Kami menyediakan berbagai simulasi kredit, dari kredit mobil, kredit rumah, kpr, kartu kredit dan lain-lain. Simulasi pinjaman bisa juga dilakukan di sini.

Apa Keuntungan Dan Kerugian Memulai Bisnis Sendiri?

Pada suatu waktu, kita pasti pernah berfikir untuk memulai atau memiliki bisnis sendiri. Betapa senangnya kita membayangkan menjadi bos atas diri kita sendiri, menghasilkan uang lebih banyak hingga terbebas dari pemecatan sewaktu-waktu. Selain itu juga masih ada banyak menarik yang bisa menjadi alasan untuk memulai bisnis sendiri.

Keuntungan Memiliki Bisnis Sendiri

Apalagi di tengah kondisi ekonomi di Indonesia yang sedang mengalami masa resesi. Pemecatan banyak terjadi hingga lapangan pekerjaan semakin sulit. Sementara tuntutan ekonomi tak pernah ada matinya. Jika Anda mulai berfikir untuk memulai bisnis sendiri, berikut keuntungan yang akan Anda dapatkan:

  1. Kebebasan

Menjadi wirausahawan berarti Anda adalah bos di usaha sendiri. Anda tidak dapat dipecat. Terlebih lagi, Anda juga memiliki kebebasan membuat keputusan-keputusan penting bagi jalannya bisnis. Kebebasan yang diperoleh ini juga mencakup bagaimana Anda memegang kendali bisnis.

Anda dapat memutuskan kapan dan dimana ingin bekerja. Sebagai pemilik usaha juga dapat memutuskan waktu istirahat dan quality time bersama keluarga. Mengingat perkembangan teknologi saat ini sudah semakin canggih, bisnis pun dapat dijalankan secara mobile.

  1. Peluang Menghasilkan Uang Lebih Banyak

Berbisnis memang memiliki risiko finansial yang tinggi. Terlepas dari itu, Anda juga berpeluang menghasilkan uang lebih banyak. Kesempatan satu ini tentu tidak akan diperoleh apabila Anda bekerja sebagai karyawan.

Anda pun dapat memilih mengumpulkan dan memanfaatkan uang untuk mengembangkan bisnis. Baik dari modal investor, maupun dari modal Anda sendiri.

  1. Kesempatan Belajar

Sebagai pemilik bisnis, Anda akan terlibat dalam setiap aspek usaha. Mulai dari manajemen operasional, keuangan, pemasaran, hingga pengelolaan sumber daya manusia. Meskipun pada akhirnya akan mendapatkan bantuan dari orang lain, tetapi proses pengelolaan bisnis tetaplah ada di tangan Anda.

Dari pengelolaan berbagai aspek bisnis inilah Anda akan memiliki kesempatan belajar. Situasi ini juga akan menciptakan banyak peluang dalam memperoleh pemahaman menyeluruh tentang fungsi bisnis. Kesempatan belajar langsung di lapangan inilah yang akan menciptakan kesan tersendiri.

  1. Memiliki Kebebasan Berkreatif

Sebagai pemilik bisnis, Anda dapat bekerja dan berkreasi di bidang yang disukai. Di bidang inilah Anda dapat membangun sesuatu yang mungkin bisa menjadi warisan di masa mendatang. Di sisi lain, kemungkinan untuk mengeksplor ketrampilan menjadi penghasilan juga begitu besar.

Selain itu, kepuasan pribadi juga dapat dirasakan. Yakni dengan bebasnya dapat menerapkan ide-ide demi pengembangan bisnis Anda. Anda pun dapat merasakan sensasi kesenangan bekerja melayani pelanggan dan menyaksikan keberhasilan bisnis.

  1. Manfaat Pajak

Undang-undang perpajakan di berbagai negara disusun untuk membuat para pebisnis lebih berkembang. Di sebagian besar negara, UU Perpajakannya berisi tentang pengurangan pajak bagi pemilik bisnis. Keuntungan satu ini tentu begitu menarik, mengingat biaya pajak tergolong tinggi.

