Kami menyediakan berbagai simulasi kredit, dari kredit mobil, kredit rumah, kpr, kartu kredit dan lain-lain. Simulasi pinjaman bisa juga dilakukan di sini.

Skill yang Harus Dimiliki Supaya Jadi Enterpreneur Sukses

Tahukah kamu, kalau enterpreneur itu berbeda dengan pengusaha. Pengusaha adalah mereka-mereka yang punya bisnis, entah itu bisnis kecil atau bisnis besar. Pokoknya punya bisnis. Tetapi tidak semua pengusaha itu seorang enterpreneur.

Enterpreneur itu pasti seorang pengusaha. Soalnya mereka bisa memanfaatkan setiap peluang dalam bisnis yang mereka jalani. Inilah bedanya pengusaha dan enterpreneur. Pengusaha mendapat ide dari sesuatu yang trend dan menguntungkan, sedang enterpreneur adalah pencipta ide produk atau bisnis.

Enterpreneur ditandai dengan inovasi. Karenanya, menjadi enterpreneur lebih sulit dibanding ‘sekadar’ jadi pengusaha. Tetapi bukan hal yang mustahil. Apalagi kalau kamu mau belajar skill bagaimana menjadi seorang enterpreneur berikut ini:

  1. Punya Ambisi dan Bisa Mengelolanya

Dalam beberapa kasus, ambisi dianggap sebagai hal buruk karena berkaitan erat dengan ego besar yang cenderung mengarah pada keserakahan. Meskipun demikian, ambisi tetap dibutuhkan dalam membangun bisnis. Namun, perlu diperhatikan bahwa ambisi harus dikelola dengan baik. Jika ambisi tidak dapat dikendalikan, suatu ketika akan menjadi bumerang untuk diri sendiri dan pastinya sangat merugikan.

Ambisi yang kuat membuat seseorang lebih jeli dalam melihat peluang sekaligus berani memanfaatkannya. Bukan hanya itu, ambisi juga membuat enterpreneur berani mengambil risiko. Ketika berhadapan dengan peluang dan risiko, seseorang akan terdorong berpikir secara kritis. Sebesar apapun ambisi dalam diri, jika dikendalikan dengan baik akan membawa seseorang ke arah positif.

  1. Mau Belajar

Bejalar tidak berhenti setelah seorang murid dinyatakan lulus dari perguruan, tapi belajar merupakan proses yang akan terus terjadi selama seseorang masih hidup. Terutama bagi para pebisnis harus mau belajar dan mengikuti perkembangan teknologi, evolusi produksi, dan perubahan lainnya. Agar tidak kalah bersaing, enterpreneur tidak boleh malas mencari pengetahuan baru.

Pebisnis pemula yang berpengalaman tidak akan merasa sungkan mendekatkan diri pada senior. Tujuannya tidak lain untuk meminta pendapat atau nasehat. Lebih dari itu, cari orang-orang sukses yang senang hati membagi ilmu dan pengalamannya. Dengan mengantongi banyak ilmu, seseorang dapat cepat tanggap dalam menghadapi kendala-kendala tidak terduga.

  1. Kemampuan Mendengarkan

Kesalahan yang sering kali dilakukan oleh pebisnis adalah kurangnya komunikasi dua arah, atau tidak mau mendengarkan. Oleh karena itu, mendengarkan termasuk dalam salah satu ketrampilan yang harus dimiliki. Ada beberapa hal yang perlu diperhatikan agar komunikasi efektik dapat terbentuk, diantaranya memperhatikan motivasi lawan bicara, minat, menyadari isyarat non-verbal, dan masih banyak lagi.

Hindari sikap sombong, tidak peduli terhadap lawan bicara, atau hanya mengutamakan keuntungan pribadi. Sebagai pebisnis yang ingin sukses, sebaiknya berusaha menunjukkan bahwa diri bermanfaat untuk orang lain. Sikap ini dapat menarik rekan untuk berkolaborasi. Bukan hanya kepada kolega, komunikasi dua arah juga harus diterapkan kepada siapa saja, termasuk para bawahan.

