 1896. Karya Morrison ini banyak diminati sehingga mencapai sukses di pasaran. Namun, ada sebagian kalangan yang menilai bahwa prototipe yang dikembangkan oleh Morrison tergolong cukup buruk, karena motor listrik yang dikembangkan hanya 4bhp dengan kecepatan maksimal mencapai 12mph. Akibatnya, pengisian ulang daya baterai membutuhkan waktu yang sangat lama, sekitar 10 jam.
- Popularitas mobil listrik (1898 – 1912)
Pada rentang tahun ini, mobil listrik sebagai moda transportasi menjadi begitu populer di kalangan pendudukan perkotaan, terutama wanita. Bahkan, sepertiga kendaraan yang lalu lalang di jalanan Amerika Serikat adalah kereta atau mobil listrik. Tingginya permintaan terhadap mobil listrik, mendorong para inovator mengeksplorasi cara untuk menciptakan motor listrik yang berteknologi lebih canggih.
Benar saja, Porsche meluncurkan mobil listrik baru pada 1898 yang juluki P1. Mobil tersebut didukung oleh motor 3bhp dengan kecepatan tertinggi 22mph dan mampu menjangkau 50 mil. Tiga tahun kemudian, Porsche menciptakan mobil sport hibrida pertama di dunia yang ditenagai listrik yang disimpan dalam baterai dan mesin gas.
Kesuksesan mobil listrik semakin meningkat sejak mobil model T diproduksi secara massal, sehingga tersedia secara luas dan terjangkau. Henry Ford turut andil dalam pencapaian keberhasilan tersebut, karena mampu mendongkrak harga penjualan mobil listrik lebih mahal dibandingkan mobil bertenaga bensin.
- Penurunan dan hilangnya mobil listrik (1920 – 1935)
Sejak ditemukannya minyak mentah yang melimpah di Texas menjadikan harga minyak murah. Hal ini berimbas pada pergeseran minat dari mobil listrik ke mobil bertenaga bensin. Kondisi ini jelas menyebabkan penjualan mobil listrik mengalami penurunan drastis. Bahkan faktanya pada tahun 1935, mobil listrik benar-benar menghilang dari pasar Amerika Serikat.
Hilangnya mobil listrik dari peredaran semakin mendongkrak popularitas mobil bertenaga bensin atau gas. Untuk memenuhi kebutuhan akan bahan bakar gas, stasiun pengisian bahan bakar bensin mulai bermunculan baik di perkotaan maupun pedesaan.
- Mobil listrik mulai dilirik kembali (1968 – 1973)
Mobil bertenaga gas mendominasi pasar otomotif selama kurang lebih 30 tahun ke depan. Hal ini disebabkan bensin murah dan stok melimpah. Namun, pada tahun 1960-an hingga 1970-an, terjadi lonjakan harga minyak dunia, sehingga memicu tingginya harga gas di berbagai negara. Akibatnya, biaya operasional mobil bertenaga bensin atau gas menjadi lebih tinggi. Atas dasar kondisi inilah, mobil listrik kembali dilirik.
Masa depan mobil listrik
Di tengah gempuran produksi mobil bertenaga bensin yang semakin populer hingga saat ini, lalu bagaimana masa depan mobil listrik? Mungkinkah teknologi mobil listrik kembali dilirik dan dikembangkan bahkan diproduksi secara massal menggantikan mobil bertenaga bensin yang mulai menimbulkan dampak buruk terhadap lingkungan?
Meski tidak bisa dipastikan, namun mobil listrik memiliki potensi untuk diciptakan kembali sebagai moda transportasi di masa mendatang. Apalagi jika melihat dampak buruk dari mobil bertenaga bensin terhadap lingkungan saat ini. Tak hanya emisi pembakaran yang menimbulkan polusi udara, suara mesinnya pun menimbulkan kebisingan yang berisiko memicu tingginya tingkat stres pengguna jalan. Belum lagi cadangan minyak dunia yang semakin berkurang, tentu berimbas pada harga bensin yang semakin mahal.
Keunggulan dan kelemahan mobil listrik masih diperdebatkan, terutama berrkaitan dengan jangkauan atau jarak tempuh. Sebab, mobil bertenaga bensin cenderung mampu menempuh jarak lebih jauh dibandingkan dengan mobil listrik. Hal inilah yang menjadi alasan kuat bagi produsen otomotif untuk tetap bertahan memproduksi mobil bertenaga bensin dan hibrida.
Namun demikian tidak menutup kemungkinan mobil listrik kembali dikembangkan. Para ilmuwan terus berinovasi untuk menciptakan jenis baterai baru yang dapat digunakan untuk menempuh jarak lebih jauh dengan sekali pengisian daya. Bagaimana hasilnya? Kita tunggu saja, karena hanya waktu yang akan menentukan mobil listrik seperti apa yang akan dikembangkan di masa depan.
Artikel Terkait
- Kelebihan dan Kekurangan Mobil Listrik
- Aturan 20/4/10 dalam Kredit Mobil
- 5 Tips Kredit Mobil bagi Karyawan Bergaji Pas-Pasan
- Apa itu Depresiasi Nilai Mobil?
Demikianlah artikel tentang sejarah mobil listrik, semoga bermanfaat bagi Anda semua.