Yang terbaik dari semuanya, ketika menjadi seorang wirausahawan, Anda dapat bangun di hari Senin dengan lebih bersemangat. Dibandingkan harus menyeret diri sendiri ke dalam bisnis orang lain.

Kerugian Memulai Bisnis Sendiri

Meskipun ada banyak sekali keuntungan menjadi seorang pebisnis, Anda juga harus memahami apa saja kerugian yang bakal Anda terima ketika membuka usaha sendiri. Baik dari segi waktu, risiko keuangan, dan masih banyak lagi.

  1. Risiko Keuangan

Dana yang dibutuhkan untuk memulai bisnis sampai mencapai titik Break Even Point memang tidaklah sedikit. Apabila Anda berkeinginan untuk berbisnis, kemungkinan besar akan menghabiskan seluruh tabungan yang dimiliki. Besar kemungkinan di saat-saat awal akan kesulitan mengelola keuangan.

Pada akhirnya Anda mungkin akan memerlukan pinjaman bisnis. Tetapi apabila mampu survive, buah manis dapat diperoleh. Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya. Menjadi pebisnis memang berpotensi mendapatkan uang dalam jumlah besar dari pada bekerja di bawah orang lain. Akan tetapi semua hal tersebut bisa diperoleh hanya apabila Anda mampu bertahan di fase awal usaha.

  1. Stress Meningkat

Menjadi pemilik bisnis memang menyenangkan. Anda dapat mengatur segala aspek. Tetapi hal ini juga berisiko meningkatkan stress. Anda harus bertanggung jawab atas semua hal dalam usaha. Mulai dari mengatur bagaimana bisnis berjalan, mengelola pelanggan, karyawan, pengeluaran, dan lain sebagainya.

Akan ada banyak tekanan yang didapatkan dalam berbisnis. Hal ini dapat meningkatkan risiko stress. Apabila Anda kurang pandai dalam mengelola setiap aspek usaha, akibatnya kehidupan akan berantakan dan berujung fatal.

  1. Waktu Luang Lebih Sedikit

Ketika bisnis sudah di atas angin, waktu dapat Anda kendalikan. Akan tetapi ketika baru menapaki pembangunan bisnis, Anda harus bersiap kehilangan waktu. Baik bersama keluarga, untuk istirahat, atau sekedar bercengkrama dengan teman-teman.

Pemilik bisnis adalah cerminan bisnis itu sendiri. Anda harus rela bekerja 24 jam selama 7 hari. Meskipun posisinya adalah bos dan dapat leluasa memilih jam kerja, tetapi usaha yang Anda bangun tidak dapat dilepaskan begitu saja tanpa pengawasan. Apalagi statusnya masih startup.

Semakin banyak waktu dan usaha yang Anda berikan untuk bisnis, maka waktu luang yang Anda miliki akan semakin sedikit. Anda memang dapat mengambil cuti untuk istirahat. Tetapi sangat sulit bagi pebisnis untuk benar-benar bersantai tanpa memikirkan keadaan usahanya yang sedang ditinggalkan untuk sementara waktu.

  1. Harus Rela Melakukan Hal-hal yang Tidak Disukai

Sama seperti halnya bekerja di bawah orang lain, Anda harus tetap profesional. Dalam mengelola bisnis, Anda harus melakukan hal-hal yang mungkin tidak disukai secara personal demi bisnis. Semua tangung jawab akan jatuh kepada pemilik usaha. Sebagai pemilik, Anda harus membuat keputusan sulit dan tetap bekerja keras agar usaha tetap berjalan.

Dalam berbisnis, konsumen merupakan target penting yang harus dibidik. Apabila dalam meraih pelanggan masih dalam titik lemah, dapat dikatakan bahwa bisnis memerlukan effort lebih untuk dikembangkan. Di titik inilah Anda dituntut untuk bersikap profesional.