  1. Kreatif

Kesuksesan pebisnis diawali dari kreatifitas menemukan inovasi dalam pengembangan produk atau jasa. Persaingan ketat mendorong para pebisnis memiliki ide kreatif. Gagasan-gagasan bisnis yang dimunculkan harus berbeda dari lainnya, suatu terobosan orisinal yang belum pernah ada sebelumnya. Pebisnis yang cenderung monoton akan sulit memenangkan persaingan pasar.

Enterpreneur mampu bekerja dengan cerdas. Misalnya, memanfaatkan teknologi internet untuk memasarkan produk pada pasar yang lebih luas. Contoh lain, saat ini sudah banyak pebisnis yang menerapkan mobile office, yaitu dapat bekerja dimana saja dengan modal laptop dan jaringan internet. Sebenarnya, setiap orang memiliki kreatifitas tak terbatas, hanya saja perlu berlatih dan terus diasah.

  1. Tegas dan Yakin

Sikap tegas dan yakin dibutuhkan ketika menghadapi beberapa situasi, seperti merekrut karyawan. Kedengarannya sangat sepele, tapi hal ini perlu pertimbangan matang. Pebisnis sekaligus pemilik perusahaan harus tahu kapan waktu yang tepat membutuhkan pegawai. Biasanya, pebisnis pemula merekrut banyak karyawan agar usahanya terlihat sungguhan. Padahal mempekerjakan banyak karyawan berarti biaya yang dikeluarkan pasti juga lebih banyak.

Selain itu, ketika mengadakan meeting pemimpin sebaiknya tidak ragu dan bimbang dalam mengambil keputusan. Hampir setiap hari perusahaan membuat daftar tugas yang harus diselesaikan untuk membantu pencapaian target. Jika tidak memiliki keyakinan, perkembangan usaha kemungkinan akan terhambat. Jadi, dalam situasi apapun pebisnis harus yakin dan tegas agar tidak merugikan diri sendiri.

  1. Tekun

Tekun merupakan kemampuan untuk bertahan ditengah tekanan dan kesulitan yang dihadapi. Sikap ini tentu harus dimiliki oleh pebisnis ketika menghadapi tuntutan-tuntutan dalam dunia bisnis. Tidak dapat dipungkiri rintangan dalam setiap usaha pasti selalu ada, namun dengan ketekunan yang dimiliki masalah dapat terselesaikan secara bertahap.

Ketekunan dapat dibangun dengan memperhatikan beberapa hal seperti memastikan langkah dan tujuan, keinginan kuat, percaya diri dalam bertindak, rencana matang, pengetahuan akurat, bijak dalam bekerjasama, serta terpenting adalah kebiasaan. Apabila terbiasa menerapkan sikap tekun dalam kehidupan sehari-hari, seseorang akan menerapkannya dalam segala aspek.

  1. Berani Mengambil Risiko

Memilih rute mudah hanya dilakukan oleh orang yang tidak memiliki kepercayaan diri, berbeda dengan pebisnis yang berani mengambil jalur lain. Alih-alih memilih program yang sudah ada, calon pebisnis sukses hadir dengan gagasannya sendiri. Dengan kata lain, orang yang mengambil jalur lain adalah pebisnis yang berani mengambil risiko. Jalan ini nantinya membuat seseorang akan terlihat.

Berani mengambil risiko juga dapat menciptakan perubahan. Sangat sulit bagi seseorang untuk bangkit dari kebiasaan yang sudah dilakukan bertahun-tahun. Hal ini tidak jarang terjadi pada organisasi besar, perusahaan kecil, maupun individu. Jika ingin melakukan perubahan, seseorang harus melakukan perubahan. Namun, memilih tindakan ini mungkin saja tidak terasa nyaman, dan tentu penuh risiko.

