Modus-modus Penipuan Lewat Telepon
Modus penipuan akhir-akhir ini makin kreatif saja. Beragam cara dilakukan para penipu untuk memperdaya korbannya; mulai dari menggunakan teknik hipnotis langsung hingga memanfaatkan telepon selular. Hal ini tentu saja meresahkan mengingat telepon selular saat ini telah menjadi kebutuhan yang penting dan menjadi media utama masyarakat dalam berkomunikasi.
Namun dari sekian banyak modus penipuan melalui telepon selular, apakah anda bisa mengenalinya? Jangan sampai anda terjebak dalam tipuan, berikut adalah modus-modus penipuan lewat telepon selular yang patut anda waspadai!
1. Penipuan Jual Beli Tanah
Berapa kali kita pernah menerima Short Message Service yang menyatakan bahwa tanah rumah Bapak A atau tanah Ibu B dijual kepada anda dan anda lalu diminta mentransfer uang pembayaran DPnya?
Di Indonesia karena rumah dan tanah merupakan bentuk investasi utama, maka banyak orang yang tertipu dengan modus ini. Banyak orang yang memang sedang menunggu kabar dari sang pemiliki rumah atau pemilik tanah untuk menjual aset mereka. Sehingga ketika mereka menerima kabar bahwa mereka mendapatkan rumah dan tanah idaman, mereka tanpa pikir panjang langsung mentransfer sejumlah uang kepada rekening (yang dikira) adalah rekening pemilik rumah tanah.
Jika anda memang sedang menunggu kabar seperti ini, jangan keburu percaya dengan sms yang datang kepada anda. Pastikan anda menghubungi kembali pihak penjual rumah tanah untuk meyakinkan bahwa memang mereka yang mengirim pesan kepada anda.
2. Penipuan Lamaran Kerja
Banyak pencari kerja tertipu dengan modus ini. Penipuan ini berawal dari pengiriman email maupun pengiriman sms yang menandakan bahwa anda diterima di sebuah perusahaan nasional maupun internasional.
Andapun diminta mentransfer sejumlah uang untuk keperluan rekrutmen, dengan iming-iming uang tersebut nantinya toh akan anda terima kembali pada gaji pertama anda.
Ada juga yang menyuruh anda untuk mengecek ke maskapai bahwa anda sudah dipesankan pesawat ke kota dimana kantor pusat berada (biasanya Jakarta) namun sebelum anda ke Jakarta anda diminta mentransfer sejumlah uang untuk keperluan penginapan dan lainnya. Padahal yang ada mereka memang sudah membuat booking ke maskapai atas nama anda, NAMUN TIKET TERSEBUT BELUM DIBAYAR.
Sehingga jangan keburu senang ketika anda menerima telepon atau email atau sms semacam ini. Ada baiknya anda tanyakan langsung ke HRD perusahaan yang bersangkutan melalui telefon resmi mereka yang dapat anda temukan di Google.
3. Penipuan Keluarga Sakit/Kecelakaan
Seorang nasabah datang tergesa ke bank dan mentransfer uang sejumlah 7 juta sambil menangis. Ia berkata bahwa anaknya yang ada di rantau tertabrak mobil dan sekarang sedang di rumah sakit untuk tindakan operasi. Karena menyangkut nyawa, operasi harus segera dilakukan namun memerlukan sejumlah uang. Adalah seseorang yang mengaku teman anak anda lalu menelefon anda untuk mentransfer uang tersebut.
Pertanyaannya : benarkah anak anda tertabrak mobil dan saat ini tengah berada dalam keadaan kritis? Jangan panik. Anda cek dulu keberadaan anak anda, atau jika anak anda tidak menjawab, tanyakan kepada teman anak yang minta ditransfer uang dimana rumah sakit tempat anak anda berada, dan cek ke rumah sakit tersebut melalui via telepon. Kalau perlu langsung minta sambungkan telepon anda ke Emergency Room rumah sakit tersebut sehingga anda bisa memastikan kebenaran berita tersebut.
4. Penipuan Hipnotis
Penipuan hipnotis juga marak dilakukan lewat telepon. Caranya adalah dengan menelepon anda lalu pelaku menghipnotis anda untuk pergi ke ATM dan mentransfer sejumlah uang ke rekening tertentu. Biasanya pada prosesnya, korban tidak sadar dan baru sadar setelah sejumlah uang telah ditransfer dan tabungannya kosong.
Cara waspada terhadap penipuan semacam ini adalah dengan tidak langsung mengangkat telepon dari seseorang yang tidak anda kenal atau tidak terdaftar dalam phone book ponsel anda.
5. Penipuan Undian Berhadiah
Penipuan undian berhadiah juga marak digunakan oleh para penipu untuk memperdaya korbannya. Mereka menelepon berkata bahwa anda memenangkan undian dari Bank A atau dari instansi B, lalu meminta anda membayar pajak hadiah yang dibebankan kepada anda.
Agar pajak hadiah berjumlah besar, biasanya mereka menyebutkan hadiah berupa mobil dengan harga ratusan juta rupiah. Itu artinya, anda harus mentransfer puluhan juta rupiah untuk pajak hadiah tersebut.
Jangan mudah tertipu. Anda bisa memeriksa langsung ke perusahaan yang bersangkutan dengan menghubungi nomor telepon resmi perusahaan lewat Google. Dan jangan menghubungi telepon perusahaan yang diberikan oleh mereka!
6. Phising (Pencurian Data)
Phising sebenarnya cara ‘halus’ penipu untuk memperdaya anda. Yang mereka lakukan adalah mencuri data anda dan menggunakan data tersebut untuk menguras tabungan anda. Beberapa bulan yang lalu, ribuan nasabah sebuah perbankan mengklaim bahwa uang mereka berkurang banyak di bank tanpa mereka pernah merasa bahwa mereka telah menggunakannya.
Mereka tidak sadar mungkin pernah mengisi data di internet yang sifatnya rahasia seperti Nomor CVV kartu kredit, Nama Ibu Kandung, bahkan password Internet Banking bank anda. Cara mengatasinya adalah dengan tidak pernah login Internet Banking anda dari website lain kecuali website resmi bank anda. Meskipun dari email sekalipun!
Artikel Terkait
- Ciri-ciri Investasi Money Games dan Cara Menghindarinya!
- Apa Itu Carding dan Bagaimana Cara Mengantisipasinya?
- Modus-modus Penipuan Kartu Kredit
- Kejahatan Berupa Pencurian Identitas (Identity Theft)
Demikianlah artikel tentang modus-modus penipuan lewat telepon, semoga bermanfaat bagi Anda semua.