Selain profesionalitas dalam meraih pelanggan, Anda juga harus bersikap demikian ketika mengelola karyawan. Memecat karyawan mungkin bukanlah hal yang Anda sukai. Tetapi demi kelancaran usaha, ada kalanya pemilik bisnis harus tega memecat apabila karyawan tersebut tidak kompeten.

  1. Banyak Hal-hal Tak Terduga

Terlepas dari niat baik Anda untuk membuka usaha, Anda harus mempertimbangkan variabel tak terduga. Misalnya saja peristiwa geo-politik yang bisa berpengaruh pada resesi. Geo-politik terhadap bisnis memang secara kasar tidak terlalu sinkron.

Tetapi apabila ditelisik lebih lanjut, hal ini dapat berpengaruh besar terhadap laju bisnis. Misalnya saja adanya kebijakan ekspor-impor yang baru. Tentu saja distribusi dan pemasaran akan berubah.

Selain itu di masa pandemi seperti sekarang, banyak usaha yang pada akhirnya gulung tikar. Wabah virus memang erat kaitannya dengan dunia kesehatan. Tetapi bagi keberlangsungan bisnis juga besar sekali pengaruhnya.

Belum lagi Anda harus mempertimbangkan bagaimana pesaing merebut pangsa pasar. Mitra bisnis yang tiba-tiba jatuh sakit, karyawan berkhianat, dan banyak variabel tak terduga lain yang harus Anda perhatikan baik-baik.

Tips Memulai Bisnis Sendiri

Tiap keputusan memang memiliki keuntungan dan kerugian. Begitu pula dalam berbisnis. Keuntungan yang Anda peroleh ketika menjadi wirausahawan didapatkan dari kerja keras di fase-fase awal. Apabila tidak mampu mengembangkan bisnis di fase pertama, tentu saja ada banyak kerugian yang akan diperoleh. Berikut ini beberapa tips untuk Anda yang baru membuat bisnis sendiri.

  1. Buat Rencana Keuangan untuk Setahun Pertama

Keuangan merupakan pilar kuat dalam menopang bisnis. Rencanakan seluruh perkiraan terhadap penjualan, anggaran, dan hal lain terkait dana yang dibutuhkan. Anda juga harus punya rencana alternatif apabila rencana keuangan pertama gagal.

  1. Siap Sedia Untuk Hal-hal Tak Terduga

Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya bahwa salah satu ancaman bagi pebisnis adalah adanya hal-hal tak terduga. Baik kondisi politik, ancaman wabah, pesaing, dan masih banyak lagi. Dalam menjalani usaha memang ada saja hal yang tidak berjalan sesuai rencana.

Tiap bisnis pasti rentan sekali terhadap faktor-faktor ekonomi makro tersebut. Maka dari itu bersiaplah menghadapi hal-hal tersebut. Anda harus bisa mengambil keputusan agar bisnis tetap bisa survive. Siapkan strategi terbaik bersama tim untuk mencegah hal-hal tak terduga.

  1. Lakukan Diversifikasi

Bisnis juga harus menerapkan metode diversifikasi atau pembeda. Usahakan agar target penjualan diarahkan ke pelanggan yang bervariasi. Hal ini akan meminimalisir risiko tidak lakunya produk atau jasa yang ditawarkan.

Apabila produk yang ditawarkan ditujukan ke satu target, bisnis akan mengalami masalah besar jika target tersebut berpindah ke produk lain. Pastikan Anda mencari alternatif lain dengan membuat pembeda.

  1. Jangan Hanya Mengandalkan Satu Penyuplai

Banyak pebisnis yang lambat berkembang karena hanya mengandalkan satu vendor penyuplai. Apalagi jika vendor tersebut juga termasuk Usaha Kecil Menengah. Apabila suplai bahan bakunya saja tersendat, otomatis produksi juga akan kena imbasnya.

Jika produksi terlambat, pemasaran juga akan terhambat. Pada akhirnya pendapatan usaha akan berkurang. Apabila terjadi dalam waktu berkepanjangan, dampaknya dalam bisnis akan sangat buruk. Maka dari itu sebaiknya bergantunglah tidak hanya pada satu penyuplai.