  1. Optimis

Membangun usaha apapun seseorang harus selalu optimis. Putus asa hanya menghambat jalan menuju kesuksesan. Optimisme pada diri sendiri perlu dipupuk setiap saat agar bisnis terus berjalan dalam jangka panjang. Sekalipun menghadapi masalah paling berat, optimis tetap hadir untuk membuat pribadi menjadi unggul dan lebih baik. Akan tetapi, tidak sedikit pebisnis yang pesimis ketika usaha berada di ambang kebangkrutan.

Apabila mulai merasa optimis mulai meredup, bangkitkan kembali melalui beberapa cara diantaranya jangan lelah bersyukur kepada tuhan atas pencapaian sejauh ini, selalu berpikir positif, berusaha damai dengan diri sendiri dan lingkungan, bangun kepercayaan diri, belajar dari kegagalan, tidak mencari kesalahan orang lain, serta menerima masukan dengan lapang dada.

  1. Tidak Suka Menunda

Suka menunda sama sekali tidak memberikan manfaat, sebaliknya membuat bisnis semakin tertinggal dan sulit menarik kepercayaan pelanggan. Apalagi teknologi semakin maju, jika tidak bergerak cepat pebisnis akan kehilangan pasar. Tapi, kebiasaan buruk ini hampir ada dalam setiap diri manusia.

Cara efektif untuk menghilangkan sikap suka menunda adalah membuat daftar alasan mengapa hal-hal tersebut harus dilakukan. Secara tidak langsung, adanya daftar tersebut membuat seseorang terdorong untuk tidak lagi menunda pekerjaan. Sehingga, pebisnis dapat fokus pada tanggung jawab. Selain itu, daftar ini juga dapat digunakan sebagai motivasi untuk terus maju.

  1. Mengatur Waktu dengan Baik

Mengatur waktu tidak sulit dilakukan, akan tetapi masih banyak yang belum bisa menerapkannya dengan baik. Tidak heran jika kelimpungan ketika mengurus keperluannya. Agar tidak menghadapi situasi ini, siapapun harus cerdas dalam manajemen waktu. Dengan demikian prioritas dalam tanggung jawab dalam terlaksana dan membawa seseorang menuju kesuksesan.

Ada beberapa trik yang dapat dilakukan agar pengusaha dapat mengatur waktu dengan baik, diantaranya berani meminta tolong ketika menghadapi banyak urusan, membagi tugas dengan tim, saling percaya pada tim, membuat daftar tugas dan kegiatan, serta tidak menuntut untuk cepat selesai.

  1. Manajemen Keuangan

Seorang pengusaha dapat dikatakan berkembang dengan baik ketika dapat menerapkan manajemen keuangan dengan baik. Terutama bagi pelaku usaha kecil yang pasti menghadapi banyak tantangan pada tahap awal. Bukan hanya urusan modal, seluruh sumber dana yang masuk harus dapat dikelola dengan sangat tepat.

Bagi yang baru menjalankan usaha, sebaiknya ikuti panduan manajemen keuangan yang dimulai dari memisahkan keuangan pribadi dan bisnis, membayar semua tagihan tepat waktu, menghitung laba dengan jelas, memperhatikan kontrak dengan pihak ketiga, gunakan keuntungan untuk mengembangkan bisnis, budget usaha terencana dengan baik, serta mengawasi arus kas.

  1. Terus Bergerak Maju

Terus bergerak maju mempertahankan bisnis bukanlah perkara yang mudah. Dibutuhkan perjuangan, pengorbanan, dan kerja keras agar bisnis dapat berkembang. Seolah-olah tidak ada waktu untuk berleha-leha bagi pebisnis, terutama yang berdiri dari nol. Bahkan saat bisnis sudah berkembang, kerja harus lebih giat supaya lebih besar dari sebelumnya.

Pebisnis yang saat ini menikmati kesuksesannya pasti pernah merasakan masa-masa dari merangkak menuju pertumbuhan. Kondisi ini tentu menguras dana dan energi. Sikap maju terus pantang mundur dilakukan untuk menghadapi persaingan agar usaha tetap eksis. Kepekaan berbisnis juga sangat diperlukan dalam kasus ini agar dapat merajai pasar dan menjadi trendsetter.

