Tanda Anda Siap Punya Rumah Sendiri
Memilih sewa rumah atau membeli rumah sendiri bisa dibilang sebuah pilihan yang sulit, apalagi bagi seseorang dengan pendapatan yang pas-pasan. Tentu menyewa rumah lebih menjadi pilihan, selain karena membeli rumah perlu dana yang besar dengan menyewa setidaknya anda akan mendapatkan tempat tinggal yang layak. Namun, banyak juga anggapan bahwa menyewa rumah sama saja dengan membuang uang dengan percuma. Mengapa begitu?
Bayangkan saja bila sewa rumah per tahun di daerah Jakarta dengan luas sekitar 90 m2 lengkap dengan fasilitasnya saja bisa mencapai angka Rp 30 juta, coba bandingkan bila uang tersebut ditabung untuk membeli rumah atau setidaknya sebagai uang muka KPR. Bukankah penghasilan anda akan lebih bermakna, ketimbang hanya mengejar gengsi menyewa rumah mewah yang harganya selangit?
Sesungguhnya, baik menyewa maupun membeli rumah adalah sebuah pilihan, tentu ada banyak hal yang mendasari mengapa menyewa merupakan pilihan yang lebih baik dari membeli sebuah rumah dan begitu pun sebaliknya.
Tetapi ada beberapa tanda yang bisa membantu anda lebih mudah menentukan pilihan ingin menyewa ataukah membeli rumah baru. Simak ulasannya berikut ini.
1. Bertanggung Jawab pada Rumah
Memiliki rumah milik sendiri tentu sangat berbeda ceritanya dengan rumah sewa, tak hanya lebih leluasa menata dan mengatur setiap sudut yang ada di rumah. Anda memiliki tanggung jawab yang lebih besar ketika memiliki rumah sendiri.
Lain ketika anda masih menyewa rumah atau kontrakan, ketika genting bocor atau ada korsleting listrik. Anda mungkin tak akan terlalu ambil pusing dan menyerahkan masalah tersebut pada pemilik rumah kontrakan. Namun ketika anda sudah mulai memiliki tanggung jawab dalam menjaga rumah dan seluruh isi di dalamnya, maka pilihan membeli rumah baru akan menjadi pilihan yang sangat tepat.
2. Tabungan Telah Terkumpul
Tak hanya tanggung jawab menjaga rumah saja yang perlu dipupuk, akan tetapi anda pun juga perlu memupuk semangat menabung ketika memiliki niatan membeli sebuah rumah. Dengan membiasakan diri untuk menabung, selain anda bisa menekan gaya hidup konsumtif. Dan saat hasil tabungan yang sudah terkumpul tersebut bisa anda gunakan sebagai uang muka pembelian rumah KPR.
Bila anda memberikan uang muka pembelian lebih dari yang disyaratkan oleh pihak bank, maka jumlah plafon pinjaman KPR menjadi lebih sedikit dengan tenor pinjaman yang singkat pula. Sehingga, semakin pendek tenor pinjaman anda maka bunga yang dibebankan akan jauh lebih ringan.
Karenanya, saat tabungan anda sudah mulai cukup tak ada salahnya untuk mulai memikirkan untuk mencari pinjaman rumah KPR yang sesuai dengan penghasilan anda. Dari pada menyewa yang sama artinya dengan menabung di dompet orang lain. Tetapi, jika kebutuhan tempat tinggal hanyalah sementara saja, maka menyewa rumah atau kost juga bukan hal yang buruk.
3. Penghasilan Mencukupi
Setelah memiliki tabungan yang cukup untuk dijadikan sebagai uang muka pembelian rumah, anda pun juga harus mempertimbangkan penghasilan anda. Bila saat ini anda memiliki penghasilan yang lebih, artinya kebutuhan sehari-hari tak pernah kekurangan maka anda siap memiliki rumah KPR.
Setidaknya ketika mulai memikirkan soal rumah KPR, anggaran cicilan rumah tiap bulannya tak boleh melampaui 30% dari nilai total penghasilan bulanan. Ini supaya alur cash flow anda tetap dalam kondisi yang stabil, sehingga kebutuhan lain bisa terpenuhi juga tanpa dikorbankan.
Anda bisa memilih cicilan KPR yang sesuai dengan penghasilan anda saat ini, misalnya dengan mempertimbangkan untuk memilih KPR Bersubsidi yang jumlah cicilannya jauh lebih ringan jika dibandingkan dengan KPR reguler.
4. Sudah Siap Tinggal Menetap
Selain penting memilih KPR yang sesuai dengan penghasilan anda saat ini, memilih lingkungan rumah yang ingin anda beli juga tak kalah pentingnya.
Berbeda dengan rumah sewa yang habis sewa anda akan pergi meninggalkan rumah tersebut, rumah yang akan anda beli ini nanti yang akan anda tinggali seumur hidup anda bersama keluarga yang anda bangun.
Oleh karenanya memilih lingkungan yang aman, dekat dengan fasilitas umum serta lokasi yang strategis adalah faktor penting yang tak bisa dianggap sepele saat memilih sebuah rumah tinggal. Anda bisa mulai memikirkan prioritas anda.
Jika memilih rumah baru, anda akan mendapatkannya dengan harga lebih murah namun lingkungan belum 100% terbangun. Tapi ini bisa dijadikan sebagai investasi sebab saat nanti pembangunan sudah selesai maka nilainya bisa naik berkali-kali lipat dari saat anda pertama kali membelinya. Ataukah anda memilih rumah second yang pastinya lingkungan serta fasilitas didalamnya sudah lebih memadai dan layak huni, tapi harga belinya tentu jauh diatas rumah baru. Dengan anda cermat memilih lokasi rumah yang ingin dibeli, anda bisa menentukan rumah seperti apa yang benar-benar sesuai dengan diri anda.
5. Riwayat Kredit di Bank Baik
Lebih jauh sebelum anda mulai mempersiapkan diri untuk mengambil kredit rumah, riwayat kredit anda di bank harus dalam keadaan yang bersih tanpa cacat. Bila tidak, keinginan untuk memiliki rumah KPR bisa saja hanya isapan jempol saja.
Karena pihak bank tentu memperhatikan faktor resiko tersebut dalam memutuskan untuk menyetujui atau tidaknya pengajuan pinjaman KPR anda.
Untuk itulah mengapa jangan pernah main-main dengan pinjaman di bank, bila tak bisa disiplin dan komitmen maka jangan sekali mengajukan pinjaman di bank dari pada selamanya anda akan sulit mendapatkan pinjaman.
Jika beberapa hal diatas sudah ada pada diri anda, maka sekarang waktunya untuk mulai memilih KPR yang di tawarkan bank–bank penyedia layanan KPR dan mulai mencari kelebihan dan kekurangannya masing-masing. Semoga bermanfaat.
Artikel Terkait
- Tip Hidup Hemat dan Tidak Boros
- Masuk Masa Pensiun? Perhatikan Beberapa Hal Ini!
- Ingin Punya Uang Lebih? 8 Biaya Ini Wajib Dihindari
- Tip Agar Semakin Dewasa Keuangannya
Demikianlah artikel tentang beberapa tanda Anda siap punya rumah sendiri, semoga bermanfaat bagi Anda semua.