Selain itu, Anda juga berkesempatan memperoleh harga terbaik. Sebab tiap penyuplai tentu saling bersaing dalam memberikan harga. Untuk jaminan ketersediaan bahan baku juga lebih tinggi. Jika di supplier A bahan bakunya habis, Anda dapat mencarinya di supplier lainnya.

  1. Jangan Sampai Kehabisan Uang Tunai

Uang tunai merupakan hal penting dalam bisnis. Sebanyak apapun aset yang Anda miliki tidak akan cukup tanpa adanya uang tunai. Uang tunai harus tersedia setiap waktu. Gunanya agar Anda tepat waktu membayar gaji, mudah dalam mengambil keputusan, serta tidak perlu menunggu lama untuk membeli perlengkapan usaha.

  1. Kelola Arus Kas Sebaik Mungkin

Pengelolaan arus kas merupakan hal penting dalam berbisnis. Jangan sampai pengeluaran dan pendapatan tidak tercatat dengan baik. Apabila keuangan tercatat dengan tepat, Anda dapat tahu kondisi riil perusahaan.

Pahami dan kelola awal arus kas bisnis. Mulai dari pengeluaran, pendapatan, utang, dan lain-lain. Catat secara teliti tiap pengeluaran dan pendapatan. Lakukan secara konsisten. Mulai dari awal bisnis berjalan sampai saat ini.

  1. Jangan Satukan Keuangan Bisnis dengan Pribadi

Keuangan bisnis hendaklah digunakan sebagaimana mestinya. Jangan libatkan kebutuhan pribadi dengan bisnis. Begitu pula sebaliknya. Tetaplah konsisten mengelola keuangan dengan memisahkan dua kepentingan tersebut. Catat baik-baik pengeluaran dalam bisnis. Apakah itu termasuk pengeluaran yang berkaitan dengan usaha atau untuk pribadi.

  1. Jaga Hubungan dengan Pelanggan

Jangan sekali-kali Anda mengecewakan pelanggan. Karena dari situlah sumber pendapatan berasal. Berhubungan baik dengan pelanggan merupakan strategi marketing yang jitu. Berikan pelayanan terbaik.

Anda bisa menanggapi pertanyaan yang dilontarkan oleh mereka secara baik. Jangan lupa berikan kesan dan bukti untuk siap sedia membantu kebutuhan pelanggan.

  1. Jangan Takut Mencoba Peluang Baru

Memanfaatkan peluang adalah pondasi penting dalam menjalankan bisnis. Dengan jeli mencoba peluang baru, Anda bisa memperoleh segala hal menakjubkan. Baik itu target pelanggan baru, strategi bisnis yang lebih luas, hingga ekspansi usaha yang lebih jauh.

Tiap peluang memang memiliki risiko. Tetapi apabila dilewatkan begitu saja, bisnis akan berjalan di tempat. Padahal syarat sebuah usaha dapat berkembang adalah dengan mengolah peluang menjadi ladang penghasilan.

Itu dia berbagai keuntungan memulai bisnis sendiri yang bisa Anda peroleh. Meskipun tampak menggiurkan, jangan lupakan bahwa dibalik keuntungan yang didapatkan ada kerja keras yang harus dijalankan. Semoga bermanfaat.

Artikel Terkait

Demikianlah artikel tentang apa keuntungan memulai bisnis sendiri, semoga bermanfaat bagi Anda semua.



Apa itu Nota Kredit?
Empat Tahap Pertumbuhan Bisnis
Apa itu Bottom Line?
Kerugian Buka Usaha Laundry, Yakin Mau Usaha Ini?
Contoh-contoh Bisnis yang Berpeluang untuk Sukses
Untung Rugi Membeli Franchise
Apa itu Roadmap?
Rasio Solvabilitas: Definisi, Jenis, dan Cara Menghitungnya
Pentingnya Leverage dalam Bisnis
Prospek Bagus, 10 Ide Nama Minuman Kekinian Ini Layak Kamu Pilih


Bagikan Ke Teman Anda