  1. Fokus

Tidak sedikit pengusaha yang tergoda untuk membuka bisnis baru disaat bisnis pertama sedang berkembang. Sebagian besar orang beranggapan jika memiliki lebih dari satu usaha akan tetap mendapatkan keuntungan ketika bisis satu mengalami kendala. Memiliki lebih dari satu usaha tentu merupakan dambaan setiap pengusaha. Padahal, pengusaha pemula sangat disarankan untuk fokus pada satu bisnis terlebih dahulu.

Jangan terburu-buru membuka bisnis baru, sebaiknya fokus pada satu usaha saja dulu. Tetapkan target tujuan dengan membuat daftar, hindari kegiatan lain yang merusak fokus saat bisnis mulai berjalan. Selanjutnya tetapkan batas waktu untuk setiap target tujuan. Menentukan batas dapat digunakan sebagai indikasi yang akan mendorong semangat dalam meraih tujuan.

  1. Mengontrol Pikiran Agar Tidak Stress

Menjadi pengusaha sukses tidak didapat hanya dalam satu malam. Sebelum meraih kesuksesan seseorang haru membanting tulang sepanjang waktu, memutar otak, hingga mengalami kerugian finansial. Hal-hal ini tidak jarang membuat pengusaha mengalami stress ketika sedang mengembangkan bisnis. Oleh karena itu, menjadi pengusaha tidak hanya pintar dalam bidang bisnis, tapi juga harus pintar dalam mengontrol emosi.

Emosi yang terkontrol dengan baik menghasilkan pekerjaan yang baik pula. Pikiran agar tidak mudah stress dapat dikelola dengan menetapkan waktu istirahat. Memang pebisnis memiliki jam terbang tinggi, tapi tidur cukup sangat diperlukan. Selain itu, gunakan waktu luang di pagi hari untuk berolahraga. Apabila memiliki waktu panjang tidak ada salahnya liburan sejenak.

  1. Selalu Produktif

Dunia bisnis menuntut seseorang berada di bawah tekanan, terkepung oleh aktifitas penting, perencanaan matang, serta pengambilan keputusan yang tidak mudah. Hal ini dapat dihadapi dengan mudah jika membangun pikiran positif dan bersifat produktif, seperti yang dilakukan oleh pebisnis sukses lainnya. Coba renungkan, bagaimana seseorang bisa sukses jika tidak memiliki rutinitas baik?

Menjadi pengusaha produktif hal pertama yang harus dilakukan adalah mengatur waktu dengan baik dan efisien. Membangun rutinitas dapat disesuaikan dengan gaya hidup. Hampir semua pengusaha sukses memiliki kedisiplinan dalam melakukan pekerjaannya. Atur skala kesibukan harian dengan prioritas yang dijalani setiap hari. Bukan hanya itu, sesekali habiskan waktu bersama orang-orang terdekat. Hal ini penting sebagai penyeimbang keluarga dan pekerjaan.

Memang tidak mudah untuk menjadi enterpreneur itu. Jalan menuju sukses butuh usaha ekstra dan penuh perjuangan. Jadi pastikan kamu siap mengambil risiko menjadi enterpreneur.

Artikel Terkait

Demikianlah artikel tentang skill yang harus dimiliki supaya jadi enterpreneur sukses, semoga bermanfaat bagi Anda semua.



Mengapa Orang Yahudi Sukses?
Orang Seperti Apa yang Seharusnya Tidak Menjadi Enterpreneur
Buku yang Wajib Dibaca oleh Entrepreneur
14 Kisah Sukses di Usia Tua yang Begitu Inspiratif
Bisakah Orang Pemalas Menjadi Sukses?
Keterampilan yang Harus Dimiliki Analis Bisnis
5 Daftar Kesalahan Entrepreneur Pemula
Orang-orang Introvert Juga Bisa Sukses, Lho. Ini Buktinya!
Orang Kaya Tahu Ini, Makanya Jadi Sukses
Cara Membesarkan Anak agar Memiliki Mental Entrepreneur


Bagikan Ke Teman Anda